Anda di halaman 1dari 71

[DOCUMENT TITLE]

PERENCANAAN

Buku 2
user1 hp
[COMPANY NAME] [Company address]
2. PERENCANAAN
(Khusus Bidang WSS)

WWW.PAMSIMAS.ORG

SUB TEMA : 2.1. Perencanaan Teknis Unit Air Baku

Meliputi :

 Ceramah Tanya Jawab


 Praktek Ukur Debit
 Praktek Sampling

TUJUAN :
Setelah selesai pembelajaran peserta:
 Menghitung debit air baku dengan metode current meter dan v-notch.
 Melakukan sampling air baku untuk dilakukan uji kualitas berdasarkan PERMENPU No.
27 Tahun 2016

WAKTU : 4 JPL

1 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Agar perencanaan SPAM dapat mencapai akses 100% Air Minum, sumber air baku yang akan
digunakan harus dipastikan dapat memenuhi baik kualitas maupun kuantitasnya sehingga
dapat menjamin terjadinya pengembangan dan keberlanjutan program. Untuk mengetahui
kapasitas sumber air dengan pasti harus dilakukan pengukuran dan agar mendekati kondisi
sebenarnya maka pengukuran dilakukan pada musim kemarau. Ada beberapa metode yang
dapat digunakan dalam pengukuran debit sesuai dengan jenis dan situasi/ kondisi lokasi
sumber air. Ketepatan menghitung kapasitas sumber akan sangat menentukan pada desain
sarana dan prasarana yang akan dibangun serta menentukan luas pelayanan dan jumlah
pemanfaat.

Kualitas air juga berpengaruh terhadap keberlanjutan program, sehingga air yang
didistribusikan harus terjaga kualitasnya dengan melakukan pemeriksaan rutin di
laboratorium.

Faktanya pemeriksaan kualitas air hanya dilakukan pada saat awal sebelum pelaksanaan
konstruksi dan setelah kegiatan konstruksi berakhir. Desa-desa paska umunya tidak pernah
lagi melakukan pemeriksaan kualitas air dan kalaupun beberapa desa telah melaksanakan
pemeriksaan kualitas air itupun tidak dilakukan secara rutin dan hasilnyapun tidak
dipublikasikan kepada warga.

2 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Video 1 : https://www.youtube.com/watch?v=sJ7oT7RTpew

3 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Kasus I

Saat ini TFM di Desa Waregu sudah mulai melakukan pendampingan perencanaan
pembangunan SPAMS. Dari proposal peminatan diketahui bahwa Desa Waregu sebenarnya
tidak memiliki sumber air di wilayahnya, namun mengusulkan untuk mengambil air baku yang
ada di wilayah desa lain yang berjarak 5 Km. Pada saat melakukan survey bersama-sama
dengan Satlak diketahui bahwa sumber air tersebut terletak di lokasi hutan tidak jauh dari
permukiman warga dan terlihat luapannya membentuk aliran pada saluran selebar 60 cm
dengan kecepatana aliran rata-rata 0,2 m/det. Kualitas airnya cukup jernih, sehingga tampak
jelas ada sedikit endapan berwarna kuning pada bebatuan di tepi saluran. Tim survey
kemudian melanjutkan kegiatannya dengan melakukan pengukuran debit.

1. Sebutkan metode pengukuran debit yang dapat dilakukan oleh tim tersebut, jelaskan!

4 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


2. Uraikan cara untuk melakukan pengukuran debit dengan metode yang kamu sebutkan
pada Nomor 1 di atas

3. Menurut kamu perlukah dilakukan pemeriksanaan kualitas air? Jelaskan!

4. Jelaskan cara pengambilan sampel air baku pada kasus I di atas untuk pemeriksaan kualitas
air.

5 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Kasus II

Dalam proposal peminatannya, Desa Hanjuang mengusulkan pemanfaatan sungai Cikopo


yang melintas di wilayah BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) di kaki Gunung
Campaka. Menurut warga sekitar, selama ini aliran sungai tersebut tidak pernah kering
walaupun musim kemarau dan hanya turun 50% dari biasanya, aliran airnya dimanfaatkan
warga untuk irigasi pertanian dan memenuhi kebutuhan sehari-hari warga baik untuk
konsumsi maupun keperluan MCK dengan cara menariknya menggunakan selang-selang
kecil. Warga yang kurang mampu memanfaatkan aliran sungai tersebut dari saluran irigasi
yang terdekat ke rumah mereka.

1. Bangunan apa saja yang diperlukan agar air sungai tersebut dapat dimanfaatkan untuk
pelayanan SPAMS Desa Hanjuang, Jelaskan juga fungsi dari masing-masing bangunan
tersebut!

2. Jelaskan dimana lokasi yang tepat untuk menempatkan bangunan sadap yang
memanfaatkan air sungai sebagai air baku!

6 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


3. Sebutkan metode yang dapat digunakan untuk mengukur debit sungai, jelaskan caranya!

7 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Bagi peserta menjadi 3-4 kelompok kemudian tugaskan masing-masing kelompok untuk
melakukan :

1. Pengukuran debit dengan menggunakan current meter


2. Pengukuran debit menggunakan metode Thompson (V-Notch)
3. Pengambilan sampel untuk pemeriksaan kualitas air

Format-1A Pencatatan Pengukuran Debit menggunakan Current Meter


V (m/s) VR (m/s)
Segmen
V1 V2 V3
I
II
III
IV
V

Format-1B Penghitungan Debit


A = HR*B Qn = VR*A
Titik Segmen H (m) B (m) VR (m/s)
(m2) (m3/s)
1
I
2
II
3
III
4
IV
5
V

8 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Format-2 Pencatatan pengukuran Debit metode Thompson
Tinggi Air Pada V-
Debit (liter/detik)
Notch (h)
No
V-Notch 60 V-Notch 60
cm
Q = 0,008*h2,5 Q = 0,0138*h2,5

9 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


3. PERENCANAAN
WWW.PAMSIMAS.ORG

SUB TEMA :
3.2. Perencanaan Teknis Unit Produksi (Pengolahan Air)

Meliputi :
 Analisa hasil uji laboratorium.
 Penentuan dosis koagulan menggunakan Jar Test Apparatus.
 Penentuan dosis soda abu.
 Perencanaan bangunan aerasi.
 Perencanaan bangunan koagulasi-flokulasi sederhana.
 Perencanaan rapid sand filter dan slow sand filter.
 Tata cara backwashing.

TUJUAN :
Setelah selesai pembelajaran peserta:
 Membaca hasil uji laboratorium kualitas air baku untuk menentukan opsi teknologi yang
hendak digunakan sesuai ketentuan Program PAMSIMAS;
 Menentukan dosis bahan kimia yang dibutuhkan (pembubuhan koagulan dan soda abu)
untuk pengolahan air;
 Merencanakan bangunan aerasi untuk penurunan Fe;
 Merencanakan bangunan koagulasi-flokulasi untuk pengolahan air lanjutan;
 Merencanakan bangunan filtrasi untuk pengolahan air lanjutan;
 Mempraktekkan proses backwashing (pencucian filter).

WAKTU : 6 JPL

10 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Berdasarkan modul 7.3 terdapat 826 desa dengan SPAM tidak berfungsi dan 2.104 desa berfungsi
sebagian, diantaranya disebabkan karena air yang didistribusikan belum memenuhi standard kaulitas
air.

Juga banyak ditemui SPAM yang menggunakan sumber air baku dengan air tanah dimana kadar Fe
dan Mn nya melebihi standard kualitas air, namun belum dilakukan pengolahan didistribusikan pada
masyarakat. Sehingga masyarakat tidak memanfaatkan air tersebut.

ANALISA HASIL UJI LABORATORIUM

Air adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan bahkan air adalah sumber dari kehidupan itu sendiri.
Pemeriksaan air secara mikrobiologi sangat penting dilakukan karena air merupakan substansi yang
sangat penting dalam menunjang kehidupan mikroorganisme yang meliputi pemeriksaan secara
mikrobiologi baik secara kualitatif maupun kuantitatif dapat dipakai sebagai pengukuran derajat
pencemaran.

