Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN AKHIR PENGABMAS

EDUKASI PIJAT BAYI PADA KELOMPOK WANITA TANI DI DESA MANJALLING

Dibiayai oleh :

YAYASAN AKADEMI KEBIDANAN TAHIRAH AL BAETI BULUKUMBA

Sesuai dengan Surat Perjanjian Penungasan Pelaksanaan Program Pengabdian

Masyarakat

Oleh :

KURNIATI AKHFAR.S.ST.M.Keb : NIDN 0904089302 (Ketua)

ARFIANI.S.ST.,M.Kes : NIDN 0922038907 ( Anggota )

AKADEMI KEBIDANAN TAHIRAH AL BAETI BULUKUMBA

TAHUN 2020

I
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Pengabmas : Edukasi Pijat Bayi pada Kelompok Wanita Tani di Desa Manjaling
1. Nama ketua
Nama Lengkap :KURNIATI AKHFAR.S.ST.M.Keb .
Perguruan Tinggi :Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba
NIDN 0904089302
Jabatang Fungsional : Asisten
Ahli Nomor HP : 085242473342
Alamat email :haeranirani987@gmail.com
2. Nama anggota
Nama Lengkap : ARFIANI.S.ST.,M.Kes
Perguruan Tinggi :Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba
NIND 0922038907
Jabatang funsional :Asisten Ahli
Anggota pengabdi
Nama lengkap
Alamat
NIM
3. Lokasi pengabdian :di wilayah keraj Puskesmas Ponre
4. Lamanya kengiatan : 3 bulan
5. Jumlah biaya : Rp.5.150.000

Mengetahui , Ketua U2PM


Ketua Panitia

KURNI AKHFAR.S.ST.M.Keb
Menyetujui,
Ringkasan

Bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik jika kebutuhan dasarnya terpenuhi, yaitu asah,
asih dan asuh. Kebutuhan asah adalah kebutuhan akan stimulasi dini. Pemberian stimulasi dini
yang sesuai akan memungkinkan terbentuknya etika, kepribadian yang baik, kecerdasan,
kemandirian, keterampilan dan produktivitas yang baik. Efektifitas pijat bayi memberikan
manfaat pada perkembangan motorik sangat baik pada anak usia 8-28 hari dibandingkan
dengan anak yang tidak diberikan stimulasi pijat bayi (Rizki, 2017). Melalui pemijatan
peredaran darah akan lancar, Salah satu zat penting yang dibawa adalah oksigen.
Terpenuhinya oksigen diotak secara cukup membuat konsentrasi dan kesiagaan bayi semakin
baik(Sembiring, 2017). Tujuan pengabdian ini memberikan edukasi bagi masyarakat terutama
orang tua mengenai manfaat setiap langkah dari pijat bayi. Tim PKMS akan memberikan
edukasi langsung kepada ibu yang akan dipraktikkan oleh narasumber yang berpengalaman,
memiliki bidang ilmu yang sesuai dan telah mendapatkan pelatihan pijat bayi sebelumnya,
sehingga setiap edukasi diberikan oleh orang yang tepat. Setelah diberikan pelatihan pijat bayi
tersebut, diharapkan ibu dapat mempraktikan sendiri pijat bayi di rumah.Jumlah responden
yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 25 balita. Hasil pengadian didapatkan terbanyak
responden 12- 24 sebanyak 20 balita (59,4%). Hasil pre test didapatkan 13 responden memiliki
pengetahuan kurang dan post test sebagian besar pengetahuan cukup sebanyak 10 responden.
Hasil follow up kemampuan pijat bayi didapatkan 15 reponden mampu melakukan pijat bayi
dengan benar.Kata kunci:stimulasi tumbuh kembang; bayi; pijat bayi.
Kata kunci : edukasi ,pijit bayi ,kelompok wanita tani
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan penelitian ini. Kami
menyadari, dalam penyusun laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, kami
mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun dari rekan-rekan dan semua pihak yang
terkait.

Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya pengabdian kepada
masyarakat dan penyusuan laporan ini sehingga bisa terselesaikan. Akhirnya, kami berharap
semoga laporan kemajuan pengabdian kepada masyarakat dosen pemula tahun 2017 membawa
banyak manfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI

Sampul I

LembarPengesahan Ii
Ringkasan Iii

Kata pengantar Iv
Bab1.Pendahuluan 1
Bab2.TinjauanPustaka 4
Bab3.MetodologiPenelitian 20
Bab4. Hasil 24

Bab 5. Pembahasan
Bab6.KesimpulandanSaran 41

DaftarPustaka 42
Lampiran-Lampiran 43
Lampiran1Biodata I

Lampiran 2 anggaran I

Lampiran 3 jadwal II
Lampiran 4 Foto kengiatan

Lampiran5BeritaAcaraSeminarHasil III
Lampiran6DaftarHadirSeminarHasil IV
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik jika kebutuhan dasarnya terpenuhi, yaitu
asah, asih dan asuh. Kebutuhan asah adalah kebutuhan akan stimulasi dini. Pemberian stimulasi
dini yang sesuai akan memungkinkan terbentuknya etika, kepribadian yang baik, kecerdasan,
kemandirian, keterampilan dan produktivitas yang baik(Heath A and Bainbridge N, 2007).
Melalui pemijatan peredaran darah akan lancar mengalir keseluruh tubuh, termasuk ke otaknya.
Salah satu zat penting yang dibawa adalah oksigen. Terpenuhinya oksigen diotak secara cukup
membuat konsentrasi dan kesiagaan bayi semakin baik(Sembiring, 2017). Di Indonesia
pelaksanaan pijat bayi di masyarakat desa masih dipegang perannya oleh dukun bayi.Selama ini,
pemijatan tidak hanya dilakukan pada saat bayi sehat, tetapi juga pada bayi rewel dan sudah
menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir (Aminarti, 2013). Penelitian yang dilakukan (Irva,
Hasanah, & Woferst, 2014)pijat bayi memberikan manfaat meningkatkan berat badan sebesar
700 gram selama 2 minggu pemijatan. Pada bayi usia 0-3 tahun, gerakan yang dilakukan lebih
mendekati usapan-usapan halus, tekanan ringan, dan dengan tekanan, disarankan pemijatan
dilakukan sekitar 15 menit, sesuai usia bayi dan waktu dapat ditingkatkan sesuai
kebutuhan(Roesli, 2016). Efektifitas pijat bayi memberikan manfaat pada perkembangan motorik
sangat baik pada anak usia 8-28 hari dibandingkan dengan anak yang tidak diberikan stimulasi
pijat bayi (Rizki, 2017). Pijat bayi yang dilakukan sebelum tidur malam dapat meningkatkan
lamanya tidur malam pada bayi usia 3 - 6 bulan (Permata, Fisioterapi, & Abdurrab, 2017). Di sisi
lain pijat juga dapat memperlancar peredaran darah dan meningkatkan metabolisme sel, dari
rangkaian tersebut berat badan bayi akan meningkat(Subakti, Y and Anggrani, 2008).

Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap
kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah yang merupakan
orang terdekat dengan anak, pengganti ibu/pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok
masyarakat di Lingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari.
Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan
gangguan yang menetap (Depkes., 2016). Pelatihan dan pendampingan pijat bayi kepada kader
tentang pemahaman kader tentang pentingnya sentuhan dan pijat bayi bagi bayi yang telah
dilakukan oleh (Kusuma, Agustina, & Susanti, 2019), didapatkan Pelatihan pijat bayi
memberikan peningkatan pengetahuan kader (93,33%), dan pendampingan pijat bayi
memberikan manfaat pada kader sehingga terampil melakukan pijat bayi (92,31%). Sehingga
sangat perlu dilakukan edukasi dan pelatihan stimulasi pijat bayi bagi orang terdekat anak yaitu
ibu, dengan boundingyang sudah terbentuk akan sangat mudahmemberikan pijatan pada anak
1
Langkah awal yang dilakukan oleh para ibu untuk memperkecil resiko ataupun komplikasi pijat
bayi, hendaklah orang tua jeli dalam memilih praktisi pijat untuk bayinya. Apabila ibu belum
mengerti tentang cara memijat bayi yang benar sebaiknya ibu mencari informasi melalui media
yang membahas tentang pijat bayi yang benar serta diharapkan memberikan informasi pada ibu,
selanjutnya ibu mengaplikasikan sendiri. Dari latar belakang diatas kami memberikan edukasi
pijat bayi pada wanita kelompok tani di desa manjelling “

Rumusan masalah

Dari latar belakang diatasa rumuasan masalah memberikan edukasi pijat bayi pada kelompok
tani di desa Manjelling

Tujuan peneliti

Tujuan untuk menganliasis pemberian edukasi tentan bijat bayi pada wanita kelompik tani

Manfaat peneliti

Agar wanita kelompok tani mudah memberikan pijat pada bayinya untuk pertumbuhan dan
berkembagan bada bayinya
BAB II

TIJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN
a. Pengertian pijat bayi

PengertianPijat adalah terapi sentuhantertua yang dikenal manusia dan yang paling
popular.Pijat adalah seni perawatan kesehatan danpengobatan yang dipraktikan sejak berabad-
abad silam. Bahkan,diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal manusia diciptakan kedunia,
mungkin karena pijat berhubungan sangat erat dengankehamilan dan proses kelahiran manusia
(Roesli,2001). Pijat bayi dilakukan tidak seperti pijat untuk orang dewasa, tetapi lebih
banyakmenekankan pada sentuhan, karena itu pijat bayi biasa disebut denganstimulus
touch(Prasetyono, 2009). Sentuhan dan pijatan pada bayi setelah kelahiran dapatmemeberikan
jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapatmempertahankan perasaan aman pada
bayi Pemijatan pada bayi yangdilakukan secara benar tidak hanya bermanfaat untukbayi yang
sakitatau kurang sehat.Bahkan bayi yang prematurpun perlu dipijatkarena dapat meningkatkan
berat badan per hari20%-47% selamadilakukan pemijatan 10 hari (Roesli, 2001).

