Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TAUHID

HAKEKAT MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM

Dosen Pengampu:

Mad Rois, M.Pd,

Disusun Oleh:

Apridha Putri Berlian

Ipan Supanji

Pinka Pebriyanti

Salwa Mubarokah

SEKOLAH TINGGI PERGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN


(STKIP) MUHAMMADIYAH BOGOR

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Hakekat Manusia Dalam
Pandangan Islam” ini dengan lancar. Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurah
kepada baginda Nabi Muhamad SAW, beserta keluarga, sahabat serta kita semua selaku
umatnya. Aamiin.

Tak lupa pula terima kasih kepada Bapak Mad Rois, M.Pd. , selaku dosen mata kuliah
Tauhid dan kepada semua pihak yang telah membantu untuk terselesaikannya tugas makalah
ini. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Tauhid dan Alhamdulilah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, bahkan mungkin
masih banyak sekali kekurangan didalamnya, tapi kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi perbaikan menuju arah yang lebih baik. Kami ucapkan banyak kata maaf apabila terjadi
banyak kesalahan yang merupakan ketidak sengajaan dari kami.

Bogor, Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................................

Daftar Isi.................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................
C. Tujuan Pembuatan Makalah......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Kajian Tentang Hakekat Manusia.............................................................................


B. Asal Usul Kejadian Manusia.....................................................................................
C. Potensi-Potensi Manusia............................................................................................
D. Kelemahan-Kelemahan Manusia...............................................................................
E. Sifat-Sifat Manusia.....................................................................................................
F. Kelebihannya Atas Makhluk Lain..............................................................................

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan.............................................................................................................

BAB IV PENUTUP

A. PENUTUP................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hakekat manusia adalah sesuatu yang amat menentukan kehidupan, baik di
tengah masyarakat maupun di mata Allah. Gagasan dalam pikiran manusia adalah ide
yang terdapat dalam alat pikir yang di sebut dengan akal otak. Ide yang di
kembangkan terus menerus menjadi suatu penalaran, sedangkan penalaran merupakan
proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan.
Perbuatan adalah sesuatu yang diperbuat/dilakukan, sebuah tindakan. Perbuatan
dibagi menadi dua, yaitu perbuatan hewani dan perbuatan manusiawi. Perbuatan
hewani didasarkan atas dorongan, naluri untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan
keinginan hawa nafsu. Sementara itu perbuatan manuiawi adalah perbuatan yang
didasarkan atas pertimbangan rasio dan kemauan yang berisi lagi luhur.
B. Rumusan Masalah
1. Potensi-potensi apa saja yang dimiliki manusia?
2. Dari manakah asal usul manusia?
3. Apa saja sifat yang melekat pada diri manusia?
4. Tabi’at buruk apa yang termasuk kelemahan manusia?
5. Seperti apa konsep manusia dalam pandangan islam?
6. Mengapa manusia memiliki kelebihan diatas makhluk yang lain?
C. Tujuan Pembuatan Makalah
Agar kita dapat mengetahui komponen-komponen tentang hakekat manusia
dalam pandangan islam, apa saja potensi yang dimiliki manusia, apa saja sifat yang
melekat pada diri manusia, tabi’at buruk yang termasuk dalam kelemahan manusia
serta mengapa manusia memiliki kelebihan atas makhluk yang lain.
Karena jika kita sudah mengetahui komponen-komponen tersebut kita akan lebih
bersyukur atas apa yang telah Allah limpahkan kepada kita dan selalu diingat bahwa
Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya. Jadi selalu bersyukur
dengan apa yang telah diberikan dan setiap manusia memiliki sifat, kelemahan dan
kelebihan masing-masing. Semoga kita selalu mensyukuri apa yang telah Allah
berikan kepada kita. Aamiin.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Tentang Hakekat Manusia


