Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MANDIRI

REKAYASA KONTRUKSI KAPAL III

OLEH :

YOGA RONI PRASETYO


NIM : 40040419650018

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Bambang Sri Waluyo M.Si.

STr-TEKNOLOGI REKAYASA KONSTRUKSI PERKAPALAN


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO

2021
KISI 2 TUGAS REKAYASA KONSTRUKSI PERKAPALAN 3
dan BAHAN TUK UAS KPL S Tr
JUNI 2021
Keterangan :
Bahan ini sebagai tugas yang di kumpulkan paling lambat tgl 10 Juni 2021 jam 13.00.
Saat kirim ke email beritahu juga lewat WA. Tugas ini 75 % di keluarkan untuk UAS, Jadi klo saat
ujian lum maksimum pada tugas ini harus sempurna, biar nilai bisa maksimum.
1. Hari / tgl / Jam / Kelas /Peserta / sks : Senin / 07 – 06 -2021 / 10.20 – 12.50 / A3 / 8 / 3
2. Sifat Tugas / Media : Open Book / Daring / On Line
3. Tata Cara Pengumpulan Tugas :
a. Pengumpulan pada email : bambangsriwaluyo@lecturer.undip.ac.id dan atau
Bambang.sriwaluyo5@gmail.com
b. Membuat Pas Word sholat 1 rekaat bagi yg muslim, yg non muslim minimal 7 surat /
ayat
c. Saat mulai / mengakiri Tuga harus absen WA dgn menyebut hari dan jam mulai dan
jam selesai mengerjakan juga Pemberitauan lewat WA bahwa berkas sudah di kirim
ke alamat email saya.
d. Nilai Akhir dari jumlahan UTS, Tugas, UAS, Ketepatan Pengumpulan, Akurasi
Jawaban, Pas Word dll yang dipandang relevan.

MATERI TUGAS KONSTRUKSI SM 3 S.Tr


JUNI 2021
1. Secara Memanjang kapal di bagi menjadi 3 bagian, sebut istilah di kapaldan
gambarkan.
2. Pembagian tersebut mengandung konsekwensi pada perhitungan dimensi konstruksi
terangkan dengan disertai rumus dasarnya.
3. Secara Melintang Kapal di bagi 3 bagian Atas, Samping, Dasar. Pembagian tersebut
mengandung konsekwensi pada perhitungan dimensi konstruksi terangkan dengan
disertai rumus dasarnya.
4. Sebut tujuan utama dari kuliah konstruksi kapal.
5. Terangkan secara runtut cara mencapai tujuan utama dengan disertai sket gambar
yang di perlukan.
6. Sebut dengan disertai gambar komponen konstruksi di kapal minimal 15, dengan
disertai penempatan dan fungsinya.
7. Terangkan yang dimaksut dengan Konstruksi : Melintang, Memanjang dan
campuran.
8. Bagaimana anda memilih salah satu sistim konstruksi tersebut apabila dimensi kapal
dan type kapal di ketahui.
9. Terangkan Variabel yang mempengaruhi tebal plat kapal, apabila akan di gunakan di
kapal.
SELAMAT MENGERJAKAN
BACAAN SHOLAT 1 RAKAAT

Niat Sholat Witir – 1 rakaat

ْ ‫سنًّةَ ا ْل ِو ْت ِر َر ْك َعتَ ْي ِن ُم‬


‫ستَ ْقبِ َل ا ْلقِ ْبلَ ِة اَدَا ًء َمأْ ُم ْو ًماِهللِ تَ َعالَى‬ ُ ‫صلِّى‬
َ ُ‫ا‬

shallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman)
lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat sholat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum
karena Allah ta’alaa”

Sementara berikut ini adalah lafal niat shalat Witir satu rakaat sendirian:

‫الو ْت ِر َر ْك َعةً ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة أَدَا ًء هلِل ِ تَ َعالَى‬ َ ُ‫ا‬
ِ َ‫صلِّى ُسنَّة‬

Ushalli sunnatal Witri rak‘atan mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Witir satu rakaat dengan menghadap
kiblat, tunai karena Allah SWT.”

