Nim : 18.01.1684
RICKO SIDAMANIK
I. Pendahuluan
II. Pembahasan
II.1. Teh di Indonesia
Teh menjadi
komoditas dunia karena
banyak negara-negara
yang berusaha
mendapatkannya. Jenis
teh pada dasarnya hanya
terdiri dari tiga kelompok
utama, yaitu Black Tea
(teh hitam), Oolong Tea
(Teh Oolong) dan Green
Tea (Teh hijau). Teh oolong adalah teh yang diproses secara semi fermentasi. Daun teh
dilayukan lebih dahulu, kemudian dipanaskan pada suhu 160-240ºC selama 3-7 menit
untuk inaktivasi enzim, selanjutnya digulung dan dikeringkan. Teh disukai karena
mempunyai banyak manfaat, selain berguna sebagai minuman penyegar tubuh, teh juga
dapat mencegah kanker, mempertinggi daya tahan tubuh dan serangan bakteri, kaya akan
vitamin C dan kaya vitamin B, dan dapat mengurangi gangguan kekejangan pada anak-
anak. Selain itu, khasiat utama teh berasal dari senyawapolifenol yang dikandungnya.
Teh hitam mengandung tanin yang bersifat sebagai antibakteri dan astringen atau
menciutkan dinding usus yang rusak karena asam atau bakteri. Teh hitam juga
mengandung polifenol yang merupakan antioksidan jenis bioflavonoid yang 100 kali
lebih efektif dari vitamin C dan 25 kali dari vitamin E. Mengandung kafein,essential oil,
vitamin E, vitamin K, magnesium. Teh putih memiliki kandungan antioksidan 11,1-
25,6% lebih tinggi dibandingkan dengan jenis teh lainnya. Satu cangkir teh putih
memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi dari 10 gelas jus apel, memiliki 31 kali
lebih banyak vitamin C dan 100 kali lebih banyak vitamin E.1
Teh adalah bahan minuman penyegar yang sudah lama dikenal dan sudah
membudaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Beberapa kandungan senyawa
kimia dalam teh dapat memberi kesan warna, rasa dan aroma yang memuaskan
peminumnya. Sehingga sampai saat ini, teh adalah salah satu minuman penyegar yang
banyak diminati. Selain sebagai bahan minuman, teh juga banyak dimanfaatkan untuk
obat-obatan dan kosmetika.2
1
Hartoyo, A. Teh dan Khasiatnya Bagi Kesehatan (Yogyakarta: Kanisius, 2003), 89.
2
Bab I- Repository UPN Veteran Jakarta dalam https://repository.upnvj.ac.id/1846/4/BAB%20I.pdf,
diakses pada Rabu, 03 November 2021
3
Asmak Afriliana, Teknologi Pengolahan Kopi Terkini, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), 5.
4
Pudji Rahardjo, Kopi: Panduan Budi Daya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta (Jakarta: Penebar
Swadaya, 2012), 7.
Daerah Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik merupakan kawasan pemerintahan
pertuanan Sidamanik, kerajaan Siantar. Pada zaman pemerintahan Kolonial Belanda,
dibangunlah pabrik teh Bah Butong dan Bah Birong Ulu yang menjadi tempat
pengolahan daun teh yang perkebunannya terhampar luas di Kecamatan Sidamanik yang
dikelola Handel Vereniging Amsterdam (HAV) sekarang menjadi PTP IV Nusantara.
Sekarang Kecamatan Sidamanik terdiri dari 13 Desa/Kelurahan. Salah satunya adalah
desa Sarimatondang merupakan salah satu desa yang berada pada Kecamatan Sidamanik.
Pada tahun 2002 desa Sarimatondang dimekarkan menjadi dua wilayah pemekaran antara
lain keluruhan Sarimatondang dan Nagori Manik Maraja. Nagori Manik Maraja inilah
yang menjadi pemekaran desa di Sidamanik. Desa Sarimatondang ini juga mengalami
pemekaran dan perkembangan yang sangat baik. Dahulunya desa Sarimatondang ini
berasal dari kata, Sarima Tondong. Sarima artinya cari dan Tondong artinya keluarga dari
pihak Ibu atau istri kita dalam bahasa Simalungun. Sehingga mengartikan carilah
keluarga dari pihak Ibu atau bakal dari keluarga istri dengan kata lain cari dan jadikanlah
menjadi bagian dari keluarga yang besar dan sebanyak mungkin. Sebutan lain
Sarimatondang ini Kandang Lobbu artinya kandang lembu. Hal ini terkait dari keadaan
penduduk Sarimatondang yang dahulunya didatangi oleh seorang Benggali yang
memelihara lembu. Pada awalnya penduduk asli desa Sarimatondang didominasi oleh
suku Simalungun, namun setelah terjadi urbanisasi kependudukan, desa Sarimatondang
menjadi bersifat heterogen, kerena terdiri dari berbagai ragam suku dan etnis, yaitu
Simalungun, Toba, Mandailing, Angkola, Jawa, Tionghoa. Pada tahun 2013 penduduk
Desa Sarimatondang 1.730 laki-laki dan 1.770 perempuan dengan jumlah rumah tangga
985 KK.5
5
Christian, Sidamanik. Id.m.wikipedia.org.sidamanik-simalungun. terakhir disunting 13 Februari 2021
6
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/14892/050501114.pdf?sequence=1&isAllowed=y,
diakses pada Senin, 29 November 2021, pukul 13:09
Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan salah satu perusahaan pengolahan teh
selain Perkebunan Sidamanik dan Perkebunan Tobasari, yang hasil produksinya sebagian
besar diekspor ke beberapa negara diantaranya yaitu negara-negara Timur Tengah, Eropa
dan negara lainnya.
Perkebunan Bahbutong adalah salah satu unit Kebun PT. Perkebunan Nusantara
IV yang berkantor pusat di Medan. Pada awalnya Kebun Bahbutong merupakan bagian
dari Kebun Sidamanik yang didirikan oleh HVA (Handels Vereniging Amsterdam) dari
Negeri Belanda. Perkebunan Bahbutong dibuka pada tahun 1917 oleh Nederland Handel
Maskapai (NV NHM). Pabrik pertama didirikan pada tahun 1927 dan mulai beroperasi
sejak tahun 1931. Secara kelembagaan, tahun 1957 Pemerintah Indonesia melakukan
pengambilalihan perusahaan yang dikelola bangsa asing, termasuk perusahaan HVA,
melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian No.229/UM/57, tanggal 10 Agustus 1957
yang diperkuat dengan Undang-Undang Nasionalisasi No.86/1958. Tahun 1961, PPN
Baru dan Pusat Perkebunan Negara dilebur menjadi Badan Pimpinan Umum PPN Daerah
Sumatera Utara I-IX melalui UndangUndang No.141 tahun 1961 Sumut III dan Jo PP
No.141 tahun 1961. Tahun 1963 melalui PP. No:27/1963, Perkebunan Teh Sumatera
Utara dialihkan menjadi Perusahaan Aneka Tanaman VI (ANTAN VI). Tahun 1968
terjadi perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan VIII (PNP VIII) melalui PP
No.141 tahun 1968 tanggal 13 April 1968. Tahun 1974 menjadi Persero yaitu PT
7
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/14892/050501114.pdf?sequence=1&isAllowed=y,
diakses pada Senin, 29 November 2021, pukul 13:09
Perkebunan VIII (PTP VIII) melalui Akta Notaris GHS Lumban Tobing SH No.65
tanggal 31 April 1974 yang diperkuat SK Menteri Pertanian No. VA/5/5/23 tanggal 7
Januari 1975. Semenjak tanggal 11 Maret 1996 terjadi restrukturisasi, dimana
Perkebunan Bahbutong masuk dalam lingkup PTP Nusantara IV melalui Akte Pencirian
PTPN IV No.37 tanggal 11 Maret 1996 yang mengatur peleburan PTP VI, VII dan VIII
menjadi PT Perkebunan Nusantara IV (PERSERO). Sejak tahun 1998 sampai dengan
tahun 2000 dibangun pabrik baru yang lebih besar dan modern, diresmikan tanggal 20
Januari 2001.
