Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PERKULIAHAN PANCASILA
(UJIAN SEMESTER AKHIR)

DOSEN PENGAMPUH:
Dr.RICHARD. D.H. PANGKEY, S.Pd, M.Pd.

DISUSUN OLEH:
NAMA: I Made Gabriel Sirman
NIM: 21105038

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PRODI PGSD
2021
Presentasi ke-1 kelompok 1-6:
Materi kelompok: 1
1.Pengantar Pendidikan Pancasila.
pendidikan Pancasila merupakan salah satu mata pelajaran pendukung pengembangan
karakter manusia. Pendidikan Pancasila di tingkat perguruan tinggi sangat penting artinya,
karena merupakan proses lanjutan pembentukan karakter bagi manusia di mana akan
berlangsung sampai manusia itu menemui Ajalnya. Dan alasan diperlukannya pendidikan
Pancasila adalah untuk membangun generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila dan agar mahasiswa mampu berpartisipasi dalam upaya mencegah dan
menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan damai.Pendidikan Pancasila
diharapkan dapat memperkokoh modalitas akademik mahasiswa dalam berperan serta
membangun pemahaman masyarakat, antara lain:
1. Kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk dalam negeri
2. Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang
3. Kesadaran pentingnya semangat kesatuan persatuan (solidaritas) nasional
4. Kesadaran pentingnya norma-norma dalam pergaulan
5. Kesadaran pentingnya kesahatan mental bangsa
6. Kesadaran tentang pentingnya penegakan hukum
7. Menanamkan pentingnya kesadaran terhadap ideologi Pancasila.
Berdasarkan SK Dirjen Dikti No 38/DIKTI/Kep/2002, Pasal 3, Ayat (2) bahwa kompetensi yang
harus dicapai mata kuliah pendidikan Pancasila yang merupakan bagian dari mata kuliah
pengembangan kepribadian adalah menguasai kemampuan berpikir, bersikap rasional, dan
dinamis, serta berpandangan luas sebagai manusia intelektual dengan cara mengantarkan
mahasiswa:
1. Agar memiliki kemampuan untuk mengambil sikap bertanggung jawab sesuai hati
nuraninya
2. Agar memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-
cara pemecahannya
3. Agar mampu mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi dan seni
4. Agar mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk
menggalang persatuan Indonesia.

Dengan demikian, berdasarkan ketentuan dalam pasal 35 ayat (3) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, ditegaskan bahwa penyelenggaraan pendidikan Pancasila di
perguruan tinggi itu wajib diselenggarakan dan sebaiknya diselenggarakan sebagai mata kuliah
yang berdiri sendiri dan harus dimuat dalam kurikulum masing-masing perguruan tinggi. Dengan
demikian, keberadaan mata kuliah pendidikan Pancasila merupakan kehendak negara, bukan
kehendak perseorangan atau golongan, demi terwujudnya tujuan negara.
Materi kelompok: 2
2. Pengantar Pendidikan Pancasila.
C. Menggali sumber historis, sosiologis, politik pendidikan pancasila .
Pancasila dapat dikembangkan melalui beberapa pendekatan, diantaranya pendekatan
historis, sosiologis, dan politik. Sementara, dilihat dari segi objek formal, pengayaan materi mata
kuliah pendidikan Pancasila dilakukan dengan pendekatan ilmiah, filosofis, dan ideologis.
D. membangun argument tentang dinamika dan tantangan Pendidikan Pancasila.
1. Dinamika Pendidikan Pancasila
Sebagaimana diketahui, pendidikan Pancasila mengalami pasang surut dalam
pengimplementasiannya. Apabila ditelusuri secara historis, upaya pembudayaan atau pewarisan
nilai-nilai Pancasila tersebut telah secara konsisten dilakukan sejak awal kemerdekaan sampai
dengan sekarang. Namun, bentuk dan intensitasnya berbeda dari zaman ke zaman.
2.Tantangan Pendidikan Pancasila.
Tantangannya adalah menentukan bentuk dan format agar mata kuliah pendidikan
Pancasila dapat diselenggarakan di berbagai program studi dengan menarik dan efektif.
Pendidikan Pancasila adalah mata kuliah pengembangan kepribadian yang menjelaskan
tentang landasan dan tujuan, sejarah paham kebangsaan indonesia, pancasila sebagai sistem
filsafat, pancasila sebagai ideologi nasional bangsa dan negara indonesia, pancasila dalam
konteks kenegaraan RI, pancasila sebagai etika politik dan pancasila sebagai paradigma dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Materi kelompok: 3
3.Bagaimana Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.
Pentingnya Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia menunjukkan beberapa hal Betapa
pun lemahnya pemerintahan suatu rezim, tetapi Pancasila tetap bertahan dalam
kehidupanberbangsa dan bernegara dan Betapa pun ada upaya untuk mengganti Pancasila
sebagai ideologi bangsa, tetapi terbukti Pancasila merupakan pilihan yang terbaik bagi bangsa
Indonesia. Pancasila merupakan pilihan terbaik bagi bangsa Indonesia karena bersumber dan
digali dari nilai-nilai agama, kebudayaan, dan adat istiadat yang hidup dan berkembang di bumi
Indonesia.Pancasila dianggap memiliki nilai-nilai kehidupan paling baik. Pancasila dijadikan
dasar dan motivasi dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Semua sila dari Pancasila tidak dapat dilaksanakan secara terpisah-
pisah karena Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan. Demikian yang
dapat kamipaparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.Kami banyak berharap
para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kelompok kami demi
sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi kelompok kami dan juga khususnya para pembaca pada umumnya.

