MATA KULIAH
PERSPEKTIF DAN TEORI KOMUNIKASI
Theories Of Human Communication
Chapter 1
Disusun oleh :
ARI LISTIANA
NIM S232008019
Komunikasi adalah salah satu kegiatan rutin yang terkait dalam semua
kehidupan manusia. Tidak ada aspek kehidupan manusia yang tidak dipengaruhi
oleh komunikasi sehingga dapat dianggap komunikasi menjadi pusat kehidupan
kemanusiaan. Buku ini membantu memahami komunikasi dengan lebih baik
dalam segala aspek baik itu kekuatannya, kemungkinannya maupun batasannya.
Belajar teori komunikasi membantu kita melihat sesuatu yang belum pernah kita
lihat dan memahami sesuatu yang belum bisa kita jelaskan sebelumnya. Dengan
demikian, kita tidak sekedar menjadikan komunikasi sebagai kebiasaan hidup
melainkan dengan menggunakan pendekatan peran dan fungsi teori komunikasi
dalam kehidupan sehingga kita lebih mampu meningkatkan adaptasi, lebih
fleksibel dan canggih.
A. Mendefinisikan Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari istilah dalam bahasa inggris. Namun para
akademisi melihat fakta bahwa menentukan definisi terbaik dari komunikasi
tidaklah mudah. Frank Dance menemukan tiga poin dari diferensiasi
konseptual kritis dalam upaya untuk mendefinisikan komunikasi :
1. Tingkat pengamatan atau keabstrakan
Beberapa definisi bersifat luas dan inklusif; yang lainnya membatasi.
Yaitu komunikasi sebagai proses yang menghubungkan semua bagian-
bagian yang terputus. Disamping itu bersifat membatasi seperti sarana
pengiriman pesan militer, perintah, dengan telepon, telegraf, radio, kurir.
2. Intensionalitas (bertujuan)
Beberapa definisi hanya mencakup tujuan mencakup pengiriman dan
penerimaan pesan yang disengaja, tidak memaksakan batasan ini.
Contohnya situasi di mana sumber mengirimkan pesan ke penerima
dengan maksud untuk mempengaruhi perilaku.
3. Penilaian
Beberapa definisi mencakup pernyataan sukses, efektivitas, atau akurasi.
Komunikasi adalah pertukaran verbal dari pemikiran atau ide.
Komunikasi adalah "transmisi informasi". Di sini informasi
ditransmisikan tetapi belum tentu diterima atau dipahami.
C. Gagasan Teori
Tujuan buku ini adalah untuk merepresentasikan berbagai pemikiran
atau teori tentang proses komunikasi.
D. Dimensi Teori
Teori biasanya dianggap terdiri dari empat dimensi:
Asumsi Filosofis
Keyakinan dasar yang mendasari teori. Asumsi filosofis dibagi 3 :
- Epistemologi
Mempelajari pengetahuan atau bagaimana orang-orang mengetahui
apa yang mereka tahu.
- Ontologi
Cabang filsafat yang berhubungan dengan hakikat wujud dimana
sebagian besar berkaitan dengan sifat keberadaan manusia. Dalam
komunikasi, ontologi berpusat pada sifat interaksi sosial manusia
karena cara seorang ahli teori mengkonseptualisasikan interaksi sangat
bergantung pada bagaimana komunikator dipandang.
- Axiology
cabang filsafat yang mempelajari nilai-nilai yang memandu penelitian
dan implikasi dari nilai-nilai itu untuk hasil proses penelitian
Konsep
Membangun blok teori. Manusia pada dasarnya adalah makhluk
konseptual dan mengelompokkan hal-hal menjadi konseptual
kategori menurut kualitas yang diamati. Beberapa hal penting dalam
konsep: Harapan, Pelanggaran, Perilaku nonverbal, Perilaku yang
diberlakukan, Gairah yang meningkat, Penghargaan valensi, Penafsiran,
Evaluasi, Timbal balik, Kredibilitas, Perubahan sikap, Konteks.
Penjelasan
Koneksi dinamis yang dibuat oleh teori. Terdapat 2 jenis penjelasan:
1. Kausal
Kejadian-kejadian dihubungkan sebagai hubungan sebab akibat, dengan
salah satu variabel yang dianggap sebagai hasil atau akibat variabel
lainnya.
2. Praktis
Akibat-akibat terjadi karena tindakan yang dipilih.
Perbedaan antara penjelasan kausal dan praktis merupakan hal yang
penting dalam perdebatan mengenai apa yang harus dilakukan sebuah
teori. Peneliti percaya bawah teori-teori harus menembus penggambaran
dan harus memebrikan panduang tindakan praktis, sebuah pendekatan
yang membuat penjelasan praktis menjadi penting.
Prinsip
Pedoman untuk bertindak. Prinsip adalah acuan yang memungkinkan
untuk mengartikan sebuah kejadian, membuat penilaian mengenai apa
yang terjadi dan selanjutnya memutuskan bagaima bertindak dalam situasi
tersebut. Prinsip mempunyai 3 bagian: (1) mengidentifikasi situasi/
kejadian; (2) menyertakan norma dan nilai; (3) menegaskan sebuah
hubungan antara susunan tindakan dan akibat yang mungkin.