Adapun surat yang dibaca setelah pembacaan Surat Al-Fatihah bersifat sunnah.
Mereka yang shalat Witir sendiri dapat memilih surat mana saja yang mudah baginya
untuk dibaca setelah Surat Al-Fatihah. Lazimnya dianjurkan pembacaan Surat Al-Ikhlas,
Al-Falaq, dan An-Nas. Jadi, secara teknis, shalat sunah Witir satu rakaat menurut
Madzhab Syafi’i adalah sebagai berikut:

1. Pelafalan niat shalat Witir.

2. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.

3. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.

4. Baca ta‘awudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu ia membaca Surat Al-Ikhlas, Al-
Falaq, dan An-Nas dengan jahar (lantang).

5. Rukuk.

6. Itidal.

7. Baca doa qunut di paruh kedua bulan Ramadhan.


8. Sujud pertama.

9. Duduk di antara dua sujud.

10. Sujud kedua.

11. Duduk tasyahhud.

12. Salam.

13. Istighfar, zikir, dan dianjurkan membaca doa setelah selesai shalat Witir. Wallahu
a’lam. (Alhafiz K)

JAWABAN
1. Secara Memanjang kapal di bagi menjadi 3 bagian, sebut istilah di kapal dan
gambarkan.

A. Bagian Lambung :
 Pembujur Sisi (Side Longitudinal)

 Pelintang Sisi (Side Tranverse)


 Pembujur besir sisi / centa sisi

B. Bagian Alas Kapal :


 Pelintang Alas Kedap
 Pelintang BesarAlas .

C. Bagian Geladak Balok :


 Pembujur geladak
 Pelintang Geladak

 Centre/Side Deck Girder


D. Bagian Sekat Kapal :
 Penegar Sekat Horisontal/Vertikal

 Penegar Sekat Besar Horisontal/Vertikal


2. Pembagian tersebut mengandung konsekwensi pada perhitungan dimensi
konstruksi terangkan dengan disertai rumus dasarnya.
A. Bagian Lambung :
 Pembujur Sisi (Side Longitudinal)

Modulus penampang pembujur sisi tidak boleh kurang dari :

83,3
WR= m .a .l 2 . P ( cm3)
σpr
Dimana :
150
σpr =¿ = 150
k
k =1
n = 0,7
m = 1 x 0,7 = 0,7
l = 4 x a0
Ps2 = Beban sisi (P = pembujur sisi)
as = jarak gading

 Pelintang Sisi (Side Tranverse)

Modulus penampang gading besar tidak boleh kurang dari :


W = 0,55 x e x l2 x P x k (cm3)
Dimana :
e = lebar pembebanan (m)4 x pembujursisi (a0)
l1 = panjang tak di tumpu
= panjang l1 yang paling panjang
= (H- hDB) / 2
Ps3 = beban sisi

 Pembujur besir sisi / centa sisi

Modulus penampang senta sisi tidak boleh kurang dari :


W = 0,55 . e . l2. P . n. k cm3 (BKI Sec. 9)
Dimana:
e1 = lebar pembebanan (m)
l1 = panjang tak di tumpu
n =1
k = 1,0 (faktor material baja)
P = Ps3
B. Bagian Alas Kapal :
 Pelintang Alas Kedap

Modulus penampang pelintang alas tidak boleh kurang dari :


83,3
wl= x m x a xl2 x P (cm2)
σpr
Dengan :
150
σ PR = k
N/m2

k = 1,0
m= k x n dengan n = 0,7 jika P = Pb
ab= jarak antar pembujur
l = panjang tak di tumpu = 4 x a0
P = PB2 (beban alas untuk menghitung penegar)

 Pelintang Besar Alas .

