INVESTIGASI PENGADAAN
Disusun:
FAKULTAS EKONOMI
PEKANBARU 2021
KATA PENGANTAR
Makalah ini penulis buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akutansi Forensik
dan Audit Investigatif, yang membahas tentang “Investasi Pengadaan”. Penulis menyadari
bahwa masih banyaknya kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu,
penulis harapkan segala tegur sapa, kritik, koreksi dan saran yang diberikan akan penyusunan
sambut dengan kelapangan hati guna perbaikan pada masa yang akan datang.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Kami juga berharap semoga makalah ini
dapat memberikan motivasi bagi siapa saja yang membaca dan memanfaatkannya
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pengantar....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.6 Diagram.......................................................................................................... 22
PENDAHULUAN
PENGANTAR
Pengadaan merupakan salah satu sumber korupsi terbesar dalam sektor keuangan
publik. Setiap tahun, BPK dan BPKP melaporkan kasus pengadaan yang mengandung unsur
tindak Pidana korupsi.Tidak banyak yang masuk ke persidangan pengadilan.Beberapa kasus
Pengadaan yang berhasil diselesaikan di pengadilan,membuyarkan legenda bahwa mark up
“hanya” 30%. Ungkapan “korupsi 30%” sering dikaitkan dengan Prof.Dr.Soemitro
Djojohadikusumo. Pesan yang disampaikannya pada Kongres ISEI bulan nopember 1993
adalah terjadi kebocoran sebesar 30% (atau setara dengan Rp12 trilliun) dari dana
pembangunan untuk Pelita ke –V (1989-1993),dikorupsi. Dalam pidato pembukaan Reuni
Alumni FEUI, ia membandingkan ICOR(Incremental Capital Output Ratio) Indonesia
sebesar 5, ICOR tertinggi untuk Asean. Negara asean lainnya mempunyai ICOR 3,5. Dari hal
tersebut, ia menyimpulkan angka Korupsi sebesar 30%. Berikut ini data pengeluaran tertentu
yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Realisasi Belanja Negara di
tingkat Pemerintah Pusat (dalam triliun Rupiah).
Pengeluara
Tahun
n Penjelasan tentang Pengeluaran
2000 42,9 Pengeluaran pembangunan
2001 41,6 Pengeluaran pembangunan
2002 37,2 Pengeluaran pembangunan
2003 69,2 Pengeluaran pembangunan
2004 90,6 Belanja barang,modal,dan lain-lain
2005 94,9 Belanja barang,modal,dan lain-lain
2006 145,4 Belanja barang,modal,dan sosial
2007 194,1 Belanja barang,modal,dan sosial
2008 128,7 Belanja barang dan modal
2009 158,8 Belanja barang dan modal
2010 189,2 Belanja barang dan modal
Bahkan, bantuan untuk korban Tsunami di NAD dan Nias dalam rangka pengadaan ikut
dikorupsi.FORUM keadilan melaporkan hal-hal berikut.
Kerugian Negara
NO BUMN Kasus Modus
RP US$
pengadaan barang dan
1. PT BRI, Tbk Manipulasi harga
jasa
IT 70
Pembangunan kapal
2. PT ASDP Rekayasa proses kerja sama,
Cina
mark-up harga 24
3. PT ASDP Pembelian kapal korea Rekayasa proses pengadaan
kapal, mark-up harga 2,2
4. PT PLN, Tbk Pengadaan customer Pelanggaran terhadap
information system prosedur pengadaan barang
&jasa, mark-up harga 337
Pembelian gedung
5. PT Pupuk Kaltim, Tbk Pelanggaran terhadap
siemens
kebon Sirih prosedur pengadaan barang
&jasa, mark-up harga 55
pengadaan barang dan
6. PT Indofarma, Tbk pelanggaran ketentuan
jasa
pengadaan barang 45
Penyimpangan kerja
7. PT PELINDO II pelanggaran atas ketentuan
sama
pengoperasian pengadaan barang dan
1,8
container jasa
8. PT PELINDO II Pengadaan 2 unit kapal Pelanggaran terhadap
Tunda prosedur pengadaan barang
&jasa, mark-up harga 0,1
Pekerjaan docking
9. PT PELINDO II Pelanggaran terhadap
kapal
Tunda prosedur pengadaan barang
& jasa 2
Mark-up pembangunan
10. Perum Bulog Penyimpangan prosedur
unit
pengelolaan gabah
pengadaan 2
beras
11. PT Jakarta Lyod Manipulasi dalam Pelanggaran terhadap
pengadaan kapal
prosedur pengadaan barang
Caraka
Jaya Niaga III mark-up harga 1
12. PT Petrokimia Gresik Dugaan mark-up dalam Pelanggaran terhadap 4,8
impor KCI prosedur pengadaan barang
barang&jasa,
pengadaan
dilakukan melebihi
kebutuhan
13. PT Petrokimia Gresik Proyek .rehabilitasi dan Dugaan mark-up
fleksibilitas operasai
pabrik
pupuk fosfat 6
PT Pembangkit Jawa
14. Penyelewengan dalam Pelanggaran terhadap
Bali
pengadaan pembangkit prosedur pengadaan barang
PLTU Cilacap barang&jasa
PT Pembangkit Jawa
15. Penyelewengan dalam Pelanggaran terhadap
Bali
pengadaan pembangkit prosedur pengadaan barang
PLTU Muara Tawar barang&jasa 540
Jumlah 8.232 8,9
Catatan: Kerugian negara dalam rupiah dinyatakan dalam miliar dan Rupiah, sedangkan
angka U.S. dolar dinyatakan dalam jutaan.
Ketika persidangan kasus KPU dengan terdakwa Daan Dimara berlangsung, Tempo
menyarikan kasus-kasus korupsi dalam bidang pengadaan barang dan jasa yang sudah
mendapat keputusan pengadilan.
Harian Kompas (sabtu,13 februari 2010) menyajikan kembali fakta fakta dari sidang
Pengadilan Hengky Samuel Daud yang meliputi 22 pemda dengan pengeluaran APBN
sebesar
RP 223.936 juta dan “mark-up” Rp80.934 juta (Tabel 17.1)
Tabel 17.1
Korupsi dalam Pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran
Keuntungan
karena
Penggelembunga
NO. Daerah Pembayaran n
1 Riau 13,6 miliar 4 miliar
2 Makassar 8,8 miliar 3 miliar
3 Kota Medan 10,7 miliar 2,4 miliar
Pemprov Kalimantan
4 Timur 42 miliar 14 miliar
5 Pemprov Jawa Barat 67,6 miliar 23 miliar
6 Bengkulu 4,5 miliar 2,3 miliar
7 Lampung Tengah 894 juta 485 juta
8 Bali 2,6 miliar 1,4 miliar
9 Jawa Tengah 2 miliar 813 juta
10 Kota Jambi 2,1 miliar 1,2 miliar
11 Kota Batanghari 1 miliar 651 juta
Kab Tanjung Jabung
12 Timur 1 miliar 651 juta
13 Provinsi Sumatra Utara 34 miliar 13 miliar
14 Kab Tanggamus 894 juta 473 juta
15 Kab Tebo 1,7 miliar 945 juta
16 Otorita Batam 8 miliar 2 miliar
17 Kota Kendari 664 juta 248 juta
18 Provinsi Sulawesi Utara 3,2 miliar 1,7 miliar
19 Kab Minahasa 3,3 miliar 1,3 miliar
Kab Bolaang
20 Mongondow 784 juta 368 juta
21 Kab Telaud 2,6 miliar 1,3 miliar
22 Maluku Utara 12 miliar 5,7 miliar
Data kompas diolah kembali dalam tabel 17.2. Secara menyeluruh, besarnya mark-
Up 36%, tetapi mark-up dalam setiap pemda bervariasi. Mark-up untuk setiap pemda
Dikelompokkan dalam lima golongan (secara arbitrer) sebagai berikut. Kolom terakhir dalam
Tabel 17.2 menunjukkan persentase mark-up untuk setiap golongan.
Tabel 17.2
Mark-up dalam Pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran
Dalam sidang pengadilan, pada hari Kamis, 14 Januari 2010, Hengky Samuel Daud
(Direktur PT Istana Sarana Raya) dituntut 10 tahun penjara, denda Rp 200 juta (atau
hukuman
Pengganti selama enam bulan penjara), dan uang ganti kerugian negara (atau subsider penjara
Tiga tahun). Jumlah uang pengganti, Rp82,65 miliar, dikurangi 29 unit mobil pemadam keba-
Karan yang disita dan bakal dlelang setelah putusan berkekuatan hukum tetap.
Majelis hakim pengadilan tindak pidana korupsi memvonis Hengky Samuel Daud,15
Tahum penjara,denda sebesar Rp500 juta (Subsider enam bulan penjara),dan uang pengganti
Sebesar Rp82,6 miliar pada persidangan kamis,4 februari 2010.
Pengadilan tinggi tindak pidana korupsi pada pengadilan tinggi DKI Jakarta menambah
Vonis penjara 3 tahun menjadi 18 tahun,denda Rp 500 juta(Subsider enam bulan penjara),
Dan diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp82 miliar dikurangi nilai 10 unit mobil
pemadam kebakaran jenis V80 ASM yang sudah disita. Jika uang pengganti itu tidak
dibayarkan, Pada keputusan pengadilan tingkat pertama. Putusam itu diambil dalam sidang
pada 14 April 2010.
Pembahasan selanjutnya diambil dari suatu studi Bank dunia. Salah satu bab dalam dalam
Studi tersebut berjudul Pengadaan Publik –Sumber Utama Kebocoran Negara. Laporan Bank
Dunia itu juga menyajikan beberapa kasus korupsi dalam pengadaan barang dan jasa disektor
Publik.
Ini tidak berarti bahwa Fraud dalam pengadaan barang dan jasa, tidak terjadi di sektor
Swasta atau bisnis. Fraud semacam ini juga terjadi di sektor swasta, misalnya pada perseroan
Tbk. Pola ini sering digunakan dalam PT Tbk yang menjual sebagian (kecil) sahamnya
kepada
Masyarakat, dan melakukan transaksi jual beli dengan perusahaan lain yang dikuasai oleh
Pemegang saham pengendali di PT Tbk tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Kotak 17.1
Suatu tinjauan fidusier Bank Dunia atas Pembangunan Proyek perkotaan Sulawesi 2 telah memeriksa
Proses pengadaan untuk 26 kontrak secara terinci dan menyimpulkan bahwa proses tersebut telah
Dimanipulasi supaya tampak seperti ada persaingan.Pada kebanyakan kasus para pemenang
Tampaknya telah diseleksi lebih dulu.Tinjauan fidusier tersebut, yang diadakan di empat tempat
Proyek itu diadakan, menghasilkan kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut.
Para penawar terdiri dari sejumlah besar perusahaan dari satu kelompok kepemilikan tunggal
Yang tampaknya konsisten dengan penciptaan perusahaan”kerangka” yaitu perusahaan yang
Mengangkat direksi nominal tanpa kuasa atau fungsi organisasi sebenarnya hanya menandatangani
Dokumen atas nama perusahaan.
Ada kesamaan antara usulan penawaran para penawar yang menang maupun yang kalah,
Konsisten dengan kemungkinan bahwa para pemenang kontrak pemerintah telah diatur lebih dulu.
Semua penawar adalah anggota dari asosiasi perusahaan nasional Gapensi dan sertifikasi dari Gapensi
merupakan syarat untuk ikut berpartisipasi dalam penawaran untuk kontrak pemerintah.
Kesamaan-kesamaan yang dicatat dalam dokumen-dokumen penawaran mengesankan bahwa
Tidak semua penawar diwakili secara perorangan pada rapat pra-kualifikasi atau seleksi penawaran.
Satu wakil tunggal mungkin bertindak untuk sejumlah perusahaan,konsisten dengan temuan bahwa
Perusahaan-perusahaan dari kelompok kepemilikan yang sama menyampaikan penawaran yang
Menang maupun penawaran yang kalah untuk kontrak yang sama.
Pada beberapa kejadian penawaran yang paling kompetitif dikeluarkan dari penilaian lebih lanjut,
konsisten dengan kemungkinan bahwa alasan kelemahan administrasi atau teknis digunakan
Untuk mengeluarkan para penawar bersaing dari proses seleksi.
Pengauditan Lemah
Di bawah ini disajikan 3 kasus pengadaan yang diungkapkan dalam studi Bank
Dunia.Ketiga kasus ini sangat tipikal dalam proyek-proyek yang dibiayai Bank Dunia dan
Bank Pembangunan Asia, serta sumber pinjaman dan bantuan luar negeri lainnya. Kasus-
kasus ini dan kasus-kasus lain yang dilaporkan dalam studi Bank Dunia ini dapat kita
gunakan untuk memperkayaperbendaharaan tipologi frauddi Indonesia.
Dapat dilihat pada kotak 17.2, kasus ini menunjukkan tipologi dari indikasi fraud
melalui “kelemahan” dalam dokumentasi proses tender dan pembayaran. Bayangkan kalau
temuan pemeriksa berhenti pada: “dokumentasi proyek pengadaan lemah”. Para akuntan
forensik dari Bank Dunia mendokumentasikan hanya merupakan “kelemahan
dokumentasi” dan mendalaminya sampai menemukan indikasi fraud.Kemudian, Bank
Dunia memberitahukannya kepada Inspektur Jenderal (dari departemen yang
bersangkutan), BPKP (di masa lalu), dan/atau BPK (akhir-akhir ini) untuk di tindak
lanjuti.
Kotak 17.2
Suatu tinjauan fidusier Bank Dunia terhadap proyek pengembangan perkotaan Sulawesi 2
belum lama ini menggambarkan kurangnya pengelolaan dokumentasi yang wajar serta
implikasi implikasinya atas pengendalian keuangan yang memadai:
Tinjauan (fidusier) …. terhambat oleh tiadanya dokumentasi dalam jumlah yang
sangat banyak untuk paket-paket pengadaan. Ketiadaan dokumentasi berkaitan dengan
administrasi proses pengadaan dan pembayaran-pembayaran kepada kontraktor-kontraktor
serta informasi keuangan berkaitan dengan proyek lainnya. Masalah ini memustahilkan
analisis yang lebih lengkap oleh tim peninjauan fidusier itu, maka sampel kontrak-kontrak
beresiko tinggi hanya bisa diseleksi dari sebagian kecil dari seluruh paket pengadaan yang
secara substansial lengkap, sebab tidak satupun paket di salah satu di antara 4 kota memiliki
sebuah informasi yang diperlukan …. sekitar dua pertiga dan lebih dari paket-paket yang
didaftarkan
Kasus di masing-masing
kedua (kotak kota tidak
17.3) seolah-olah mempunyai
menunjukkan usulan penawaran
kelemahan termasuk
dokumentasi. Yang dari
penawaran yang kalah. Demikian pula, bagian yang sangat besar dari paket-paket tersebut
sebenarnya bisa membantu investigator adalah arus dana. Para pelaku menggunakan
tidak mencakup rincian dokumen seperti laporan evaluasi penawaran, lembar absensi
rekening-rekening bank untuk
pembukaan penawaran, menampung
lembar pembacaanhasil jarahan
harga yang lazim
penawaran, dikenal pemilik,
perkiraan dengan istilah
harga
dana taktis
harga (terjemahan
penawaran, dari pra-kualifikasi,
rincian istilah Belanda,dan
tactieshe fonds).
spesifikasi teknis serta gambar-gambar yang
mengindikasikan lingkup pekerjaan.
Kotak 17.3
Pada suatu proyek pembuangan sampah padat di luar Jawa, suatu kontrak diterbitkan untuk
pengadaan 3 buah truk. Tinjauan manajemen keuangan belum lama ini mencatat bahwa rekaman-
rekaman pembayaran menunjukkan bahwa sebagian pembayaran untuk kontrak tersebut
dilakukan (tepat) kepada suatu rekening bank pribadi atas nama penyuplai. Tapi sebagian lainnya
masuk ke rekening pada cabang lokal dari suatu Bank Pembangunan Daerah yang dimiliki dan
dioperasikan oleh pemerintah daerah. Atas nama seorang petugas proyek, bukan penyuplai.
Dalam kasus lain surat kuasa yang tersedia di kantor proyek mengotorisasikan pencaharian
sebagian pembayaran berdasarkan kontrak pada suatu rekening Bank Pembangunan Daerah di
kota yang sama, tapi memungkinkan pencairan dan bagian yang didanai oleh pinjaman kepada
suatu bank swasta di Jakarta. Penghapus cair digunakan untuk mengubah nomor rekening bank
yang disebut disurat kuasa. Berdasarkan penelitian terhadap bank tersebut, terungkap bahwa
rekening bank di Jakarta atas nama bendahara daerah, bukan kontraktor.
Prosedur-prosedur administrasi yang buruk mudah saja dapat dilihat sebagai hanya
masalah lemahnya disiplin dalam memelihara dokumen dan pengecekan catatan, yang
mencerminkan kurangnya ketekunan atau pendidikan diantara pegawai-pegawai bergaji kecil,
akan tetapi ada garis yang sangat tipis di ntara kesalahan administrasi semata-mata, dan
manipulasi prosedur demi manfaat pribadi. Bila kesalahan-kesalahan tersebut mulai membentuk
pola, seperti terjadi di Indonesia, seharusnya lonceng alarm mulai berbunyi karena resiko korupsi
itu tinggi. Karena alasan-alasan inilah manajer keuangan profesional memandang pemeliharaan
catatan yang baik dan prosedur administrasi yang sehat sebagai alat mutlak untuk memastikan
hasil-hasil pembangunan. Bila instansi-instansi pelaksanaan secara memadai mendokumentasikan
proses pembuatan keputusan mereka serta rasional bagi keputusan-keputusan mereka, mereka
tidak saja memastikan transparansi tapi juga mendorong kepercayaan akan integritas mereka, dan
Kasus ketiga (kotak 17.4) menarik. Kasus semacam ini seringkali mencerminkan
cara untuk “ mempertanggungjawabkan proyek” pada akhir tahun anggaran. Dengan
perkataan lain, ini murni masalah sistem anggaran dan turunnya dana. Namun, alasan ini
dapat disalahgunakan untuk “ fasilitas” pembayaran lebih cepat kepada penyuplai dengan
siapa pejabat itu berkolusi dan/ atau menempatkan dana proyek dalam tabungan atau
deposito atas nama pimpinan proyek atau perorangan lainnya
Kotak 17.4
1. Pelelangan umum
2. Pada prinsipnya, pelelangan terbatas sama dengan proses pelelangan umum,
kecuali dalam pengumuman dicantumkan kriteria peserta dan nama-nama
penyedia barang/jasa yang akan diundang. Apabila setelah diumumkan ternyata
ada penyedia barang/jasa yang tidak tercantum dalam pengumuman dan berminat
serta memenuhi kualifikasi, maka wajib untuk diikutsertakan dalam pelelangan
terbatas.
3. Pemilihan langsung.
4. Penunjukan langsung.
1. Dengan prakualifikasi
a) Pengumuman prakualifikasi.
b) Pengambilan dokumen prakualifikasi.
c) Pemasukan dokumen prakualifikasi.
d) Evaluasi dokumen prakualifikasi.
e) Penetapan hasil prakualifikasi.
f) Pengumuman hasil prakualifikasi.
g) Masa sanggah prakualifikasi.
h) Undangan kepada para peserta yang lulus prakualifikasi
i) Pengambilan dokumen lelang.
j) Penjelasan.
k) Penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan perubahannya.
l) Pemasukan penawaran.
m) Pembukaaan penawaran.
n) Evaluasi penawaran.
o) Penetapan pemenang.
p) Pengumuman pemenang.
q) Masa sanggah.
r) Penunjukan pemenang.
s) Penandatanganan kontrak.
2. Dengan Pascakualifikasi
a) Pengumuman pelelangan umum,
b) Pendaftaran untuk mengikuti pelelangan,
c) Pengabilan dokumen lelang umum,
d) Penjelasan,
e) Penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan perubahannya,
f) Pemasukan penawaran,
g) Pembukaan penawaran,
h) Evaluasi penawaran termasuk evaluasi kualifikasi,
i) Penetapan pemenang,
j) Pengumuman pemenang,
k) Masa sanggah,
l) Penunjukkkan pemenang,
m) Penandatangan kontrak.
Salah satu kewajiban dalam pengadaan barang dan jasa adalah penyusunan harga
perkiraan sendiri (HPS).Pengguna barang atau jasa yang dihitung dengan pengetahuan dan
keahlian mengenai barang atau jasa yang ditenderkan dan berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan.
HPS disusun oleh panitia atau pejabat pengadaan dan ditetapkan oleh pengguna
barang atau jasa. HPS digunakan sebagai alat untuk menilai kewajaran harga penawaran
termasuk perinciannya dan untuk menetapkan besaran tambahan nilai jaminan
pelaksanaan bagi penawaran yang dinilai terlalu rendah, tetapi tidak dapat dijadikan dasar
untuk menggugurkan penawaran.
Nilai total HPS terbuka dan tidak bersifat rahasia.Nilai total HPS diumumkan sejak
rapat penjelasan lelang/aanwijzing.Namun, perincian HPS tidak boleh dibuka dan bersifat
rahasia. HPS merupakan salah satu acuan dalam menentukan tambahan nilai jaminan.
Pelanggaran terhadap ketentuan pengadaan barang dan jasa ini bisa berupa sanksi
administrasi, tuntutan ganti rugi atau gugatan perdata, dan memproses pesan secara
pidana.
Berikut perbuatan atau tindakan penyedia barang/jasa yang dapat dikenakan
sanksi.
Investigasi Pengadaan
Defisiensi dalam mutu produk atau jasa yang dibeli, apalagi kalau terjadi dalam
masa pengelolaan pimpro tertentu atau pengadaannya dipasok oleh penyuplai yang itu
juga, patut diwaspadai.Namun, ada petunjuk awal lainnya yang seharusnya membuat
auditor menerapkan profesional caption-nya rasa skeptis yang profesional.
Tahap Pratender
Penyimpangan dari prosedur atau prosedur yang sudah lazim diterima.Ia juga perlu
mewaspadai ketidaklengkapan dokumen.
Ada dua skema fraud atau bentuk permainan yang utama dalam tahap ini.Pertama,
dalam penentuan kebutuhan.Kedua, dalam penentuan spek.
Skema fraud dalam tahap ini umumnya berupa persekongkolan antara pembeli dan
kontraktor yang diunggulan dan kontraktor”pendamping”atau”pemantas”yang meramaikan
proses penawaran dipermukaan,proses tender kelihatanya sah karena peserta tender cukup
banyak atau bahkan melimpah.
Ada dua rancangan fraud atau bentuk permainan dalam tahap ini,yaitu subsitusi atau
penggantian produk dan kekeliruan dalam perhitungan pembebanan.
Untuk menaikan keuntungan,kontraktor mengatur baarang atau produk atau bahan baku tau
pembungkus yang dipasokannya.subsitusi produk ini bisa bermacam macam bentuknya.
6.pembuatan sample yang khusus untuk pengujian dan memang lulus pengujian,tetapi
sebagian besar produk yang dikirimkan tidak sebaik sample ini
DIAGRAM
Uraian mengenai froud diatas disarikan dalam diagram 17.1 dihalaman berikut
diagram aslinya dalam bahasa inggris yg penulis peroleh dari bahan seminar.Namun sumber
aslinya tidk jelas.dari diagram ini terlihat pembayaran uang suap dilakukan sesudah tentraktor
menerima pembayaran kontrak ini dikenal sebagai kitcback
BAGAN 17.1
Penyuply mengiming-
imingi pejabat untuk
memenangkan tender
Tahap permintaan
Tahap mengajukan penawaran Tahap
pratender penyampaian
Penawaran yang
Lain-lain
sengaja ³ mengalah´
Pegawai tetapkan
Spek palsu Penyuplai dibolehkan Penyuplai dibolehkan
kebijakan akan barang/
jasa secara curang akses data komputer ubah dokumen
Lain-lain
Spek diluar
Bagi-bagi tender Prosedur prakualifikasi
untuk merugikan
diantara peserta palsu
peserta tender
Pemenang ditentukan
kontrak bermasalah
telfon bordering diujung yang lain seseorang brtanya dengan gugup:apakah ini pak djudjur
santosa?djudjur yg menerima telfon mengangkatnya.penelfon gelap memberitahu dgn
sinkat bahwa djudjur perlu berhati hati karena kontrak pemasangan dan pengadaan APO
(alat pemadam otomatis)oleh PT marwan bersaudar (PTMB)mengandung froud.
Djudjur santosa seorang froud auditor disuatu lembaga Negara menelaah dokumen
dokumen tender.peserta tender diminta mengajukan penawaran penawaran untuk
pengadaan atau pemasangan APO sebanyak 25 unit dan pengantian seluruh APO yang
lama menurut terms of reference,APO harus berdayaguna 25 tahyn dan unutuk suhu 165
fahrenhet artinya,pada suhu 165f APO akan menyemprotkan air.
Kontrak dengan PTMB ditandatangani tanggal 3 januari 2005 senilai rp 381
milyar.PTMB adalah pemenang tender yg diikuti delapan peserta urutan kedua terendah
diajukan oleh PT O Neeng dengan nilai rp 399 milyar
Ketika membaca browser browser djudjur mengetahui bahwa pada suhu 165f,APO akan
dapat memadamkan api yg masih kecil,iya mengetahui bahwa gudang dimana APO aakan
dipasang akan dijadikan gudang arsif backup berks-berkas computer
Djudjur kemudian mengetahui bahwa sfesifik kontrak diubah pada tanggal 1 februari
2005.seluruh APO 165 F yg terlanjur dipasang diganti dengan APO-286 f.PTMB menaksir
biaya pengadaan dan pemasangan APO-286 f sebesar rp 400 milyar.PTMB menulis kepada
lemaga Negara ini bahwa APO-165 f sudah terlanjur dipasang karena itu seluluruh APO-
165 f harus dilepas kembali dan dibesituakan.baru sesudah itu seluruh APO-286 f,dipasang
djujur mencurigai perubahan sfrsifikasi APO dalam waktu yg begitu singkt.ia menelfon
seorang guru besar dari institute teknologi bandung untuk menanyakan sfesifikasi tersebut.
Paker ini membenarkan bahwa untuk gudang arsif sebaiknya APO-286 f yg dipasng.inijuga
sesuai dgn standar asean dgn APO ini.gedung arsif tidak akan kebanjiran air,ketimbang
memakai APO-165-E dengan demikian kerusakan arsif karena air dari APO tidak terlalu
parah.
PTMB merampungkan oemsangan APO tgl 25 februari 2005.berita acara ini
ditandantanggani oleh widodo sanusi,menejer pengadaan dilembaga Negara tersebut djudjur
memutuskan untuk melihat langsung dilapangan.
Secara acak ia memilih 50 APO yg sudah dipasang.ia menemukan 30 APO dengan tulisan
286 f/2004(2004 menandakan tahun pembuatan)sedangkan 20 APO lainya tertulis 165 f
1985
kutipan dalam kotak 17,6 diambil dari tempo yang memuat berita tentang hamid
awaludin menteri kehakiman dan ham yg menjadi saksi dalam oersidangan kasus KPU dgn
terdakwah dan dimara sebagai investigator red flegs apa yang anda catat dari berita itu
kotak 17,6
LELANG YANG MENCURIGAKAN
Tender kartu pemelih yg dioimoin hamld awaludin jug disorot oleh BPK penentuan
pemenang tanpa harga pembanding.hamid awaludin tak hanya terlibat pengandaan segel
sampul pemilu ketika menjadi anggota kimisi pemilihan umum dia juga mengurusi llang
kartu pemilih,saat itu tuan hamid jadi ketua lelang kartu pemilih,kata anas
usbaningrum,mantan anggota KPU,kepasa tempo pecan lalu dalam susunan panita lelang
anas menjabat wakil ketua sekaligus anggota .anas mengungkpan seseorang tariff
birohukum KPU pernah menyatajan dokumen perusahaan peserta tender kartu pemilih
sebenarnya paling tertib,namun badan pemeriksa keuangan mempunyai kesimpulan yg
berbeda .lembaga pemerintah ini menganggap Negara rugi,penyebabnya panitia
menetapkan pemenang lelng tanpa penawar harga diri perusahaan lain sebagai
pembanding.dalam tender itu KPU menggunakan metode dua sampul atas dua kali atas
pemeriksaan dokumen.pertama panitia membuka sampul berisi dokumen teknis,dari
pemeriksaan awal ini mereka memilih perusahaan yg memenuhi persyaratan yg telah
ditetapkan.panitia kemudian mengevaluasi dokumen perusahaan yg lolos,setelah itu,pda
pemeriksaan tahap kedua,barulah amplop berisi penawaran harga yg diajukan pengusaha
dibuka.
Dalam laporan auditnya badan pemeriks keuangan menyatakan panitia tak punya
harga pemanding dan harga perkiraan sendiri laporan BPK setebel 188 lembar ini juga
menyebutkan kpu telah melanggar keoutusan presiden nomor 80 tahun 2003 tentng pedoman
pelaksanan pengadaan barang atau jasa pemerintah.pelanggaran ini mengakibatkan Negara
mengalami kerugian
Hasil audit itu membuat anas menjadi gerah,bekas ketua umumHMI ini mengakui
terpilihnya satu perushaan pada proses penawaran barang memang bereiko harga pembuatan
kartu pemilih menjadi mahal tapi tawaran harganya ternyata rendah kata anas yg kini jadi
politis partai demokrasi
Sebetulnya dalam keputusn KPU nomor 618 tahun 2003 tentang kartu pmilih untuk
pemilu,isian data bjenis klamin memang tak disebutkan.tapi dalam sebuah rapat pleno
muncul usul penambahan isian ini dalam kartu pemilih rapat pun menyetujuinya
Repotnya perubahan itu terjadi setelah hamid menekan kontrak dengan PT pura
barutama,Wah kalau ditambah isian jenus kelamin bisa tambah juga harganya,kata anggota
KPU,mulya wijaya kusumah di penjara salemba,menirukan hamid setelah rapat paleno
Kasus ini telah lama diselidiki oleh komisi pemerntas korupsi tapi belom ada
perkembangan sampai kini pemeriksa hamid masih sebtas sebagai saksi dalam kasus segel
amplop.kami belum memeriksa kasus kartu pemilih kta tumpak H. panggabean wakil ketua
KPK
PENUTUP
Data pengeluaran pembagunan untuk tahun 2000 sampai tahun 2002 diambil dari
undang undang yaitu,undang undang nomor 17 tahun 2002 untuk TA 2009 undang undang
nomor 14 tahun 2003 untuk TA 2001 dan undang undang nomor y6 tahun 2004 untuk TA
2002 untuk data pengeluaran pembagunan TA 2003 digunakan
Hasil pemeriksaan BPK atas perhitungan anggaran Negara data belanja barang dan
jasa dan belanja barang modal TA 2004 diambil dari hasil pemeriksaan BPK atas laporan
keuangan pemerintah pusat tahun 2004.data 2006 dan 2007 dikutip dari kapan lagi .com
tanggal 23 juli2017 data APBN.data 2008 sampai 2010 dikutip dari tempo interaktif tanggal 9
februari 2010 data APBn2
5.uang dunia /word bank menerbitkan studi ini dalam dua bahasa.kutipan disini diambil dari
edisi bahasa indonesianya yang bejudul:memerangi korupsi diindonesia memperkuat
akuntabilitas untuk kemajuan.pembaca yg mengalami kesulitan dengan bahasa indonesiayang
dipakai dalam edisi ini dapat menggunakan edisi bahasa inggrisnya:combanting coruption in
indonesia:enhancing accountability for development
9.hal ini diuraikan secara keliru sebagai prakualifikasi suatu teknik yg umumnya digunakan
untuk memastikan bahwa oerusahaan perusahaan berkualifikasi untuk melaksanakan peerjaan
yg berkaitan dengan pengajuan penawaran mereka
10.united nations commision for internasional trade law(komisi PBB untuk hukum
perdagangan internasional)telah menyusun suatu model undang-undang
pengadaan.liha:http:/www.uncitral.orgien-index htm.
11.menurut suatu kajian yang dibiayai oleh bank pembangunan asia(bank pembangunan asia
dan pemerintah indonesia,hlm.56 dan apendiks 1.11).gaji pimpro secra khas berkisar antara
rp 1.045.000 sebulan,tergantung pada ukuran proyek.sementara itu,anggota-anggota komite
lelang yang merupakan kepala-kepala saksi mendapat antara rp790.000 dan rp980.000
sebulan.gaji untuk kedudukan serupa disektor swasta empat kali lebih tinggi
13.kasus ini diadur dari Apendiks C(fraud-specific contract review case study)dalam howard
R.Davia,fraud 101:techniques and strategies for detection,hlm.175-178