Air yang berkualitas dan higienis adalah air yang cocok untuk dikonsumsi. Syarat-syarat air minum
adalah tidak berbau, berasa, berwarna, tidak mengandung logam berat dan tidak mengandung
mikroorganisme yang berbahaya.

Air dari sumber alam bisa diminum oleh manusia secara langsung namun ada resiko bahwa air
tersebut dicemari oleh bakteri atau zat yang berbahaya. Bakteri tersebut baru akan mati jika air
dimasak hingga 100 derajat celcius namun zat berbahaya yang lain seperti logam tidak bisa dihilangkan
dengan cara ini. Banyaknya pencemaran air semakin memperburuk kualitas air minum masyarakat
saat ini.

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas


Air Minum, berikut syarat kualitas air minum yang harus dipenuhi:

11 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


12 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)
13 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)
Saat ini ditemukan banyak sekali sampel air minum di beberapa sumber air baku yang digunakan
PAMSIMAS mengandung bakteri atau kandungan logam. Bakteri yang ditemukan tidak secara
langsung menimbulkan penyakit namun menunjukkan tingkat sanitasi yang rendah. Resiko bakteri
patogen lain yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan akan semakin tinggi apabila semakin tinggi
tingkat kontaminasi bakteri. Keberadaan bakteri tersebut bisa disebabkan oleh sumber air yang
tercemar atau pemaparan dengan radiasi sinar ultraviolet kurang memadai.

Standar Air Minum, menurut standar WHO semua sampel tidak boleh mengandung E. coli dan
sebaiknya juga bebas dari bakteri coliform. Standar WHO: Dalam setiap tahun, 95% dari sampel-
sampel tidak boleh mengandung coliform dalam 100 ml, Tidak ada sampel yang mengandung E. coli
dalam 100 ml, Tidak ada sampel yang mengandung coliform lebih dari 10 dalam 100 ml, Tidak boleh
ada coliform dalam 100 ml dalam dua sampel yang berurutan (AOAC,2000).

Sesuai Permenkes Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum, dipersyaratkan
bahwa angka E.coli dalam air minum adalah Nol per 100 ml air harus dipenuhi. (Suriaman dan Juwita,
2008)

Sedangkan menurut baku mutu yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam PP 82/2001 tentang
Pengendalian Limbah cair menyebutkan bahwa badan air yang dimanfaatkan sebagai bahan baku air
minum kandungan E. coli dalam 100 ml air tidak boleh lebih dari 10.000. Menurut salah satu penelitian

14 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


(Kajian Dhani Arnantha staf peneliti Lembaga kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah) jumlah E.coli
dalam 100 ml air Kali Mas Surabaya mencapai 1600 milyar.( Suriaman dan Juwita, 2008)

Air yang mengandung kurang dari 1 coliform per 100 ml merupakan golongan kelas I yang berarti air
tersebut sangat baik untuk dikonsumsi. Nilai coliform 1-2 per 100 ml digolongkan pada kelas II yang
berarti air tersebut baik dikonsumsi. Air dengan jumlah coliform 3-10 merupakan golongan air yang
termasuk kelas III dan tidak baik dikonsumsi. Sedangkan jika nilai coliform lebih dari 10 per 100 ml,
maka air tersebut sudah tidak boleh dikonsumsi lagi (Suriaman dan Juwita., 2008).

Pemeriksaan mikrobiologi dan kandungan logam sangat penting dilakukan mengingat air merupakan
sumber kehidupan utama bagi semua makhluk hidup. Segala macam air perlu mendapat perhatian
untuk diperiksa baik secara mikrobiologi,fisik maupun kimia untuk menghindarkan air dari
pencemaran.

Berikut adalah opsi pemilihan unit operasi sesuai kondisi air baku:

Polutan Proses Keterangan


Kekeruhan Filtrasi direct Digunakan untuk air yang mempunyai kandungan
(koagulasi – flokulasi kekeruhan rendah sampai sedang dan kandungan
– filtrasi) warna rendah sampai sedang.
Konvensional Digunakan untuk tingkat kekeruhan dan warna
(koagulasi – flokulasi rendah dan tinggi.
– sedimentasi –
filtrasi)
Warna Koagulasi pH rendah Digunakan pada air yang mempunyai tingkat warna
(koagulasi – rendah sampai tinggi (bentuk alum lebih baik dari
flokulasi) garam besi). pH optimum 5-6.
Adsorpsi karbon aktif Digunakan untuk air yang memiliki tingkat warna
rendah sampai sedang.
Kesadahan Presipitasi Digunakan untuk air berkesadahan sedang sampai
sadah tinggi.
Besi dan Mangan Oksidasi (aerasi – Besi dan mangan dihilangkan dengan oksidasi dan
preoksidasi – presipitasi.
sedimentasi)
Aerasi dan Besi dan mangan dipresipitasi dengan aerasi pada
presipitasi kimia pH tinggi. Kapur biasanya digunakan untuk
menaikkan pH.
Konvensional Besi dan Mangan dihilangkan dengan koagulasi-
(koagulasi – flokulasi flokulasi konvensional.
– sedimentasi –
filtrasi)
Sumber: Masduqi dan Assomadi, 2012.

15 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


16 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)
Hasil Uji Lab 2
Peraturan MenKes RI
Hasil Uji Lab.
No
Sungai Bengaat
492/MENKES/PER/IV/2010
Dinkes Kabupaten
NO Parameter Satuan Persyaratan Kualitas Air
……………..
Minum
(tanggal 21 April
(Kadar Maksimum yang
2012)
diperbolehkan)
A. Fisik
1  Bau - Tidak berbau Tidak berbau
2  Total zat padat Mg/L 500 175
3 terlarut (TDS)
4  Kekeruhan NTU 25 35
5  Rasa - Tidak berasa Tidak berasa
6  Suhu 0⁰ C Suhu udara ± 30⁰ C 25 o C
 Warna TCU 15 0

B. Mikrobiologi
1  E-Coli PJT/100 ml 0 12
2  Total Bakteri PJT/100 ml 0 38
Coliform
C. Kimiawi
1  Air Raksa Mg/L 0,001 -
2  Arsen Mg/L 0,01 -
3  Besi Mg/L 0,3 0,4
4  Fluorida Mg/L 1,5 0,0
5  Kadmium Mg/L 0,003 -
6  Kesadahan Mg/L 500 40
7  Chlor Bebas Mg/L - -
8  Klorida (Chlor) Mg/L 250 15
9  Mangan Mg/L 0,5 0,01
10  Nitrat Mg/L 50 0,0
11  Nitrit Mg/L 3 0,0
12  PH Mg/L 6,5 – 8,5 7,2
13  Selenium Mg/L 0,01 -
14  Seng Mg/L 5 -
15  Sianida Mg/L 0,1 -
16  Sulfat Mg/L 250 40
17  Timbal Mg/L 0,05 -
18  Deterjen Mg/L 50 -

17 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Cermati data dari hasil Uji Lab tersebut

1. Analisa untuk hasil Uji Lab 1 adalah:

2. Analisa Untuk Hasil Uji Lab 2 adalah:

18 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Kasus I

Dari hasil Lab 1 Tentukan Bangunan Pengolah apa saja yang diperlukan untuk mengelola air tersebut
sehingga menghasilkan air yang dapat di konsumsi oleh masyarakat,

Buatlah:

1. Flow chart mulai dari sumber air hingga distribusi.

2. Sebutkan fungsi dari bangunan-bangunan pengolah tersebut

Kasus II

Dari hasil Lab 2 Tentukan Bangunan Pengolah apa saja yang diperlukan untuk mengelola air tersebut
sehingga menghasilkan air yang dapat di konsumsi oleh masyarakat,

Buatlah:

19 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


1. Flow chart mulai dari sumber air hingga distribusi.

2. Sebutkan fungsi dari bangunan-bangunan pengolah tersebut.

20 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


PEMBUBUHAN BAHAN KIMIA, KOAGULASI-FLOKULASI, dan AERASI

Semakin terbatasnya sumber air baku, baik dari segi kuantitas maupun kualitas yang baik, membuat
masyarakat desa semakin sulit memenuhi kebutuhan air per harinya. Salah satu sumber yang dapat
dimanfaatkan adalah air permukaan, seperti air sungai dan air danau atau embung. Namun, pada
umumnya air permukaan mengandung pencemar yang mengakibatkan air tersebut tidak dapat
langsung dikonsumsi.

