Kelima faktor di atas saling terkait, apabila salah satu saja dari kelima
faktor mengalami kendala, maka pelaksanaan dari penegakan hukum tidak
akan berjalaan dg optimal/efektif. Kelima faktor tsb merupakan kesatuan yg
integral, dalam arti untuk menjamin pelaksanaan penegakan hukum yg
baik, maka faktor-faktor tsb harus diperhatikan scr proporsional dan
maksimal.
KONTROL
SEGI INTERN
KEDUDUKAN
KONTROL
EKSTERN
KONTROL
PENGAWASAN SEGI WAKTU A-PRIORI
PELAKSANAAN
KONTROL
A-POSTERIORI
SEGI
SEGI OBJEK HUKUM
PENGAWASAN /RECHMATIGHEID
SEGI
KEMANFAATAN /
DOELMATIGHEID
PENEGAKAN
PENEGAKAN
HUKUM
HUKUM
ADMINISTRASI
ADMINISTRASI
NEGARA
NEGARA
PAKSAAN
PEMERINTAH
(BESTUURDWANG)
SANKSI
REPARATOIR
PENGENAAN
UANG PAKSA
(DWANGSOM)
PENGENAAN
PENERAPAN SANKSI DENDA
SANKSI PUNITIF ADMINISTRATIF
(BESTUURBOETE)
PENARIKAN,
SANKSI PERUBAHAN, DAN
REGRESIF PENUNDAAN
SUATU KETETAPAN
3
A. PENGAWASAN
Pengawasan merupakan langkah preventif utk memaksakan
kepatuhan. Dlm suatu negara hukum, pengawasan thd tindakan
pemerintah sbg suatu upaya preventif, dimaksudkan agar pemerintah dlm
menjalankan aktifitasnya sesuai dg norma-norma hukum; dan sbg upaya
represif, pengawasan dimaksudkan untuk mengembalikan pada situasi
seperti sebelum terjadinya pelanggaran norma hukum.
Sistem pengawasan merupakan proses kegiatan yg membandingkan
antara apa yg dijalankan, dilaksanakan atau diselenggarakan dengan apa
yg dikehendaki, direncanakan atau diperintahkan.
A. PENERAPAN SANKSI
Sanksi merupakan bagian penting dlm setiap peraturan perundang-
undangan, dan sanksi merupakan inti dari penegakan HAN.
Sanksi biasanya diletakan pd bagian akhir setiap peraturan (In cauda
venenum = di ujung terdapat RACUN, maksudnya yakni “di ujung kaidah
hukum terdapat sanksi”). Sanksi diperlukan utk menjamin penegakan
HAN.
Menurut Philipus M. Hadjon, pd umumnya tidak ada gunanya
memasukan kewajiban-kewajiban dan larangan-larangan bagi warga di dlm
5