Materi kelompok: 4
4.Mendeskripsikan esensi dan urgensi Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
untuk masa depan.
1. Essensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
Pancasila pada hakikatnya merupakan Philosofische Grondslag dan Weltanschauung.
Pancasila dikatakan sebagai dasar filsafat negara (Philosofische Grondslag) karena mengandung
unsur-unsur sebagai berikut: alasan filosofis berdirinya suatu negara; setiap produk hukum di
Indonesia harus berdasarkan nilai Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
(Weltanschauung) mengandung unsur-unsur sebagai berikut: nilai-nilai agama, budaya, dan adat
istiadat.
2. Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
Selain data tersebut, pentingnya Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia dikarenakan
hal-hal berikut: pengidentikan Pancasila dengan ideologi lain, penyalahgunaan Pancasila sebagai
alat justifikasi kekuasaan rezim tertentu, melemahnya pemahaman dan pelaksanaan nilai
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Materi kelompok: 5
5.Bagaimana Pancasila menjadi dasar negara republik Indonesia.
Sebagaimana Anda ketahui bahwa Pancasila sebagai dasar negara yang Autentik termsuk
dalam Pembukaan UUD 1945. Inti esensi nilai-nilai Pancasila tersebut, yaitu Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, Dan Keadilan sosial. Bangsa Indonesia semestinya telah
dapat mewujudkan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat sebagaimana yang dicita-citakan, tetapi
Dalam kenyataannya belum sesuai dengan harapan. Hal tersebut merupakan Tantangan bagi
generasi muda, khususnya Anda sebagai kaum intelektual, Untuk berpartisipasi, berjuang
mewujudkan tujuan negara berdasarkan Pancasila. Agar partisipasi Anda di masa yang akan
datang efektif, maka perlu Perluasan dan pendalaman wawasan akademik mengenai dasar negara
melalui mata kuliah pendidikan pancasila. Secara Terminologi, Negara diartikan dengan
organisasi tertinggi diantara satu kelompok masyarakat yang memiliki cita-cita untuk bersatu,
hidup didaerah tertentu dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Pengertian ini mengandung
nilai konstitutif dari sebuah Negara yang meniscayakan adanya unsur dalam sebuah Negara.