Kandungan bahan perncemar dalam air ini dapat disisihkan dengan teknologi pengolahan yang sesuai.
Pengolahan yang sudah umum digunakan adalah pengolahan secara fisik, pemisahan partikel
pencemar secara fisika, namun dalam kasus tertentu pengolahan secara fisika tidaklah cukup. Jenis
pengolahan lanjutan yang dapat diterapkan adalah pengolahan secara kimia.

Koagulasi-Flokulasi merupakan sebuah teknologi pengolahan dengan prinsip menggumpalkan


pencemar sehingga dapat mengendap. Bahan kimia yang dibubuhkan (koagulan) berfungsi sebagai
“lem” yang dapat merekatkan partikel koloid yang prosesnya berlangsung dalam tahap pengadukan
cepat (koagulasi). Dalam tahap pengadukan lambat (flokulasi), partikel koloid yang sudah “ditempel”
dengan bahan perekat tersebut, saling direkatkan agar ukurannya semakin membesar dan memiliki
berat yang cukup untuk mengendap di dasar. Berikut adalah ilustrasi dari proses koagulasi dan
flokulasi:

Ilustrasi Proses Koagulasi-Flokulasi


(Sumber: Masduqi dan Assomadi, 2012)

21 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Pengolahan sederhana lain yang perlu diperhatikan adalah aerasi, yang berfungsi untuk
menyisihkan Besi dan Mangan dalam air. Aerasi merupakan istilah lain dari transfer gas, lebih
dikhususkan pada transfer gas oksigen atau proses penambahan oksigen ke dalam air. Besi
dan Mangan biasa terkadung dalam air tanah.

Metode gravitasi adalah transfer gas dengan memanfaatkan aliran gravitasi yang meliputi
pelimpah, terjunan air, cascade, aliran di atas bidang miring, dan menara (tray atau packed).
Kontak antara air dan udara terjadi ketika air dijatuhkan atau dialirkan dari ketinggian
tertentu. Jenis aerasi yang akan dibahas saat ini adalah jenis Tray Aerator.

22 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Perhatikan gambar dibawah ini, berikut adalah filter di Desa Arisan Jaya. Dibangun pada tahun 2015,
pada saat itu air sudah relatif asam rencana akan diolah menggunakan aerator yang ada di atas filter.
Namun, seiring berjalannya waktu, air berubah menjadi semakin asam dan IPA tidak mampu
mengolahnya.

Hasil Uji Lab terupdate yang didapatkan:

23 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Kasus I

Seorang fasilitator ingin membuat larutan Na2CO3, yang dikenal dengan Soda Abu, untuk menaikkan
pH sampel. Bagaimanakah cara mendapatkan variabel dosis 2 mg/L, 4 mg/L, 6 mg/L, 8 mg/L, dan 10
mg/L larutan NaOH untuk uji penetuan dosis optimum?

Kasus II

Desa Sekartanjung merupakan salah satu desa PAMSIMAS 2015 yang tidak lagi memiliki sumber air
karena mata air yang digunakan perlahan-lahan mengering. Alternatif sumber air baku lain yang dapat
digunakan adalah air sungai yang melintas di desa tersebut. Air sungai ini memiliki tampilan fisik
berwarna coklat dan sedikit berbau. Setelah dilakukan uji laboratorium, kekeruhan dari air sungai
tersebut sebesar 240 NTU.

Oleh karena kekeruhan ini terlalu tinggi, maka diperlukan sebuah pengolahan pendahuluan sebelum
dimasukkan kedalam filter. Teknologi yang mungkin digunakan adalah koagulasi dan flokulasi yang
dapat mereduksi kekeruhan hingga 90%. Koagulasi-flokulasi ini akan menggunakan alum, zat kimia
yang berfungsi sebagai pengikat partikel pencemar.

24 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Setelah dilakukan jartest, didapatkan hasil sebagai berikut:

Nama Tabung Dosis Al2(SO4)3 Turbidity


Tabung A 10 mg/L 90 NTU
Tabung B 20 mg/L 41 NTU
Tabung C 30 mg/L 25 NTU
Tabung D 40 mg/L 87 NTU
Tabung E 50 mg/L 110 NTU

Diskusikan dalam kelompok hal-hal sebagai berikut:

1. Manakah dosis optimum yang dapat digunakan diterapkan dalam pengolahan (koagulasi)
dilapangan? Mengapa? Berikan penjelasan.

2. Hitung berapakah konsentrasi pencemar yang dapat disisihkan dengan teknologi koagulasi-
flokulasi ini dan berapakah kualitas akhir dari air yang diolah? Apakah sudah memenuhi baku
mutu? Jika belum tindakan apa yang dapat dilakukan untuk selanjutnya?

Kasus III
FM Desa Karangploso hendak membuat SPAM yang sesuai dengan kondisi eksisting. Hasil
laboratorium menunjukkan bahwa pH rendah yakni sebesar 3. Rendahnya pH menunjukkan bahwa air
baku mengandung Fe dalam jumlah tinggi.
Untuk dapat mengolah kandungan besi tersebut didalam filter besi yang telah dirancang, pH air harus
dinaikkan terlebih dahulu. pH netral adalah syarat reaksi dalam filter dapat bekerja. Oleh karena itu,
dipasang sebuah dosing pump yang berfungsi untuk membubuhkan soda abu yang bersifat basa.
Dari hasil pembubuhan ini didapatkan hasil:
Nama Tabung Dosis Na2CO3 pH
Tabung A 2 mg/L 4
Tabung B 4 mg/L 7,1
Tabung C 6 mg/L 8
Tabung D 8 mg/L 9
Tabung E 10 mg/L 11

25 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Diskusikan dalam kelompok hal-hal sebagai berikut:

1. Manakah dosis optimum Na2CO3 yang dapat digunakan diterapkan dalam proses netralisasi
dilapangan? Mengapa? Berikan penjelasan.

2. Bagaimanakah cara mengatur dosis tersebut kedalam alat dosing pump yang hendak digunakan?

Kasus IV
Rencanakan bangunan koagulasi-flokulasi Desa Sekartanjung jika debit kebutuhan airnya adalah 1,2
L/s dan kekeruhan air baku mencapai 240 NTU. Treatment koagulasi-flokulasi sendiri secara umum
dapat menyisihkan kekeruhan dengan range 80-90%.
Bangunan koagulasi direncanakan menggunakan sistem mekanis yakni menggunakan impeller sebagai
instrument pengaduknya. Untuk flokulasi direncanakan menggunakan sistem pengadukan hidrolis,
yakni pembuatan sekat-sekat pada bangunan hingga dihasilkan pencampuran dari pergerakan aliran.
Untuk proses koagulasi, prinsip yang digunakan adalah:
 Waktu detensi: 20-60 detik
 Gradien kecepatan (G): 1000 – 700 / detik.
Untuk proses flokulasi, prinsip yang digunakan adalah:
 Waktu detensi: maksimum 20 menit
 Gradien kecepatan (G): 10 - 50 / detik.

Diskusikan dalam kelompok hal-hal sebagai berikut:

1. Desain bangunan koagulasi-flokulasi tersebut sesuai dengan kriteria yang telah disebutkan diatas!

26 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Kasus V
Rencanakan bangunan tray aerator untuk debit 1,7 L/det dengan konsentrasi besi terlarut (Fe) = 2,5
mg/L. Berapakah kualitas air akhir yang didapatkan? Berapakah dimensi dan jumlah tray yang
didapatkan?

