Contents
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
1. PENDAHULUAN ............................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 2
1.2 Tujuan Pengomposan ................................................................................................ 2
2.1 Bahan baku utama...................................................................................................... 2
2.2 Bahan pengkaya 1 ...................................................................................................... 2
2.3 Bahan pengkaya 2 ...................................................................................................... 2
2.4 Proses Pengomposan ................................................................................................ 3
3. METODOLOGI................................................................................................................ 4
3.1 Waktu dan Tempat Pengomposan ........................................................................... 4
3.2 Alat dan bahan ............................................................................................................ 4
3.3 Prosedur Pengomposan .................................................................................................. 4
3.4. Timeline Kegiatan Pengomposan ................................................................................... 6
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................... 7
4.1 Logbook Kegiatan Harian pada Pengomposan ...................................................... 7
4.2 Tabel Pengamatan Pengomposan.......................................................................... 11
4.4 Pembahasan ............................................................................................................. 13
5. Penutup ......................................................................................................................... 15
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 15
5.2 Saran .......................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka...................................................................................................................... 17
Lampiran............................................................................................................................... 17
DAFTAR TABEL
bagian atas kompos serta lakukan penambahan air jika diperlukan. Tahap akhir yaitu
pemanen kompos dimana kompos yang telah matang ditandai dengan warna yang gelap,
tidak berbau dan dan suhu yang rendah. Catat hasil pengomposan dan dokumentasikan.
6
2. Mencacah bahan
baku utama dan
bahan pengkaya
3. Membuat
dekomposer
4. Mencampur
dekomposer dengan
bahan kompos
5. Mengaduk kompos
6. Mengukur suhu
7. Memanen kompos
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Logbook Kegiatan Harian pada Pengomposan
Table 4. Logbook kegiatan praktikum pembuatan kompos secara mandiri
No. Hari Tanggal Hari Ke- Kegiatan Dokumentasi
2 Selasa 28 3 Pembolak-balikan
September bahan dan
pengukuran suhu
didapatkan hasil pupuk yang berwarna sangat hitam menyerupai tanah, berbau dan
memiliki tekstur remah serta halus.
Pada dua belas hari pertama, kompos mengalami kenaikan suhu dari 280C
hingga 330C. Hasil pengamatan menandakan bakteri dekomposer mulai aktif bekerja.
Pemberian molase berfungsi sebagai starter dekomposer. Pada molase terdapat
kandungan gula dan asam-asam organik sehingga yang dapat membantu proses
fermentasi pada pengomposan (Fifendy et al., 2013). Fermentasi merupakan reaksi
katabolisme dimana senyawa kompleks dipecah menjadi senyawa yang lebihsederhana.
Proses katabolisme merupakan proses eksergonik yaitu reaksi yang menghasilkan
energi berupa ATP (Irmaningtyas, 2013). ATP digunakan oleh mikrobasebagai sumber
energi dalam proses fisiologisnya sehingga terjadi proses dekomposisi.
Ditemukan semut (makroflora) dan jamur (makrofauna) dalam kompos. Semut di
dalam kompos diperkirakan disebabkan oleh molase yang memiliki bahan kandungan
gula yang tinggi sehingga mengundang semut untuk datang. Sedangkan jamur muncul
akibat kondisi kelembaban kompos yang tinggi. Berdasarkan pendapat Muchtar et al.,
(2011) menyatakan bahwa jamur menyukai suhu lingkungan 25-290C dengan
kelembapan ±80%. Hal ini sesuai dengan kondisi lingkungan kompos dimana memiliki
suhu berada pada kisaran 26-300.
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengomposan yang dilakukan selama 33 hari didapatkan hasil bahwa
kompos memiliki perubahan suhu dari 28⁰C menjadi 27⁰C yang disebabkan oleh keadaan
kompos yang lembab. Kemudian terjadi perubahan warna menjadi coklat tua dan
perubahan tekstur yang awalnya berbentuk padat menjadi remah namun hanya di
beberapa bagian saja akibat dekomposisi bakteri mesofilik. Pupuk kompos yang telah
matang memiliki karakteristik yaitu terjadi penurunan suhu menjadi suhu ruang, berwarna
hitam dan gelap, remah, tidak berbau serta tidak ditemukannya mikroorganisme pada
kompos. Pada hasil kompos yang telah dibuat, hanya memenuhikarakteristik suhu dan
aroma yang dihasilkan sedangkan untuk karakteristik lain kompos belum menunjukkan
hasil yang maksimal. Parameter tekstur belum memenuhi karena masih ada beberapa
bagian yang belum terdekomposisi.
5.2 Saran
• Proses pembalikan kompos sangat diperlukan agar perubahan tekstur dapat
terjadi secara merata dan tidak hanya di beberapa bagian saja.
• Perlu dilakukan penambahan EM4 agar proses dekomposisi bahan dapat berjalan
optimal dan fase-fase pengomposan dapat terjadi secara maksimal akibat peran
bakteri mesofilik dantermofilik.
• Pengamatan, pembalikan, serta dokumentasi dapat dilakukan seefisien mungkin
agar tidak tercemar oleh organisme yang tidak diinginkan.
• Pastikan wadah pengomposan tertutup serapat mungkin dan diletakkan pada
tempat yang jauh dari jangkauan semut.
Daftar Pustaka
Bakri. 2008. Komponen Kimia dan Fisik Abu Sekam Padi sebagai SCM untuk
Pembuatan Komposit Semen. Jurnal Perennial. Vol. 5 (1) : 9-14.
Dobermann dan Fairhurst, T. 2002. Rice : Nutrient Disorders & Nutrient Management.
Potash & Potash Institute / Potash & Potash Institute of Canada. Hal : 191.
Fifendy et al. (2013). Pengaruh Pemanfaatan Molase Terhadap Jumlah Mikroba Dan
Ketebalan Nata Pada Teh Kombucha. Prosiding Semirata FMIPA Universitas
Lampung, 67-72.
Hartono et al. 2015. Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi (ASP) terhadap Kuat
Tekan dan Absorpsi Bata Merah. Jurnal Inersia. Vol. 7 (1) : 23-32.
Irawan. 2014. Pengaruh Susunan Bahan terhadap Waktu Pengomposan Sampah
Pasar pada Komposter Beraerasi. METANA. Vol. 10 (1) : 18-24.
Irmaningtyas. (2013). Biologi SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kurniasari et al. 2008. Kajian Hidrolisa Enzimatis Jerami Padi untuk Produksi
Bioetanol. Momentum. Vol. 4 (1) : 56-64.
Muchtar et al. 2011. Pengaruh Kondisi Penyimpanan Terhadap Pertumbuhan Jamur
pada Gambir. Jurnal Dinamika Penelitian Industri. 22 (1) : 36-43.
Sari et al. 2017. Pemanfaatan Limbah Sekam Padi untuk Campuran Pupuk Bokashi
dan Pembuatan Biobriket sebagai Bahan Bakar Nabati. PengabdianMu. Vol. 2
(2) : 90-97.
Tamtomo, dkk. 2015. Pengaruh Aplikasi Kompos Jerami dan Abu Sekam Padi
terhadap Produksi dan Kadar Pati Ubi Jalar. Jurnal Agrosains. Vol 12. No 2. ISSN
: 1693-5225.
Thamrin et al. 2014. Kajian Pemanfaatan Pupuk Organik dan Anorganik terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Sayuran Kentang. Jurnal Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian. Vol. 17 (1) : 49-59.
Tommy et al. 2014. Karakteristik Biologi dan Kimia Tanah Sawah Akibat Pembakaran
Jerami. Jurnal Online Agroekoteknologi. Vol. 2 (2) : 851-864.
Trivana et al. 2017. Optimalisasi Waktu Pengomposan dan Kualitas Pupuk Kandang
dari Kotoran Kambing dan Debu Sabut Kelapa dengan Bioaktivator PROMI dan
Orgadec. Jurnal Sain Veteriner. Vol. 35 (1) : 136-144.
Widarti et al. 2015. Pengaruh Rasio C/N Bahan Baku pada Pembuatan Kompos Dari
Kubis dan Kulit Pisang. Jurnal Integrasi Proses. 5 (2) : 75-80.
Yasin et al. 2019. Pengaruh Bioaktivator dalam Proses Pengomposan Jerami Padi.
Journal TABARO. Vol. 3 (1) : 287-294.
Zuhrufah et al. 2015. Pengaruh Pemupukan Organik Takaura dengan Penambahan
EM4 terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus
radiatus L.). Jurnal Biologi. 4 (1) : 13-35.
Lampiran
Lampiran 1. Dokumentasi kegiatan praktikum
No. Hari Tanggal Hari Ke- Kegiatan Dokumentasi
2 Selasa 28 3 Pembolak-balikan
September bahan dan
pengukuran suhu