Nama : Aulia Setiawan

NPM : 11190560205
TM 6 Tugas Perpajakan II

1. Tn Jaka status (K/1) memperoleh penghasilan selama tahun 2018 sebagai berikut :
 penghasilan neto (Laba) di Indonesia sebesar Rp. 220.000.000
 Deviden dari Malaysia sebesar Rp. 300.000.000 (pajak yang dipotong di LN 25%)
 Rugi Usaha di singapura sebesar Rp. 80.000.000
Diminta : Hitunglah PPh pasal 24
Jawab
1) Penghasilan Neto dalam negeri : Rp 220.000.000
2) Penghasilan Luar negeri : Rp 300.000.000 +
3) Penghasilan di dalam dan luar negeri : Rp 520.000.000
4) PTKP (K/1) :(Rp 63.000.000)+
5) Penghasilan Kena Pajak : Rp 457.000.000
6) PPh terutang:
Rp 50.000.000 x 5% : Rp 2.500.000
Rp 200.000.000 x 15%: Rp 30.000.000
Rp 207.000.000 x 25%: Rp 51.750.000 + : Rp 84.250.000

Batas maksimal Kredit Pajak Luar Negeri (KPLN)

Rp 300.000.000 x Rp 84.250.000 = Rp 55.306.346
Rp 457.000.000

Pajak yang dipotong Luar Negeri

25 % x Rp 300.000.000 = Rp 75.000.000

PPh Pasal 24 = Rp 55.306.346

2. Tn. Yono status (K/2) memperoleh penghasilan selama tahun 2018 sebagai berikut :
 Rugi penghasilan di Indonesia sebesar Rp. 80.000.000
 Bunga deposito dari Brunai sebesar Rp. 150.000.000 (tariff pajak 30%)
 Royalti dari China sebesar Rp. 240.000.000 (tariff pajak 25%)
Diminta : Hitunglah PPh pasal 24 untuk masing masing Negara
Jawab
1) Penghasilan Luar Negeri:
− Bunga Deposit dari Brunai : Rp 150.000.000
− Royalti dari China : Rp 240.000.000 +
 Penghasilan Luar Negeri : Rp
390.000.000
2) Rugi Penghasilan Dalam Negeri (Indonesia) : Rp 80.000.000
3) Penghasilan Luar Negeri dan Dalam Negeri : Rp 310.000.000
4) PTKP (K/2) : Rp 67.500.000
5) Penghasilan Kena Pajak : Rp 242.500.000
6) PPh terutang:
Rp 50.000.000 x 5% : Rp 2.500.000
Rp 192.500.000 x 15%: Rp 28.875.000 : Rp 31.375.000

Batas maksimal kredit Pajak Luar Negeri

Batas maksimal (KPLN- Brunei) :
Rp 150.000.000 x Rp 31.375.000 = Rp 19. 407.216
Rp 242.500.000

Batas maksimal (KPLN - China) :

Rp 240.000.000 x Rp 31.375.000 = Rp 31.051.546
Rp 242.500.000

Pajak yang dipotong Luar Negeri

Bunga Deposito dari Brunei 30% Rp 150.000.000 = Rp 45.000.000
Royalti dari China 25% Rp 240.000.000 = Rp 60.000.000
Rp 105.000.000

PPh Pasal 24 - Brunei : Rp 19.407.216

Pph Pasal 24 - China : Rp 31.051.546 Rp 50.458.763

3. PT. Karya memperoleh penghasilan neto selama tahun 2018 :

 Dari Indonesia (Laba) sebesar Rp. 300.000.000
 Laba usaha dari India sebesar 150.000.000 (tariff pajak 30%)
Diminta : Hitunglah PPh pasal 24 (tariff PPh pasal 17 untuk badan asumsi 25%)
Jawab
1) Penghasilan Dalam Negeri : Rp 300.000.000
2) Penghasilan Luar Negeri (India) : Rp 150.000.000
3) Penghasilan Dalam dan Luar Negeri : Rp 450.000.000
4) Pph terutang
25% x Rp 450.000.000 : Rp 112.500.000

Batas maksimal Kredit Pajak Luar Negri (KPLN)

Rp 150.000.000 x Rp 112.500.000 : Rp 37.500.000
 Rp 450.000.000

Pajak yang dipotong Luar Negeri

30% x Rp 150.000.000 : Rp 45.000.000
PPh Pasal 24 Rp 37.500.000

4. PT. Sakti memperoleh penghasilan neto selama tahun 2018 sebesar 53.000.000.000 dan
beban fiscal Rp. 52.000.000.000. selama tahun 2018 PT. sakti telah menyetorkan pajak
ke kas Negara sebagai berikut :
Pph pasal 21 : 25.000.000
PPh pasal 22 : 75.000.000
PPh pasal 23 : 60.000.000
PPh pasal 25 : 55.000.000
Hitunglah :
 PPh pasal 25 untuk tahun pajak 2019
 PPh pasal 29/28A untuk tahun pajak 2018
Jawab
PPh pasal 25 untuk tahun pajak 2019
Penghasilan selama tahun 2018 : Rp 53.000.000.000
Beban Fiskal : Rp 52.000.000.000
Penghasilan Netto 2018 : Rp 1.000.000.000
Pph terutang
25% x Rp 1.000.000.000 : Rp 250.000.000
Kredit Pajak:
PPh pasal 22 Rp 75.000.000
PPh pasal 23 Rp 60.000.000 Rp 135.000.000
Dasar Perhitungan Pph pasal 25 thn 2019 Rp 115.000.000

Pajak Pasal 25 tahun 2019 per bulan (Rp 115.000.000) : Rp 9.583.333

12

PPh pasal 29/28A untuk tahun pajak 2018

Penghasilan tahun 2018 : Rp 53.000.000.000
Beban Fiskal : Rp 52.000.000.000
Penghasilan Netto 2018 : Rp 1.000.000.000
Pph terutang
25% x Rp 1.000.000.000 : Rp 250.000.000
Kredit Pajak:
PPh pasal 22 Rp 75.000.000
PPh pasal 23 Rp 60.000.000
PPh pasal 25 Rp 55.000.000 : Rp 190.000.000
Pph pasal 29 (Kurang bayar) Rp 60.000.000

Jika rugi di luar negeri maka tidak masuk ke dalam