27 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


SOP Praktek Jartest  Balai

28 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


FILTER dan BACKWASH

Teknologi pengolahan air sederhana yang sudah umum digunakan adalah filter atau bak penyaring.
Filter dapat bersifat 2 jenis, saringan cepat dan saringan lambat. Sesuai dengan namanya, saringan
cepat akan menghasilkan air olahan dengan debit yang lebih besar per satuan waktunya, jika
dibandingkan dengan saringan lambat. Namun, saringan lambat tentu menghasilkan kualitas air yang
lebih baik daripada saringan cepat.

Prinsip cepat dan lambat filter ini mengacu pada nilai laju filtrasi. Berikut adalah kriteria dari masing-
masing jenis filter:

Sumber: Masduqi dan Assomadi, 2012

29 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Sumber: Masduqi dan Assomadi, 2012

Oleh karena prinsip dari bangunan filter adalah menyaring atau menahan pencemar dengan
menggunakan media yang ada, maka pada suatu saat media tersebut dapat penuh dengan kotoran
atau disebut dengan tahap jenuh. Media ini harus “dicuci” agar bahan pencemar yang menempel
dapat dikeluarkan dari media, dan filter dapat berjalan kembali dengan normal. Proses pencucian ini
dikenal dengan sebutan backwash.

Backwash dilakukan dengan mengalirkan air secara terbalik (arah outlet ke arah inlet) hingga media
terekspansi 15-35% dari kondisi normal. Lama pencucian 3 hingga 15 menit. (Masduqi dan Assomadi,
2012).

30 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Perhatikan video berikut!

Ilustrasi saringan pasir lambat:


https://www.youtube.com/watch?v=fBKlXDx6txo

Ilustrasi saringan pasir cepat:


https://www.youtube.com/watch?v=DSOtTE7U7xE

Selanjutnya,
Perhatikan demonstrasi proses backwash di lapangan! Sebutkan proses-proses dan perubahan-
perubahan yang dapat anda amati!

31 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Kasus I

Desa Rejaklebo memiliki sumber air permukaan dengan kekeruhan yang relatif tinggi yakni 45 NTU.
Fasilitator masyarakat setempat mengusulkan adanya saringan pasir lambat yang digunakan untuk
menjernihkan air tersebut.

Berdasarkan data tersebut, tentukan:

1. Apakah pemilihan opsi Saringan Pasir Lambat sudah sesuai dengan kondisi lapangan? Jika ya
sebutkan alasannya, dan jika tidak sebutkan opsi yang sesuai dan berikan pula alasannya!

2. Buatlah flowchart dan penghitungan efisiensi bangunan! Tuliskan pula kriteria perencanaan
bangunan yang dipilih!

Kasus II

Sebuah desa yang terletak di Propinsi Riau awalnya memiliki sumber mata air untuk mencukupi
kebutuhan air di desanya. Namun perlahan mata air tersebut mengering dan satu-satunya opsi air
baku yang ada adalah air permukaan yang bersifat gambut. Oleh karena itu, diperlukan sebuah
teknologi untuk mengolah air gambut ini. Teknologi yang direncanakan adalah Filter Air Gambut. Yang
membedakan filter air gambut dari filter cepat pada umumnya adalah penggunaan media Manganese
Greensand.

Diketahui kandungan organik dalam air gambut tersebut sebesar 15 mg/L dan kandungan warna 125
TCU. Kebutuhan air di desa ini sebesar 1,5 L/detik.

32 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Berdasarkan data tersebut, tentukan:

1. Berapakah kualitas akhir dari air yang diolah? Apakah sudah memenuhi baku mutu?

2. Sebutkan kriteria perencanaan filter yang perlu digunakan dan sebutkan nilainya!

3. Hitung dimensi dari filter ini lengkap dengan ketentuan untuk backwashingnya.

33 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Bagi peserta menjadi 3-4 kelompok kemudian tugaskan masing-masing kelompok untuk melakukan:

Soal 1
Sungai Kohong dikenal sungai yang sangat besar di pedalaman Kalimantan, dengan debit sekitar 20
l/dt, disepanjang sungai terdapat beberapa kawasan tambang batu bara, Tahun 2019 desa Muna
mengajukan proposal pamsimas untuk meminta membangunkan sarana air minum. Penduduknya
kurang lebih 120 KK. Rencananya sumber air yang akan digunakan adalah sumber dari sungai Kohong,
diketahui sungai Kohong memiliki kekeruhan yang sangat tinggi, dan mengandung e coli yang tinggi
juga. Hasil analisa laboratorium menyebutkan bahwa kekeruhan mencapai 355 NTU dan kandungan e
coli 20 /100ml.

Dari data tersebut tentukan:

1. Berapa debit yang dibutuhkan?

2. Bangunan apa saja yang diperlukan untuk mengolah air tersebut?

3. Buat Flowchart bangunan pengolahnya!

34 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


4. Hitung dimensi bangunan yang diperlukan! Review kembali apakah perhitungan tersebut
sudah sesuai kebutuhan pengolahan!

5. Berapakah jumlah SR minimal dari sistem ini hingga didapatkan tarif iuran yang sesuai?

Soal 2
Sumber Air Lamandu dikenal masyarakat untuk mengairi sawah maupun kebonnya dengan debit
sekitar 15 l/dt, disepanjang sungai terdapat beberapa kawasan tambang galian C, Tahun 2019 desa
Suka Tabah mengajukan proposal pamsimas untuk meminta membangunkan sarana air minum.
Penduduknya kurang lebih 500 jiwa. Rencananya sumber air yang akan digunakan adalah sumber dari
sumber air Lamandu, dari hasil Uji Lab diketahui sumber tersebut memiliki Fe dan Mn yang sangat
tinggi yakni 5 mg/L dan 4 mg/L, serta mengandung e coli yang relative tinggi juga yakni 15 /100 mL.

35 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Dari data tersebut tentukan:

1. Berapa debit yang dibutuhkan?

2. Bangunan apa saja yang diperlukan untuk mengolah air tersebut?

3. Buat Flowchart bangunan pengolahnya!

4. Hitung dimensi bangunan yang diperlukan! Review kembali apakah perhitungan tersebut
sudah sesuai kebutuhan pengolahan!

36 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


5. Berapakah jumlah SR minimal dari sistem ini hingga didapatkan tarif iuran yang sesuai biaya ≥
operasional dan pemeliharaan ?

37 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


3. PERENCANAAN
(Khusus Bidang WSS)

WWW.PAMSIMAS.ORG

SUB TEMA : 3.3. Perencanaan Teknis Unit Distribusi dan Pelayanan

Meliputi :

 Ceramah Tanya Jawab


 Praktek Epanet
 Studi Kasus Desain SPAM Akses 100%

TUJUAN :
Setelah selesai pembelajaran peserta:
 Menghitung profil hidrolis pada jaringan perpipaan (beserta pompa jika diperlukan)
dengan EPANET dan dengan metode tabel excel.
 Menyusun perencanaan SPAM untuk pencapaian akses 100% AM dengan baik untuk
pengembangan dan menjamin keberlanjutan program

WAKTU : 6 JPL

38 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Berdasarkan hasil temuan Support Mission Bank Dunia masih ada RKM yang tidak
melampirkan hasil perhitungan Hidrolis. Perhitungan hidrolis merupakan dasar perencanaan
untuk unit distribusi dan pelayanan diantaranya sebagai dasar penentuan diameter pipa,
melihat berapa sisa tekan di pelayanan terutama di titik-titik kritis. Dari hasil perhitungan
hidrolis dapat diketahui apakah sistem yang direncanakan dapat menjangkau sasaran atau
tidak, apakah sistem yang dibangun bisa dikembangkan untuk mencapai pelayanan akses
100% atau tidak.

Fakta di lapangan menunjukkan masih banyak perencanaan unit distribusi tidak berdasarkan
pada hasil perhitungan hidrolis, contoh pelayanan air minum terhadap warga harus bergilir
karena sistem sudah tidak mampu melayani kebutuhan warga pada saat jam puncak, padahal
sistem baru berjalan 2-3 tahun dan target pemanfaat dalam RKM belum terpenuhi.

