Anda di halaman 1dari 5

PENELUSURAN BANJIR WADUK DENGAN HYDROGRAF SERI

Aniek Masrevaniah
Jurusan pengairan, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang 65145
HP: 081233151223; email: a.masrevani@yahoo.com
Ringkasan: Setiap waduk dilengkapi dengan pelimpah untuk membuang kelebihan air.
Kapasitas Maksimum pelimpah dirangcang berdasar debit banjir rancangan dan dikontrol
dengan PMF (Probable Maximum Flood). Debit banjir merupakan hydrograf tunggal.
Kecenderungan hujan terus menerus membuat kekhawatiran terjadi limpasan di atas
bendungan (overtopping) sehingga air waduk dilepas yang ternyata membawa dampak
banjir di hilir. Penelitian ini ditekankan dengan banjir ekstrim berupa debit banjir
rancangan yang terjadi secara seri. Debit banjir seri yang berselang waktu 2 jam,
menunjukkan bahaya overtopping, kenaikan muka air melebihi puncak bendungan.
Kata kunci: Penelusuran banjir, hidrograf seri, overtopping.

Abstract: Each reservoir is equiped by spillway. Spillway is used to drain water surplus.
Maximum capacity of spillway is designed according to design flood and it is controlled
by Probable Maximum Flood (PMF). Design flood is consist of a single hydrograph. The
continuous rain will make the overtopping in dam, so the water storage flowed to the
downstream will make inundation in the downstream. This paper is focused to extremely
flood such as designed flood in series time. The flood series with two hours duration will
show the danger of overtopping and the water level will overflow the peak of dam.
Keywords: flood routing, hydrograph series, overtopping

I. PENDAHULUAN. rancangan tersebut sebagian akan


Pelimpah merupakan bangunan mengalir keluar waduk melalui pelimpah
pelengkap dari suatu bendungan yang dan sebagian akan menambah
berfungsi untuk membuang kelebihan air tampungan waduk. Untuk bendungan
ke arah hilir. Pelimpah dibuat untuk yang berfungsi sebagai pengendali
menghindarkan ketinggian air yang banjir, tampungan banjir dibuat besar,
melampaui tinggi air maksimum yang sedang debit limpahan maksimum
direncanakan. Pada bendungan tipe disesuaikan dengan kapasitas sungai di
urugan (fill type dam), pelimpah ini hilir. Hasil dari rancangan dikontrol
mutlak harus ada agar tidak/jangan dengan debit banjir luar biasa yang
sampai terjadi overtopping. Karena besarnya 1,2 x debit banjir rancangan
apabila terjadi overtopping akan dapat atau dengan PMF (probable maximum
menimbulkan hancurnya bendungan. flood). Biasanya penentuan debit banjir
(5&7). rancangan tergantung dari (5):
Pelimpah membuang semua a. Tinggi bendungan.
kelebihan air waduk, pelimpah b. Tingkat bahaya (Dimana bendungan
dirancang dengan kapasitas debit dibangun).
tertentu. Debit yang dimaksud ini adalah c. Resiko yang diambil.
debit banjir rancangan, yaitu debit d. Referensi dari bangunan yang sama.
maksimum untuk menentukan Debit banjir rancangan dihitung
perencanaan pelimpah (7). Debit banjir berdasarkan metode unit hidrograf (4)
dan menghasilkan hidrograf banjir waduk diperlukan untuk mengetahui
rancangan untuk hujan tunggal. debit outflow maksimum dan tinggi air
maksimum di atas ambang pelimpah.
II. PROBLEM YANG DIANGKAT. Perilaku perubahan elevasi muka
A. Hidrograf Seri dan Banjir. air pada proses penelusuran banjir di
Hidrograf Seri dihasilkan dari waduk adalah ketika hidrograf banjir
hujan yang terus menerus secara susul yang terjadi masuk ke tampungan
menyusul yang jatuh disuatu daerah waduk, muka air waduk akan terus
aliran sungai (DAS). Fluktuasi debit mengisi ke kapasitas tampungan
disungai terus menerus terjadi akibat sementara (surcharge storage) yaitu
debit banjir yang susul menyusul. Jika tampungan yang terletak di atas ambang
hidrograf banjir tersebut diumpamakan pelimpah. Aliran keluar melalui
terjadi secara ekstrim yaitu debit banjir pelimpah akan terus mengalami
rancangan yang susul menyusul kenaikkan sampai elevasi tertentu hingga
sehingga merupakan hidrograf Seri debit mencapai elevasi maksimum setara
banjir rancangan. dengan debit outflow maksimumnya,
Pada musim penghujan di suatu walaupun peningkatan aliran keluar
daerah ada kemungkinan terjadi hujan tidak setaraf dengan peningkatan aliran
terus menerus selama beberapa hari yang yang masuk. Proses ini akan terjadi
menyebabkan banjir. Jika banjir ini sampai puncak banjir tercapai, ketika
diumpamakan secara ekstrim merupakan inflow dan outflow akan menjadi sama.
hidrograf seri banjir rancangan seperti Sesudah itu debit outflow akan
dikatakan di atas. Dan jika pada DAS berangsur-angsur mengalami
tersebut terdapat waduk pengendali pengurangan yang selanjutnya pada
banjir, maka perlu diteliti apakah waduk waktu tertentu debit outflow lebih besar
dan pelimpah dapat menanggulangi dari inflow.
banjir dalam kondisi yang demikian. Hal Selama proses penelusuran banjir
ini dikarenakan seperti telah disebutkan berlangsung, jumlah air yang disimpan
di bagian pendahuluan perencanaan sementara di dalam waduk disebut
pelimpah hanya dilakukan untuk reduksi banjir. Hidrograf outflow dari
hidrograf tunggal.(5&7) waduk akan mempunyai puncak
terendah tergantung pada ukuran waduk
B. Penelusuran Banjir. dan besarnya kapasitas banjir yang
Penelusuran banjir adalah sebuah tersedia. Berikut ini adalah penyajian
cara untuk menentukan modifikasi aliran gambar hidrograf infow dan outflow dari
banjir, berdasar pada konfigurasi hasil penelusuran hidrograf banjir
gelombang banjir yang bergerak dari tunggal pada waduk (2):
suatu tampungan. Penelusuran banjir di
Gambar 1. Hidrograf infow dan outflow
dari hasil penelusuran banjir pada waduk

