Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

MATA KULIAH
PERSPEKTIF DAN TEORI KOMUNIKASI
Theories Of Human Communication
Chapter 1

Disusun oleh :
ARI LISTIANA
NIM S232008019

MAGISTER ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
1. FONDASI TEORI KOMUNIKASI

Komunikasi adalah salah satu kegiatan rutin yang terkait dalam semua
kehidupan manusia. Tidak ada aspek kehidupan manusia yang tidak dipengaruhi
oleh komunikasi sehingga dapat dianggap komunikasi menjadi pusat kehidupan
kemanusiaan. Buku ini membantu memahami komunikasi dengan lebih baik
dalam segala aspek baik itu kekuatannya, kemungkinannya maupun batasannya.
Belajar teori komunikasi membantu kita melihat sesuatu yang belum pernah kita
lihat dan memahami sesuatu yang belum bisa kita jelaskan sebelumnya. Dengan
demikian, kita tidak sekedar menjadikan komunikasi sebagai kebiasaan hidup
melainkan dengan menggunakan pendekatan peran dan fungsi teori komunikasi
dalam kehidupan sehingga kita lebih mampu meningkatkan adaptasi, lebih
fleksibel dan canggih.

A. Mendefinisikan Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari istilah dalam bahasa inggris. Namun para
akademisi melihat fakta bahwa menentukan definisi terbaik dari komunikasi
tidaklah mudah. Frank Dance menemukan tiga poin dari diferensiasi
konseptual kritis dalam upaya untuk mendefinisikan komunikasi :
1. Tingkat pengamatan atau keabstrakan
Beberapa definisi bersifat luas dan inklusif; yang lainnya membatasi.
Yaitu komunikasi sebagai proses yang menghubungkan semua bagian-
bagian yang terputus. Disamping itu bersifat membatasi seperti sarana
pengiriman pesan militer, perintah, dengan telepon, telegraf, radio, kurir.
2. Intensionalitas (bertujuan)
Beberapa definisi hanya mencakup tujuan mencakup pengiriman dan
penerimaan pesan yang disengaja, tidak memaksakan batasan ini.
Contohnya situasi di mana sumber mengirimkan pesan ke penerima
dengan maksud untuk mempengaruhi perilaku.
3. Penilaian
Beberapa definisi mencakup pernyataan sukses, efektivitas, atau akurasi.
Komunikasi adalah pertukaran verbal dari pemikiran atau ide.
Komunikasi adalah "transmisi informasi". Di sini informasi
ditransmisikan tetapi belum tentu diterima atau dipahami.

B. Penelitian Akademik tentang Komunikasi


Komunikasi telah dipelajari secara sistematis sejak jaman dahulu,
namun menjadi topik yang sangat penting di abad kedua puluh. Barnett
Pearce menggambarkan perkembangan ini sebagai revolusioner, sebagian
besar karena kebangkitan teknologi komunikasi (seperti radio, televisi,
telepon, satelit, dan jaringan komputer) bersama dengan industrialisasi, bisnis
besar, dan politik global.
Kajian komunikasi dimulai setelah Perang Dunia I didorong oleh
kemajuan teknologi dan literasi. Komunikasi kemudian menjadi subjek bagi
para filosofi abad 20 yang digunakan oleh kaum intelektual untuk mulai
bergerak memajukan teknologi komunikasi, memperbaiki masyarakat dan
menyebarkan kapitalisme dengan menempatkan komunikasi sebagai alat
porpaganda, opini publik, perdagangan, pemasaran dan periklanan.
Studi komunikasi berkembang pesat pada paruh kedua abad kedua
puluh karena kepentingan pragmatis dalam komunikasi apa yang dapat
dicapai dan hasil yang dihasilkannya, baik dalam konteks organisasi,
antarpribadi, dimediasi, atau publik.
Pada awalnya, mata kuliah universitas yang berkaitan dengan
komunikasi ditemukan di banyak jurusan sains, seni, matematika, sastra,
biologi, bisnis, dan ilmu politik. Faktanya, komunikasi juga dipelajari diluar
jurusan itu seperti : Psikolog mejadikan komunikasi sebagai jenis-jenis
perilaku tertentu yang didorong oleh proses-proses psikologi yang berbeda,
Sosiolog fokus pada masyarakat dan proses sosial dan komunikasi sebagai
faktor sosial dalam masyarakat dan Antropolog memandang komunikasi
membantu mengembangkan, mempertahankan dan mengubah kebudayaan.
Komunikasi merupakan realitas. Craig merangkum: “Komunikasi
bukan fenomena sekunder yang dapat dijelaskan oleh faktor psikologis,
sosiologis, budaya, atau ekonomi anteseden; sebaliknya, komunikasi itu
sendiri adalah proses sosial utama dan konstitutif yang menjelaskan semua
faktor lain.