Perhitungan Hidrolis yang ada di RKM pun masih sebatas untuk memenuhi lampiran RKM saja
dan hasilnya masih belum memenuhi persyaratan seperti Sisa Tekan dan Kecepatan aliran. Ini
menunjukan masih kurangnya pemahaman TFM dalam perencanaan SPAM perpipaan.

39 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Gambar 1

Bagaiamana dengan kecepatan pada aliran, sudah


memenuhi syarat minimal?

Gambar 2

Apa yang bisa anda analisa dari Gambar 2 di atas?

40 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Bagi peserta menjadi 3-4 kelompok kemudian diskusikan kasus di bawah ini :

Kasus I

Perhatikan Gambar 2 di atas dan gambar berikut :

5. Bagaimana pendapat anda tentang hasil perhitungan Hidrolis pada RKM seperti Gambar di
atas?, jelaskan!

41 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


6. Informasi apa saja yang sebaiknya ditampilkan pada skema gambar dan juga Report Table
hasil perhitungan hidrolis yang dilampirkan di RKM? Mengapa?

Kasus II

Desa Sambiroto memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.750 Jiwa, 490 KK. Desa ini akan
menggunakan mata air dengan debit 0,8 L/dt yang berada di daerah bukit, tidak jauh dari
persimpangan kedua dusun yang ada di dalamnya seperti terlihat pada sketsa di bawah. Air
akan dialirkan dari mata air tersebut dengan suatu SPAM yang akan dibangun menggunakan
dana PAMSIMAS. Berdasarkan kontur yang ada, perlu dibangun elevated reservoir agar
memenuhi tekanan hingga di titik kritis/terjauh.

Pertanyaan:
1. Berapakah kapasitas sistem yang dapat direncanakan dengan kondisi seperti ini?
2. Review dan hitung kembali diamater pipa jaringan transmisi dan distribusi. Apakah
diameter tersebut sudah dapat mengalirkan air hingga ke titik terjauh? Berapakah tinggi
tower yang dibutuhkan untuk mencapai target tersebut?
3. Berapakah kapasitas pompa dan jenis pompa yang dapat digunakan untuk menaikkan
air kedalam tower?

42 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Dusun 1
700 Jiwa / 194 KK
+15 Dusun 2
1050 Jiwa / 292 KK
+17

Elevated Reservoir
+21
dan Pompa
+15

+18

Mata Air
+30

Kasus III

Desa Kenanga telah ditetapkan menjadi salah satu calon desa sasaran oleh Pakem dan saat
ini proses rangkaian seleksi desa telah masuk pada tahap penyusunan RKM. Penduduk Desa
Kenanga sebanyak 1750 jiwa, 650 KK dan tersebar di 3 Dusun yaitu Dusun Kuncup, Dusun
Pucuk dan Dusun Kelopak. Sebenarnya potensi sumber air yang ada berupa mata air di kaki
Gunung di dekat Dusun Kuncup memiliki debit cukup besar yaitu 3,5 L/det, namun masyarakat
tidak bisa mengaksesnya karena alasan biaya dan hanya sekitar 25% penduduknya yg sudah
dapat mengakses air bersih menggunakan sumur gali dan air sungai yang melintas di tengah
desa. Berdasarkan hasil IMAS diputuskan bahwa dusun prioritas yang akan didanai oleh
program Pamsimas adalah Dusun Pucuk dan sebagian Dusun Kuncup.

1. Perencanaan seperti apa yang dapat anda sarankan kepada Masyarakat, Jelaskan!

43 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


2. Apa pertimbangan anda memilih opsi tersebut ? jelaskan kekurangan dan kelebihannya!

3. Langkah apa yang anda lakukan untuk pencapaian akses 100% di Desa Kenanga?

44 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Bagi peserta menjadi 3-4 kelompok kemudian masing-masing kelompok membuat
Perencanaan Unit Distribusi dan Pelayanan untuk kasus-kasus di bawah, meliputi :
menghitung proyeksi penduduk, proyeksi kebutuhan air dan membuat perhitungan hidrolis.

Kasus

Berdasarkan Kasus III pada Ayo Diskusikan

Peta Desa Kenanga

Dsn. Kuncup
95 KK; 256 Jiwa

47 KK; 127 Jiwa


63 KK; 170 Jiwa
Dsn. Pucuk Dsn. Kelopak
163 KK; 439 Jiwa
KU 2
42 KK; 113 Jiwa KU 1
43 KK; 116 Jiwa

45 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Perencanaan Bidang SAMS
WWW.PAMSIMAS.ORG

SUB TEMA : 3.4. Penentuan Pompa

Meliputi :
 Mengetahui berbagai jenis pompa dengan memastikan sarana pompa eksisting
(jika ada)
 Perhitungan pompa dan pendukung lainnya yang direncanakan sesuai dengan
kebutuhan (head dan kapasitas pompa)
 Mengetahui komponen dan karakteristik pompa dan panel, agar dapat melakukan
troubleshooting kerusakan pompa

TUJUAN :
Setelah selesai pembelajaran peserta:
 Mampu menjelaskan berbagai jenis pompa dan kelengkapannya sesuai dengan
persyaratan teknis
 Mampu memfasilitasi KKM dan Satlak dalam melakukan pemilihan dan perhitungan
pompa sesuai dengan Opsi Kegiatan yang meliputi :
1. Jenis dan spesifikasi pompa yang diperlukan (Submersible, centrifugal dan
Multistage, dll)
2. Perhitungan jenis-jenis pompa yang akan dipergunakan sesuai dengan kebutuhan
(head, kapasitas dan dukungan sumber energy / listrik)
3. Menjelaskan karakteristik dan komponen pompa dan panel yang dipakai terkait
dengan adanya troubleshooting kerusakan pompa.

WAKTU : 4 JPL

46 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Keberlanjutan SPAMS (Keberfungsian) sangat dipengaruhi oleh kualitas Sarana Prasarana
SAM yang telah dikerjakan sesuai dengan Perencanaan dan Opsi Kegiatan dalam RKM. Salah
satu sarana pendukung (alat) yang digunakan dalam Perencanaan Sistem SPAM adalah
POMPA dan kelengkapannya. Dimana pompa digunakan karena telah dilakukan perhitungan
dan analisa dalam perhitungan hidrolis dan data hasil survey di lapangan saat penyusunan
Perencanaan SPAMS sesuai dengan kondisi lapangan dan kebutuhan. Pompa memiliki
beberapa jenis dan spesifikasi sesuai dengan type dan karakteristiknya, dan juga pompa
mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam pengoperasionalannya. Oleh karena itu
sebelum menentukan pompa, harus ada data-data teknis lapangan sesuai dengan data
Perencanaan SPAMS untuk di lakukan analisa dan hitungan teknis, agar diperoleh pompa yang
efisien dan efektif untuk digunakan dalam pelayanan air minum ke masyarakat. Dan juga
dalam menentukan pompa harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Kapasitas sistem penyediaan air bersih yang direncanakan


b. Topografi sumber air baku, pengolahan dan daerah pelayanan
c. Kualitas air baku
d. Sistem penyadapan air baku
e. Sistem instalasi pengolahan (bila ada pengolahan air baku)
f. Sistem distribusi
g. Brosur dari pabrik
Kurang dipahaminya dalam perencanaan teknis air minum khusunya dalam pemilihan dan
penentuan pompa serta tidak dilakukannya analisa perhitungan teknis yang matang oleh
pelaku dapat mengakibatkan kegagalan perencanaan. Kegagalan dalam memilih dan
menentukan POMPA akan mempengaruhi pelayanan air minum ke masyarakat dalam
jaringan yang telah dibangun. Dan disinilah sering terjadi dalam penentuan dan pemilihan
Pompa yang mengakibatkan ketidak berfungsian atau berfungsi sebagian dari jaringan yang
telah dibangun oleh masyarakat dan di kelola oleh KP-SPAMS. Selain itu juga dari factor
produsen pompa dalam memberikan jaminan ketersediaan suku cadang dan servis layanan
terhadap kerusakan berat dari pompa.