Mimpi adalah sebuah peta di mana Anda akan melihat masa depan dengan lebih
jelas. Para pemain besar dalam bisnis mempunyai mimpi besar. Di banyak negara maju,
mimpi besar telah menjadi kajian khusus, dimana anak- anak diberi kebebasan bermimpi
menjadi orang besar. Salah satu Contohnya seorang Wirausaha yang sangat Kaya yang
memulai usahanya dengan Bermimpi menjadi seorang pengusaha yang besar yaitu yang
bernama Robert Kuok Hock Nien. Ialah si kaya raya dari Negeri Jiran yang dikenal
sebagai raja gula. Kini Kuok telah mendelegasikan bisnisnya pada anak-anaknya. Forbes
menaksir, Kuok memiliki kekayaan sebanyak 10 miliar dolar AS, dan ia adalah orang
terkaya di Asia Tenggara. Sebelum menjadi juragan, Kuok adalah office boy. Meski
lulusan perguruan tinggi, Kuok tidak malu untuk bekerja kasar. Dia menamatkan
pendidikan di Raffles College, Singapura akhir tahun 1940-an. Dia bekerja di Mitsubishi
dari tahun 1942-1945. Terus pada tahun 1949, dia dan dua saudaranya mulai peruntungan
dengan mendirikan Kuok Brothers Sdn Bhd. Di bawah pemerintah post-kolonial, Kuok
dan saudaranya belajar bisnis gula. Tahun 1961, saat usianya 38 tahun, Kuok melakukan
aksi nekat yang tepat, dengan memborong gula dari India sebelum harganya naik, dari
situ ia mendapat keuntungan yang sangat besar.
Pada intinya, Bermimpi adalah awal dari keberhasilan Kuok. Dimana Kuok
melihat bahwa ia sudah kaya, tapi merasa belum kaya raya, ia pun bermimpi menjadi
pengusaha yang besar. Sejak saat itu Kuok berinvestasi besar-besaran untuk penyulingan
gula dan mengendalikan 80% pasar gula Malaysia dengan produksi mencapai 1,5 juta ton
8
Akbar Kaelola, Mau Jadi Pengusaha? Jangan Cengeng, (Yogyakarta: Buku Pintar, 2013), 232-234.
atau setara 10% produksi gula dunia. Sejak itulah, Kuok mendapatkan julukan "Raja
Gula Asia". Kuok tidak pernah lelah untuk bermimpi. Sampai saat ini ia masih terus
berekspansi. Dari perusahaan kecil, kini perusahaan Kuok terus menjadi besar,
perusahaannya telah berinvestasi di banyak negara, termasuk Singapura, Thailand, China,
Indonesia, Fiji, dan Australia.
1. Bermimpi besar. Kuok adalah pemimpi kelas berat, meski usianya tidak muda,
namun mimpinya melebihi orang mudah.
2. Networking. Kuok sangat diuntungkan dengan jaringan politiknya yang kuat. Ia
memiliki pengaruh politik sangat kuat. Kuok adalah seorang penasihat masa
depan Hong Kong dalam penyerahan kedaulatan Hong Kong dan andil
minoritasnya pada CITIC Pasific. Dia juga dipercaya sebagai penghubung antara
pemerintah Malaysia dan China.
3. Jaga hubungan baik. Para teman Kuok sepakat bahwa ia adalah pria yang ramah
dan suka membantu. Sikapnya inilah yang kerap dilihat para temannya, sehingga
banyak saingannya mau mengalah tanpa marah. Dia juga dikenal orang yang
dermawan.
II.7. Keterampilan dalam Berwirausaha
Dari beberapa skill diatas, berarti sekalipun sorang entrepreneur ulet, bekerja
keras, pantang menyerah, mempunyai motivasi yang tinggi, tetapi tidak mempunyai
selling skill produk ya akan sulit laku, untuk itu harus memiliki selling skill dalam
berwirauasaha.9
9
Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan, (Jakarta: Erlangga, 2011), 405.
10
Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan, 408-409.
11
Hasil wawancara dengan Bapak Ricko, pemilik usaha Baren Coffee, pada 02 November 2021, pukul
19:30 WIB
berdampingan dengan kopi. Ricko pernah menempuh pendidikan di UMSU (Universitas
Medan Sumatera Utara). Awal mula pemanfaatan teh dan kopi lokal di Baren coffee ini
berlatar belakang dari seorang bapak yang bernama Ricko yang bekerja menjadi seorang
karyawan di salah satu pabrik di tanah perantauan. Beliau merasa jika bekerja menjadi
upahan akan sulit untuk berkembang, ditengah kebutuhan hidup yang semakin
meningkat. Menjadi seorang upahan yang bekerja dibawah aturan atasan merupakan hal
yang membuat seseorang menjadi terbatas dalam menuangkan kemampuan, ide dan
kreatifitas. Berwirausaha merupakan pilihan yang tepat untuk menuangkan ide dan
kreatifitas. Kembali ke tempat asal (pulang kampung) dan berwirausaha dikampung
halaman merupakan langkah yang tepat untuk merintis usaha dengan melihat peluang
yang ada.
Pemanfaatan teh dan kopi
lokal merupakan pilihan yang tepat
untuk dijadikan usaha. Daerah
Sidamanik merupakan daerah
perkebunan teh dan petani kopi. Salah
satu tujuan pemanfaatan teh dan kopi
adalah untuk mengolah hasil produksi
teh dan kopi untuk meningkatkan
kesejahteraan petani kopi di desa
sidamanik melihat ada banyak petani
yang menanam kopi dan kualitas kopi
yang cukup baik. Daerah baren coffee
ini merupakan daerah yang strategis, karena berada di lintas wisata kebun teh, air terjun
bah biak, bah damanik, aek manik, dan danau toba, sehingga peluang besar untuk
pemanfaatan pengolahan teh dan kopi. Usaha pemanfaatan teh dan kopi lokal ini dirintis
pada tahun 2016. Pada awal tahun 2016 bapak Ricko membuka warung teh dan kopi
kecil-kecilan didepan rumahnya, yang dekat dengan perkebunan teh dengan
menggunakan modal awal yang minim (± Rp. 1.000.000,-). Dengan ketekunan,
semangat, keramahan, teh yang khas dengan pemandangan langsung dekat perkebunan
teh dan cita rasa yang khas kopi yang diolah sendiri oleh bapak Ricko berhasil menarik
perhatian warga sekitar khususnya anak muda pecinta teh dan kopi menjadi pelanggan
yang selalu berkunjung. Hingga pada tahun 2018 bapak Ricko membuat caf é kecil dan
tempat pengolahan kopi dan usaha ini yang terus berkembang hingga tahun 2021 semakin
besar dan banyak dikenal oleh anak muda pecinta teh dan kopi.
II.8.2. Strategi Usaha
II.8.2.1. Sumber Teh dan kopi
Sumber teh yang dimanfaatkan adalah teh yang dipetik dari perkebunan di
sekitar tempat berwirausaha dengan membeli ke salah satu pabrik teh PT. Perkebunan
Nusantara IV Bah Butong. Dan Kopi yang dimanfaatkan adalah kopi pilihan dari
petani kopi di sekitar sidamanik. Kopi yang dimanfaatkan adalah kopi pilihan,
greenbeans yang telah dijemur dan kopi mentah yang belum digiling (cerry).
1. Arabika Natural
2. Arabika Honey
3. Arabika Washed
4. Arabika Lawas
Untuk setiap penyeduhan teh dan kopi seduh, disesuaikan dengan permintaan
konsumen/pembeli. Berikut contoh cara pembuatan teh dan kopi:
Penyeduhan Teh
- Masukkan bubuk teh secukupnya kedalam wadah
- Tuangkan air mendidih, tutup dan tunggu 1-2 menit
- Tuangkan dan saring ke dalam cangkir
- Tambahkan gula sesuai selera
- Teh siap disajikan
Penyeduhan Kopi v60
- Haluskan biji kopi 15gr
- Panaskan air hingga suhu 90°-95°C
- Tuangkan air panas untuk menghilangkan bau kertas
- Buang air dari server
- Tuangkan kopi keatas kertas dan padatkan
- Tuangkan air panas dengan gerakan melingkar
- Biarkan proses ekstraksi kipo selama 30 detik
- Tuangkan kembali air panas hingga 80gr
- Tambahkan kembali air hingga 190-200gr
- Kopi siap disajikan
II.8.2.3. Penetapan Harga Jual
1. Untuk penetapan harga, khusus harga teh yang diambil dari pabrik perkebunan
PTPN disesuaikan dengan harga dollar.
2. Untuk penetapan harga, khusus harga kopi yang diambil dari masyarakat
disesuaikan dengan pasaran kopi yang ada dengan harga diatas harga beli di
tengkulak pada umumnya
3. Untuk harga teh, tidak dijual dalam bentuk bubuk. Tetapi teh yang sudah diseduh
- Tea : Rp. 5000,-
- Ice Tea : Rp. 5000,-
- Lemon Tea Hot : Rp. 8000,-
- Lemon Tea Cool : Rp. 10.000,-
4. Untuk harga kopi bubuk, dijual dengan harga:
- Arabika Natural : Rp. 35.000,-/100gr
- Arabika Honey : Rp. 35.000,-/100gr
- Arabika Washed : Rp. 30.000,-/100gr
- Arabika Lawas : Rp. 30.000,-/200gr
5. Untuk harga minuman kopi, dijual dengan harga:
- Manual Brew (V60) Honey : Rp.12.000,-
- Manual Brew (V60) Natural : Rp. 12.000,-
- Manual Brew (V60) Washed : Rp. 12.000,-
- Sweet Coffee Romans Hot/Cool : Rp. 18.000,-
- Sweet Coffee Romans Vietnam Drip Hot/Cool : Rp. 12.000,-
- Sweet Coffee Romans Kopi Milo Hot/Cool : Rp. 12.000,-
- Sweet Coffee Romans Kopi Susu Hot : Rp. 7.000,-
- Sweet Coffee Romans Kopi Susu Cool : Rp. 10.000,-
- Sweet Coffee Romans Kopi Hitam Hot/Cool : Rp. 5000,-
II.8.2.4. Penjualan dan Promosi
a. Penjualan
b. Promosi
Tenaga Kerja di Baren Coffee adalah pemilik wirausaha itu sendiri, dibantu
oleh Istri, dan dua orang tenaga kerja yang digaji setiap bulannya dan tambahan uang
saku tiap minggunya.
Sumber Internet:
Bab I- Repository UPN Veteran Jakarta dalam https://repository.upnvj.ac.id/1846/4/BAB
%20I.pdf, diakses pada Rabu, 03 November 2021
Christian, Sidamanik. Id.m.wikipedia.org.sidamanik-simalungun. terakhir disunting 13
Februari 2021
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/14892/050501114.pdf?
sequence=1&isAllowed=y, diakses pada Senin, 29 November 2021
Sumber Wawancara:
Hasil wawancara dengan Bapak Ricko, pemilik usaha Baren Coffee, pada 02 November
2021, pukul 19:30 WIB