Modulus penampang pelintang alas tidak boleh kurang dari :


83,3
wl= x m x a xl2 x P (cm2)
σpr
Dengan :
150
σ PR = k
N/m2

k = 1,0
m= k x n dengan n = 0,7 jika P = Pb
ab= jarak antar pembujur
l = panjang tak di tumpu = 4 x a0
P = PB2 (beban alas untuk menghitung penegar)

C. Bagian Geladak Balok :


 Pembujur geladak

Modulus penampang balok geladak tidak boleh kurang dari :


83,3
Wd = x m x a x l2 x P x k (cm2)
σpr
Dimana :
150 150
σ PR = N/m2 = = 150 N/m2
k 1
k = 1,0
m = k x n dengan n = 0,7 jika P = PD2
ab = jarak antar pembujur geladak
l = panjang tak di tumpu

 Pelintang Geladak

Modulus penampang balok geladak kekuatan tidak boleh kurang dari :


W = c x e x l2 x P x k cm³ (BKI Sec.10)
Dimana =
c = 0,75 untuk beams, girder, dan transverse
e = lebar pembebanan= 4 x a0
l = panjang tak ditumpu
P = beban geladak
K = 1,0 faktor material baja

D. Bagian Sekat Kapal :


 Penegar Sekat Besar Horisontal/Vertikal

Modulus vertical web stiffener pada sekat kedap minyak membujur tidak
boleh kurang dari :
W = 0,55 ¿ e ¿ l2 ¿ P ¿ n ¿ k (cm3)
Dimana :
e = Lebar Pembebanan
= 4 x a0 m

l = Panjang tak ditumpu H-Hdb = 7-1= 6 m


P = 9,81 x h

 Penegar Sekat Horisontal/Vertikal

83,3
W = x m x a x l2 x P (cm3)
σpr
Dimana :
a = 0,6 m ( dipasang sejajar dengan pembujur sisi )
l = panjang tak ditumpu = 4 x a0
150
σpr = N/mm2
k
k =1
m = k x n,dimana ; n = 0,7
m = 1 x 0,7 = 0, 7
P = 9,81 ¿ h (Sect.11)

3. Secara Melintang Kapal di bagi 3 bagian Atas, Samping, Dasar. Pembagian tersebut
mengandung konsekwensi pada perhitungan dimensi konstruksi terangkan dengan
disertai rumus dasarnya.

A. Bagian Lambung :
 Gading Utama

 Gading Besar

 Centa sisi
B. Bagian Geladak Balok :
 Balok Geladak

 Balok Besar Geladak


 Centre/Side Deck Girder

C. Bagian Alas Kapal :


 Wrang Kedap Air

 Wrang Penuh
 Wrang Terbuka

D. Bagian Sekat Kapal :


 Penegar Sekat Horisontal/Vertikal

 Penegar Sekat Besar Horisontal/Vertikal


4. Sebut tujuan utama dari kuliah konstruksi kapal.

 Mengenal nama komponen konstruksi dan penempatannya.

 Mampu Menggambar nama komponen konstruksi dan penempatannya.

 Mampu Menghitung / Mendapatkan Dimensi komponen konstruksi dan


penempatannya dengan baik dan benar.

 Berfungsi sebagai pedoman / petunjuk dalam pembangunan kapal.

 Mahasiswa mampu merencanakan elemen - elemen yang disebut diatas berdasarkan


rumus yang ada, kemudian mampu menggambarkannya.