47 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Perhatikan berbagai macam pompa yang sering digunakan dalam Pamsimas, dan berikan
tanggapan serta pendapat anda untuk bagian dari 2 gambar :
Bagian Pompa Submersible

Bagian Pompa Centrifugal

48 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Kasus I

Desa XXX memiliki potensi air baku dari beberapa mata air yang mempunyai debit masing-
masing mata air tersebut kecil. Dari potensi tersebut masyarakat harus berjuang dalam
mendapatkan air dari mata air tersebut agar diperoleh debit yang optimal. Oleh karena hal
tersebut KKM/Satlak dengan pendampingan Fasilitator Masyarakat kemudian melakukan
perencanaan untuk membangun Sistem Penyediaan Air Minum yang dapat memenuhi
kebutuhan warganya dengan topografi area layanan yang memiliki kondisi membutuhkan
dukungan POMPA sebagai alat untuk melengkapi pelayanan air minum.

Buat Kelompok masing-masing 5 orang, kemudian diskusikan beberapa pertanyaan berikut :

3. Sebutkan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalam melakukan perencanaan
SAM yang benar dengan rencana penggunaan POMPA. Hal-hal apa saja dalam penentuan
dan pemilihan POMPA yang akan digunakan, jelaskan.

49 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


4. Bagaimana cara untuk mendapatkan kapasitas air baku yang akan dipakai untuk melayani
kebutuhan air di dusun sasaran ?

5. Apa saja yang harus dipersiapkan dalam melakukan survey untuk membuat perencanaan
SPAM ? Jelaskan!

Kasus II

Seorang FS mendampingi TFM di beberapa desa yang memiliki pelayanan SAM dengan
menggunakan POMPA sebagai salah satu alat untuk distribusinya. Dimana masing-masing
desa yang menggunakan pompa ada beberapa jenis (Submersible dan Centrifugal). Kondisi
masyarakat di beberapa desa belum pernah memiliki system layanan SAM dengan
menggunakan POMPA, dan pengetahuan serta pemahaman masyarakat juga belum
sepenuhnya paham dalam operasional layanan system dengan menggunakan pompa. Hal ini

50 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


akan menjadikan permasalahan ke depan dalam pengoperasian untuk melayani air kepada
masyarakat.

1. Sebagai FS bagaimana anda membantu masyarakat dalam memberikan pemahaman


terhadap system layanan yang menggunakan pompa tersebut. Uraikan !

2. Dari kasus di atas, apa yang harus diperhatikan dalam memberikan pemahaman kepada
masyarakat untuk operasional pompa dan kelengkapannya tersebut ?

51 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


3. Bagaimana anda memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pelaksanaan
konstruksi menara air dan penempatannya? Apabila masyarakat menghibahkan tanah
rawa untuk lokasi menara apa yang anda lakukan? Jelaskan langkah-langkah konkritnya

4. Sebelum adanya masalah di pompa dan kelengkapannya (panel), hal-hal apa saja atau
alternative upaya yang harus FS berikan kepada pengelola air minum tersebut, baik dalam
pelatihan/coaching dll, agar kedepan masyarakat bisa mengatasi sendiri untuk masalah
yang berkaitan dengan pompa dan kelengkapannya ?

52 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Kasus III

Desa Sukamaju terdiri dari 2 dusun yang saling menyebar. Berdasarkan data yang ada dibawah ini,
tentukan:

Dusun 1
120 Jiwa
+14 Dusun 2
190 Jiwa
+23

+20

Mata Air
0,5 L/dt
+27

1. Review dan hitung kembali apakah sisa tekan di kedua dusun memenuhi persyaratan!

2. Apakah diameter pipa yang terpasang sudah sesuai dengan kebutuhan? Jika ya apakah
alasannya dan jika tidak bagaimanakah solusinya?

Kasus IV

53 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Tahun 2018 ini Desa Sekarmojo merencanakan pembangunan SPAM untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan di daerahnya. Setalah dilakukan pengukuran elevasi, didapatkan data sesuai dengan sket
dibawah. Jumlah penduduk juga sudah didapatkan dari data desa sebagaimana terlampir. Sumber
yang dimiliki oleh Desa Sekarmojo adalah sumur bor, setelah dilakukan pumping test didapatkan debit
sesuai dengan yang tertera pada sket. Sekarang tentukan:

1. Bangunan-bangunan apa saja yang dibutuhkan dalam sistem SPAM ini? Apakah sistem
memerlukan pompa atau tidak? Jika tidak berikan justifikasinya, dan jika ya tentukan letak
pemasangan pompanya dan berikan justifikasi juga. Jika terdapat bangunan lain yang
digunakan, tentukan pula letaknya, dimensinya, dan hal-hal lain yang dianggap perlu.

2. Apakah diameter pipa sudah sesuai? Apakah sisa tekan di kedua dusun memenuhi
persyaratan?

54 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Bagi peserta menjadi 3-4 kelompok kemudian tugaskan masing-masing kelompok untuk
melakukan :

Hingga saat pelaksanaan desa sasaran Pamsimas tahun 2018 ……desa, dan telah
melaksanakan pencairan dana Tahap I

Sebagai Fasilitator Senior cermati perencanaan teknis dalam RKM, mulai ketepatan pemilihan
opsi sampai distribusi pelayanan, perhitungan head dan kapasitas pompa (bila direncanakan
menggunakan pompa).

Apabila terdapat hal yang kurang sesuai terhadap hasil pembelajaran dalam perhitungan
pompa dan pemilihan pompa, diskusikan dan rencanakan revisinya dengan melakukan
musyawarah dengan masyarakat dengan pendampingan FM

Review kembali perencanaan teknis SPAM dalam RKM, termasuk pemilihan pompa yang
dibutuhkan, pastikan pompa yang dibeli dapat sesuai umur rencana pompa, dan tidak
membebani biaya operasional dan pemeliharaan karena kapasitas yang dipasang terlalu
besar dari yang dibutuhkan

55 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Perencanaan Bidang SAMS
WWW.PAMSIMAS.ORG

SUB TEMA : 3.5. Penentuan dan Pemasangan Pipa dan Aksesoris

TUJUAN :
Setelah selesai pembelajaran peserta mampu :
 Menentukan penggunaan aksesoris pipa (valve, knee, sadle, dll.)
 Melakukan pemasangan/connecting pipa, aksesoris pipa, pemilihan pompa, dan
aksesoris pompa dengan benar

WAKTU : 4 JPL

56 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Dalam penyusunan “Perencanaan” sangat erat kaitannya dengan “data”, oleh karena itu
untuk dapat menyusun perencanaan yang baik dan benar maka ketersediaan dan kualitas
data sangat menentukan. Jika IMAS I dan II dilakukan dengan baik dan benar maka akan
mendukung dalam perencanaan pembangunan air minum dan sanitasi di desa-desa
PAMSIMAS. Hal ini terutama dalam penyusunan Perencanaan yang harus terintegrasi dari
data hasil IMAS II dengan Perhitungan Hidrolis dalam membuat perhitungan jaringan
perpipaan untuk distribusi pelayanan yang berkelanjutan.

Dari tahapan IMAS II yang telah dilaksanakan oleh Fasilitator Masyarakat (FM) seringkali dan
bahkan cenderung dan bahkan dilakukan hanya seadanya tanpa mengikuti metode MPA-
PHAST yang telah ada di Juknis, dan hal ini sekedar memenuhi target kegiatan dengan
memperoleh data seadanya. Hal ini dilakukan secara terus menerus tanpa adanya supervise
dan koreksi dari FS dan DC. Padahal data-data hasil dari IMAS II tersebut akan menjadi dasar
dalam membuat Perencanaan, khususnya dalam menyusun perencanaan system perpipaan
yang menjadi tujuan dari kegiatan di Pamsimas. Sehingga hal ini akan menjadikan
permasalahan ketika FM WSS membuat perhitungan dalam perencanaan SPAM yang akan
dibangun.

