Jurnal
Jurnal
ABSTRAKSI
PT. X adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan
aluminium foill, dalam system produksinya perusahaan ini berpacu dengan system kerja
Make to Order, akan tetapi dalam persediaan bahan baku yang efektif tentu perlu untuk
menunjang system produksinya. Selain itu profit perusahaan juga akan sangat
bergantung pada kapasitas produksinya dalam hal ini kapasitas produksi yang kurang
akan sangat mengganggu untuk proses produksi dan memungkinkan produksi tidak akan
selesai tepat pada waktunya, begitupun sebaliknya kelebihan kapasitas produksi tersedia
akan dapat meminimalkan profit yang didapat perusahaan. Untuk proses kemasan
produknya perusahaan ini membuat sendiri dengan bahan baku yang tentunya akan
menambah biaya yang tidak sedikit dalam pengadaannya, oleh karena itu persediaan
bahan baku dan kapasitas produksi untuk kemasan produk aluminium foil ini tidak kalah
penting untuk menunjang proses produksi perusahaan ini. Dan penelitian ini dilakukan
pada proses produksi packaging aluminium foil di PT X. Dengan keadaan perusahaan
yang mempunyai indikasi kekurangan kapasitas produksi, maka metoda perencanaan
kapasitas produksi seperti RCCP dan CRP dirasa perlu untuk melakukan perencanaan
ulang kapasitas, selain itu metoda perencanaan bahan baku seperti MRP juga sangat
dibutuhkan untuk menunjang perencanaan kapasitas produksi. Setelah melakukan
perhitungan kapasitas produksi ternyata didapat hasil yang mengejutkan, yaitu kapasitas
tersedia yang ternyata jauh lebih tinggi dari kapasitas dibutuhkan maka dari itu masih
terdapat banyak ruang untuk produksi produk box kemasan ini, seperti membuat
operator di suatu work centre mengerjakan tugas double dalam artian seperti contoh
operator pada work centre 11 mengerjakan pula tugas pada work centre 12 yang
keduanya merupakan work centre assembly apabila operator tersebut menguasai kedua
teknik pengerjaan pada kedua work centre tersebut, karena melihat kondisi kapasitas di
kedua work centre ini yang jauh lebih besar dari kebutuhan untuk mencegah kerugian
financial yang diakibatkan kelebihan kapasitas ini. Pada situasi seperti ini metoda
penyeimbangan lintasan (Line Balancing) di rasa paling tepat untuk memecahkan
permasalahan tersebut, karena pada Line Balancing sendiri yang bertujuan untuk
meminimalkan work centre dan mengoptimalkan waktu di setiap setasiun kerja untuk
mencapai keefisienan produksi.dan setelah dilakukan perhitungan penyeimbangan
lintasan di dapat hasil perampingan stasiun kerja dari mulanya 12 stasiun menjadi
hanya 5 stasiun kerja, yang tidak lain adalah adanya penggabungan 4 stasiun
pemotongan dan penghalusan dan 3 stasiun assembling, yang dimana setelah dilakukan
perampingan tersebut rata-rata effisiensi lintasannya adalah 78% yang berarti cukup
tinggi dan perampingan setasiun kerja layak untuk dilakukan
Kata Kunci : Perencanaan Kapasitas Produksi, Metode RCCP,MRP, CRP, Line
Balancing
Dan mengharuskan suatu perusahaan produksi yang tidak tercapai, selain itu
terbaik untuk mampu bersaing, atau sulit mencapai target yang telah
perlukan untuk membuat suatu produk ..2 Paku 5 cm Paku 5cm 1 each
Triplek 3 Triplek
A(1) B(2) C(5)
..2 mm x 4' x 8' 3mm 1 each
Desi Pak
…3 100 gr Desi pak 1 each
C(2) J(4) K(6)
Lakban Lakban
Gambar 2.4 contoh struktur produk ….4 Kertas 1'' Kertas 1 each
1 2 3 4 5
memecahkan permasalahan tersebut, ( 0,088 jam + 0,092 jam + 0,088 jam + 0,092 jam + 0,117 jam + 0,092 jam )
0,525 jam 0,507 jam 0,395 jam 0,092 jam 0,179 jam 0,088 jam
Selain itu pada wc 5 adalah
penggabungan dari operasi
1 2 3 4 5 6
0,088 jam 0,092 jam 0,088 jam 0,092 jam 0,117 jam 0,092 jam
7 8 9 10 11 12
7,8,9,10,11,dan 12 yang mana keenam
Gambar 5.1 Precidence Diagram waktu wc tersebut merupakan operasi
pembuatan Box kemasan assembling dan pemeriksaan akhir,
Dari hasil perhitungan di atas sama setelah di lihat dari beberapa
maka dapat di tarik kesimpulan pada faktor keenam wc tersebutpun sangat
wc 4,5,6 waktu kerja sangat jauh lebih layak untuk dilakukan penggabungan,
untuk lebih jelasnya penjelasan kerja. Didapat dengan membagi
tersebut akan di tampilkan melalui total waktu operasi pada stasiun
tabel 5.2 dibawah ini. kerja dengan waktu siklus
Tabel 5.2 Pengalokasian Stasiun Kerja kemudian dikali 100 %.
Operasi Metode Kilbrige’s & Dengan hasil penggabungan
Wester untuk Operasi tersebut bisa dilihat pada hasil
effisiens
w kecepatan idle i stasiun perhitungan idle time wc 4 dan 5 yang
c operasi stasiun (jam) time kerja
1 1 0.525 0.075 88%
mempunyai waktu idle atau waktu
2 2 0.507 0.093 84% menganggur yang lebih sedikit dan
3 3 0.396 0.204 66%
efesiensi waktu yang lebih besar hal
4 4,5,6 0.358 0.242 60%
7,8,9,10,11,1 ini memnandakan bahwa waktu
5 2 0.567 0.033 94%
pengerjaan pada stasiun kerja tersebut
Keterangan tabel 5.2: bisa lebih maksimal, hal ini dapat
Pada kolom 1 merupakan stasiun sangat mendukung untuk tercapainya
kerjanya. target produksi yang tepat waktu dan
Pada kolom 2 merupakan operasi kapasitas produksi menjadi lebih