5. Terangkan secara runtut cara mencapai tujuan utama dengan disertai sket gambar
yang di perlukan.
 RENCANA GARIS / Gambar Rencana Garis.
Gambar Rencana Garis ( RG ) adalah gambar potongan kapal secara
Melintang tiap station ( Body Plan ), Potongan Secara Memanjang ( Butuck Line ),
Potongan secara horizontal ( Water Line ). Gambar Rencana Garis adalah gambar
dasar yang harus memenuhi sarat dari pemesan kapal.Gambar RG merupakan
gambar dasar yang teknis pembuatannya harus memenuhi kaidah2 baku yang
telah ditentukan serta memenuhi Point 1 – 4 diatas, sehingga gambar tersebut
bisa di jadikan acuan untuk RU, RK & Midship Seccion, ( RP ), ( BK ), ( DFL ), ( DT ),
( BRT – NRT ), ( GFB ).
 RENCANA UMUM ( RU )
Gambar Rencana Umum adalah gambar tentang pemanfaatan ruang untuk
penempatan barang/muatan, Peralatan, Comsumable, ataupun barang / orang
yang di perlukan dalam bentuk lambang. Dasar Pembuatan Gambar Rencana
Umum adalah : Telah tersedianya Gambar dasar dari RG berupa kapling Ruangan
untuk di manfaatan secara maksimal dan tepat.

 RENCANA KONSTRUKSI dan GAMBAR MID SHIP SECTION ( RK & Midship


Seccion
Gambar Konstruksi Melintang dan memanjang ( RK & Midship Seccion )
adalah gambar implentasi dari perencanaan dimensi komponen konstruksi
untuk mendapatkan Dimensi Komponen dalam bentuk gambar
Jadi Tujuan Utama Gambar RK & Midship Seccion untuk mendapatkan
Dimensi Komponen konstruksi dalam bentuk gambar, yang telah memenuhi
persaratan Variabel yang telah di rencanakan, di pilih, ditetapkan.

 RENCANA / SISTIM / DIAGRAM PERPIPAAN ( RP )


Sistim / Diagram Perpipaan menggambarkan cara kerja FLUIDA ( Air
Tawar/ Air Laut, Udara, Bahan Bakar, Minyak lumas pada kapal. Pada sistim
perpipaan di gambarkan arah fluida, kecepatan fluida, peralatan penunjangnya
seperti filter, pompa, Jenis pipa yang digunakan, diameter serta ketebalannya
dan pewarnaan pipa agar operator mudah dalam meng operasionalkannya.
Jadi Tujuan Utama Sistim / Diagram Perpipaan mendapatkan sistim
terbaik untuk aliran fluida Udara, air laut - tawar, Bahan Bakar, Minyak Lumas
yang melewati pipa serta memenuhi persaratan yang di bakukan.

 LAY OUT KAMAR MESIN


Gambar Lay out Kamar Mesin menggambarkan pemanfaatan ruangan
kamar mesin yang terbatas untuk penempatan Mesin Induk, Mesin Bantu,
Pompa2, Panel Permesinan dan kelistrikan, Perbengkelan dan ruang kerja
operator Permesinana, kelistrikan, Safety dll

 GAMBAR BUKAAN KULIT ( BK )


Gambar bukaan kulit adalah gambar kulit kapal dari dasar sampai tepi
geladak, dan dari belakang / buritan sampai depan/ haluan yang di buka menjadi
bidang datar. Pada gambar BK terdapat informasi Ukuran Plat, Tebal Plat, Letak
sambungan antar plat kulit lambung dari dasar sampai geladak dan dari buritan
sampai haluan.