Konsep manusia dalam pandangan Islam adalah konsep sentral bagi setiap
disiplin ilmu sosial kemanusiaan yang menjadikan manusia sebagai objek formal dan
materialnya. Agar konsep manusia yang kita bangun bukan semata-mata merupakan
konsep yang spekulatif, maka kita harus bertanya pada zat yang mencipta dan
mengerti manusia, yaitu Allah SWT, melalui al-Qur’an. Lewat al-Qur’an Allah
memberikan rahasia-rahasia tentang manusia.
Secara etimologi istilah manusia di dalam al-Qur’an ada empat kata yang
dipergunakan, yakni al-Insan, al-Basyar, Bani Adam, Dzurriyat Adam, an-nas. Para
ahli kerohanian Islam atau lebih populer para ahli ilmu tasawuf, memandang manusia
bukan sekedar makhluk lahir yang berakal, akan tetapi manusia merupakan seorang
hamba Allah Ta’ala yang mempunyai dua dimensi lahiriyah dan bathiniyah. Berbicara
masalah pertumbuhan dan perkembangan, kata kunci utamanya yaitu perubahan.
Perubahan dalam diri manusia terdiri atas perubahan kualitatif akibat dari perubahan
psikis, dan perubahan kuantitatif akibat dari perubahan fisik.
B. Asal Usul Kejadian Manusia
Menurut kitab suci Al-Qur’an pada surat AL-HIJR (15), 28-29, asal usul
manusia adalah ketika Allah berfirman “Dan ingatlah ketika tuhanmu berfirman
kepada para malaikat, ”sesungguhnya aku akan menciptakan seseorang dari tanah liat
kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk, maka apabila aku telah
menyempurnakan kejadianya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh ciptaan-Ku maka
tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.
Ada beberapa tahap kejadian manusia diantaranya adalah:
1. Proses Kejadian Manusia Pertama (adam)
Dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa adam diciptakan oleh allah oleh
tanah yang kering kemudian dibentuk dengan sebaik-baiknya, setelah
sempurna maka allah meniupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup.
2. Proses Kejadian Manusia Kedua (siti hawa )
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh allah di dunia ini selalu
dengan keadaan berpasang-pasangan, demikian pula halnya dengan manusia,
allah berkehendak menciptakan lawan jenis untuk di jadikan teman hidup atau
bisa disebut dengan istri.
3. Proses Kejadian Manusia Ketiga (keturunan adam dan hawa )
Kejadian manuia ketiga adalah kejadian semua keturunan adam dan hawa
kecuali Nabi Isa A.S dalam proses ini dapat dilihat menurut Al-Qur’an dan Al-
hadist dan dapat juga ditinjau secara medis.

Dari penyajian diatas dapat disimpulkan bahwa asal usul manusia menurut Al-Qur’an
adalah manusia itu berasal dari sari pati tanah yang berasal dari lumpur hitam setelah itu
dibentuk, dan dalam penciptaanya terdapat tiga proses bagaimana Allah swt. Menciptakan
manusia dimuka bumi ini, dan semua itu sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an.

C. Potensi-Potensi Manusia
Manusia menurut agama Islam adalah makhluk Allah yang berpotensi. Di
dalam al-Quran ada tiga kata yang digunakan untuk menunjuk kepada manusia, kata
yang digunakan adalah bashar, insan atau nas dan bani adam. Potensi itu meliputi:
potensi jasmani (fisik), rohani (spiritual), dan akal (mind).
Ketiga potensi ini akan memberikan kemampuan kepada manusia untuk
menentukan dan memilih jalan hidupnya sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk
menentukan takdirnya. Semua itu tergantung dari bagaimana mereka memanfaatkan
potensi yang melekat dalam dirinya. Secara umum, macam-macam potensi manusia
terdiri dari:
1. Potensi fisik, merupakan organ fisik manusia yang dapat digunakan dan
diberdayakan untuk berbagai kepentingan dalam memenuhi kebutuhan hidup.
2. Potensi mental intelektual (intelectual quotient), merupakan potensi
kecerdasan yang ada pada otak manusia (terutama otak belahan kiri).
3. Potensi sosial emosional (emotional quotient), merupakan potensi kecerdasan
yang ada pada otak manusia (terutama otak belahan kanan).
4. Potensi mental spiritual (spiritual quotient), merupakan potensi kecerdasan
yang bertumpu pada bagian dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan
di luar ego atau jiwa sadar (bukan hanya mengetahui nilai, tetapi menemukan
nilai).
5. Potensi ketangguhan (adversity quotient), merupakan potensi kecerdasan
manusia yang bertumpu pada bagian dalam diri kita yang berhubungan dengan
keuletan, ketangguhan, dan daya juang yang tinggi.
Potensi-potensi tersebut, pada dasarnya memang belum terwujud secara optimal. Oleh
karena itu, dibutuhkan hal lain agar potensi tersebut dapat digunakan, tentu saja manusia
harus memiliki ambisi. Ambisi inilah yang mendorong orang untuk berusaha meraih
keinginannya. Tanpa ambisi, orang hanya akan merasa puas dengan kondisi yang dimilikinya
sekarang, tidak ada keinginan untuk mengubahnya menjadi lebih baik.

D. Kelemahan-Kelemahan Manusia
Ada 9 fakta kelemahan manusia disebutkan dalam Al Quran. Secara kodrati
manusia memiliki kelemahan (Q.S An-Nisa [4]: 28). Kelemahan manusia yang
disebutkan dalam Al-Quran bermacam-macam.
Beberapa di antaranya merupakan tabiat buruk manusia, diantaranya:
1. Manusia itu suka membantah
“Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al
Quran ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk
yang paling banyak membantah.” (Q.S Al-Kahfi: 54)
2. Manusia itu bersifat lemah
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan
bersifat lemah.” (Q.S An-Nisa: 28)
3. Manusia itu zalim dan bodoh
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh
manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.”
(Q.S Al-Ahzab: 72)
4. Manusia itu kikir
“Katakanlah(Muhammad), “Sekiranya kamu menguasai perbendaharaan
rahmat Tuhan-Ku, niscaya (perbendaharaan) itu kamu tahan, karena takut
membelanjakannya. ” Dan manusia itu memang sangat kikir.”
(Q.S Al-Isra’: 100)
5. Mencintai kehidupan dunia
“Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai
kehidupan dunia.” (Q.S Al-Qiyamah: 20)
6. Manusia suka melampaui batas
“Ketahuilah sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas.”
(Q.S Al-Alaq: 6)
7. Manusia kadang malas berbuat baik
“Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.” (Q.S Al-Ma’arij: 21)
8. Manusia senang berkeluh kesah dan gelisah
“Sesungguhnya manusia diciptakan berkeluh kesah lagi kikir.”
(Q.S Al-Ma’arij: 19)
9. Manusia sering tergesa-gesa
“Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan
kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku
mendatangkannya dengan segera.” (Q.S Al-Anbiya: 37)
E. Sifat-Sifat Manusia
1. Manusia itu lemah
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan
(bersifat) lemah.” (Q.S. Annisa: 28)
2. Manusia itu gampang terperdaya
“Wahai manusia! Apakah yang telah memperdayakan kamu sehingga berbuat
durhaka terhadap Tuhan-Mu yang maha mulia.” (Q.S Al-Infithar: 6)
3. Manusia itu lalai
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu.” (Q.S At-Takaatsur: 1)
4. Manusia itu penakut
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”
(Q.S Al-Baqarah: 155)
5. Manusia itu bersedih hati
“Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang
Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja (diantara mereka) yang beriman
kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebaikan, mereka mendapat
pahala dari Tuhan-Nya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak
bersedih hati.” (Q.S Al-Baqarah: 62)
6. Manusia itu tergesa-gesa.
"Dan manusia (seringkali) berdo’a untuk kejahatan sebagaimana (biasanya) ia
berdo’a untuk kebaikan. Dan memang manusia bersifat tergesa-gesa.”
(Al-Isra’: 11)
7. Manusia itu suka membantah
“Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah
yang nyata.” (Q.S. An-Nahl: 4)
8. Manusia itu suka berlebih-lebihan
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan
berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu
darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah
berdo’a kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya.
Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang
selalu mereka kerjakan.” (Q.S Yunus: 12)
9. Manusia itu pelupa
“Dan apabila manusia itu ditimpa bencana, dia memohon (pertolongan)
kepada Tuhan-Nya dengan kembali (taat) kepada-Nya; tetapi apabila Dia
memberikan nikmat kepadanya dia lupa ( akan bencana) yang pernah dia
berdo’a kepada Allah sebelum itu, dan diadakannya sekutu-sekutu bagi Allah
untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah, “Bersenang-
senanglah kamu dengan ke kafiranmu itu untuk sementara waktu. Sungguh,
kamu termasuk penghuni neraka.” (Q.S Az-Zumar: 8 )
10. Manusia itu suka berkeluh-kesah
“Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah.” (Q.S Al Ma’arij: 20)
11. Manusia itu kikir
“Katakanlah(Muhammad), “Sekiranya kamu menguasai perbendaharaan
rahmat Tuhan-Ku, niscaya (perbendaharaan) itu kamu tahan, karena takut
membelanjakannya. ” Dan manusia itu memang sangat kikir.”
(Q.S. Al-Isra’: 100)
12. Manusia itu suka kufur nikmat
“Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai
bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar
yang nyata (terhadap rahmat Allah).” (Q.S. Az-Zukhruf : 15)
13. Manusia itu zalim dan bodoh
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh
manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh. ”
(Q.S al-Ahzab: 72)
14. Manusia itu suka menuruti prasangkanya
“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja.
Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai
kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
kerjakan.” (Q.S Yunus: 36)
15. Manusia itu suka berangan-angan
“Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya
berkata: “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka
menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu
(kehancuran kami) dan kamu ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong
sehingga datanglah ketetapan Allah, dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh
(syaitan) yang amat penipu.” (Q.S al Hadid: 72)
F. Kelebihannya Atas Makhluk Lain
Pada prinsipnya, malaikat adalah makhluk yang mulia. Namun jika manusia
beriman dan taat kepada Allah SWT ia bisa melebihi kemuliaan para malaikat. Ada
beberapa alasan yang mendukung pernyataan tersebut.
1. Allah SWT memerintahkan kepada malaikat untuk bersyujud (hormat) kepada
Adam as. Allah berfirman saat awal penciptaan manusia
2. Malaikat tidak bisa menjawab pertanyaan Allah tentang al-Asma (nama-nama
ilmu pengetahuan) sedangkan Adam mampu karena memang diberi ilmu oleh
Allah SWT. “ Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya,
kemudian menjelaskan kepada para malaikat, lalu berfirman, sebutkanlah
kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang golongan yang benar.
Mereka menjawab, Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa
yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesunguhnya Engkaulah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Allah berfirman, Hai Adam, beritahukanlah
kepada mereka nama-nama benda ini. Maka setelah diberitahukannya nama-
nama benda itu, Allah berfirman, Bukankah sudah Ku katakan kepadamu,
bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan
mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.”
(Q S. Al Baqarah: 33).
3. Kepatuhan malaikat kepada Allah SWT. karena sudah tabiatnya, sebab
malaikat tidak memiliki hawa nafsu sedangkan kepatuhan manusia pada Allah
SWT. melalui perjuangan yang berat melawan hawa nafsu dan godaan syaitan.
4. Manusia diberi tugas oleh Allah menjadi khalifah dimuka bumi, “Ingatlah
ketika Tuhan-Mu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi…”(QS.Al Baqarah: 30).
Melihat pembahasan di atas, terlihat bahwa manusia memiliki kelebihan dari
makhluk lain. Karena sebagaimana kita ketahui, Allah telah menjadikan
manusia sebagai makhluk yang mulia.

Atas dasar fakta-fakta di atas, sudah sewajarnya kita sebagai manusia (makhluk
ciptaan Allah) senantiasa bersyukur atas karunia dan kasih sayang-Nya. Dan salah satu kunci
kesuksesan adalah bersyukur.
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
asal usul manusia menurut Al-Qur’an adalah manusia itu berasal dari sari pati
tanah yang berasal dari lumpur hitam setelah itu dibentuk, dan dalam penciptaanya
terdapat tiga proses bagaimana Allah swt. Menciptakan manusia dimuka bumi ini,
dan semua itu sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an.
Menurut agama islam manusia adalah makhluk Allah yang memiliki potensi
dan diberi kebebasan untuk menentukan takdirnya. Semua itu tergantung dari
bagaimana mereka memanfaatkan potensi yang melekat dalam diri mereka. Dan
sudah sewajarnya kita mensyukuri apa yang telah Allah berikan karna Allah sudah
menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya tanpa ada yang kurang satupun.
BAB IV

PENUTUP

1. Penutup
Demikianlah makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Tauhid Semester 1 Sekolah Tinggi Perguruan dan Ilmu Pengetahuan (STKIP)
Muhammadiyah Bogor Tahun Akademik 2021/2022.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, karena kami masih
dalam tahap belajar. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
agar kami dapat menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://ejournal.uinib.ac.id/
2. https://www.kompasiana.com/
3. http://ejournal.unis.ac.id/
4. https://www.obsessionnews.com/
5. https://www.republika.co.id/
6. https://www.coursehero.com/

Anda mungkin juga menyukai