Materi kelompok: 6
6.Bagaimana Pancasila menjadi sistem etika.
A .Pengertian Etika
Etika adalah kelompok filsafat praktis (filsafat yang membahas Bagaimana manusia
bersikap terhadap apa yang ada) dan di bagi menjadi dua kelompok. Etika merupakan suatu
pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika
adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran
tertentu atau bagaimana kita bersikap dan bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral.
B. Pengertian Nilai, Norma dan Moral
1. Nilai
Nilai (value) adalah kemampuan yang di pecayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan
manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok.
2. Norma
Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya,
moral, religi, dan sosial. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur
yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi.
3. Moral
Pengertian moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan kesusilaan, kelakuan.
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan
perbuatan manusia.
C. Nilai Dasar, Nilai Instrumental dan Nilai Praksis
1.Nilai Dasar
Meskipun nilai bersifata bstrak dan tidak dapat diamati oleh panca indra manusia, namun dalam
kenyataannya nilai berhubungan dengan tingkah laku manusia. Setiap memiliki nialai dasar yaitu
berupa hakikat, esensi, intisari atau makna yang dalam dari nilai-nilai tersebut.
2.Nilai Instrumental
Nilai instrumental adalah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari nilai dasar. Nilai dasar
belum dapat bermakna sepenuhnya apabila belum memiliki formulasi serta parameter atau
ukuran yang jelas dan konkrit.
3.Nilai Praksis
Merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam kehidupan yang lebih nyata
dengan demikian nilai praksis merupakan pelaksanaan secara nyata dari nilai-nilai dasar dan
niali-nilai instrumental.
D.Hubungan Nilai, Norma dan Moral
Keterkaitan nilai, norma dan moral merupakan suatu kenyataan yang seharusnya teteap
terpelihara di setiap waktu pada hidup dan kehidupan manusia. Keterkaitan itu mutlak digaris
bawahi bila seorang individu, masyarakat, bangsa, dan negara menghendaki fondasi yang kuat
tumbuh dan berkembang.
Pendukung dari Pancasila sebagai system etika adalah Pancasila Memegang peranan
dalam perwujudan sebuah system etika yang baik diNegara ini. Disetiap saat dan dimana saja
kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum disila
kedua pada Pancasila, yaitu “Kemanusian yang adil dan beradab” sehingga tidak dapat
dipungkiri bahwa kehadiran Pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil besar.
Dengan menjiwai butir-butir Pancasila masyarakat dapat bersikap sesuai etika baik yang berlaku
dalam masyarakat, bangsa dan negara.

B.Presentasi ke-2 kelompok 1-6:


