Anda di halaman 1dari 1

Awetan soal hukum kepegawaian

1. Sistem administrasi pemerintahan terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu


Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan masyarakat. PNS mempunyai otoritas dan
wewenang secara hukum, sedangkan masyarakat tidak memiliki wewenang.
Berdasarkan kewenangan yang diberikan tersebut maka terdapat hubungan
antara Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Kepegawaian yang
disebut sebagai openhare diensthetrekking (hubungan dinas publik).
Openhare dientshetrekking merupakan hubungan sub-ordinatie antara atasan
dengan bawahan. Implikasi hukum apa yang timbul terhadap PNS ketika
terjadi hubungan dinas publik, dan berikan contohnya. (bobot nilai 20)
Jawaban
Implikasi yang timbul ketika terjadi hubungan publik pada PNS,maka timbulnya pembatasan
terhadap Pegawai Negeri Sipil melalui peraturan yang dikenakan pada dirinya dalam hal ini
hak asasi yang mana seharusnya hak asasi manusia diakui sebagai hak yang tidak dapat
dirampas,dikurangi oleh siapapun. Dalam hal ini PNS tidak dapat melaksankan hak asasi
manusia sepenuhnya, yang mana ia harus tunduk pad setiap kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah dan jika tidak mau tunduk bisa keluar atau mengundurkan diri.
Contohnya
Dalam prinsip netralitas, maka PNS tidak boleh ikut dalam politik praktis sebagai anggita
atau pengurus dari partai politik, yang mana PNS disini dibatasi padahal kan PNS itu manusia
dan mempunyai Hak Asasi Manusia , jadi dalam hal ini HAM dibatasi.

4. Jelaskan peran dari PNS dalam konsep CDP dan ADP. Jelaskan pula hubungan dan pola
kerjanya !
Jawaban
Dalam hal ini CDP adalah pembagian kekuasaan yang secara horizontal antara lembaga
legislative, eksekutif, dan yudikatif , sedangkan ADP itu dibagi kewenanganya berdasarkan
fungsi yang mana fungsi moneter dan hubungan luar negeri yang diberikan kepada
pemerintah pusat, dan dalam urusan pemerintahan inidibagi menjadi 3 urusan yaitu urusan
pemerintahan absolut yang diberikan sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintahan
pusat (meliputi pertahanan,keamanan,agama,yustisi,politik luar negeri dan moneter fiskal),
urusan pemerintahan kongkueren yang dibagi menjadi kewenangan pemerintah pusat dan
daerah provinsi serta daerah kabupaten dan kota(meliputi hal wajib dan pilihan, hal wajib itu
pelayanan dasar dan non pelayanan dasar) dan urusan pemerintahan umum menjadi
kewenangan presiden sebagai kepala pemerintahan (meliputi Pancasila, UUD 1945, Bhineka
Tunggal Ika, NKRI, Kesatuan bangsa, Ketertian, dll)

Anda mungkin juga menyukai