C. Gagasan Teori
Tujuan buku ini adalah untuk merepresentasikan berbagai pemikiran
atau teori tentang proses komunikasi.

D. Dimensi Teori
Teori biasanya dianggap terdiri dari empat dimensi:
 Asumsi Filosofis
Keyakinan dasar yang mendasari teori. Asumsi filosofis dibagi 3 :
- Epistemologi
Mempelajari pengetahuan atau bagaimana orang-orang mengetahui
apa yang mereka tahu.
- Ontologi
Cabang filsafat yang berhubungan dengan hakikat wujud dimana
sebagian besar berkaitan dengan sifat keberadaan manusia. Dalam
komunikasi, ontologi berpusat pada sifat interaksi sosial manusia
karena cara seorang ahli teori mengkonseptualisasikan interaksi sangat
bergantung pada bagaimana komunikator dipandang.
- Axiology
cabang filsafat yang mempelajari nilai-nilai yang memandu penelitian
dan implikasi dari nilai-nilai itu untuk hasil proses penelitian
 Konsep
Membangun blok teori. Manusia pada dasarnya adalah makhluk
konseptual dan mengelompokkan hal-hal menjadi konseptual
kategori menurut kualitas yang diamati. Beberapa hal penting dalam
konsep: Harapan, Pelanggaran, Perilaku nonverbal, Perilaku yang
diberlakukan, Gairah yang meningkat, Penghargaan valensi, Penafsiran,
Evaluasi, Timbal balik, Kredibilitas, Perubahan sikap, Konteks.
 Penjelasan
Koneksi dinamis yang dibuat oleh teori. Terdapat 2 jenis penjelasan:
1. Kausal
Kejadian-kejadian dihubungkan sebagai hubungan sebab akibat, dengan
salah satu variabel yang dianggap sebagai hasil atau akibat variabel
lainnya.
2. Praktis
Akibat-akibat terjadi karena tindakan yang dipilih.
Perbedaan antara penjelasan kausal dan praktis merupakan hal yang
penting dalam perdebatan mengenai apa yang harus dilakukan sebuah
teori. Peneliti percaya bawah teori-teori harus menembus penggambaran
dan harus memebrikan panduang tindakan praktis, sebuah pendekatan
yang membuat penjelasan praktis menjadi penting.
 Prinsip
Pedoman untuk bertindak. Prinsip adalah acuan yang memungkinkan
untuk mengartikan sebuah kejadian, membuat penilaian mengenai apa
yang terjadi dan selanjutnya memutuskan bagaima bertindak dalam situasi
tersebut. Prinsip mempunyai 3 bagian: (1) mengidentifikasi situasi/
kejadian; (2) menyertakan norma dan nilai; (3) menegaskan sebuah
hubungan antara susunan tindakan dan akibat yang mungkin.

E. Evaluasi Teori Komunikasi


Semua teori memiliki batasan/ kelemahan sehingga tidak ada teori yang
“benar” dalam semua konteks kategori. Selain itu, kriteria tertentu akan lebih
penting untuk jenis teori tertentu. Kriteria berikut menawarkan titik awal
untuk mulai menilai teori-teori yang akan ditemui.
 Ruang Lingkup Teoritis
Adalah kelengkapan atau inklusivitasnya. Ruang lingkup teoretis
bergantung pada prinsip umum, atau gagasan bahwa penjelasan teori harus
cukup umum untuk melampaui pengamatan tunggal. 2 jenis keadaan
umum. (1) berhubungan dengan tingkat cakupan yang luas dan itu sudah
dianggap teori yang baik; (2) Berhadapan dengan cakupan yang sempit
tapi penjelasannya mengenai kejadian-kejadian ini berlaku bagi banyak
situasi.
 Kelayakan
Suatu teori dapat dievaluasi berdasarkan suatu kriteria apakah konsisten
atau cocok dengan asumsi atau tidak. Karena itu, kelayakan didefenisikan
sebagai konsistensi logis antara teori dan asumsinya.
 Nilai Heuristik
Heuristik secara harfiah berarti melayani sebagai bantuan untuk
pembelajaran, penemuan, atau pemecahan masalah. Teori berbeda secara
signifikan dalam nilai heuristiknya, tetapi mereka mencapai nilai ini
dengan cara yang berbeda. Di satu sisi adalah teori yang bersifat heuristik
dalam menghasilkan pertanyaan penelitian baru, hipotesis baru, dan
konsep atau variabel baru. Di sisi lain adalah teori-teori yang bersifat
heuristik sehingga menghasilkan ide-ide baru dengan terus mengeksplorasi
situasi baru.
 Validitas
Secara umum, validitas adalah nilai kebenaran suatu teori. Ada 3 jenis
validitas :
1. Nilai ; mengacu pada pentingnya atau kegunaan suatu teori apakah
teori itu memiliki nilai?
2. Korespondensi ; apakah konsep dan relasi yang ditentukan oleh teori
benar-benar dapat diamati?
3. Generalisasi ; persis sama dengan ruang lingkup teoritis.
 Parsimony
Parsimony melibatkan kesederhanaan logis. Jika dua teori sama-sama
valid, maka teori dengan penjelasan logis paling sederhana lebih baik.
Parsimony harus diimbangi dengan kriteria lainnya.
 Keterbukaan
Kriteria keterbukaan (bersifat sementara) sangat penting, terlebih dalam
paradigma praktis. Sebuah teori dianggap tentatif, kontekstual, dan
berkualitas, dan konstruksi teoretis apa pun dilihat sebagai cara pandang
daripada reproduksi realitas. Ia mengakui ketidaklengkapannya.
 Jadi Apa yang Membuat Teori Bagus?
Teori yang bagus, ketika membaca sebuah teori yang benar-benar bagus
kita menyadari bahwa teori tersebut masuk akal, memperkenalkan ide-ide
baru, membangkitkan minat dan membantu melihat sesuatu dengan cara
yang baru, konsepnya menarik, bermanfaat, relevan dan memiliki daya
tahan/ tidak mudah ditinggalkan.

F. Sudut Pandang Teoritis


Asumsi yang mendasari pandangan tentang teori komunikasi : Melihat teori
sebagai konstruksi ; teori diciptakan oleh orang, eori mewakili berbagai cara
pengamat melihat lingkungan mereka; teori tidak "menangkap" realitas. Dua
pengamat yang mengamati dua individu dalam percakapan akan melihat hal-
hal yang berbeda, bergantung pada sudut pandang teoretis masing-masing
pengamat. Abraham Kaplan menulis, “Pembentukan sebuah teori bukan
hanya penemuan fakta yang tersembunyi; teori adalah cara untuk melihat
fakta, mengatur dan merepresentasikannya. " Stanley Deetz menambahkan
bahwa “teori adalah cara melihat dan berpikir tentang dunia. Karena itu, lebih
baik dilihat sebagai 'lensa' yang digunakan seseorang dalam observasi
daripada sebagai 'cermin' alam. ”
G. Melihat Kedepan
Berfikir teori komunikasi sebagai bidang prisma, bahwa komunikasi
menjadi proses dalam berbagai aspek yang memengaruhi dan dipahami dalam
berbagai konteks, luas, dapat diamati berbagai sisi dan dapat melihat refleksi.
Komunikasi dikatakan sebagai cara untuk melihat banyak kemungkinan
tentang bagaimana memikirkan dan mempelajari komunikasi, mencari dan
memahami bagaimana beragam teori saling berkaitan dan merefleksikan
satu sama lain, serta memperoleh pemahaman atas segi-segi komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai