Anda di halaman 1dari 4

Ringkasan materi buku siswa bab 3 C halaman 67 – 72

C.1. Perkembangan Demokrasi di Negara R I


Fase-fase perkembangan demokrasi di Indonesia :
1. Demokrasi Parlementer (1945 – 1959)
2. Demokrasi Terpimpin (1959 – 1966)
3. Demokrasi Pancasila (1966 – 1998)
4. Demokrasi Pancasila masa Reformasi (1998 – sampai sekarang)

1. Demokrasi Parlementer (1945 – 1959)

o Menurut UUD 1945, kurun waktu 1945 – 1949 demokrasi yg harus dilaksanakan adalah demokrasi
Indonesia dgn kabinet Presidensial, dengan adanya Maklumat Pemerintah tgl 14 November 1945 berubah
menjadi demokrasi Parlementer
o Th 1949 berlaku UUD Republik Indonesia Serikat thn 1949, Indonesia dibagi menjadi beberapa negara
bagian
dgn melaksanakan demokrasi Parlementer (sistim demokrasi liberal), Pemerintahan dijalankan oleh
Perdana Menteri,Presiden hanya sbg simbol negara yaitu sebagai kepala negara).
o Rakyat menolak bentuk Republik Indonesia Serikat (RIS), Pada tgl 17 agustus 1950 Presiden Soekarno
menyatakan kembali ke bentuk Negara Kesatuan dgn UUDS 1950.
o Pada masa UUDS 1950 diberlakukan, Demokrasi Parlementer msh tetap dipertahankan,pada
kenyataannya demokrasi parlementer tidak cocok dgn jiwa bangsa Indonesia.
Hal ini menimbulkan:
* Kabinet silih berganti
* Pembangunan tidak lancar
* Partai-partai lebih mengutamakan kepentingan partai dan golongannya.
o Keadaan ini sangat membahayakan kehidupan bangsa yang mengancam persatuan dan kesatuan.
Untuk mengatasi keadaan ini Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden pada tgl 5 Juli 1959
Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 sbb :
1. Pembubaran Konstituante.
2. Memberlakukan kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950.
3. Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS)
4. Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS).
o Dengan keluarnya Dekrit Presiden, maka demokrasi Parlementer berakhir.

2. Demokrasi terpimpin (1959 – 1966)


o Periode ini disebut dgn era Orde Lama
o UUD yg digunakan adalah UUD negara RI tahun 1945 dgn sistim demokrasi terpimpin.
o Pengertian “terpimpin” pada sila keempat yaitu “ dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan”.
o Pengertian “terpimpin” menurut Presiden yaitu pimpinan terletak di tangan pemimpin besar revolusi.
Dengan demikian, pemusatan kekuasaan terletak ditangan Presiden.

o Pemusatan kekuasaan ditangan Presiden menimbulkan penyimpangan dan penyelewengan terhdp


Pancasila dan UUD negara RI tahun 1945 yg mencapai puncaknya terjadi kudeta oleh PKI tgl 30
September 1965 (G 30 S / PKI) sebagai malapetaka nasional bagi bangsa Indonesia.
o Pada masa demokrasi Terpimpin telah terjadi beberapa penyimpangan sbb ;
1. Presiden mengangkat anggota MPRS berdasarkan Penetapan Presiden no. 2 tahun 1959.
2. Presiden membubarkan DPR pd tgl 5 maret 1960 karena DPR tdk menyetujui RAPBN yg diajukan, dan
Presiden membentuk DPR – GR pd tgl 24 Juni 1960.
3. Pengangkatan Presiden seumur hidup melalui Ketetapan MPRS no III/MPRS/ 1963.
4. Presiden melakukan pengintegrasian lembaga-lembaga negara berdasarkan Penetapan Presiden no. 94
thn 1962 tgl 6 maret 1962, yaitu Ketua MPRS, Ketua DPR-GR, Wakil ketua DPA mendapat kedudukan sbg
Wakil Menteri Pertama, Ketua MA, wakil-wakil ketua MPRS dan DPR-GR mendapat kedudukan sbg
menteri.
5. Penyimpangan politik luar negeri, Indonesia hanya bekerjasama dengan negara-negara sosialis –
Komunis dan melakukan konfrontasi dgn hampir semua negara barat.
6. Presiden membubarkan partai Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia yg sesuai dgn nilai-nilai Pancasila,
justru memberi kesempatan Partai Komunis Indonesia (PKI) yg jelas-jelas bertentangan dgn Pancasila
untuk berkembang di Indonesia.
1
o Penyimpangan tersebut membuat stabilitas politik, stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat
terganggu, serta kehidupan ketatanegaraan tdk berjalan sebagaimana mestinya.
o Puncak kekacauan ini adalah terjadi peristiwa Gerakan 30 September 1965 oleh PKI.
o Keadaan negara yg tidak stabil menimbulkan reaksi dari berbagai kalangan masyarakat, pemuda, pelajar,
mahasiswa, dll.
o Yang kemudian mengajukan tiga tuntutan rakyat (Tritura), isinya :
1. Bubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI)
2. Bersihkan kabinet dari unsur Partai Komunis Indonesia (PKI)
3. Turunkan harga dan perbaiki ekonomi.
o Tuntutan rakyat mendapat tanggapan dari pemerintah untuk mengambil tindakan nyata, terutama
memulihkan keamanan dan ketertiban dalam negeri yaitu dgn dikeluarkan Surat Perintah 11 Maret 1966
(Super semar) dari Presiden Soekarno kepada Letjen Soeharto, yang kemudian hari masa kepemimpinan
negara beralih dari Presiden Soekarno kepada Letjen Soeharto selaku pengemban supersemar, yang
dikenal dengan sebutan masa ORDE BARU.

3. Demokrasi Pancasila (1966 – 1998)


o Pada periode ini dikenal dengan pemerintahan orde baru yang bertekad melaksanakan Pancasila dan
UUD negara RI tahun 1945 secara murni dan konsekwen
o Pada masa orde baru dilaksanakan demokrasi Pancasila dan mengembalikan fungsi lembaga tertinggi dan
tinggi negara sesuai amanat UUD negara RI tahun 1945.
o Dalam demokrasi Pancasila, musyawarah untuk mufakat sangat diharapkan , karena setiap keputusan
dalam musyawarah hendaknya dapat dicapai dengan mufakat. Bila tidak tercapai mufakat, maka
keputusan ditempuh melalui pemungutan suara terbanyak.
o Demokrasi berdasarkan Pancasila dan UUD negara RI tahun 1945 memiliki keunggulan :
a) Pengambilan keputusan diutamakan dengan musyawarah mufakat dalam semangat kekeluargaan
b) Mengutamakan keselarasan dan keseimbangan antara hak dan kewajiban, antara kepentingan
pribadi dan kepentingan umum
c) Mengutamakan kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan
golongan
o Namun dalam pelaksanaannya: kekuasaan dan masa jabatan presiden tidak dibatasi periodenya, maka
kekuasaan menumpuk pada presiden, sehingga terjadi penyalahgunaan kekuasaan.
Hal ini ditandai dengan: Suburnya budaya Korupsi, Kolusi, dan nepotisme (KKN), Kebebasan berbicara
dibatasi, Praktik demokrasi menjadi semu, lembaga negara berfungsi sebagai alat kekuasaan
pemerintah.
o Keadaan ini melahirkan gerakan reformasi disegala bidang yang dipelopori mahasiswa.
o Puncaknya Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden, dan digantikan oleh B.J. Habibie.

4. Demokrasi Pancasila masa Reformasi 1998 – sampai sekarang.


o Pada periode ini yang dikembangkan adalah demokrasi yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD negara
RI tahun 1945 dengan penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan peraturan yang tidak
demokratis, meningkatkan peran lembaga-lembaga negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan
tanggung jawabnya.
o Demokrasi Pancasila dimasa reformasi telah dimulai dengan terbentuknya DPR-MPR hasil pemilu 1999
yang memilih Presiden dan wakil Presiden, serta terbentuknya lembaga-lembaga tinggi negara.
o Bergulirnya reformasi dengan perubahan disegala bidang kehidupan menandakan tahap awal bagi transisi
demokrasi di Indonesia.

2
Tugas untuk siswa.

Setelah kamu membaca buku siswa halaman 66 – 72, dan ringkasan materi ini, selanjutnya :
1. Carilah bahan bacaan tambahan dari sumber lainnya tentang demokrasi Pancasila yang memuat :
pengertian demokrasi Pancasila, prinsip-prinsip demokrasi Pancasila, ciri-ciri demokrasi Pancasila , asas-asas
demokrasi Pancasila. Setelah kamu temukan kemudian unduhlah, selanjutnya tempelkan dibuku tugasmu.

2. Perhatikan tabel yang ada pada halaman 73 buku siswa (Tugas 3.1) dan salinlah ke buku tugasmu, kemudian
tulislah apa yang sudah kamu ketahui ke dalam tabel tersebut !

No Demokrasi Kelebihan Kekurangan

1. Liberal

2. Terpimpin

Pancasila
3. masa Orde
Baru

Pancasila
4. masa
Reformasi

3
4

Anda mungkin juga menyukai