B. Manfaat Pijat BayiMenurut Prasetyo (2009)


ada beberapa manfaat pijat bayi, yaitu:
a. Bayi lebih sehat dengan pijatanPijatan pada bayi ternyata tak hanya dilakukan pada
saatbayi rewel atausaja jatuh sakit. Pijatan yangdiberikan pada bayisetiap hari selama
20 menit selama sebulan dapat membuat bayilebih rileks dan membantu menstimulasi
saraf otak.
b. Mengembangkan komunikasiSentuhan adalah bentuk komunikasi pertama
yangdiberikanolehpemijat dengan bayi. Sentuhan bayi berartiberbicara. Pijat bayi
menggabungkan aspek kedekatan yaitukontak mata, saling tersenyum, dan ekspresi
wajah yang lain.
c. Mengurangi stress dan tekananPijatan dapat menenangkan dan menurunkan
produksihormone adrenalinyang selanjutnya akan meningkatkan dayatahan tubuh
bayi. Umumnya daya tahan tubuh bayi meningkat30% setelah dipijat 2 kali selama 15
menit.
d. Mengurangi gangguan sakitMemijat juga dapat membantu bayi mengusir
gejalakembung, kolik, serta membantunya tidurlebih nyenyak. Pijatjuga dapat
memperlancar sirkulasi udara di perut, sehinggamembantu mengeluarkan gas dalam
abdomen.
C. Faktor-Faktor Yang Diperhatikan Dalam Pijat Bayi.
Pelaksanaan pemijatan bayiDalam melakukan pemijatan bayi ada beberapa hal yangharus
diperhatikan, yaitu:
a. Awali pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan.
b. Tidak memaksakan bayi pada posisi tertentu
c. Bayi dalam keadan sehat.
d. Pagi hari, pada saat orang tua dananak siap untukmemulai hari baru.
e. Malam hari, sebelum tidur, ini sangat baik untukmembantu bayi tidur lebih nyenyak.
D. Persiapan sebelum memijatSebelum melakukan pemijatan perjatikan hal-hal berikutini
(Roesli, 2001):
a. Tangan dalam keadaan bersih dan hangat.
b. Hindari agar kuku dan perhiasan tidak mengakibatkangoresan pada kulit bayi.
c. Ruang untuk memijat diupayakan hangat dan tidakpengap.
d. Bayi sudah selesai makan atau tidak sedang lapar.
e. Secara khusus menyediakan waktu untuk tidak digangguminimum 15 menitguna
melakukan seluruh tahap-tahappemijatan.
f. Duduklah pada posisi yang nyaman dan tenang.
g. Baringkanlah bayi diatas permukaan kain yang rata,lembut, dan bersih.
h. Siapkanlah handuk, popok, baju ganti, dan minyak bayi(baby oil/lotion).
i. Mintalah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatandengan cara membelai wajah
dan kepala bayi sambilmengajaknya berbicara.(
j. Lakukan pemijatan dengan lembut secara bertahap mulaidari kaki, perut, dada,
lengan, wajah, dan punggung.
BAB III
METODE KEGIATAN
Metode kegiatan PKMS bersama kelompok wanita tani di desa majelling bekerja sama
dengan kader puskesmas ini mengadopsi langkah-langkah action research yang terdiri dari 4
(empat) tahapan, yaitu : perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi, dan refleksi (Yaumi,
Muhammad dan Damopolii, 2014). Kegiatan masing-masing tahapan adalah sebagai berikut
:Sosialisasi kegiatan PKMS pada kelompok wanita tani , Sosialisasi dilakukan dalam bentuk
koordinasi dengan mengundang kader posyandu. Kegiatan sosialisasi dilakukan oleh Tim
Pelaksana dilaksanakan di rumah kader. Penyampaian materi tentang tujuan, manfaat dan
langkah-langkah pijat bayi yang benar pada masyarakat terutama kelompok wanita tani dan ibu
yang memiliki anak usia 0-3 tahun.Pelaksanaan edukasi mengenai pijat bayi dan pelatihan pijat
bayi yang akan dipraktikan dengan metode demostrasi pada ibu-ibu yang memiliki anak usia 0-
3.Tahapan Observasi dan EvaluasiObservasi dilakukan terhadap peningkatan pengetahuan pada
ibu tentang manfaat, tujuan dan langkah-langkah pijat bayi setelah dilakukannya pemaparan
materi dan demostrasipijat bayi. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Beberapa hal yang
diobservasi adalah kendala-kendala dan masalah yang muncul dalam proses kegiatan pelatihan
pijat bayi. Evaluasi dilakukan terhadap pengetahuan yang dihasilkan.Pre testtelah dilaksanakan
pada saat kegiatan pelatihan pijat bayi.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil kengaiatan maka peningkatan pengetahuan peserta PKMS. Saat dilakukan pre test,
diperoleh bahwa sebagian besar ibu memiliki pengetahuan yang kurang yaitu sebanyak 13 orang,
dan setelah dilakukan pelatihan, kemudian tim memberikan post test, didapatkan hasil bahwa
terdapat peningkatan pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang dengan pijat bayi.Pada
kegiatan pengabdian ini, ibu diminta mengisi soal tentang prilaku pijat bayi sebanyak 10 soal
yang dibagikan sebelum dilakukan pelatihan pijat bayi.Diperoleh hasil bahwa sebagian besar ibu
yang memiliki bayi/balita dapat menerima dengan positif adanya pelatihan stimulasi tumbuh
kembang dengan pijat bayi.Mereka mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan
mudah dilakukan untuk dapat diterapkan langsung agar dapat menstimulasi tumbuh kembang
bayi/balitanya.Mitra dalam kegiatan pengabdian ini sangat kooperatif dan membatu pelaksanaan
stimulasi pijat bayi dengan mulai melakukan persiapan dengan menyediakan sarana prasarana
pelatihan seperti tempat pelatihan dan sound system yang digunakan untuk peserta pelatihan.
Mitra memberikan kemudahan dalam mengumpulan informasi terkait jumlah ibu yang ada di
kelompok wanita tani di desa majelling , menunjuk beberapa kader sebagai pendamping selama
proses pelaksanaan pengabdian masyarakat, menunjukkan lokasi pengabdian dilaksanakandan
mendukung kegiatan penyuluhan pada ibu serta mengharapkan kegiatan serupa bisa
dilaksanaakan Kembali di. Kotribusi mitra selanjutnya, trainer (Dosen dan Mahasiswa) dan
kader posyandu serta perangkat Desa terlibat dalam penyuluhan dan pelatihan pijat bayi, trainer
dan kader posyandu serta perangkat desa terlibat dalam persiapan secara teknik seperti
membantu persiapan tempat dan metode mengumpulkan ibu yang memiliki anak usia 0-3 tahun
dalam satu waktu. Beberapa dokumentasi kegiatan pelaksanaan pengabdian masyarakat dapat
dilihat dalam Lampiran.
BAB VI
PENETUP

A. KESIMPULAN

Tim PKMS sudah memberikan informasi dan edukasi tentang pijat bayi pada anak usia 0-3
tahun di Kelompok wanita tani di desa Majelling Pada 25 responden..Kegiatan pengabdian
masyarakat seperti ini dapat dilakukan secara rutin baik di lokasi yang sama maupun di lokasi
yang berbeda dengan sasaran masyarakat yang benar-benar membutuhkan pelayanan kesehatan
terutama mengenai tumbuh kembang pada bayi/balita.
Daftar pustaka

Aminarti, D. (2013) Pijat dan senam untuk bayi & balita. Yogyakarta: Brilliant Books.BPS
Provinsi NTB (2020) Kabupaten Lombok Timur Dalam Angka. Mataram: BPS Provinsi
NTB.Depkes., R. (2016) ‘Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi, dan intervensi tumbuh
kembang anak.’Dinkes NTB (2017) Pemantauan Status Gizi Balita Provinsi NTB. Mataram:
Dinkes Provinsi NTB.Heath A and Bainbridge N (2007) Baby Massage : Kekuatan
Menenangkan dari Sentuhan. Jakarta: Dian Rakyat.Irva, T. S., Hasanah, O.- and Woferst, R.-
(2014) ‘Pengaruh terapi pijat terhadap peningkatan Berat badan bayi’, Jurnal Online Mahasiswa
(JOM) Bidang Ilmu Keperawatan, 1(2), pp. 1–9. Available at:
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMPSIK/article/view/4142/4035.Kementerian Koordinator
Bidang Kesejahteraan Rakyat (2013) ‘Kerangka Kebijakan Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (Gerakan 1000 HPK)’, p.
71.KPPN (2019) Daftar Desa Pada Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional. Jakarta: Kementrian
Desa.Kusuma, R. M., Agustina, S. A. and Susanti, D. (2019) ‘Pelatihan dan pendampingan pijat
bayi pada kader POSYANDU sebagai stimulasi tumbuh kembang balita di Tegalrejo ,
KotaYogyakarta’, 3(3), pp. 355–366.Maharani, S. (2009) Pijat dan Senam Sehat Untuk Bayi.
Yogyakarta: Kata Hati.Murtiningsih, M., Wijaya, I. P. D. and Permadi, A. W. (2019) ‘Pijat Bayi
Untuk Meningkatkan Motorik Kasar Duduk Dan Merangkak Mandiri Pada Bayi Usia 9 Bulan Di
Upt Kesmas Sukawati I’, Jurnal Kesehatan Terpadu, 3(1), pp. 22–25. doi:
10.36002/jkt.v3i1.710.Permata, A., Fisioterapi, P. S. D. and Abdurrab,
U. (2017) ‘Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Lama Tidur Malam Pada Bayi 3 - 6 Bulan
Effects of Baby Massage to Improvement of Long Night Sleep on Baby 3-6 Months’, (2), pp.
37–45.Priyoto (2014) Teori Sikap dan Prilaku dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.Riskesdas NTB (2018) ‘Hasil Riskesdas NTB 2018’, pp. 1–100.Riskesdas, R. (2018)
‘Hasil Utama Riskesdas 2018’.Rizki, L. (2017) ‘Efektivitas Pijat Bayi Pada Perkembangan
Motorik pada Bayi Usia 8-28 hari’, Maternal and Neonatal Health Journal, 1(2), pp. 76–
80.Roesli, U. (2016) Pedoman Pijat Bayi. Jakarta: Trubus Agriwidya.Sembiring, J. B. 201.
(2017) Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, Anak Pra Sekolah. Yogyakarta: Deepublish.Subakti, Y
and Anggrani, D. (2008) Keajaiban Pijat Bayi dan Balita. Jakarta: Wahyu Media.Yaumi,
Muhammad dan Damopolii, M. (2014) Action Research : Teori, Model, dan Aplikasi. Jakarta:
Kencana.
Lampiran daftar riwayat hidup pengabdi
a. ketua
Nama Lengkap :KURNI AKHFAR.S.ST.M.Keb
Jabatan Fungsional :asisten ahli
NIDN 0904089302
No hp 085442473342
Almat kantor :jln abdul Asis No 70 B Kasuara
Alamt email :haeranirani987@gmail.com
b. anggota
Nama Lengkap :ARFIANI.S.ST.,M.Kes

Jabatan Fungsional :asisten ahli


NIDN 0922038907

No hp :
Alamat kantor :jln abdul Asis No 70 B Kasuara
Alamat email :

Nama Lengkap :mahasisswa.


Jabatan Fungsional :asisten ahli
NIM 010705921
No hp 085398883888
Almat kantor :
Alamt email :sumarni.unhas66@gmail.com
Lampiran anggaran

Rencana anggaran biaya PPM mengacu pada PKM yang berlaku dengan besar minimum dan maksimum
sebagaimana diatur pada buku panduan penelitian

Total RAB Rp : 5.150.000

No Item USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Volume Harga Jumlah Total
Satuan
Biaya Gaji dan Upah
Pengabdi 1 X2 OK 500.000 1.000.000
1. Tenaga 1 x 4 OK
150.000 600.000
Pendukung
SUB TOTAL 1 1600.0000
Belanja Barang/Bahan
Barang 1 x 1 OK 1700.000 1700.000
Habis Pakai
2. Jilid Laporan 2 x 2 OK 50.000 100.0000
Kertas 1 x 2 Rim 50.000 100.000
Tinta 1 x 2 btl 50.000 100.000
SUB TOTAL 2 2.000.000
Belanja Non Operasional Lainnya
Transportasi 1 x 2 OK 250.000 500.000
Konsumsi 1 x 30 OK 5000 150.000
3. Snack
Konsumsi 1 x 30 OK 30.000 900.000
Nasi Box
SUB TOTAbtlL 3 1.550.000
TOTAL 5.150.000
JADWAL KEGIATAN PENGABMAS SEMESTER GANJIL

Jenis September Oktpber November Desember Januari Februari


No. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kegiatan
Penyusunan
1.
proposal
2. Pengurusan izin
Penyusunan
3.
instrumen
Pengujicobaan
4.
instrumen
Pengumpulan
5.
data
Pengolahan dan
6.
analisis data
Penyusunan
7. laporan
penelitian
Penyajian
8.
laporan

Anda mungkin juga menyukai