III. METODOLOGI

Dua buah waduk, 1) Waduk Rajui terletak di Desa Masjid Tanjung


berada di sungai Alur Tanjung yang Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie
Nanggroe Aceh Darussalam, 2) Waduk 2500

Lolak di Sungai Lolak Kabupaten


Bollang Mangandau, Sulawesi utara. 2000

Penelusuran banjir dilakukan dengan

Debit (m3/detik)
1500

hidrograf seri dengan selang waktu 6


sampai 1 jam. Hidrograf banjir 1000

menggunakan metode unit hidrograf 500

Metode Nakayasu. Hujan yang jatuh


pertama disusul dengan hujan kedua 0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65

dengan tinggi dan distribusi hujan yang Waktu (t)

sama dalam selang waktu yang Gambar 2. Hidrograf Seri DAW Lolak
ditentukan, demikian seterusnya. Q1000 th Selisih Waktu Tiap 2 Jam
Pelimpah kedua bendungan
tersebut mepunyai bentuk/Tipe Ogee 2500 75.50

yang melimpah secara bebas (Overflow


74.50
Spillway). Persamaan aliran pelimpah 2000

menggunakan persamaan aliran 73.50

Elevasi Muka Air (m)


Debit Q (m3/detik)

1500

pelimpah bebas tipe Ogee ((3&6). 72.50

Data Teknis Pelimpah Bendungan 1000

71.50

Lolak: 500

• Lebar pelimpah
70.50

= 90,0 m
• Debit 1000 th = 608,9 m3/det 0
0 10 20 30 40 50 60
69.50

• PMF = 1493,6 m3/det in flow ou tflow eleva si muka air Waktu t (jam)

• MAB = 73,75 m
• Tinggi jagaan = 1,52 m Gambar 3. Penelusuran Banjir Hidrograf
Seri Bendungan Lolak Q1000 th Selisih 2
Data Teknis Pelimpah Bendungan Rajui: Jam.
• Lebar pelimpah = 8,0 m
Hasil penelusuran banjir untuk ketiga
• Debit 1000 th = 50,69 m3/det
waduk seri disajikan pada table 1.
• PMF = 100,98 m3/det
• MAB = 59,68 m Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Penelusuran
• Tinggi jagaan = 1,25 m Banjir Hidrograf Seri Bendungan Lolak
IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN BENDUNGAN LOLAK, KAB. BOLAANG MONGONDOW, SULAWESI UTARA
Hasil penelusuran banjir pada Banjir Tunggal Banjir Seri Q1000th
Bendungan Lolak dilakukan dengan Q PMF Q1000th selisih 6 jam selisih 4 jam selisih 2 jam
Q max inflow m3/detik 1493.60 608.59 870.50 1149.97 2110.39
debit dengan kala ulang 1000 tahun 3
Q max outflow m /detik 1410.99 569.72 848.91 1142.48 2102.78
dengan seri waktu selang 6 jam, 4 jam 3
m /detik 82.60 38.87 21.58 7.49 7.61
dan 2 jam. Contoh hirograf banjir seri Reduksi Banjir Maksimum
% 5.53 6.39 2.48 0.65 0.36
dari Bendungan Lolak disajilan pada Tinggi muka air di atas pelimpah m 3.75 2.05 2.67 3.26 4.90
gambar 2, contoh penelusuran banjir Elevasi muka air di atas pelimpah m 73.75 72.05 72.67 73.26 74.90
dan muka air waduk Bendungan Lolak
disajikan pada gambar 3.
Hasil penelusuran banjir pada Dari hasil penelusuran banjir
Bendungan Rajui dilakukan dengan hidrograf seri kedua waduk tersebut
debit dengan kala ulang 1000 tahun menunjukkan bahwa hujan menerus
dengan seri waktu selang 3 jam, 2 jam yang berbahaya terhadap overtopping
dan 1 jam. Contoh hirograf banjir seri adalah selisih 2 jam. Kondisi banjir
dari Bendungan Rajui disajilan pada demikian memang sangat ekstrim tetapi
gambar 4, contoh penelusuran banjir hujan menerus dengan debit yang lebih
dan muka air waduk Bendungan Rajui kecil bukan merupakan penyebab
disajikan pada gambar 5. meluapnya waduk, meski perlu tetap
diwaspadai tetapi pelepasan debit yang
90
berlebihan dari waduk-waduk tersebut
80

70
akan membahayakan sungai di bagian
60 hilir.
Debit (m3/detik)

50

40

30

20

10
V. KESIMPULAN DAN SARAN.
0
0 5 10 15 20
Waktu (t)
25 30 35 40 1. Kesimpulan
Dari kajian penelusuran banjir
Gambar 4. Hidrograf Seri DAW Rajui
hidrograf seri ini dapat disimpulkan
Q1000 th Selisih Waktu Tiap 2 Jam
sebagai berikut:
a. Hidrograf seri tidak
90 60.50

80
60.30

60.10
menyebabkan muka air waduk
70
59.90

59.70
terus menerus naik, tetapi tetap
berfluktuasi dan mencapai
Debit Q (m 3/detik)

60 59.50
Elevasi Mu ka Air (m)

59.30
50
59.10

40
58.90

58.70
ketinggian tertentu yang apabila
30

20
58.50

58.30
diteruskan akan memberikan
10
58.10

57.90

57.70
ketinggian air maksimum.
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
57.50
b. Selisih waktu hujan 2 jam
inflow

outflow
Waktu t (jam)
memberikan harga bahaya dan
elevasi muka air

menyebabkan overtopping pada


Gambar 5. Penelusuran Banjir Hidrograf kedua contoh waduk. Selisih
Seri Bendungan Rajui Q1000 th Selisih 2 waktu banjir yang cukup panjang
Jam. tidak membahayakan waduk
sehingga tidak diperlukan
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Penelusuran melepas air waduk yang
Banjir Hidrograf Seri Bendungan Rajui. menyebabkan banjir di sungai
BENDUNGAN RAJUI, NANGGROE ACEH DARUSSALAM
bagian hilir.
Banjir Tunggal Banjir Seri Q1000th
Q PMF Q1000th selisih 3 jam selisih 2 jam selisih 1 jam
Q max inflow
3
m /detik 100.98 50.69 63.01 81.12 138.76 2. Saran.
Q max outflow
3
m /detik 54.89 26.35 49.30 68.52 130.83 a. Untuk perencanaan pelimpah
m /detik 46.09
3
24.34 13.70 12.60 7.94 bendungan perlu diteliti
Reduksi Banjir Maksimum
% 45.65 48.01 21.75 15.53 5.72 hidrograf seri yang mungkin
Tinggi muka air di atas pelimpah m 2.18 1.33 2.03 2.53 3.91 terjadi akibat hujan memerus
Elevasi muka air di atas pelimpah m 59.68 58.83 59.53 60.03 61.41
sesuai dengan kondisi DAW
yang bersangkutan.
b. Penelusuran banjir dengan
hidrograf seri dapat digunakan 4. Harto, Sri. 1993. Analisa Hidrologi.
untuk merancang tinggi jagaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

DAFTAR PUSTAKA 5. Kumar, Santosh G 2001. Irrigation


engineering and Hydraulic
1. Chow, Ven Te. 1985. Hidrolika Structures. New Delhi: Khana
Saluran Terbuka. Jakarta: Publisher.
Erlangga.
6. Novak,P.,
2. Creager, William P., Justin, Joel D., A.I.B.Mofffat,C.Nalluri,R.Narayan
Hinds, Julian, Chand, Nem & Bros. an. 1990. Hydraulic Structures,
1995. Engineering For Dams. New First publihed. London : UNWIN
Delhi: Rorkee. HYMAN.

3. French, Richard H. 1986. Open 7. Sosrodarsono, Suyono & Takeda,


Channel Hydraulics, International Kensaku. 1977. Bendungan Type
Student Edition. Tokyo: Mc Graw Urugan. Jakarta: Pradnya
Hill. Paramita.

Anda mungkin juga menyukai