TEORI ETIKA DAN HUKUM BISNIS TEORI ETIKA SEKILAS TEORI ETIKA ■ Teori etika membantu kita menilai keputusan etis. ■ Teori etika menyediakan kerangka yang memungkinkan kita memastikan benar tidaknya keputusan moral kita. ■ Teori etika menyediakan justifikasi untuk keputusan moral kita karena telah memberikan keputusan yang tahan uji jika ditanya dasarnya. ■ Berikut beberapa teori etika yang paling penting : ■ 1) Utilitarianisme ■ 2) Deontologi ■ 3) Teori Hak ■ 4) Teori Keutamaan TEORI ETIKA TEORI UTILITARIANISME ■ “Utilitarianisme” berasal dari kata Latin yg berarti “bermanfaat”. ■ Menurut teori ini, “suatu perbuatan dikatakan baik jika memiliki konsekuensi/akibat membawa manfaat, manfaat ini harus menyangkut bukan saja satu dua orang tapi masyarakat sebagai keseluruhan”. ■ Salah satu cara menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest happiness of the greatest number”. ■ Utilitarianisme menemui banyak kritik krn tidak berhasil menampung dua paham etis yg penting yaitu keadilan dan hak. ■ Jika suatu perbuatan membawa manfaat yg sebesar-besarnya untuk jumlah orang terbesar maka harus dianggap baik. ■ Namun bagaimana jika perbuatan itu tidak adil bagi kelompok atau individu tertentu maka apa masih disebut baik? TEORI ETIKA TEORI DEONTOLOGI ■ Filsuf yang memberi pendasaran filosofis teori deontologi adalah Imanuel Kant (1724-1804). ■ Istilah deontologi berasal dari bahasa Yunani “deon” yang berarti “kewajiban”. ■ Suatu perbuatan dianggap baik jika dilakukan karena harus dilakukan atau jika dilakukan karena merupakan kewajiban. ■ Satu perbuatan dikatakan baik jika dilakukan berdasarkan “imperatif kategoris” dimana mewajibkan kita begitu saja, tidak ada syarat apapun. ■ Konsekuensi perbuatan atau apa yang dihasilkan oleh perbuatan tidak berperan sedikitpun dalam dalam menentukan kualitas etisnya. ■ Pertentangan antara deontologis dan utilitarian dapat terjadi. TEORI ETIKA TEORI HAK ■ Dewasa ini, teori hak merupakan pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya perilaku. ■ Teori etika dulu banyak menekankan pada kewajiban (deontologi) sekarang berubah dimana segi hak banyak ditonjolkan. ■ Teori hak didasarkan pada hak atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. ■ Karena itu manusia individual siapapun tidak pernah boleh dikorbankan demi tercapainya suatu tujuan yang lain. ■ Immanuel Kant menyatakan “manusia merupakan suatu tujuan, karena itu manusia harus selalu dihormati sebagai suatu tujuan sendiri dan tidak pernah boleh diperlakukan semata-mata sebagai sarana demi mencapai tujuan lain”. TEORI TEORI KEUTAMAAN ETIKA ■ Teori Keutamaan (Virtue) tidak menyoroti norma atau moral tetapi memfokuskan pada manusia sebagai pelaku moral. ■ Teori Keutamaan memandang sikap atau akhlak seseorang. ■ Teori ini dimulai dari filsuf Yunani kuno seperti Aristoteles (384-322 SM). ■ Teori Keutamaan disebut juga kesalehan atau kebajikan ■ Keutamaan adalah disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral. ■ Misal: Keutamaan yang harus dimiliki pebisnis adalah kejujuran, fairness, kepercayaan dan keuletan. ■ Teori Keutaamaan lebih dekat ke pendekatan naratif-konkrit dan bukan teoritis PERAN ETIKA 1) BISNIS BERLANGSUNG DALAM KONTEKS MORAL DALAM BISNIS■ Jika perusahaan ingin mencatat sukses dalam bisnis menurut Richard De George (1993) maka dibutuhkan tiga hal yaitu: produk yang baik, manajemen yang mulus dan etika. ■ Hampir semua orang terlibat dalam bisnis dan hampir tidak ada kelompok yang berdikari sehingga tidak butuh produk dan jasa orang lain. ■ Sebagai suatu fenomena sosial, maka bisnis tidak dapat dilepaskan dari aturan main (termasuk aturan moral) yg selalu harus diterima dalam pergaulan sosial ■ Pebisnis/perusahaan dikatakan tidak mempunyai integritas jika mengumpulkan kekayaan tanpa pertimbangan moral. ■ Sehingga Aristoteles mengatakan “ia akan lebih atau kurang dari manusia”. Selama ia manusia ia tidak dapat dipisahkan dari moralitas PERAN ETIKA 2) ETIKA BISNIS JADI KODE ETIK PERUSAHAAN DALAM BISNIS■ Patrick Murphy (1998) menggunakan istilah ethics statement dan membaginya menjadi tiga. ■ 1) Pernyataan Nilai (Value Statement) yang berisi visi misi dan nilai nilai yang dianut perusahaan. ■ 2) Kredo Perusahaan (Corporate Credo) yang berisi rumusan tanggung jawab perusahaan terhadap stakeholder. ■ 3) Kode Etik (Code of Conduct) yang berisi kebijakan etis perusahaan ■ Pembuatan kode etik merupakan cara ampuh untuk melembagakan etika dalam struktur & kegiatan perusahaan. ■ Kode etik meningkatkan kredibilitas perusahaan karena dijadikan corporate culture ■ Kode etik dapat menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya ■ Kode etik menyediakan perusahaan suatu self regulation. PERAN ETIKA 2) GOOD ETHICS, GOOD BUSINESS DALAM BISNIS ■ Moral integrity pays! Ethics pays! You don’t have to chaet to win ■ Pada umumnya perusahaan yang etis adalah perusahaan yang mencapai sukses juga. ■ Ada pula yang berpendapat perusahaan yang sukses mempunyai perhatian pada etika ■ Jika tidak mudah membuktikan bahwa perusahaan yang berlaku etis pasti sukses maka akan lebih mudah menunjukkan besarnya bahaya perusahaan jika secara sistemik tidak belaku etis PERUSAHAA N SEBAGAI SHAREHOLDER KE STAKEHOLDER ORGANISASI STAKEHOLD ER ■ Istilah stakeholder pertama kali muncul pada tahun 1963. ■ Stakeholder (Pemangku Kepentingan) adalah orang atau instansi yg berkepentingan dgn suatu bisnis/perusahaan. ■ R. Edward Freeman menyatakan “stakeholder adalah individu-individu & kelompok-kelompok yang dipengaruhi oleh tercapainya tujuan organisasi & pada gilirannya dpt mempengaruhi tercapainya tujuan tsb” ■ Stakeholder terbagi jadi stakeholder internal & eksternal. ■ “orang dalam” suatu instansi yg terlibat langsung dlm kegiatan perusahaan seperti investor, manajer & karyawan ■ “orang luar” suatu instansi yg tidak terlibat langsung seperti konsumen, masyarakat, pemerintah & lingkungan hidup. ■ Perusahaan harus mampu memenuhi stakeholder’s benefit untuk pemenuhan etika bisnisnya PRINSI P MORAL 1) PRINSIP KEHENDAK BAIK DASAR ■ Immanuel Kant menegaskan terdapat 5 (lima) prinsip moral dasar. ■ Prinsip moral dasar yg pertama dan paling dasar adalah Prinsip Kehendak Baik (The Principle of Benevolence) ■ Prinsip ini mendahului dan mendasari semua prinsip moral lain yg ada. ■ Tanpa adanya sikap atau kehendak baik sebagai dasar, seluruh moralitas menjadi tidak mungkin. ■ Menurut prinsip ini manusia memiliki kewajiban moral dasariah untuk berkehendak melakukan dan mengusahakan berbuat yg baik dan menghindarkan melakukan sesuatu yg jahat PRINSI P MORAL 2) PRINSIP TIDAK MELAKUKAN YG JAHAT DASAR ■ Prinsip kedua, Prinsip Tidak Melakukan yg Jahat (The Principle of Non-Maleficence) merupakan perwujudan minimal dari prinsip yg pertama. ■ Menurut prinsip ini, jika tidak dapat secara positif melakukan tindakan yang mendukung, memajukan dan mengembangkan kebaikan yg ada, maka sekurang-kurangnya kita wajib tidak berbuat atau menghindarkan diri dari tindakan jahat, merusak atau merugikan. ■ Merupakan kewajiban minimal dari setiap manusia untuk menghindarkan diri dari perbuatan jahat PRINSI P MORAL 3) PRINSIP MELAKUKAN YG BAIK DASAR ■ Prinsip Melakukan yg Baik (The Principle of Beneficence) menyatakan bahwa sikap baik perlu tidak hanya diwujudkan secara minimal dengan tidak melakukan atau menghindarkan perbuatan jahat, tapi juga secara positif melakukan dan mengusahakan perbuatan yg baik. ■ Secara moral manusia wajib meningkatkan kebaikan dan mengurangi kejahatan. ■ Menurut prinsip ini, manusia berkewajiban untuk memaksimalisasikan jumlah total akibat baik mengatasi akibat buruk. ■ Meskipun kewajiban ini “terbatas” pada kemampuan manusia menentukan akibat faktual suatu tindakan. PRINSI P MORAL 4) PRINSIP KEADILAN DASAR ■ Prinsip Keadilan (The Principle of Justice), prinsip ini berbeda dengan prinsip sebelumnya dimana prinsip-prinsip tersebut tidak menjelaskan bagaimana membagikan kebaikan dan keburukan atau keuntungan dan kerugian. ■ Prinsip keadilan berpendapat bahwa setiap orang adalah seorang pribadi yg sama hak dan sama derajat, maka dalam situasi yg sama harus diperlakukan secara sebanding dan agar padanya diberikan apa yg menjadi haknya. ■ Prinsip ini terkait dengan keadilan distributif (pembagian wajar dari keuntungan atau kerugian yg ada) dan keadilan retributif (pemberian hukuman atau balasan yg seimbang dgn perbuatannya) PRINSI P MORAL 5) PRINSIP OTONOMI DASAR■ Prinsip Otonomi (The Principle of Autonomy) adalah prinsip menghormati kebebasan manusia untuk memilih, menentukan diri dan bertindak tanpa paksaan. ■ Immanuel Kant berpendapat bahwa “sikap moral sejati adalah sikap moral otonom”. ■ Sebagai pribadi manusia mempunyai pikiran, kehendak bebas dan hati nurani yg wajib dihormati sehingga sebagai pribadi manusia merupakan tujuan pada dirinya sendiri dan tidak pernah dapat diperlakukan melulu sebagai sarana. ■ Prinsip otonomi mewajibkan manusia untuk tidak lari dari tanggung jawabnya untuk menentukan diri. ■ Masyarakat modern cenderung ikut arus massal & tunduk pada opini publik dll. Prinsip ini secara sosial dpt dilanggar jika hidup dlm kondisi tidak aman/ paksaan KRITIK TERHADAP KRITIK TERHADAP ETIKA BISNIS ETIKA BISNIS
■ Sebagai suatu keilmuan “baru” menghadapi beberapa kritik
yg membangun antara lain: ■ 1) Etika Bisnis Mendiskriminasi Peter Drucker ahli manajemen mengkritik bahwa etika bisnis menjalankan semacam diskriminasi. Kritiknya berasal dari salah paham besar terhadap maksud etika bisnis. Ducker berpendapat “perbuatan yg tidak bersifat imoral/ilegal pada orang biasa jadi imoral/ilegal jika dilakukan pebisnis” ■ Etika Bisnis menjawab bahwa justru tidak ada pengecualian untuk bisnis krn pebisnis jg merupakan pelaku moral sama seperti orang biasa dimana bisnis harus diperlakukan seperti semua kegiatan manusiawi lain. Etika Bisnis adalah penerapan prinsip moral yg umum atas suatu bidang khusus. KRITIK TERHADAP KRITIK TERHADAP ETIKA BISNIS ETIKA BISNIS
■ 2) Etika Bisnis itu Kontradiktif
■ Kritik ini berasal dari banyak kalangan populer yg meluas. Kritik ini merupakan skeptisme dimana orang menilai etika bisnis sebagai suatu usaha yg naif. “Masa mau memikirkan etika dalam menjalankan bisnis!”. Dunia bisnis ibarat rimba raya dimana tidak ada tempat untuk etika. Bagai minyak dan air tidak meresap satu yg lain (kontradiktif). ■ Etika Bisnis menjawab pentingnya bisnis untuk berlaku etis seperti yg telah dijelaskan pada point sebelumnya mengenai “Peran Etika Bisnis” KRITIK TERHADAP KRITIK TERHADAP ETIKA BISNIS ETIKA BISNIS
■ 3) Etika Bisnis Tidak Praktis
■ Kritik ini berasal dari Andrew Stank (1993) yg salah paham dengan maksud dan hakikat etika bisnis sebagai ilmu. ■ Stank menyatakan bahwa etika bisnis “too general, too theoritical, too impratical”. ■ Etika Bisnis menjawab bahwa Etika Bisnis sebagai ilmu selalu bergerak pada taraf refleksi dan akibatnya pada taraf teoritis juga. Walaupun etika bisnis berbicara ttg hal hal yg praktis tp pembicaraannya berlangsung pada taraf teoritis. Dalam metode kasus apapun jarak antara praktis dan teoritis akan selalu ada. KRITIK TERHADAP KRITIK TERHADAP ETIKA BISNIS ETIKA BISNIS
■ 4) Etikawan Tidak Bisa Mengambil Alih Tanggung Jawab
■ Kritik ini salah paham dengan menyatakan bahwa setiap manusia merupakan pelaku moral yg bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Pebisnis tidak membutuhkan etika bisnis yg datang menjelaskan apa yg harus kita perbuat dan apa yg tidak boleh kita perbuat. Kita sendiri yg harus mengambil keputusan di bidang moral. ■ Etika Bisnis menjawab bahwa sama sekali tidak bermaksud mengambil tanggung jawab etis dari para pebisnis. Etika bisnis dapat membantu untuk mengambil keputusan moral yg dapat dipertanggungjawabkan dan menyusun argumentasi moral yg tepat ■ “You can lead the horse to the water but you cant make him drink” BAHAN DISKUSI ■ SEORANG MANAJER SDM DI SUATU PERUSAHAAN MELAKUKAN PHK MASSAL UNTUK MENYELAMATKAN PERUSAHAAN DAN KARYAWAN LAINNYA DI MASA PANDEMI. ■ BAGAIMANA ANDA MEMANDANG TINDAKAN TERSEBUT DARI SEGI TEORI UTILITARIAN, TEORI DEONTOLOGI DAN TEORI HAK, APAKAH TINDAKAN TERSEBUT MENDUKUNG ATAU BERLAWANAN DENGAN MASING-MASING TEORI TERSEBUT ?
■ JELASKAN DI GOOLGE CLASSROOM
Reference: K. Bertens, 2013, Pengantar Etika Bisnis, Kanisisius, Yogyakarta. Manuel G. Velasquez, 2002, Business Ethics, Pearson Education Inc. New Jersey.