Anda di halaman 1dari 22

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Dinas Sosial merupakan salah satu instansi di bawah naungan Kementerian Sosial

yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang rehabilitasi sosial, jaminan

sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan penanganan fakir miskin untuk

membantu Presiden dalam melaksanakan pemerintahan negara.

Kedudukan : Dinas Sosial Kabupaten Gowa Masuk Dalam Tipe A

Latar Belakang : Awal Dari Dinas Sosial Kab. Gowa yaitu bergabung dengan

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Namun adanya Regulasi/ Pembentukan struktur baru yang diatur dalam peraturan

Daerah No. 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah.

Sehingga Dinas Sosial berdiri sendiri.

1. Struktur Organisasi Dinas Sosial

a. Kepala Dinas Sebagai Pemimpin Pada Dinas Sosial Kabupaten Gowa.

b. Sekertaris Dipimpin Oleh Seorang Sekretaris Dinas membawahi:

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3) Sub Bagian Keuangan


38

c. Bidang Pelayanan Dan Rehabilitasi Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
membawahi:

1) Seksi Kesejahteraan Sosial Anak

2) Seksi Kesejahteraan Sosial Lansia dan Penyandang Disabilitas

3) Seksi Kesejahteraan Sosial Tuna Sosial

d. Bidang Pemberdayaan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Bidang membawahi:

1) Seksi Pemberdayaan Fakir Miskin

2) Seksi Perizinan dan Pembinaan Lembaga Sosial

3) Seksi Pelestarian Nilai-nilai Kepahlawanan/ Kejuangan

f. Bidang Perlindungan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Bidang membawahi:

1) Seksi Advokasi dan Perlindungan Sosial

2) Seksi Jaminan Sosial

g. Bidang Pembinaan Mental dan Spiritual dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
membawahi:

1) Seksi Pembinaan Mental dan Spiritual

2) Seksi Pembinaan Sarana dan Lembaga Kerohanian

2. Visi dan Misi

Visi adalah rangkaian kata dimana di dalamnya menunjukkan suatu cita-cita, impian, atau

tujuan yang ingin dicapai. Setiap organisasi umumnya memiliki visi atau tujuan di masa depan

yang merupakan buah pikiran para pendiri organisasi tersebut.


39

Visi merupakan ide-ide dan rencana-rencana pemimpin untuk masa depan organisasi.

Dinas Sosial Kabupaten Gowa merumuskan visi sebagai berikut :

“Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang berkeadilan dan relegius”

Misi adalah suatu proses atau tahapan yang seharusnya dilalui oleh suatu lembaga,

instansi atau organisasi dengan tujuan bisa mencapai visi tersebut. Di samping itu, misi juga

dapat diartikan sebagai suatu deskripsi atau tujuan mengapa sebuah instansi atau organisasi

berada di masyarakat.

1. Meningkatkan Pelayanan Kesejahteraan Sosial

2. Meningkatkan pembinaan, pelayanan dan rehabilitasi pemulihan penyandang

masalah kesejahteraan sosial

3. Meningkatkan Mutu Pelayanan Publik dan Administrasi Perkantoran

Berdasarkan Visi dan Misi tersebut maka Dinas Sosial menjabarkan program yang ingin

dilaksanakan untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Adapun program dan kegiatan

Dinas Sosial Kabupaten Gowa adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial.

2.  Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan

Penyandang  Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya.

3.  Program Pembinaan Para Penyandang Disabilitas dan Trauma.

4. Program pembinaan panti Asuhan/ Panti Jompo.

5. Program Pembinaan dan Penyandang  Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba

dan Penyakit Sosial Lainnya).

6. Program Pembinaan Keagamaan


40

B. Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua faktor dalam mengukur motivasi

pelayanan publik sebagaimana yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg:

1) Faktor Intrinsik (faktor motivasi)

2) Faktor Ekstrinsik (faktor pemeliharaan)

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di Dinas Sosial

Kabupaten Gowa dapat digambarkan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Faktor Motivasi (motivation factor)

Faktor motivasi meliputi Prestasi, Kenaikan Pangkat, dan Tanggungjawab

a) Prestasi

Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas-tugasnya atas kecakapan, usaha dan kesempatan, yaitu

keberhasilan seorang pegawai dapat dilihat dari prestasi yang diraihnya. Dari hasil

observasi berhasil dalam keberhasilan seorang pegawai dapat dilihat dari prestasi yang

diraihnya seperti pada bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial dapat berhasil dalam

melaksanakan pekerjaannya. Pimpinan memberikan penghargaan atau bonus kepada

pegawainya yang berprestasi seperti diberikannya insentif diluar gaji untuk membuat

semangat kerja pegawainya.

Berdasarkan teori dan hasil observasi dapat diketahui bahwa hasil penilaian

terkait sasaran kerja pegawai yang diperoleh pegawai dinas sosial kabupaten Gowa

sudah mencerminkan prestasi kerja yang sesungguhnya dari pegawai yang

bersangkutan sesuai dengan target kerja yang dicapai berdasarkan kontrak kerja yang

telah disetujui dan telah ditetapkan oleh pejabat penilai di unit kerja masing-masing
41

yaitu kabid dan kasi yang dapat diukur realisasinya berdasarkan

kuantitas,kualitas,waktu,dan biaya. Akan tetapi dari segi uraian rencana kerja yang

tertuang dalam sasaran kerja pegawai masih ada sisi kelemahannya,hal ini disebabkan

oleh tugas pokok dan fungsi dari bidang-bidang dan seksi-seksi yang belum terjabar

dengan jelas sesuai analisis jabatan,sehingga mempengaruhi hasil penilaian sasaran

kerja yang belum optimal.

Berikut daftar penilaian prestasi kerja tahun 2018 di Dinas Sosial Kabupaten

Gowa :

TOTAL
N.PRESTASI KERJA NILAI
N
NAMA NIP JABATAN PRESTAS
O N.SK N.PERILAK I KERJA
P U PNS
H. Syamsuddin B, 19680507
1 Kepala Dinas 85.63 92.33 88.31
S.Sos, M.Si, MH 198908 1 002
Drs. H. Firdaus, 19710628
2 Sekretaris Dinas 95.03 90.50 93.22
S.Ag, M.Si 199303 1 012
19630823 Kabid Pelayanan &
3 Hijra wati.SE 86.91 85.67 86.41
199103 2 004 Rehabiiitasi Sosial
Andi Baso Siradja 19611215 Kabid Perlindungan
4 99.9 94.17 97.6
S.Sos 198402 1 002 Sosial
H. Najamuddin, 19740825 Kabid Pembinaan Sosial
5 89.36 90.33 89.75
SH, MH 200701 1 013 Spiritual I
H.Muhammad
19741014 Kabid Pemberdayaan
6 Syahrir, S.Ag, 98.33 89.50 94.8
200901 1 004 Sosial I
M.Si
Jamaluddin.SE.M 19611231 Kasi Advokasi &
7 90.22 94.5 91.93
M 198403 1 285 Perlindungan Sosial
Asrianty, S. STP, 19800525
8 Kasi Kessos Anak 87.07 85.67 86.51
M.Si 199810 2 001
1963092019871 Kasubag Perencanaan &
9 Hj.Andi Lala P,SE 94.25 93.67 94.02
0 2 002 Pelaporan
19651231 Kasubag Umum &
10 Hj. Salmah.S. Ip 92.02 93.17 92.48
198803 2 065 Kepegawaian
19670410 Kasi Kessos Lansia dan
11 Dra. St. Hasnah 90.57 85.67 88.61
199203 2 021 Penyandang Disabilitas
42

TOTAL
N.PRESTASI KERJA NILAI
N
NAMA NIP JABATAN PRESTAS
O N.SK N.PERILAK I KERJA
P U PNS
19710407 Kasi Pembinaan Mental
12 Rustam, S.Ag 92.45 90.25 91,57
200901 1 005 Spiritual
ST.Nurwahidah R. 19771020 Kasi Perizinan &
13 88.51 84.33 1 86.84
S.Ag.MH 200901 2 005 Lembaga Sosial
Yaser Azhari, 19840208 Kasi Pemberdayaan
14 88.67 84.50 87
S.Kel, MM 200604 1 008 Fakir Miskin
19770127
15 Emawsti, SE Kasubag Keuangan 90.33 90.17 90.27
200901 2 005
Kasi Pelestarian Nilai-
19780114 nilai
16 Farahdiba, S.Pd 87.00 96.00 90.6
200604 2 016 Kepahlawanan/Kejuanga
n
19610523
17 Bahtiar, S.Sos Kasi Jaminan Sosial 97.9 80.60 90.98
198203 1 006
19820927 Kasi Pembina Sarana &
18 Hajrah, S.Sos 92.67 84.25 89.3
200701 2 005 Lembaga Kerohanian
Hasmawamy.S.So 19800118 Kasi Kessos Tuna Sosial
19 85.22 85.67 85.4
s 200701 2 009 I
19800305 Staf Subag Keuangan
20 Rrsnawati, S.Sos 90.33 80.00 86.2
200801 2 017 ( Bendahara Gaji)
Staf Seksi
19630816
21 Nurbaeti T, Bsw Pemberdayaan Fakir 91.28 80.60 87.01
199103 2 007
Miskin I
19660502 Staf Subag Perencanaan
22 Sarfiah 97.85 80.39 90.87
199102 2 004 & Pelaporan
Staf Seksi Pembinaan
19621231
23 Ramlah Sarana 8i Lembaga 98.45 80.00 91.07
199003 2 036
Kerohanian
19670308
24 Herlina S, A.Md Staf Seksi Kessos Anak 90.33 82.40 87.16
200604 2 010
Staf Seksi Perizinan 8i
19671114
25 Nuraeni, A.Md Pembinaan Lembaga 90.07 90.00 90.04
200701 2 012
Sosial
19790525 Staf Seksi Jaminan
26 Sofyan 85.54 86.40 85.89
200901 1 016 Sosial
Staf Umum &
19791023
27 Edy Manuhutu.SE Kepegawaian 85.54 75.84 84.35
201409 1 001
(Bendahara Aset)
Staf Seksi Kessos Lansia
19700814
28 Darsono 8i Penyandang 91.33 86.40 89.36
200701 1 031
Disabilitas
19830801 Staf Subag Keuangan
29 Fatmawati 87.00 86.40 86.76
200901 2 008 ( Bendahara
43

TOTAL
N.PRESTASI KERJA NILAI
N
NAMA NIP JABATAN PRESTAS
O N.SK N.PERILAK I KERJA
P U PNS
Pengeluaran)
19820320 Staf Seksi Pembinaan
30 Mukramin.S.lp 90.33 74.83 84.13
201001 1 024 Mental 8i Spiritual

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu staff di Bidang Pelayanan dan
Rehabilitasi Sosial , menyatakan bahwa :
“Alhamdulillah ketika ada pegawai yang mendapatkan suatu keberhasilan dalam
pencapaian kinerja pasti ada bonus berupa uang insentif diluar gaji pokok atau
piagam yang diberikan oleh pimpinan”.(Wawancara dengan DS 25 Januari
2019).
Adapun terkait tujuan dari penilaian prestasi kerja menurut pendapat Kepala Bidang
Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial sebagai berikut :
“Tujuan penilaian prestasi kerja adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja
pegawai dalam mengerjakan tugas sehari-hari dengan baik dan juga tujuan untuk
promosi atau kenaikan pangkat apabila prestasi kerjanya baik.”(Wawancara
dengan HW 25 Januari 2019)
Lebih lanjut mengenai penghargaan yang diberikan berupa sebagai berikut:

“Penghargaan yang diberikan kepada pegawai Dinas Sosial berupa upah pungut
yang ditentukan sesuai dengan pangkat, golongan dan jabatan. Selain itu
diberikan juga promosi jabatan bagi pegawai yang berprestasi dan penghargaan
bagi pegawai yang sudah lama bekerja, pegawai yang bekerja keras dalam
melakukan pekerjaan yang diberikan”. (Wawancara dengan HW 25 Januari
2019)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut peneliti melihat bahwa bonus berupa

insentif, piagam atau kenaikan pangkat yang diberikan kepada pegawai yang

berprestasi dapat menambah motivasi kerja pegawai.

Demikianlah hasil wawancara dengan kepala bidang pelayanan dan rehabilitasi

sosial kabupaten gowa mengenai prestasi kerja pegawai dinas sosial dalam pemberian

penghargaan terhadap setiap pegawai yang berprestasi berupa insentif, piagam ataupun

kenaikan pangkat.
44

b) Kenaikan Pangkat

Kenaikan Pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan

pengabdian PNS terhadap negara.Kenaikan pangkat juga dimaksudkan sebagai

dorongan kepada PNS untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya.

Ketika sudah memenuhi syarat yang ditentukan, seorang PNS akan mendapatkan

kenaikan pangkat.Berdasarkan PP 99 tahun 2000 tentang kenaikan pangkat disebutkan

bahwa kenaikan pangkat adalah sebuah penghargaan yang diberikan oleh Negara

kepada seorang PNS atas pengabdian terhadap Negara.

Berdasarkan teori dan hasil observasi maka kenaikan pangkat yang dilakukan

untuk meningkatkan kinerja dan dorongan untuk lebih mencintai pekerjaannya.

Berikut daftar nama-nama pegawai di Dinas Sosial Kabupaten Gowa yang

mendapatkan kenaikan pangkat tahun 2018 :

GOL GOL.
NO NAMA/NIP L/P JABATAN
SELANJUTNYA
1 Ernawati, SE III/ P Kasubag IV/A
197701272009012005 D Keuangan
2 Herlina S., A.Md II/B P Staf Seksi II/C
196703082006042010 Kesos
3 Sofyan, S.Sos III/B L Satf Seksi III/C
197905252009011016 Jaminan
Sosial
4 Edy Manahatu, SE III/ L Sataf Umum III/B
197910232014091001 A Kepegawaia
n
(Bendahara
Aset)

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu staff Bidang Pemberdayaan


Sosial , menyatakan bahwa :
Iya, kenaikan pangkat menurut saya semacam penghargaan dan saya ingin
mendapatkan penghargaan itu.(Wawancara dengan NB 25 Januari 2019)
45

Adapun terkait tahap-tahap untuk mendapatkan kenaikan pangkat menurut pendapat


Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial sebagai berikut :
Kenaikan pangkat berlaku untuk masa kerja, golongan/pangkat, prestasi, dan
lain-lain sehingga pegawai bisa mendapatkan kenaikan pangkat.(Wawancara
dengan MS 25 Januari 2019)

Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan pangkat dapat meningkatkan kinerja


pegawai dan mendorong pegawai untuk lebih termotivasi dalam bekerja.
Demikianlah hasil wawancara dengan kepala seksi pemberdayaan sosial dan staff

pemberdayaan sosial kabupaten gowa mengenai kenaikan pangkat pegawai dinas

sosial dalam pemberian kenaikan pangkat terhadap setiap pegawai yang memiliki masa

kerja yang ditentukan, golongan, dan prestasi.

c) Tanggungjawab

Pengertian tanggung jawab secara umum adalah kesadaran manusia akan tingkah

laku atau perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung

jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

Adapun definisi tanggung jawab secara harafiah dapat diartikan sebagai keadaan

wajib menanggung segala sesuatunya jika terjadi apa-apa boleh dituntut,

dipersalahkan, diperkarakan atau juga berarti hak yang berfungsi menerima

pembebanan sebagai akibat sikapnya oleh pihak lain.

Jadi, tanggung jawab adalah sebuah perbuatan yang dilakukan oleh setiap

individu yang berdasarkan atas kewajiban maupun panggilan hati seseorang. Yaitu

sikap yang menunjukkan bahwa seseorang tersebut memiliki sifat kepedulian dan

kejujuran yg sangat tinggi.

Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah merupakan bagian dati

kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab.
46

Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan

tanggung jawab itu. Dengan demikian, maka tanggung jawab dapat dilihat dari dua

sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain.

Tanggungjawab adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan suatu

kewajiban karena adanya dorongan di dalam dirinya biasanya juga disebut panggilan

jiwa (Abdullah:2010)

Dari hasil observasi setiap pegawai diberikan tanggung jawab masing-masing

atas pekerjaannya. Pegawai bertanggung jawab atas pekerjaanya dengan pelayanan

publik secara efektif dan efisien sehingga masyarakat menjadi puas dan lembaga

tersebut mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan bonus sebagai umpan balik.

Lebih dahulu peneliti menanyakan sejauh mana pegawai tertarik dengan

program-program yang ditetapkan oleh pimpinan khususnya program yang

berhubungan dengan masyarakat.

Apakah pegawai merasa bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang telah

ditetapkan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Perlindungan Sosial ,


menyatakan bahwa :
“Para pegawai memiliki peran dan tanggungjawab masing-masing serta berbeda-
beda dan Alhamdulillah setiap tanggungjawab yang diberikan kepada para
pegawai dapat terselesaikan dengan baik dan masyarakat yang mendapatkan
pelayanan selama ini puas dengan pelayanan yang diberikan”.(Wawancara
dengan ABS 30 Januari 2019)

Juga di ungkapkan oleh salah satu staff bidang perlindungan sosial, menyatakan
bahwa:
“Kita bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat, kita bisa memenuhi tingkat
kepuasan masyarakat, apakah Dinas Sosial bisa memberikan pelayanan yang
maksimal. Artinya kita sebagai pelayan istilahnya bisa memberikan pelayanan
47

yang terbaik.” (Wawancara dengan JM 30 Januari 2019)

“Masyarakat yang menggaji kita, jadi masyarakat harus diberi pelayanan yang
baik.” (Wawancara dengan JM 30 Januari 2019)

“Tugas dan tanggung jawab kita sebagai abdi negara adalah memberikan
kepuasan kepada masyarakat, itu yang memotivasi kita untuk memberikan apa
yang terbaik untuk mereka (masyarakat).” (Wawancara dengan JM 30 Januari
2019)

Dari hasil wawancara tersebut peneliti menyimpulkan bahwa dengan adanya target

yang sudah ditetapkan, pegawai merasa tertantang untuk bisa menyelesaikan tugas secara

cepat. Kalau pegawai merasa bahwa ini adalah sebuah tantangan tentunya pegawai

akan merasa termotivasi untuk menyelesaikan tugas sesuai target hari yang ditetapkan.

Tapi bedasarkan observasi dilapangan dan hasil wawancara dengan masyarakat penerima

layanan masyarakat merasa bahwa pelayanan yang diberikan oleh pegawai Dinas Sosial

tidak sesuai dengan SOP. Wawancara dengan Masyarakat mengatakan bahwa :

“Saya kasih masuk berkas dari bulan desember, masih belum selesai sampai
sekarang. (wawancara dengan AH 1 Februari 2019)

“Saya urus BPJS sudah sekitar bulan November, saya kan searching di internet
berapa hari kira-kira selesai urusan saya, yang saya dapatkan tidak selama ini. Ini
dari bulan november, desember, januari sekarang februari kan harusnya tidak
selama itu. Saya hitung-hitung paling lama selesai satu bulan untuk urusan saya
karena berkas-berkas sudah lengkap. Kalo tidak bisa selesai yah tidak usah di atur
dalam SOPnya. Jadinya kecewa kalau tahu tidak bisa selesai cepat.” (wawancara
dengan AK 1 Februari 2019)

“Pegawai kasih informasi tidak jelas siapa yang harus saya temui, katanya harus
ketemu dengan bapak ini, tapi bapaknya tidak ada ditempat.” (wawancara
dengan AM 1 Februari 2019)

Demikian hasil wawancara dengan kepala bidang perlindungan sosial dan staff

perlindungan sosial berkaitan dengan tanggungjawab pegawai di dinas sosial

Kabupaten Gowa.
48

Adapun hasil wawancara yang membuktikan bahwa masih banyak kendala yang

dilakukan oleh pegawai di dinas sosial Kabupaten Gowa menurut masyarakat

pengguna jasa seperti halnya lamanya pelayanan, pemberian informasi yang tidak jelas

dan lain sebagainya.

1. Faktor Pemeliharaan (Hygiene factor)

Faktor Pemeliharaan meliputi Supervisi, Kompensasi, Hubungan dengan atasan,

Hubungan dengan rekan kerja.

a) Supervisi

Supervisi adalah jika dilihat dari sudut etimologi, supervisi berasal dari kata “super”

dan kata “vision” yang dimana masing-masing kata itu berarti atas dan juga penglihatan.

Jadi kalau secara etimologis, Supervisi yaitu penglihatan dari atas. Definisi tersebut

merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi yang melihat berkedudukan

lebih tinggi dari pada yang dilihat.

Menurut Siagian (2012:290) kualitas supervisi adalah “tingkat kewajaran supervisi

yang dirasakan oleh tenaga kerja”.Hilangnya Faktor pemeliharaan dapat menyebabkan

timbulnya ketidakpuasan (dissatisfiers = faktor higienis/hygiene factor ) dan tingkat

absensi serta turnover pegawai akan meningkat. Faktor-faktor pemeliharaan perlu

mendapatkan perhatian yang wajar dari pimpinan, agar kepuasan dan kegairahan bekerja

pegawai dapat ditingkatkan.

Dinas Sosial Kabupaten Gowa mempunyai Kepala Dinas yang tugasnya mengawasi

bisa seperti pengawasan dari pimpinan ke bawahannya berupa dengan cara pengawasan

langsung maupun tidak langsung yaitu melihat langsung kerja pegawai seperti observasi

dan melihat laporan hasil kerja pegawai.


49

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Dinas Sosial , menyatakan bahwa :


“Pengawasan kerja yang dilakukan di Dinas Sosial kabupaten Gowa, terhadap
pimpinan dan pegawainya menunjukkan, bahwasanya kegiatan pengawasan kerja
pada masing-masing pegawai dilakukan secara berjenjang melaui perantara dari
kepala bidang yang mendapat laporan dari kepala seksi.”(Wawancara dengan FS
15 Februari 2019)

“Ketika terjadi pelanggaran pada pegawai yang bermasalah, akan langsung


memanggil pegawai yang bersangkutan, dengan bersikap menegur dan lebih pada
pendekatan kemanusiaan dengan cara sharing untuk membicarakan persoalan
yang terjadi.”(Wawancara dengan FS 15 Februari 2019)

Demikian hasil wawancara dengan sekretaris dinas sosial yang berkaitan dengan
supervisi atau pengawasan pegawai di dinas sosial Kabupaten Gowa.

b) Kompensasi

Kompensasi merupakan salah satu fungsi yang penting dalam manajemen

sumber daya manusia (MSDM). Karena kompensasi merupakan salah satu aspek yang

paling sensitif di dalam hubungan kerja. Dalam praktiknya masih banyak perusahaan

yang belum memahami secara benar sistem kompensasi. Sistem kompensasi

membantu dalam memberi penguatan terhadap nilai-nilai kunci organisasi serta

memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi. Dalam pemberian kompensasi harus tetap

mempertimbangkan keseimbangan antara menarik dan mempertahankan karyawan

dengan kemampuan dan keberlangsungan organisasi. Dengan demikian maka suatu

kompensasi harus dikaitkan dengan tujuan dan strategi organisasi. Panggabean

(2002:75), mengemukakan kompensasi dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk

penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang

mereka berikan kepada organisasi. Menurut Hasibuan (2008:117), yang dimaksud

dengan kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang lansung
50

atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan

kepada perusahaan.

Menurut Rivai (2004:357) kompensasi merupakan sesuatu yang diterima

karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan.Pemberian

kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya

manusia yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual

sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian.

Berikut nama-nama pegawai yang mendapatkan kompensasi tahun 2018 di Dinas

Sosial Kabupaten Gowa :

NO NAMA GOL L/P JABATAN


1 Hajrah, S.sos III/B P Kasi Pembina sarana & Lembaga
kerohanian
2 Herlina S, A.Md II/B P Staf seksi kessos anak
3 Edy Manahutu SE III/A L Staf umum & kepegawaian
4 Nuraeni A.Md II/A P Staf seksi perizinan & pembinaan
lembaga sosial
5 Rosmawati S.sos III/B P Staf subag keuangan
(bendahara gaji)
6 Bahtiar S.sos III/B L Kasi jaminan sosial

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Dinas Sosial , menyatakan bahwa :

“Tujuan Pemberian insentif itu adalah untuk meningkatkan gairah kerja pegawai
di dinas sosial, dan juga untuk mengapresiasi hasil kerja yang telah dicapai
pegawai. Hal ini diharapkan dapat memacu hasil yang lebih optimal dan
meningkatkan hasil yang positif dalam pencapaian hasil kerja.”(Wawancara
dengan FS 15 Februari 2019)

“Pencapaian yang diharapkan kepala dinas adalah dengan meningkatkan kinerja


pegawai tanpa harus diperintah. Hal ini berpengaruh besar nantinya untuk
mengetahui seberapa besar loyalitas pegawai.” (Wawancara dengan FS 15
Februari 2019)

Demikian hasil wawancara dengan sekretaris dinas sosial yang berkaitan dengan
51

kompensasi yang diberikan kepada pegawai di dinas sosial Kabupaten Gowa.

c) Hubungan dengan atasan

Keterpaduan antara pimpinan dan bawahan sebagai suatu keutuhan dan

totalitas merupakan suatu faktor yang sangat penting untuk menjamin keberhasilan

organisasi dalam mencapai tujuan. Melalui pendekatan manajemen partisipatif,

bawahan tidak lagi dipandang sebagai suatu objek melainkan sebagai suatu subjek.

Dengan komunikasi dua arah akan terjadi suatu komunikasi antar pribadi sehingga

berbagai kebijakan yang diambil oleh organisasi bukan hanya merupakan keinginan

dari pimpinan saja tetapi merupakan kesepakatan dari semua unsur organisasi. Para

pendukung manajemen partisipatif mempunyai pengaruh positif terhadap semua

pegawai.

Dinas Sosial melakukan suatu pola komunikasi antara pimpinan dan bawahan

dalam membangun kepuasan kerja mereka, karena dengan menjalin suatu hubungan

yang baik diperlukan komunikasi yang efektif antara pimpinan dan bawahan agar

Dinas Sosial bisa tetap eksis dan lebih berkembang kedepannya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Pembinaan Sosial Spiritual

menyatakan bahwa :

“Untuk menjalin keakraban dengan pimpinan dan pegawai, saya biasanya


berbincang-bincang dengan mereka walaupun tidak direncanakan sebelumnya
misalnya pada saat istirahat di kantin atau di acara-acara yang dilakukan oleh
dinas sosial. Dengan berkumpul bersama saya juga dapat sharing tentang
masalah pekerjaan”.(Wawancara dengan NM 19 Februari 2019)

“Pelaksanaan komunikasi pada dasarnya pimpinan mempunyai tugas untuk


menyampaikan pesan-pesan kepada bawahannya demi kelancaran kerja sesuai
dengan garis kewenangan yang telah ada”. (Wawancara dengan NM 19 Februari
2019)
52

“Hubungan antara pimpinan dengan pegawai Dinas Sosial saling bekerjasama


dalam melaksanakan pekerjaan dan dapat membantu pegawai bagi yang kurang
paham terhadap pekerjaan yang diberikan dan pegawai yang agak sulit untuk
bekerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan”. (Wawancara dengan RT 19
Februari 2019)

“Pimpinan dan bawahan saling menghormati, saling berhubungan, saling


bekerjasama dalam pekerjaan maupun diluar pekerjaan”. (Wawancara dengan RT
19 Februari 2019)

Demikian hasil wawancara dengan Kepala Bidang Pembinaan Sosial Spiritual

mengenai hubungan antara pimpinan dan bawahan di dinas sosial Kabupaten Gowa.

d) Hubungan dengan rekan kerja

Hubungan antar rekan kerja adalah tingkat kesesuaian yang dirasakan dalam

interaksi antar pegawai lain, menunjukkan hubungan perseorangan antara pegawai

dengan pegawai, maupun bawahan dengan atasannya, dimana kemungkinan bawahan

merasa tidak dapat bergaul dengan atasannya. Dari hasil observasi menjalin hubungan

yang baik antar sesama pegawai maupun bawahan dengan atasannya terjadi komunikasi

seperti sikap senyum, sapa dan salam yang diterapkan oleh dinas sosial.

Berdasarkan teori dan hasil observasi maka hubungan antar rekan kerja di dinas

sosial membuat pegawai merasa nyaman karena komunikasi terjalin agar tercipta

pemahaman yang sama antara pegawai tersebut sehingga, dapat bekerja sama dengan

baik sesuai dengan teori tentunya mencegah timbulnya rasa ketidakpuasaan kerja

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu staff di pembinaan sosial spiritual

menyatakan bahwa :

“Komunikasi yang baik sesama pegawai sangat berpengaruh dalam hubungan


dengan rekan kerja dan kita menerapkan itu disini”.(Wawancara dengan SR 20
Februari 2019)
53

“Saling membantu dalam pekerjaan misalnya ada teman yang belum terlalu paham
dengan tugas yang diberikan, ya kita bantu”.(Wawancara dengan MK 20 Februari
2019)

“Tukar pikiran dan sharing mengenai pekerjaan”.(Wawancara dengan RS 20


Februari 2019)

Demikian hasil wawancara dengan salah satu staff Pembinaan Sosial Spiritual

mengenai hubungan antara rekan kerja di dinas sosial Kabupaten Gowa.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah seluruh data dalam penelitian ini diuraikan, maka selanjutnya akan dilakukan

pembahasan dari hasil data yang telah diolah tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh

dari wawancara yang dilakukan kepada pegawai Dinas Sosial Kabupaten Gowa. Maka

dapat diketahui bahwa tanggapan informan berdasarkan hasil wawancara berbeda antara

pegawai dengan masyarakat yang dilayani, Hal ini membuktikan bahwa masih ada yang

perlu di benahi oleh dinas terkait.

Faktor Intrinsik (Motivator)

1. Prestasi

Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan

tugas-tugasnya atas kecakapan, usaha dan kesempatan. Keberhasilan seorang pegawai

dapat dilihat dari prestasi yang diraihnya. Dari hasil observasi berhasil dalam

keberhasilan seorang pegawai dapat dilihat dari prestasi yang diraihnya dapat berhasil

dalam melaksanakan pekerjaannya. Pimpinan memberikan penghargaan atau bonus

kepada pegawainya yang berprestasi seperti diberikannya piagam atau uang tambahan
54

untuk membuat semangat kerja pegawainya. Berdasarkan teori dan hasil penelitian maka

dapat disimpulkan bahwa prestasi yang di dapatkan oleh pegawai di Dinas Sosial

Kabupaten Gowa akan mendapatkan penghargaan berupa piagam ataupun uang tambahan

diluar gaji yang diberikan oleh kepala dinas sosial Kabupaten Gowa yang bertujuan untuk

menambah motivasi kerja pegawai.

2. Kenaikan Pangkat

Kenaikan Pangkat adalah penghargaan yang diberikan pimpinan atas prestasi kerja

dan pengabdian PNS terhadap lembaga tempat ia bekerja. Kenaikan pangkat juga

dimaksudkan sebagai dorongan kepada PNS untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan

pengabdiannya. Berdasarkan teori dan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa

penerapan kenaikan pangkat yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Gowa

berdasarkan atas dua aspek yaitu yang pertama dilihat dari lama kerja dan loyalitas

pegawai terhadap lembaga terkait dan aspek yang kedua adalah prestasi yang didapatkan

oleh pegawai tersebut juga menjadi faktor kenaikan pangkat.

3. Tanggung Jawab

Dinas sosial merupakan salah satu instansi di bawah naungan Kementerian Sosial

yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang rehabilitasi sosial, jaminan

sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan penanganan fakir miskin untuk

membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dinas sosial

Kabupaten Gowa bertugas untuk membantu Bupati dalam berbagai macam permasalahan

sosial yang ada di wilayah Kabupaten Gowa. Tanggung Jawab yang diberikan pun

berbeda-beda terhadap setiap pegawai yang bekerja di dinas tersebut. Berdasarkan teori

dan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa masih banyak kendala yang harus
55

dibenahi oleh Dinas Sosial Kabupaten Gowa berkaitan tentang tanggung jawab pegawai

terhadap pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Ini terbukti masih banyaknya

keluhan yang disampaikan masyarakat terhadap pelayanan yang mereka terima dari para

pegawai di dinas tersebut.

Faktor Ektrinsik (Pemeliharaan)

1. Supervisi

Supervisi adalah jika dilihat dari sudut etimologi, supervisi berasal dari kata “super”

dan kata “vision” yang dimana masing-masing kata itu berarti atas dan juga penglihatan.

Jadi kalau secara etimologis, Supervisi yaitu penglihatan dari atas. Definisi tersebut

merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi yang melihat berkedudukan

lebih tinggi dari pada yang dilihat.

Menurut Siagian (2012:290) kualitas supervisi adalah “tingkat kewajaran supervisi

yang dirasakan oleh tenaga kerja”.Hilangnya Faktor pemeliharaan dapat menyebabkan

timbulnya ketidakpuasan (dissatisfiers = faktor higienis/hygiene factor ) dan tingkat

absensi serta turnover pegawai akan meningkat. Faktor-faktor pemeliharaan perlu

mendapatkan perhatian yang wajar dari pimpinan, agar kepuasan dan kegairahan bekerja

pegawai dapat ditingkatkan.

“Supervisi adalah usaha dari Supervisor dalam upaya mengawasi pegawai, dalam

mengawasi pekerjaan, termasuk menstimulir, seleksi, pertumbuhan jabatan,

pengembangan pegawai, dan memperbaiki tujuan-tujuan pekerjaan, metode dan evaluasi

pekerjaan”.
56

Adapun yang menjadi peran supervisor di Dinas Sosial Kabupaten Gowa adalah

kepala dinas dan sekretaris dinas yang bertugas mengawasi para pegawai dalam

melaksanakan pekerjaannya. Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang dilakukan

selama kurang lebih dua bulan menyimpulkan bahwa pengawasan yang ada di dinas

sosial Kabupaten Gowa sudah sesuai dengan prosedur yang telah dibuat,seperti

contohnya ada pegawai yang malas masuk kerja akan langsung di tindak sesuai aturan

yang telah disepakati oleh pak kepala dinas ataupun sekretaris dinas.

2. Kompensasi

Untuk dapat memberikan pemahaman lebih luas terhadap kompensasi PNS

diperlukan banyak informasi mengenai pengertian kompensasi secara umum. Secara

teori, kompensasi menjadi salah satu bagian penting manajemen pengembangan sumber

daya manusia.. Sistem kompensasi juga berpotensi sebagai salah satu sarana terpenting

dalam membentuk perilaku dan mempengaruhi kinerja. Namun demikian banyak

organisasi mengabaikan potensi tersebut dengan suatu persepsi bahwa “kompensasi tidak

lebih sekedar dari pelengkap gaji”. Tanpa disadari beberapa organisasi yang

mengabaikan potensi penting dan berpersepsi keliru telah menempatkan sistem tersebut

justru sebagai sarana meningkatkan perilaku yang tidak produktif atau counter

productive. Akibatnya muncul sejumlah persoalan personal misalnya motivasi karyawan

yang rendah, prestasi kerja yang buruk, perilaku yang tidak bertanggung jawab dan

bahkan ketidakjujuran karyawan yang bertentangan dengan sistem kompensasi yang

tidak proporsional. Adapun dari hasil penelitian yang di lakukan penerapan kompensasi

di dinas sosial Kabupaten Gowa berupa uang insentif diberikan kepada pegawai yang

mendapatkan suatu keberhasilan dalam suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam
57

waktu kurang dari waktu yang telah ditentukan, ini juga adalah salah satu upaya dalam

meningkatkan motivasi kerja pegawai.

3. Hubungan dengan atasan

Hubungan Atasan- Bawahan terhadap kepuasan kerja Pegawai yang memiliki kualitas

hubungan atasan – bawahan yang tinggi akan merasa lebih dihargai, mendapat dukungan

dan perhatian penuh sehingga pegawai merasa puas dengan apa yang mereka kerjakan

karena pekerjaan mereka dihargai oleh atasan. Hubungan atasan – bawahan yang tinggi

akan berdampak positif terhadap kepuasan kerja karena mereka akan lebih giat untuk

mencapai tujuan dan akan memberikan waktu dan tenaga secara sukarela yang termasuk

dalam low-quality. Jadi Hubungan atasan – bawahan dapat mempengaruhi kepuasan

kerja.

Atasan yang baik adalah atasan yang bisa mengerti kondisi pegawai dan bisa

menghargai pegawainya sendiri dalam mengerjakan tugas yang diberikan dalam

organisasi tersebut. Kepuasan kerja diukur dari suka atau tidak nya pegawai tersebut

mengerjakan tugas yang di berikan dalam organisasi tersebut. Apabila kepuasan kerja

pegawai baik maka pegawai tersebut akan mengerjakan tugas nya dengan baik. Kualitas

pelayanan yang baik akan menimbulkan respon-respon positif dari masyarakat sehingga

bisa mendapatkan citra yang baik pula dari masyarakat. Adapun Hubungan kerja antara

atasan dan bawahan di Dinas Sosial Kabupaten Gowa dengan mengacu pada hasil

penelitian yang dilakukan selama kurang lebih dua bulan, pimpinan selalu mengajak para

pegawainya berkumpul dan melakukan komunikasi baik itu yang berhubungan dengan

pekerjaan maupun masalah pribadi. Ini menunjukkan bahwa hubungan antara pimpinan

dan bawahan yang terjadi di Dinas Sosial Kabupaten Gowa sangatlah akrab karena
58

pimpinan selalu ingin mendengar keluh kesah dari para pegawainya baik itu dalam

pekerjaan maupun di luar pekerjaan, sehingga para pegawai merasa nyaman dalam

bekerja dan hal ini bisa meningkatkan motivasi pelayanan publik ke masyarakat.

4. Hubungan dengan rekan kerja

Hubungan dengan rekan kerja adalah tingkat kesesuaian yang dirasakan dalam

interaksi antar pegawai lain, menunjukkan hubungan perseorangan antara pegawai

dengan pegawai, maupun bawahan dengan atasannya, dimana kemungkinan bawahan

merasa tidak dapat bergaul dengan atasannya. Dari hasil penelitian yang dilakukan,

jalinan hubungan yang baik antar sesama pegawai maupun bawahan dengan atasannya

terjadi komunikasi seperti sikap senyum, sapa dan salam yang diterapkan oleh instansi,

Dinas Sosial Kabupaten Gowa juga mengadakan kegiatan seperti rekreasi bersama

sehingga dapat menimbulkan keakraban baik dengan atasan maupun sesama pegawai

lain.

Berdasarkan teori dan hasil penelitian, hubungan dengan rekan kerja di Dinas Sosial

Kabupaten Gowa membuat pegawai merasa nyaman karena komunikasi terjalin dengan

baik sehingga tercipta pemahaman yang sama antar pegawai dan dapat bekerja sama

dengan baik sesuai dengan teori tentunya mencegah timbulnya rasa ketidakpuasaan kerja.

Anda mungkin juga menyukai