Materi kelompok: 1
1.Menelusuri konsep dan urgensi Pancasila sebagai ideologi negara.
A.Menelususri Konsep dan Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pengertian Ideologi, Ideologi berasal dari kata yunani yaitu idea yang berarti gagasan,
buah pikiran, cita- cita,konsep dan kata logis yang berarti ajaran. Dengan demikian Ideologi
adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau the science of ideas. Ideologi
dapat dirumuskan sebagai ilmu pengetahuan tentang ide atau ajaran tentang pengertian dasar.
B. Konsep Pancasila sebagai Ideologi Negara.
Sejarah konsep ideologi dapat ditelusuri jauh sebelum istilah tersebut digunakan Destutt
de Tracy pada penghujung abad kedelapanbelas. Tracy menyebut ideologi sebagai science of
ideas, yaitu suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional bagi
masyarakat Perancis. Namun, Napoleon mengecam istilah ideologi yang dianggapnya suatu
khayalan belaka, yang tidak mempunyai arti praktis. Hal semacam itu hanya impian belaka yang
tidak akan ditemukan dalam kenyataan (Kaelan, 2003: 113). Jorge Larrain menegaskan bahwa
konsep ideologi erat hubungannya dengan perjuangan pembebasan borjuis dari belenggu feodal
dan mencerminkan sikap pemikiran modern baru yang kritis. Niccolo Machiavelli (1460--1520)
merupakan pelopor yang membicarakan persoalan yang secara langsung berkaitan dengan
fenomena ideologi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pancasila sebagai ideology negara memiliki
arti sebagai pandangan, cita-cita maupun keyakinan dan nilai-nilai yang bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi secara normative perlu diwujudkan dalam tata kehidupan berbangsa
dan bernegara dalam mencapai suatu tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia.
Materi kelompok: 2
2. Menggali sumber Historis,Sosiologis,Politik Pendidikan Pancasila.
A.Sumber Historis,Sosiologis,Politik Pendidikan Pancasila.
Pancasila dapat dikembangkan melalui beberapa pendekatan, diantaranya pendekatan
historis, sosiologis, dan politik. Sementara, dilihat dari segi objek formal, pengayaan materi mata
kuliah pendidikan Pancasila dilakukan dengan pendekatan ilmiah, filosofis, dan ideologis.
B. membangun argument tentang dinamika dan tantangan Pendidikan Pancasila.
1. Dinamika Pendidikan Pancasila
Sebagaimana diketahui, pendidikan Pancasila mengalami pasang surut dalam
pengimplementasiannya. Apabila ditelusuri secara historis, upaya pembudayaan atau pewarisan
nilai-nilai Pancasila tersebut telah secara konsisten dilakukan sejak awal kemerdekaan sampai
dengan sekarang. Namun, bentuk dan intensitasnya berbeda dari zaman ke zaman.
2.Tantangan Pendidikan Pancasila.
Tantangannya adalah menentukan bentuk dan format agar mata kuliah pendidikan
Pancasila dapat diselenggarakan di berbagai program studi dengan menarik dan efektif.
Pendidikan Pancasila adalah mata kuliah pengembangan kepribadian yang menjelaskan
tentang landasan dan tujuan, sejarah paham kebangsaan indonesia, pancasila sebagai sistem
filsafat, pancasila sebagai ideologi nasional bangsa dan negara indonesia, pancasila dalam
konteks kenegaraan RI, pancasila sebagai etika politik dan pancasila sebagai paradigma dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Materi kelompok: 3
3.Mengapa Pancasila merupakan sistem filsafat.
A. Menelusuri konsep dan urgensi pancasila sebagai sistem filsafat
1. Pengertian pancasila dari sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat adalah kesatuan dari berbagai unsur yang
memiliki fungsi tersendiri, tujuan yang sama, saling keterkaitan dan ketergantungan
Filsafat adalah upaya manusia mencari kebijaksanaan hidup dalam membangun
peradaban manusia.
B. Menanya alasan diperlukannya kajian pancasila sebagai sistem filsafat
1. Landasan ontologis filsafat pancasila
Ontologi menurut Aritoteles merupakan cabang filsafat yang membahas tentang hakikat
segala yang ada secara umum sehingga dapat dibedakan dengan disiplin ilmu-ilmu yang
membahas sesuatu secara khusus. Ontologi membahas tentang hakikat yang paling dalam dari
sesuatu yang ada, yaitu unsur yang paling umum dan bersifat abstrak, disebut juga dengan istilah
substansi. Inti persoalan ontologi adalah menganalisis tentang substansi (Taylor, 1955: 42).
Substansi menurut Kamus Latin – Indonesia, berasal dari bahasa Latin “substare” artinya
serentak ada, bertahan, ada dalam kenyataan.
kesimpulan dari atas adalah filsafat adalah ilmu yang paling umum yang mengandung
usaha mencari kebijaksanaan cinta akan kebijakan. Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat
dalam arti produk,filsafat dalam pandangan hidup,dan filsafat dalam arti praktis. Hal itu berati
pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan peganggan dalam sikap,tingkah
laku,dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara bagi bangsa Indonesia dimanapun mereka berada.