 RENCANA PANJANG MAKSIMUM RUANG di KAPAL ( DIAGRAM / GAMBAR


FLODABLE LENGTH / DFL )
Gambar / diagram DFL adalah gambar maksimum Panjang antar ruang di
kapal yang aman / di perbolehkan. Tujuan maksimum Panjang antar ruang di
kapal agar kapal tetap selamat / bisa ngapung apabila salah satu ruangannya
bocor dan kemasukan air laut. Kapal yang mempunyai dimensi Panjang tertentu
apabila memakai konsep ini jika bocor dan salah satu ruangannya kemasukan air,
kapal tetap bisa mengapung sampai batas sarat kebocoran, yang selanjutnya
akan di Tarik ke pelabuhan untuk di perbaiki.
6. Sebut dengan disertai gambar komponen konstruksi di kapal minimal 15, dengan
disertai penempatan dan fungsinya.
a. Gading Utama ( Main Frame)
b. Gading Besar (Web Frame)
c. Senta sisi (side stringer)
d. Balok geladak ( Deck beam)
e. Geladak kekuatan (Strong beam)
f. Centre/side girder
g. Penegar Sekat Horisontal/Vertikal
h. Penegar Sekat Besar Horisontal/Vertikal
i. Wrang kedap air (Water Tight Floor)
j. Wrang penuh ( Solid floor)
k. Wrang terbuka ( Open floor)
l. Pembujur Sisi
m. Pelintang Sisi,
n. Pembujur besir sisi / centa sisi
o. Penegar Sekat Horisontal/Vertikal
p. Penegar Sekat Besar Horisontal/Vertikal
q. Pembujur geladak
r. Pelintang Geladak
s. Centre/Side Deck Girder

7. Terangkan yang dimaksut dengan Konstruksi : Melintang, Memanjang dan


campuran.
 Sistem Konstruksi Melintang
Sistem konstruksi melintang merupakan konstruksi dimana beban yang
bekerja pada konstruksi diterima oleh pelat kulit dan diuraikan pada hubungan kaku
atau balok – balok yang terletak melintang kapal.

 Sistem Rangka Konstruksi Memanjang

      Sistem rangka konstruksi dimana padanya bekerja beban yang diterima oleh
rangka konstruksi dan diuraikan pada hubungan kaku kapal (sekat melintang)
dengan pertolongan balok – balok memanjang. Jika terdapat balok melintang tetapi
balok tersebut merupakan kekakuan yang kecil. Dalam hubungan konstruksi tidak
menahanh / memegang balok yang memanjang, maka sistem konstruksi tetap
disebut konstruksi memanjang. 
 Sistem Kerangka Konstruksi Kombinasi

  Sistem konstruksi kombinasi adalah mengatasi kekurangan pada sistem


konstruksi melintang dan memanjang pada pemakaiannya, system rangka
konstruksi memanjang dipakai atau diletakkan pada geladak utama dan dasar kapal,
dimana letaknya jauh dari sumbu netral penampang melintang kapal, sehingga
menerima beban lengkung yang besar sedang pada geladak ke dua menggunakan
rangka konstruksi melintang karena lebih dekat dengan sumbu netral.

  Untuk rangka konstruksi lambung kapal sebaiknya menggunakan sistem


rangka konstruksi melintang untuk menahan gaya tekan hidrostatik dari samping
walaupun sebenarnya harus menahan momen lengkung memanjang.

8. Bagaimana anda memilih salah satu sistim konstruksi tersebut apabila dimensi
kapal dan type kapal di ketahui.

Ada 3 macam sistim konstruksi yang bisa di pakai, masing 2 punya kelebihan sesuai
kondisi

 Dengan menyesuaikan panjang dan muatan kapal yang akan dibuat / digunakan.
 Dengan menlihat daerah pelayaran kapal yang akan dibuat / digunakan.
 Dengan menyesuaikan kalo type dan dimensi segitu diaturan BKI harus
menggunakan kontruksi apa.
 Contoh nya kapal saya kapal Tanker ukuran lebih dari 100 yaitu sesuai aturan BKI
menggunakan system konstruksi melintang.

9. Terangkan Variabel yang mempengaruhi tebal plat kapal, apabila akan di gunakan
di kapal.
Variabel-variabel yang mempengaruhi tebal plat kapal, apabila akan di gunakan di
kapal melipuli beberapa faktor, yaitu:

 Faktor korosi
 Faktor material baja
 Beban yg ditumpu pada bagian kontruksi pelat
 Jarak gading bagian kontruksi pelat
 Sistem kontruksi yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai