Laporan SG Final - P-MTD-08 - Allya Khairunnisa - 2006486430
Laporan SG Final - P-MTD-08 - Allya Khairunnisa - 2006486430
I. PENDAHULUAN
A. Standar Acuan dan Referensi
ASTM D 854 “Standard Test Methods for Specific Gravity of
Soil Solids by Water Pycnometer”
AASHTO T 100 “Specific Gravity of Soils”
SNI 1964:2008 “Cara Uji Berat Jenis Tanah”
B. Maksud dan Tujuan Percobaan
Maksud dan tujuan dari praktikum Specific Gravity adalah
untuk mendapatkan nilai Specific Gravity dari butiran tanah,
yaitu perbandingan berat isi tanah dan berat isi air suling pada
suhu 20℃.
Specific Gravity pada tanah dapat digunakan untuk
menghitung hubungan pada fase tanah, seperti angka pori (void
ratio), derajat kejenuhan (degree of saturation), serta densitas
dari tanah.
C. Alat – alat dan Bahan
a. Alat
Pycnometer dengan volume 500 ml
Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram
Oven
Kompor Listrik
1
[Specific Gravity]
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipi; – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Termometer
Can
Alat Penyemprot
b. Bahan
Sampel tanah lolos saringan No. 4 sebanyak 500 gram,
kering oven
Air suling
𝐺𝑆 = 𝑠𝑝𝑒𝑐𝑖𝑓𝑖𝑐 𝑔𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑦
𝛾𝑆 = Berat jenis tanah
𝛾𝑤 = Berat jenis air
2
[Specific Gravity]
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipi; – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
𝑤
𝐺𝑆 = 𝑤 𝑆 ………..………………...(4)
𝑊
𝑤𝑆
𝐺𝑆 = 𝛼
𝑤𝑊
𝑤𝑆 = Berat tanah
𝑤𝑤 = Berat air
𝛼 = Faktor koreksi suhu T℃ yang berhubungan dengan
temperatur ruangan pada saat percobaan
3
[Specific Gravity]
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipi; – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
E. Teori Tambahan
Tabel 1 berikut merupakan faktor koreksi suhu (α) yang
digunakan berdasarkan acuan standar SNI 1964:2008:
Tabel 1 Hubungan Kerapatan Relatif Air dan Faktor Koreksi Suhu
Faktor
Temperatur Hubungan Kerapatan
Koreksi suhu
No (℃) Relatif Air
(α)
1 18 0,9986244 1,0004
2 19 0,9984347 1,0002
3 20 0,9982343 1,0000
4 21 0,9980233 0,9998
5 22 0,9978019 0,9996
6 23 0,9975702 0,9993
7 24 0,9973286 0,9991
8 25 0,9970770 0,9989
9 26 0,9968156 0,9986
10 27 0,9965451 0,9986
11 28 0,9962652 0,9980
12 29 0,9959761 0,9977
13 30 0,9956780 0,9974
Sumber: SNI 1964:2008
Nilai 𝐺𝑆 pada umumnya yang dapat digunakan untuk
mengetahui apakah hasil percobaan benar atau tidak adalah
sebagai berikut:
Tabel 2 Nilai 𝐺𝑆 Beberapa Jenis Tanah
Tipe Tanah 𝑮𝑺
Pasir 2,65 - 2,67
Pasir Kelanauan 2,67 - 2,70
Lempung anorganik 2,70 - 2,80
Tanah dengan mika dan besi 2,75 - 3,00
Tanah organik 1,0+ - 2,60
Sumber: Bowles (2001)
4
[Specific Gravity]
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipi; – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
II. PRAKTIKUM
A. Persiapan Praktikum
1. Membersihkan dan mengeringkan pcynometer, kemudian
mengukur beratnya.
2. Mempersiapkan bahan uji berupa sampel tanah sebanyak 500
gram lolos saringan No. 4 ASTM yang sudah dikeringkan
dalam oven selama ± 24 jam dengan temperatur 110º ± 5℃
(230 ± 9℉).
B. Jalannya Praktikum
1. Mengisi pycnometer dengan air suling sebanyak 500 ml dan
menimbang beratnya sehingga didapatkan berat air dan berat
pycnometer (𝑤bw ).
2. Mengukur suhu air dalam pycnometer menggunakan
termometer.
3. Membuang air dalam pycnometer ke wadah awal, kemudian
membersihkan pycnometer dan mengeringkannya.
4. Memasukkan 100 gram sampel tanah ke dalam pycnometer
secara perlahan dan mengusahakan agar tanah tidak
menempel pada leher pycnometer karena dapat
mempengaruhi volume tanah.
5. Mengisi kembali pycnometer dengan air suling hingga ± 2/3
volume dari pycnometer terisi.
6. Mendiamkan pycnometer berisi tanah dan air suling selama
24 jam.
7. Memanaskan pycnometer untuk menghilangkan udara yang
terperangkap dalam tanah dengan mendidihkan pycnometer
selama ± 10 menit dengan kompor listrik.
8. Mendiamkan pycnometer selama ± 15 jam agar suhu air akhir
sama dengan suhu air awal. Kemudian menambahkan air ke
dalam pycnometer hingga penuh.
9. Mencatat kembali suhu yang terjadi setelah mendiamkan
pycnometer selama ± 15 jam dengan menggunakan
5
[Specific Gravity]
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipi; – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
A B
Wt. flask + water + soil = Wbws (gram) 371,44 371,61 Commented [DN2]: Penamaannya ngikutin ppt pengolahan
Temperature ('̊ C) 29 29
Wt. flask + water = Wbw (gram) 340,3 340,3
Evap. Dish No. K K
Wt. evap. Dish + dry soil (gram) 70,03 70,05
Wt. of evap. Dish (gram) 20 20
Sumber: (Praktikan, 2021)
B. Perhitungan
1. Menghitung Berat Tanah Kering (𝑤𝑆 )
𝑤𝑆 = 𝑤Evap dish+Soil − 𝑤Evap dish
Sampel A
𝑤𝑆 = 70,03 − 20 = 50,03 gram
Sampel B
𝑤𝑆 = 70,05 − 20 = 50,05 gram
2. Menghitung Berat Air (𝑤𝑤 )
𝑤𝑤 = 𝑤s + 𝑤bw − 𝑤bws
Sampel A
𝑤𝑤 = 50,03 + 340,3 − 371,44 = 18,89 gram
Sampel B
𝑤𝑤 = 50,05 + 340,3 − 371,61 = 18,74 gram
3. Mencari Faktor Koreksi Suhu (α)
Berdasarkan Tabel 1., nilai faktor koreksi suhu (α)
untuk temperatur 29℃ adalah sebesar 0,9977.
6
[Specific Gravity]
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipi; – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Sampel B
50,05
𝐺𝑆 = 0,9977 𝑥 = 2,665
18,74
Rata-rata
2,642+2,665
̅̅̅
𝐺𝑆 = = 2,654
2
Sampel B
|2,665−2,654|
𝑋𝐴 = 𝑥 100% =0,414%
2,654
Rata-rata
0,452%+0,414%
̅̅̅
𝑋𝐴 = = 0,433%
2
IV. ANALISIS
A. Analisis Percobaan
Praktikum Specific Gravity bertujuan untuk mendapatkan
nilai specific gravity dari butiran tanah. Nilai specific gravity sendiri
merupakan perbandingan berat isi tanah dan berat isi air suling pada
suhu 20℃. Alat-alat yang digunakan pada praktikum specific gravity
antara lain pycnometer dengan volume 500 ml yang digunakan
sebagai wadah pengukuran specific gravity sampel tanah uji,
timbangan dengan ketelitian 0.01 gram untuk menimbang berat
sampel tanah dan pycnometer, oven untuk mengeringkan sampel
tanah uji agar tidak terdapat kadar air dalam tanah, kompor listrik
7
[Specific Gravity]
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipi; – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
8
[Specific Gravity]
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipi; – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
pycnometer karena dapat mempengaruhi volume tanah. Kemudian Commented [DN3]: Good
tumpah saat dipanaskan. Setelah itu, pycnometer berisi tanah dan air
suling didiamkan selama 24 jam agar tanah tersaturasi dengan air.
Setelah pycnometer didiamkan selama 24 jam, praktikan
memanaskan pycnometer untuk menghilangkan gelembung udara
yang terperangkap dalam tanah dengan mendidihkan pycnometer
selama ± 10 menit dengan kompor listrik agar tidak mempengaruhi
perhitungan berat tanah saat ditimbang. Selanjutnya, pycnometer
didiamkan selama ± 15 jam agar suhu air akhir sama dengan suhu air
awal karena suhu dapat memengaruhi volume, sehingga suhu awal
dan akhir diusahakan sama. Suhu awal dan akhir terukur kemudian
digunakan untuk menentukan nilai koefisien faktor koreksi suhu
yang diperlukan dalam menghitung nilai specific gravity,
Praktikan kemudian mencatat kembali suhu yang terjadi
setelah mendiamkan pycnometer selama ± 15 jam dengan
menggunakan temometer. Jika suhu akhir sudah sama dengan suhu
awal, pycnometer kembali ditimbang sehingga diperoleh berat
pycnometer + berat air + berat tanah (𝑤𝑏𝑤𝑠 ). Selanjutnya, langkah-
langkah tersebut diulangi oleh praktikan untuk menguji sampel tanah
lainnya sehingga diperoleh data praktikum specific gravity atas
beberapa sampel tanah.
9
[Specific Gravity]
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipi; – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
10
[Specific Gravity]
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipi; – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
C. Analisis Kesalahan
Dari perhitungan yang telah dilakukan oleh praktikan, nilai
kesalahan relatif specific gravity rata-rata adalah sebesar 0,433%. Hal
tersebut menunjukkan bahwa nilai kesalahan relatif specific gravity
tergolong kecil bahkan mendekati 0%. Oleh karena itu dapat
dikatakan bahwa praktikum berjalan dengan baik. Commented [DN6]: Good
V. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum serta mengolah dan menganalisis
data specific gravity suatu sampel tanah, praktikan mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
Praktikum ini bertujuan untuk mendapatkan nilai specific
gravity dari butiran tanah yang merupakan perbandingan
beratisi tanah dengan berat isi air suling pada suhu 29℃.
Nilai specific gravity yang diperoleh untuk sampel A
adalah sebesar 2,642 dan sebesar 2,665 untuk sampel B.
Nilai specific gravity rata-rata dari kedua sampel tanah
adalah sebesar 2,654
Sampel tanah uji termasuk tipe tanah pasir Commented [DN7]: Langsung bilang sampel menyatakan tanah
pasir
11
[Specific Gravity]
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipi; – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
VI. APLIKASI
Nilai specific gravity yang telah diperoleh dapat digunakan
dalam berbagai perhitungan untuk menentukan karakteristik lainnya dari
suatu sampel tanah, salah satunya dalam menghitung hubungan pada fase
tanah sebagai berikut:
1. Angka Pori (Void Ratio)
e = angka pori
𝛾𝑤 = berat jenis air
𝛾 = berat jenis tanah
w = kadar air
Gs = specific gravity
2. Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation)
Sr = derajat kejenuhan
3. Densitas Tanah
VII. REFERENSI
Erly Bahsan, S. M. (2017). BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
MEKANIKA TANAH. Depok: Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Dr. Ir. H. Darwis, M.Sc. (2018). DASAR-DASAR MEKANIKA TANAH.
Yogyakarta: Pena Indis
12
[Specific Gravity]
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipi; – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
VIII. LAMPIRAN
13
[Specific Gravity]
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipi; – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
14
[Specific Gravity]