Materi kelompok: 4
4.Mengapa Pancasila merupakan system filsafat.
C. Menggali Sumber Historis,Sosiologis,Politis Tentang Pancasila Sebagai Sistem
Filsafat
1.Sumber Historis Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pada 12 Agustus 1928, Soekarno pernah menulis di Suluh Indonesia yang menyebutkan
bahwa nasionalisme adalah nasionalisme yang membuat manusia menjadi perkakasnya Tuhan
dan membuat manusia hidup dalam roh (Yudi Latif, 2011: 68). Pembahasan sila-sila Pancasila
sebagai sistem filsafat dapat ditelusuri dalam sejarah masyarakat Indonesia
2. Sumber Sosiologis Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem filsafat dapat diklasifikasikan ke dalam 2
kelompok. Kelompok pertama, masyarakat awam yang memahami Pancasila sebagai sistem
filsafat yang sudah dikenal masyarakat Indonesia dalam bentuk pandangan hidup, Way of life
yang terdapat dalam agama, adat istiadat, dan budaya berbagai suku bangsa di Indonesia.
Kelompok kedua, masyarakat ilmiah-akademis yang memahami Pancasila sebagai sistem filsafat
dengan teori-teori yang bersifat akademis.
3. Sumber Politis Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pada awalnya, Pancasila merupakan konsensus politik yang kemudian berkembang
menjadi sistem filsafat. Sumber politis Pancasila sebagai sistem filsafat dapat diklasifikasikan ke
dalam dua kelompok. Kelompok pertama, meliputi wacana politis tentang Pancasila sebagai
sistem filsafat pada sidang BPUPKI, sidang PPKI, dan kuliah umum Soekarno antara tahun 1958
dan1959, tentang pembahasan sila-sila Pancasila secara filosofis. Kelompok kedua, mencakup
berbagai argumen politis tentang Pancasila sebagai sistem filsafat yang disuarakan kembali di era
reformasi dalam pidato politik Habibie 1 Juni 2011.
D.Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Sistem
Filsafat
1.Dinamika Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat mengalami dinamika sebagai berikut. Pada era
pemerintahan Soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah “Philosofische
Grondslag”. Gagasan tersebut merupakan perenungan filosofis Soekarno atas rencananya
berdirinya negara Indonesia merdeka. Ide tersebut dimaksudkan sebagai dasar kerohanian bagi
penyelenggaraan kehidupan bernegara. Ide tersebut ternyata mendapat sambutan yang positif
dari berbagai kalangan, terutama dalam sidang BPUPKI pertama, persisnya pada 1 Juni 1945.
2. Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Beberapa bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat muncul dalam
bentuk-bentuk sebagai berikut:
-Pertama, kapitalisme, yaitu aliran yang meyakini bahwa kebebasan individual pemilik modal
untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya merupakan
upaya untuk menyejahterakan masyarakat.
- Kedua, komunisme adalah sebuah paham yang muncul sebagai reaksi atas perkembangan
kapitalisme sebagai produk masyarakat liberal.
E.Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
1.Esensi (hakikat) Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Hakikat (esensi) Pancasila sebagai sistem filsafat terletak pada hal-hal sebagai berikut:
-Pertama; hakikat sila ketuhanan terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhan sebagai
prinsip utama dalam kehidupan semua makhluk.
- Kedua; hakikat sila kemanusiaan adalah manusia monopluralis, yang terdiri atas 3 monodualis,
yaitu susunan kodrat (jiwa, raga), sifat kodrat (makhluk individu, sosial), kedudukan kodrat
(makhluk pribadi yang otonom dan makhluk Tuhan) (Notonagoro).
-Ketiga, hakikat sila persatuan terkait dengan semangat kebangsaan. Rasa kebangsaan terwujud
dalam bentuk cinta tanah air, yang dibedakan ke dalam 3 jenis, yaitu tanah air real, tanah air
formal, dan tanah air mental.
2. Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Hal-hal penting yang sangat urgen bagi pengembangan Pancasila sebagai sistem filsafat
meliputi hal-hal sebagai berikut. Pertama, meletakkan Pancasila sebagai sistem filsafat dapat
memulihkan harga diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dalam politik, yuridis,
dan juga merdeka dalam mengemukakan ide-ide pemikirannya untuk kemajuan bangsa, baik
secara materiil maupun spiritual.
Bisa disimpulkan,Indonesia sebagai bangsa yang berideologikan pancasila harus
menjadikan pancasila sebagai sistem etika, etiak adalah cabang filsafat yang berasal dari sila-sila
pancasila untuk mengatur setiap perilaku dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara,
diindonesia. Kita sebagai mahasisw, generasi muda penerus bangsa haruslah benar-benar
menjaga pancasila sebagai ideologi bangsa dan menerapkan dalam kehidupan sehari-harickarena
kitalah yang menentukan masa depan bangsa.

