Anda di halaman 1dari 4

1.

Source code
clc;
f=inline('(x*x)-(x+1)*(2*x-1)');
x0=input('input nilai x0 :');
x1=input('input nilai x1 :');
error=input('masukkan batas error :');
i=input('masukkan iterasi maksimum :');
iterasi=1;
disp('----------------------------');
disp(' i    x    f(x)  e');
disp('----------------------------');
while abs (f(x1))>error &(iterasi<=i)
    x=x1-f(x1)*(x1-x0)/(f(x1)-f(x0));
    e=abs(x1-x0)/x1*100;
    disp(sprintf('%3g %10.7f %10.7f %10.3f
%\n',iterasi,x,f(x),e));
    x0=x1;
    x1=x;
    iterasi=iterasi+1;
end
disp('----------------------------');
disp(sprintf('akar peesamaan di x=%10.7f',x));

2. Output
 Dibatasi oleh iterasi
 Di batasi oleh error

Aproksimasi

Aproksimasi adalah pembulatan nilai terhadap hasil pengukuran dan tidak berlaku untuk
hal yang sifatnya eksak (seperti hasilnya membilang atau menghitung). Ada tiga cara
pendekatan dalam pembulatan hasil pengukuran yaitu:

1. Pembulatan ke Satuan Ukuran Terdekat


Jika angka berikutnya lebih dari atau sama dengan 5 (≥5), maka angka di depannya
ditambah satu dan jika angka berikutnya kurang dari 5 (<5), maka angka ini dihilangkan
dan angka di depannya tetap. Contoh : 3,17 centigram (dibulatakan ke centigram
terdekat), maka posisi 1 adalah tempat satuan ukuran yang diinginkan dan 7 ≥ 5,
sehingga angka didepannya ditambah satu, misal 1 + 1 =2. Jadi, 3,17 centigram = 3,2
centigram, jika dibulatkan ke centigram terdekat.
2. Pembulatan ke banyaknya angka atau tempat desimal
Cara ini digunakan untuk memudahkan dalam menyederhanakan perhitungan,
sesuai dengan ketelitian yang diinginkan. Contoh : Bulatkan hasil pengukuran 52,35627
centigram sampai dengan empat tempat desimal dan sampai dengan dua tempat
desimal. 52,35627 centigram = 52,3563 (dibulatkan sampai dengan empat
tempat desimal) 52,35627 centigram = 52,36 (dibulatkan sampai dengan dua tempat
desimal)
3. Pembulatan ke banyaknya angka penting (signifikan) 
Nilai signifikan adalah suatu nilai dimana jumlah angka ditentukan sebagai batas nilai
tersebut diterima atau tidak. Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut
angka penting, terdiri atas angka-angka pasti dan angka-angka terakhir yang ditaksir.
Pembulatan ke angka penting mengacu pada aturan angka paenting berikut.“Semua
angka bukan nol adalah penting, dan angka nol adalah penting, kecuali angka nol yang
berada di depan angka bukan nol pada bilangan desimal kurang dari satu.”
Contoh : 5,2536 km (memiliki lima angka penting karna semua angka merupakan angka
bukan nol) 0,002547634 m (memiliki tujuh angka penting karena angka nol di depan
angka bukan nol bukan angka penting) Kesalahan didefinisikan sebagai selisih antara
nilai sebenarnya dan nilai hasil  pengukuran.

Error

Galat / error Numerik 

 Metode numerik tidak mengutamakan diperolehnya jawaban eksak dari persoalan


yang diselesaikan.
    Penyelesaian yang digunakan adalah penyelesaian pendekatan, sehingga biasanya
munculnya error
  Galat Numerik muncul dari adanya aproksimasi untuk menyatakan operasi dan
besaran matematis yang eksak.
 Dalam penyelesaian error dibuat sekecil mungkin
  Error yang kecil ditunjukkan oleh Konvergenitas

Galat (kesalahan) terdiri dari tiga bagian :

 Galat Mutlak
Kesalahan mutlak dari suatu angka, pengukuran atau perhitungan.
Kesalahan = Nilai eksak – Nilai perkiraan
Contoh : x = 3,141592 dan x*=3,14, maka galat mutlaknya adalah, E = 3,141592 –
3,14 = 0,001592
 Galat relatif e dari a
  Persentase Galat
Persentase galat adalah 100 kali galat relatif à e * 100%

Macam-macam Error

1. Error Bawaan

 Merupakan kesalahan dari nilai data.

 Dapat terjadi karena salah menyalin data, salah membaca skala,

 Kesalahan karena kurangnya pengertian atau pemahaman mengenai data yang diukur

 Kadang disebut juga sebagai error eksperimen jika terjadi saat eksperimen.

2. Error Pemotongan 
 Error pemotongan terjadi karena tidak dilakukannya hitungan sesuai dengan prosedur
matematis yang benar

 Sebagai contoh suatu proses tak berhingga diganti dengan proses berhingga.

3. Error Pembulatan

 Terjadi karena tidak diperhitungkannya beberapa angka terakhir dari suatu bilangan,

 Bilangan dibulatkan pada posisi ke-n dengan membuat semua angka di sebelah
kanannya menjadi nol.

Contoh :
8632574 dibulatkan menjadi 8633000 3,1415926 dibulatkan menjadi 3,14

Perhitungan Galat

kesalahan
 Kesalahan relatif pecahan =
nilai sebenarnya
 Selisaih nilai pendekatan terhadap nilai sebenarnya (true error)
nilai sebenarnya−nilai yang didapatkan
Et= x 100%
nilai sebenarnya

 Selisih nilai pendekatan sekarang dengan pendekatan sebelumnya


aproksimasi sekarang−aproksimasi sebelumnya
Ea= x 100%
aproksimasi sekarang

Anda mungkin juga menyukai