Anda di halaman 1dari 12

Bab V Analisis Khusus

V.1 Identifikasi Masalah


V.1.1 Latar Belakang Masalah
Siklus Kompresi Uap (Vapour Compression) adalah ilmu yang
mempelajari metode perpindahan panas dari suatu benda atau produk sehingga
temperaturnya berada di bawah temperatur lingkungan. Pada dasarnya sistem
refrigeran kompresi uap merupakan sistem yang menggunakan kompresor sebagai
alat pengkompresi refrigeran. Refrigeran uap bertekanan rendah masuk ke suction
kompresor, dimana uap refrigeran dikompresi sehingga berubah menjadi uap
bertekanan tinggi dan bertemperatur tinggi yang dikeluarkan pada sisi keluaran
kompresor discharge, refrigeran uap bertekanan tinggi dan bertemperatur tinggi
tersebut lalu masuk ke dalam kondensor untuk melepas panas.
Pada bab ini akan dianalisis mengenai mesin pendingin kompresor
Mycom tipe N 8 WA sebagai kompesor yang mengkompresi refrigeran yaitu
amonia ( NH 3) dalam bentuk uap pada sistem pendingin dalam mengelolah air
menjadi es balok. Sedangkan tenaga penggerak yang digunakan pada kompresor
Mycom adalah Electromotor-Elektrim tipe 225 M-4e dengan kapasitas 380 Volt.
Mesin atau kompresor ini bekerja sebagai tenaga pengerak yang menghisap
amonia dari evaporator dalam wujud gas uap, melalui suction trap dan
accumulator dengan suhu rendah dan tekanan rendah lalu dimampatkan
(dikompresikan) sehingga menjadi gas uap dengan tekanan dan suhu yang tinggi
kemudian menuju kondensor melalui oil separator.
Pada penulisan ini akan dibahas mengenai besarnya daya dan kerja
kompresi yang dilakukan kompresor dan koefisien kinerja sistem kompresi COP
pada mesin pendingin kompresor Mycom dalam produksi es balok, maka dalam
praktek ini penulis mengambil judul tentang “Kompresi Uap Mesin Mycom
Pada Sistem Pendingin Amonia ( NH 3) Dalam Pengolahan Air Menjadi Es
Balok”.

26
V.1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang diangkat dalam tugas khusus kali ini yaitu
bagaimana pengaruh daya dan kerja mesin pendingin kompresor Mycom dalam
mengkompresi uap pada sistem pendingin dengan refrigeran amonia ( NH 3 ) .

V.1.3 Batasan Masalah


Dalam mengerjakan laporan kerja praktek ini, penulis membatasi masalah
pada perhitungan daya dan kerja mesin Mycom sebagai kompresor dalam
mengkompresi uap refrigeran amonia ( NH ¿¿ 3) ¿ pada sistem pendingin dan
coefficient of performance (COP) mesin dalam pengolahan air menjadi es balok.

V.2 Metode Analisis Kompresi Uap Mesin Pendingin Mycom


Dalam pelaksanaan kerja praktek, penulis mengambil tahapan analisis
dalam pengolahan data pada mesin pendingin kompresor Mycom adalah seperti
berikut:
1. Identifikasi awal untuk mengetahui sistem kerja mesin pendingin
kompresor Mycom yang diterapkan di PT. Jasa Putra Abadi
Larantuka.
2. Metode pengoperasian mesin pendingin kompresor Mycom untuk
mengetahui cara menghidupkan mesin agar siap untuk beroperasi.
3. Proses pengontrolan dengan mencatat suhu, tekanan dan arus setiap 1
(satu) jam pengoperasian mesin pendingin kompresor Mycom.
4. Analisis kompresi uap mesin kompresor Mycom pada sistem
pendingin amonia ( NH 3) :
a. Menghitung besarnya daya dan kerja kompresi yang dilakukan
mesin kompresor Mycom.
b. Koefisien performa sistem refrigrasi kompresi uap (COP) pada
mesin pendingin kompresor Mycom.
Dari hasil pengamatan selama pelaksanaan kerja praktek maka data-data
yang diperoleh adalah sebagai berikut :

27
Tabel V.1 Data setiap 1 (satu) jam suhu, tekanan dan arus
mesin pendingin kompresor Mycom dalam produksi es balok
Waktu Arus Tekanan (Mpa) Brine Cooler
Suction Discharge
Mesin (jam) (Ampere) Suhu (ºC)

17:00 80 0,14 1,60 -6


18:00 80 0,14 1,60 - 6,5
19:00 80 0,14 1,60 -7
20:00 80 0,14 1,60 - 7,5
21:00 80 0,14 1,60 -8
22:00 80 0,14 1,60 - 8,5
23:00 80 0,14 1,60 -9
00:00 81 0,15 1,59 - 9,5
01:00 81 0,15 1,59 - 10
02:00 82 0,16 1,62 - 10,5
03:00 81 0,15 1,61 - 11
04:00 81 0,15 1,60 - 11,5
05:00 81 0,15 1,60 - 12
06:00 81 0,15 1,60 - 12,5
MYCOM 07:00 82 0,16 1,60 - 13
08:00 82 0,16 1,64 - 13,5
09:00 82 0,16 1,64 - 14
10:00 81 0,14 1,65 - 14,5
11:00 80 0,14 164 - 15
12:00 80 0,14 1,64 - 15,5
13:00 80 0,14 1,64 - 16
14:00 80 0,14 1,64 - 16,5
15:00 80 0,14 1,64 - 17
16:00 78 0,12 1,58 - 18

V.2.1 Analisis Pengolahan Data


1. Perhitungan daya dan kerja mesin pendingin kompresor Mycom
dalam satuan kilowatt (kW) :
I Arus ( Ampere ) ×V tegangan (Volt )
Daya(P)=
1000
80 ×380
P= =30,40 kW
1000
81 ×380
P= =30,78 kW
1000
82 ×380
P= =31,16 kW
1000

28
78 ×380
P= =29,64 kW
1000

2. Perhitungan laju aliran refrigeran ṁ(kg /s) pada sistem :


W c = ṁ( h2−h 1)

Dimana,

W c = Dayadan kerja yang dilakukan kompresor (kW )

h1 =Entalpi refrigeran saat masuk mesin (kJ /kg)

h2 =Entalpi refrigeran saat keluar mesin( kJ /kg)

ṁ=Laju aliran refrigeran(kg /s)

a. Berdasarkan tabel refrigeran A-15 (Amonia)


Keadaan I : (uap jenuh) tekanan masuk mesin ( P1 ) :
P1=0,14 Mpa maka:
h1 =1408,17 kJ /kg hasil interpolasi
0,14−0,10 x−1398,41
h1 = =
0,15−0,10 1410,61−1398,41
0,04 x−1398,41
=
0,05 12,2
0,04 (12,2)
x−1398,41=
0,05
x=9,76+ 1398,41=1408,17 kJ /kg

Keadaan II : (uap panas lanjut) tekanan keluar mesin ( P2 ) :

P2=1,6 Mpa maka :

h2 =1470,23 kJ / kg

Laju aliran refrigeran :

W c = ṁ( h2−h 1)
30,4 kW =ṁ(1470,23 – 1408,17) kJ /kg

29
30,4 kW
=ṁ
62,06 kJ /kg
˙ kg /s
ṁ=0,49

b. Berdasarkan tabel refrigeran A-15 (Amonia) :


Keadaan I : (uap jenuh) tekanan masuk mesin ( P1 ) :
P1=0,15 Mpa maka :
h1 =1410,61kJ /kg
Keadaan II : (uap panas lanjut) tekanan keluar mesin ( P2 ) :

P2=1,59 Mpa maka :

h2 =1470,16 kJ /kg hasil interpolasi

Laju aliran refrigeran :


W c = ṁ( h2−h 1)
30,78 kW =ṁ ( 1470,16−1410,61 ) kJ / kg
30,78 kW
=ṁ
59,55 kJ /kg
ṁ=0,52 kg /s

c. Berdasarkan tabel refrigeran A-15 (Amonia) :


Keadaan I : (uap jenuh) tekanan masuk mesin ( P1 ) :
P1=0,16 Mpa maka:
h1 =1412,35 kJ /kg hasil interolasi
Keadaan II : (uap panas lanjut) tekanan keluar mesin ( P2 ) :

P2=1,62 Mpa maka:

h2 =1470,31kJ /kg
Laju aliran refrigeran :
W c = ṁ( h2−h 1)
31,16 kW =ṁ (1470,31−1412,35 ) kJ / kg
31,16 kW
=ṁ
57,96 kJ /kg

30
ṁ=0,54 kg /s

d. Berdasarkan tabel refrigeran A-15 (Amonia) :


Keadaan I : (uap jenuh) tekanan masuk mesin ( P1 ) :
P1=0,15 Mpa maka :
h1 =1410,61kJ /kg
Keadaan II : (uap panas lanjut) tekanan keluar mesin ( P2 ) :

P2=1,61 Mpa maka:

h2 =1470,27 kJ /kg hasil interpolasi


Laju aliran refrigeran :
W c = ṁ( h2−h 1)
30,78 kW =ṁ ( 1470,27−1410,61 ) kJ /kg
30,78 kW
=ṁ
59,66 kJ /kg
ṁ=0,52 kg /s

e. Berdasarkan tabel refrigeran A-15 (Amonia) :


Keadaan I : (uap jenuh) tekanan masuk mesin ( P1 ) :
P1=0,15 Mpa maka :
h1 =1410,61kJ /kg

Keadaan II : (uap panas lanjut) tekanan keluar mesin ( P2 ) :

P2=1,60 Mpa maka :

h2 =1470,23 kJ / kg
Laju aliran refrigeran :
W c = ṁ( h2−h 1)
30,78 kW =ṁ ( 1470,23−1410,61 ) kJ /kg
30,78 kW
=ṁ
59,62kJ /kg
ṁ=0,52 kg /s

31
f. Berdasarkan tabel refrigeran A-15 (Amonia) :
Keadaan I : (uap jenuh) tekanan masuk mesin ( P1 ) :
P1=0,16 Mpa maka:
h1 =1412,35 kJ /kg hasil interpolasi
Keadaan II : (uap panas lanjut) tekanan keluar mesin ( P2 ) :

P2=1,60 Mpa maka :

h2 =1470,23 kJ / kg
Laju aliran refrigeran :
W c = ṁ( h2−h 1)
31,16 kW =ṁ (1470,23−1412,35 ) kJ /kg
31,16 kW
=ṁ
57,88 kJ /kg
ṁ=0,54 kg /s

g. Berdasarkan tabel refrigeran A-15 (Amonia) :


Keadaan I : (uap jenuh) tekanan masuk mesin ( P1 ) :
P1=0,16 Mpa maka:
h1 =1412,35 kJ /kg hasil interpolasi
Keadaan II : (uap panas lanjut) tekanan keluar mesin ( P2 ) :

P2=1,64 Mpa maka:

h2 =1470,39 kJ /kg hasil interpolasi


Laju aliran refrigeran :
W c = ṁ( h2−h 1)
31,16 kW =ṁ (1470,39−1412,35 ) kJ /kg
31,16 kW
=ṁ
58,04 kJ /kg
ṁ=0,54 kg /s

h. Berdasarkan tabel refrigeran A-15 (Amonia) :

32
Keadaan I : (uap jenuh) tekanan masuk mesin ( P1 ) :
P1=0,14 Mpa maka:

h1 =1408,17 kJ /kg hasil interpolasi

Keadaan II : (uap panas lanjut) tekanan keluar mesin ( P2 ) :

P2=1,65 Mpa maka :

h2 =1470,43 kJ / kg hasil interpolasi


Laju aliran refrigeran :
W c = ṁ( h2−h 1)
30,78 kW =ṁ ( 1470,43−1408,17 ) kJ / kg
30,78 kW
=ṁ
62,26 kJ /kg
ṁ=0,49 kg /s

i. Berdasarkan tabel refrigeran A-15 (Amonia) :


Keadaan I : (uap jenuh) tekanan masuk mesin ( P1 ) :
P1=0,14 Mpa maka:
h1 =1408,17 kJ /kg hasil interpolasi
Keadaan II : (uap panas lanjut) tekanan keluar mesin ( P2 ) :

P2=1,64 Mpa maka:

h2 =1470,39 kJ /kg hasil interpolasi


Laju aliran refrigeran :
W c = ṁ( h2−h 1)
30,40 kW =ṁ ( 1470,39−1408,17 ) kJ /kg
30,40 kW
=ṁ
62,22 kJ /kg
ṁ=0,49 kg /s

j. Berdasarkan tabel refrigeran A-15 (Amonia) :


Keadaan I : (uap jenuh) tekanan masuk mesin ( P1 ) :

33
P1=0,12 Mpa maka :
h1 =1403,29 kJ /kg hasil interpolasi
Keadaan II : (uap panas lanjut) tekanan keluar mesin ( P2 ) :

P2=1,58 Mpa maka :

h2 =1470,09 kJ /kg hasil interpolasi


Laju aliran refrigeran :
W c = ṁ( h2−h 1)
29,64 kW =ṁ ( 1470,09−1403,29 ) kJ /kg
29,64 kW
=ṁ
66,80 kJ /kg
ṁ=0,44 kg /s

3. Perhitungan koefisien performa sistem refrigrasi kompresi uap (COP)


pada mesin pendingin kompresor Mycom :
Q̇ L
COP=
Wc

Dimana,

COP=Coefficient Of Performance
Q̇ L=laju kalor yang diserap(kW )
W c = Dayadan kerja yang dilakukan kompresor (kW )

a. Laju kalor yang diserap dari ruangan di evaporator :


Q̇ L= ṁ( h1−h 4)
Berdasarkan tabel refrigeran A-14 (Amonia) :
Keadaan IV : (campuran jenuh) tekanan di evaporator
P4 =2.5 maka:
¯
h 4=h f , pada,2,5 ¯¿=117,26 kJ /kg ¿
Q̇ L= ṁ( h1−h 4)
Q̇ L=0,49 kg/s (1408,17−117,26)kJ /kg=632,55 kW
Q̇ L=0,52kg /s (1410,61−117,26)kJ /kg=672,54 kW

34
Q̇ L=0,54 kg /s ( 1412,35−117,26 ) kJ /kg=699,35 kW
Q̇ L=0,44 kg /s ( 1403,29−117,26 ) kJ /kg=565,85 kW
Laju kalor yang diserap selama proses produksi es balok :
Q̇ L=( 632,55 ( 13 )+672,54 ( 6 ) +699,35 ( 4 )+ 565,85 ) kW
Q̇ L=15621,64 kW

b. Daya dan kerja mesin pendingin kompresor Mycom :


W c =30,40 ( 12 ) =364,8 kW
W c =30,78 ( 7 )=215,46 kW
W c =30,16(4 )=120,64 kW
W c =29,64 kW
Daya dan kerja mesin kompresor Mycom selama proses produksi
es balok :
W c =¿ + 215,46 + 120,64 + 29,64) kW
W c =730,54 kW

Koefisien performa sistem refrigrasi kompresi uap (COP) pada mesin


pendingin kompresor Mycom :
Q̇ L
COP=
Wc

15621,64 kW
COP=
730,54 kW
COP=21,38

V.3 Diagram Alir Analisis

Mulai

Studi lapangan : Studi literatur :


Metode
- Observasi - Jurnal
pengumpulan data
- Wawancara - Media internet35
Analisis
perhitungan

Konsultasi

Pembahasan

Kesimpulan
dan
saran

Selesai

Gambar V.1 Diagram alir analisis

V.4 Hasil dan Pembahasan


Dari hasil perhitungan menunjukkan bahawa dalam proses produksi es
balok selama 24 jam, besar daya dan kerja yang dilakukan mesin pendingin
kompresor Mycom dalam mengkompresi uap refrigeran amonia ( NH ¿¿ 3) ¿
dipengaruhi oleh besarnya tekanan uap refrigeran yang memasuki mesin.
Berdasarkan hasil catatan suhu, tekanan dan arus 1 (satu) jam
pengoperasian mesin dan perhitungan yang dilakukan maka diperoleh nilai daya
dan kerja mesin, entalpi dan laju aliran refrigeran amonia ( NH ¿¿ 3) ¿ mesin
pendingin kompresor Mycom sebagai mesin kompresi uap pada sistem pendingin
dalam pengolahan air menjadi es balok adalah seperti berikut :

Table V.2 Hasil perhitungan daya dan kerja mesin pendingin kompresor

36
Mycom, entalpi refrigeran dan laju aliran refrigeran setiap 1 (satu) jam
pengoperasian mesin.
Daya dan kerja Entalpi refrigeran Entalpi refrigeran Laju aliran
No mesin masuk mesin keluar mesin refrigeran
W c (kW ) h1 ( kJ /kg ) h2 ( kJ / kg) ṁ(kg /s)
1. 30,40 1408,17 1470,23 0,49
2. 30,40 1408,17 1470,23 0,49
3. 30,40 1408,17 1470,23 0,49
4. 30,40 1408,17 1470,23 0,49
5. 30,40 1408,17 1470,23 0,49
6. 30,40 1408,17 1470,23 0,49
7. 30,40 1408,17 1470,23 0,49
8. 30,78 1410,61 1470,16 0,52
9. 30,78 1410,61 1470,16 0,52
10. 31,16 1412,35 1470,31 0,54
11. 30,78 1410,61 1470,27 0,52
12. 30,78 1410,61 1470,23 0,52
13. 30,78 1410,61 1470,23 0,52
14. 30,78 1410,61 1470,23 0,52
15. 31,16 1412,35 1470,23 0,54
16. 31,16 1412,35 1470,39 0,54
17. 31,16 1412,35 1470,39 0,54
18. 30,78 1408,17 1470,43 0,49
19. 30,40 1408,17 1470,39 0,49
20. 30,40 1408,17 1470,39 0,49
21. 30,40 1408,17 1470,39 0,49
22. 30,40 1408,17 1470,39 0,49
23. 30,40 1408,17 1470,39 0,49
24 29,64 1403,29 1470,09 0,44

Nilai koefisien performa sistem refrigrasi kompresi uap (COP) pada


mesin pendingin kompresor Mycom dalam proses produksi es balok selama 24
jam diperoleh nilai rata-rata COP sebesar 21,38.

37

Anda mungkin juga menyukai