Materi kelompok: 5
5. Pancasila sebagai sistem etika.
A.Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika
1.Konsep Pancasila sebagai Sistem Etikaistilah
Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani, “ Jiwa khas suatu bangsa ” yang artinya
tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap,
dancara berpikir.
2. Aliran-aliran Etika
Dalam kajian etika dikenal tiga teori/aliran besar, yaitu deontologi, teleologidan
keutamaan. Setiap aliran memiliki sudut pandang sendiri-sendiri dalam menilaiapakah suatu
perbuatan dikatakan baik atau buruk.
B. Alasan Diperlukannya Pancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai sistem etika itu diperlukan dalam penyelenggaraankehidupan bernegara
di Indonesia, meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Dekadensi moral.
2. Masalah korupsi sampai sekarang masih banyak terjadi.
3. Kurangnya rasa perlu berkontribusi.
4. Pelanggaran HAM.
5. Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia.
Dapat disimpulkan Pancasila sebagai sistem etika adalah cabang filsafat yang memanfaatkan dari
sila-silaPancasila untuk mengatur perilaku bermasyarakat, berbangsa, dan bernegaradi Indonesia.
Oleh karena itu, di dalam etika Pancasila yang terkandung dalam nilai-nilai
ketuhanan,kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk
perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupanny a.Pentingnya pancasia sebagai
sistem etika bagi bangsa Indonesia menjadi rambunormatif untuk mengatur perilaku kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara diIndonesia. Dengan demikian, pelanggaran dalam
kehidupan bernegara, seperkorupsi(penyalahgunaan kekuasaan) dapat diminimalkan.
Materi kelompok: 6
6.Bagaimana Pancasila menjadi sistem etika.
A.pengertian etika.
Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan
pandangan-pandangan moral. Etika adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana dan
mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu atau bagaimana kita bersikap dan bertanggung
jawab dengan berbagai ajaran moral.
B. Pengertian Nilai, Norma dan Moral
1. Nilai
Nilai (value) adalah kemampuan yang di pecayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan
manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok.
2. Norma
Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya, moral, religi, dan sosial.
Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhuryang dikehendaki oleh tata nilai untuk
dipatuhi.
3. Moral
Pengertian moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan kesusilaan, kelakuan.
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan
perbuatan manusia.
C.Aplikasi nilai, Norma, Dan moral dalam kehidupan sehari hari.
Dalam kehidupan kita akan selalu berhadapan dengan istilah nilai dan norma dan juga
moral dalam kehidupan sehari-hari. Dapat kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan nilai social
merupakan nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa
yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh, orang menanggap menolong memiliki
nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk. Dandapat juga dicontohkan, seorang kepala
keluarga yang belum mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala
keluarga yang Tidak bertanggung jawab.
Dapat disimpulkan Pendukung dari Pancasila sebagai system etika adalah Pancasila
Memegang peranan dalam perwujudan sebuah system etika yang baik diNegara ini. Disetiap saat
dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti
tercantum disila kedua pada Pancasila, yaitu “Kemanusian yang adil dan beradab” sehingga tidak
dapat dipungkiri bahwa kehadiran Pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil
besar. Dengan menjiwai butir-butir Pancasila masyarakat dapat bersikap sesuai etika baik yang
berlaku dalam masyarakat, bangsa dan negara.

Anda mungkin juga menyukai