Beberapa isu temuan di lapangan terkait dengan Perencanaan dalam penyusunan RKM antara
lain:
 IMAS II tidak dilaksanakan sebagaimana ketentuan dalam tahapan di Juknis, dan
cenderung dilakukan seadanya sehingga data-data yang di peroleh belum valid.
 Perhitungan Hidrolis yang telah dibuat mengalami kesalahan akibat dari data yang tidak
valid untuk dibuat dasar dalam perhitungan Analisa Kebutuhan dalam system SPAM.
 Banyak pemahaman dalam Perhitungan Hidrolis yang telah dibuat tidak dilakukan control
dengan EPANET, karena bila sudah dilakukan control dengan EPANET dianggap sudah
selalu benar.
Dimana EPANET adalah salah satu Tools untuk dipakai sebagai control dalam
Perhitungan Hidrolis terkait dengan simulasi penggunaan pipa dan aliran air dalam pipa.
 Masih banyak dalam perhitungan aksesoris pipa (valve, knee, sadle, dll) tidak dihitung
secara teliti sesuai dengan skema jaringan yang dibuat secara proporsional, kebanyakan
aksesoris dihitung secara prosentase saja tanpa melihat peta jaringan yang dibuat untuk
disesuaikan dengan kebutuhannya.

57 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Banyaknya sarana air minum yang gagal di beberapa lokasi desa sasaran Pamsimas dalam
operasionalnya dan tidak dapat dikembangkan karena kurang tepat dalam perencanaan
SPAMS, terutama dalam Perhitungan Hidrolis, Penggunaan Aksesoris (valve, knee, sadle, dll)
dan Penggunaan Pipa (diameter, jenis dan type pipa, dll) dalam perhitungan jaringan
perpipaan. Hal ini banyak dipengaruhi antara lain dari : Kondisi Topografi area produksi ke
wilayah pelayanan, Penggunaan pipa dalam system distribusinya (Gravitasi atau Pompa).
Dalam skema jaringan pelayananan yang menjadi prioritas utama salah satunya adalah
penggunaan dan pemilihan pipa serta aksesorisnya, sehingga akan menjadi penting dalam
memeilih dan menentukan jenis pipa yang akan dipergunakan.
Di beberapa lokasi desa sasaran Program Pamsimas banyak jaringan perpipaan yang salah
dalam pemilihan dan penentuannya, karena hal ini disebabkan beberapa factor, antara lain :
a. Tidak dilakukannya perhitungan Hidrolis dan control EPANET untuk jaringan perpipaan
dengan BENAR.
b. Selalu mengikuti permintaan masyarakat dalam proses penyusunan perencaan dalam
penggunaan pipa yang tidak melihat terkait dengan Jenis, Kualitas dan Ukuran pipa
yang digunakan.
c. Dalam pekerjaan jaringan pipa masih banyak yang tidak sesuai dengan gambar
rencana, sehingga hal ini dapat mempercepat kerusakan dan jaringan tidak berfungsi
dengan maksimasl.
d. Sering ditemukannya aksesoris pipa yang digunakan tidak sama dengan pipa yang
dipergunakan, sehingga berakibat rusaknya aksesoris.

Dalam Pengembangan SPAM (bila dalam 1 sistem pelayanan) dengan perpipaan juga harus
dapat direncanakan diawal, karena penggunaan pipa yang awal akan menjadi acuan
dalam perhitungan kebutuhan ukuran pipa untuk pengembangannya.  terkait dengan
peran anda sebagai FS, apa saja yang harusnya anda lakukan untuk menjamin
keberlanjutannya dapat dikembangkan.

58 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Kasus I

Dalam penyusunan perencanaan sebuah jaringan perpipaan, ada beberapa hal-hal yang harus
dipahami oleh FM dan FS terutama data-data dalam hasil IMAS, karena data-data tersebut
akan menjadi dasar dalam membuat sebuah perencanaan terutama untuk penentuan dan
pemilihan pipa agar dapat melayani secara maksimal ke masyarakat. Ada Desa Pamsimas yang
menggunakan Opsi Kegiatan dengan menggunakan Sumur Bor Dalam, dimana lokasi antara
sumur bor dan daerah layanan ke masyarakat mempunyai beda tinggi yang cukup tinggi
dengan melewati berbagai perbukitan batu cadas yang sulit untuk digali dalam jalur pipa yang
akan di buat menuju ke masyarakat. Posisi dan letak sumur bor dalam ada di bagian bawah
(lembah) dari lokasi permukiman masyarakat. Dan kegiatan IMAS II sudah dilakukan dan
datanya banyak yang tidak benar dan akurat karena dilakukan dengan tidak mengikuti
tahapan IMAS yang ada dalam juknis.

Dengan permasalahan diatas sebagai FS ada beberapa hal-hal TEKNIS yang harus diketahui
untuk dilakukan analisa dalam men-supervisi permasalahan tersebut. Dan hal-hal teknis
tersebut dapat di diskusikan dengan membuat Kelompok masing-masing 5 orang, kemudian
diskusikan beberapa pertanyaan berikut :

Jawab pertanyaan:

1. Menurut anda sebagai FS hal-hal teknis dan data-data apa saja yang harus diketahui
sebelum menyelesaikan masalah tersebut ? Jelaskan !

59 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


2. Dengan system SPAM dan Opsi Sumur Bor Dalam tersebut, Bagaimana tahapan dalam
penentuan Pompa dan Pipa yang akan dipakai dalam pelayanan ke masyarakat, terkait
dengan Perhitungan Hidrolis yang harus dibuat ?

3. Hal –hal apa saja yang harus diketahui dalam membuat perencanaan jaringan perpipaan,
terutama dalam penentuan dan pemilihan pipanya secara lengkap termasuk aksesoris
pipanya ?

4. Bagaimana anda sebagai FS dalam pemilihan jenis pipa (pipa PVC, pipa GIP, pipa HDPE
dlsb ) ha-hal apa saja yang anda pahami termasuk kelengkapan aksesoris pipanya

60 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Jawablah pertanyaan dibawah ini:

1. Bagaimana anda memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang desain SPAM


yang telah anda buat dalam kasus diatas? Jelaskan langkah-langkahnya

2. Bagaimana anda memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pelaksanaan


konstruksi menara air dan penempatannya? Apabila masyarakat menghibahkan tanah
rawa untuk lokasi menara apa yang anda lakukan? Jelaskan langkah-langkah konkritnya

2. Bagaimana anda memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang penyambungan


antara pipa PVC dan pipa besi . Peragakan

3. Bagaimana anda melakukan melakukan pengadaan pipa tetapi tidak satu paket dengan
aksesoriesnya. Permasalahan apa yang anda temui bila hal ini terjadi

61 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


4. Dalam satu sistem air minum (SPAM), jenis aksesories apa saja yang dibutuhkan (disertai
gambar)

5. Bagaimana standard dalam pelaksanaan penanaman pipa dan aksessories dan


penempatan box valve

62 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Bagi peserta menjadi 10 -12 kelompok kemudian tugaskan masing-masing kelompok untuk
melakukan : praktek pemasangan pipa
Lanjutkan dengan Review pelaksanaan pengendalian pada FM yang telah anda lakukan dalam
melaksanakan pendampingan pemasangan pipa dengan kelengkapan accessories yang
benar. Apa strategi anda agar pemasangan pipa oleh masyarakat dapat sesuai dengan
standard

Gambar ini diambil dari SIM Pamsimas, menurut anda sudah tepatkah

63 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Perencanaan Bidang SAMS
WWW.PAMSIMAS.ORG

SUB TEMA : 3.6. Perencanaan Konstruksi Bangunan Air Minum

TUJUAN :
Setelah selesai pembelajaran peserta mampu dan dapat :

 Menghitung daya dukung tanah, perencanaan konstruksi dan pengawasan konstruksi.


 Menjelaskan teknis pelaksanaan konstruksi lengkap dari perencanaan sampai ke
pengawasan.
 Menyusun rencana pengendalian pelaksanaan konstruksi.

WAKTU : 4 JPL

64 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Masih ada sarana air minum yang mengalami “Gagal Konstruksi” setelah selesai dikerjakan,
dan ironisnya sarana bangunan konstruksi tersebut belum dilakukan Serah Terima sudah
mengalami kerusakan dan kegagalan. karena salah satunya diakibatkan tidak adanya
perencanaan yang benar dan pengawasan yang berkualitas. Kenapa hal ini terjadi?

Tenaga pendamping (Fasilitator) dan konsultan bertanggungjawab atas pelaksanaan


pengawasan konstruksi dan memastikan masyarakat terlibat aktif untuk menjamin kualitas
pelaksanaannya. Kualitas konstruksi merupakan cerminan kinerja dari tenaga pendamping
dan konsultan. Oleh karena itutenaga pendamping harus memahami alur proses mulai dari
perencanaan sampai pelaksanaan terutama dalam pengawasan dan pengendalian pekerjaan
konstruksi. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Tahap Perencanaan,
Dalam tahap perencanaan yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan
konstruksi adalah :
1. Mendapatkan data hasil survey lapangan dan IMAS II (jumlah jiwa yg akan dilayani,
kapasitas air untuk distribusi, data kondisi tanah, kapasitas kebutuhan air
distribusi, dll) terkait dengan kebutuhan dalam membuat Rancangan untuk desain
bangunan konstruksi.
2. Survey lapangan untuk menentukan titik bangunan konstruksi sesuai dengan hasil
IMAS II, dan melakukan pengamatan kondisi tanah sekitar terhadap daya dukung
tanah.
3. Melakukan perhitungan konstruksi untuk bangunan konstruksi SAM (Brouncap,
Instalasi Pengolahan, reservoir, dll) yang menggunakan konstruksi khusu
(Konstruksi beton).
4. Bila bangunan Reservoir terbuat dari Konstruksi Beton Bertulang (Ground
Reservoir atau Tower Reservoir) harus dilakukan perhitungan mulai dari struktur
pondasi bangunan sampai struktur konstruksi bangunan diatasnya. Perhitungan
harus menggunakan Peraturan Beton Indonesia (PBI), dan perhitungan dibuat
secara menyeluruh termasuk control terhadap Daya Dukung Tanah pada titik
pondasi bangunan.

65 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


b. Tahap Pelaksanaan :
1. Melakukan pengendalian dan supervisi terhadap pelaksanaan pekerjaan
konstruksi dengan benar sesuai dengan kaidah dan aturan teknik.
2. Monitoring dalam proses pelaksanaan pembangunan secara ketat terhadap
kualitas dan kuantitas material yang dipakai sesuai dengan rencana agar tepat
mutu, waktu dan biaya.
3. Mencatat dalam buku supervisi dari setiap pekerjaan konstruksi yang akan
dilakukan atau pada saat pelaksanaan, terkait dengan fungsi control dari
Fasilitator
4. Melakukan evaluasi dan cek langsung dalam memastikan dari buku supervise ke
lapangan terhadap hasil pekerjaan konstruksi yang sudah dibangun (bukan
laporan lisan dari KKM dan Satlak)

Prosedur mulai penyusunan perencanaan sampai pengawasan bangunan konstruksi dibuat


untuk menjamin pelaksanaan konstruksi agar tepat dalam penggunaan spesifikasi, sesuai
standard (SNI), dan handal sesuai dengan umur perencanaan. Jenis dan tahapan prosedur
pengawasan konstruksi dapat berbeda-beda sesuai dengan jenis opsi teknologi, jenis unit
bangunan, dan system kerja. Pada setiap tahapan kritis pelaksanaan konstruksi perlu
pengawasan lebih ketat, dokumentasi dan pencatatan secara disiplin.

Proses perencanaan sampai pengawasan kegiatan konstruksi bertujuan untuk menjamin


dalam pelaksanaan bangunan konstruksi SAM dapat dilakukan dengan benar dan sesuai
dengan perencanaan dan spesifikasi untuk menjamin berkelanjutan sarana

66 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Dalam penyusunan perencanaan yang dilakukan tidak maksimal dan sempurna serta
kegagalan pengendalian pelaksaan bangunan kostruksi sangat berakibat fatal dalam
pemanfaatan sarana maupun dari umur dari sarana yang dilaksanakan. Dalam proses
penyusunan perencanaan seharusnya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Observasi area untuk mengamati kondisi dan karakteristik struktur tanah sekitar
sebagai titik lokasi bangunan konstruksi terkait dengan Daya Dukung Tanah, bahaya
akibat longsor, dll.
b. Melakukan telaah / uji lapangan terhadap dari kondisi dan jenis tanahnya dalam hal
“Pengamanan Lingkungan” terkait kemungkinan adanya hal-hal yang akan
membahayakan dalam proses pelaksanaan bangunan konstruksi tersebut terkait
dengan letak titik bangunan konstruksi tersebut.
c. Memperhatikan kondisi dan jenis karakteristik tanah yang ada di lahan untuk
bangunan konstruksi (Tanah Asli, Tanah Urugan atau yang lainnya), karena hal ini akan
berpengaruh terhadap perhitungan Daya Dukung Tanah untuk pondasi bangunan
konstruksi.
d. Memperhatikan faktor dan tingkat kesulitan dalam melaksanakan pembangunan
untuk sarana bangunan konstruksi tersebut.

Kesalahan dalam perencanaan bangunan konstruksi dan kegagalan dalam melakukan


pengawasan pernah terjadi di beberapa lokasi, salah satunya dalam pelaksanaan konstruksi
beton untuk menara air. Dalam RKM, pondasi telah direncanakan sesuai dengan jenis
tanahnya, yaitu menggunakan pondasi plat dengan dilengkapi terucuk gelam. Namun dalam
penyusunan perencanaan konstruksi belum dilakukan perhitungan terhadap daya dukung
tanah dan uji daya dukung tanahnya.

Kondisi riil dilapangan sering terjadi permasalahan dimana tenaga tukang yang melaksanakan
terkesan menghindari pertemuan dengan Fasilitator. Sehingga konstruksi pondasi yang
seharusnya plat dengan cerucuk gelam/bambu, dirubah menjadi pondasi setempat yang tidak
mengacu pada kaidah/aturan teknis. Musibah terjadi pada saat pengisian menara air, daya
dukung tanah tidak mampu menahannya sehingga menara roboh. Menurut anda apa yang
harus dicermati supaya hal ini tidak terjadi di desa dampingan anda.

67 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


Coba kamu diskusikan secara kelompok (5 orang) dari beberapa hal dibawah ini, dan berikan
penjelasan teknis secara singkat.

1. Sesuai dengan hasil IMAS II, Opsi Kegiatan dan Perhitungan Hidrolis, desa dan masyarakat dalam
menyusun perencanaan bangunan konstruksi (Tower Reservoir dari Beton) hal-hal apa saja yang
harus di perhatikan. Uraikan dalam tahapan secara detail dan Jelaskan !

Hal-hal yg harus diperhatikan dalam Perencanaan Bangunan Konstruksi :

2. Dalam penyusunan dan perhitungan bangunan konstruksi beton bertulang dalam SAM, pada
bagian apa saja yang harus menjadi perhatian FS untuk supervisi dalam bangunan konstruksi
tersebut. Jelaskan !

Hal-hal yg harus diperhatikan sebagai titik kritis dalam Perencanaan Bangunan Konstruksi,
adalah :

68 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


3. Buatlah penjelasan teknis yang paling prinsip anda ketahui pada bangunan konstruksi beton
bertulang dalam sarana konstruksi SAM.

4. Bagaimana FS dalam melaksanakan supervisi pada pekerjaan konstruksi agar dapat menjamin
kualitas konstruksi, dan supaya pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat dilaksanakan dengan
benar sesuai gambar kerja ?

69 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)


5. Sebagai FS dalam mendampingi FM dan Desa, hal-hal apa saja yang sering terjadi kesalahan di
dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Uraikan dan Jelaskan !!

6. Bagaimana anda memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pelaksanaan


konstruksi menara air dan penempatannya? Apabila masyarakat menghibahkan
tanah rawa untuk lokasi menara apa yang anda lakukan? Jelaskan langkah-langkah
konkritnya

70 | Perencanaan Dan Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sams (Kelas WSS)

Anda mungkin juga menyukai