462 906 1 SM
462 906 1 SM
2 Maret 2016
Abstract
This study aims to provide empirical evidence about the factors that affect tax avoidance.
This study aimed to analyze the amount of the audit committee, institutional ownership, board of
independent commissioners (PDKI), firm size (Size), leverage (DER), profitability (ROA) can
affect the tax avoidance in the banking companies go public listing on the Stock Exchange.
The data used is secondary data with a sample of 23 companies listed on the Stock
Exchange the period 2011 - 2013. In order to meet the goal of the research hypotheses were
tested with multiple regression analysis.
From the sixth test of independent variables, variables with significant influence on tax
avoidance is and institutional ownership. And five variables do not affect tax avoidance is the
auditing committee, the board of Independent (PDKI), firm size, leverage, and profitability
Keyword : the audit committee, institutional ownership, board of independent
commissioners, firm size, leverage, profitability , tax avoidance
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unpand
Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unpand
Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unpand
Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016
undang perpajakan tersebut yang akan (Dyreng at al, 2008 dalam Prakoso, 2014.
mempengaruhi penerimaan negara dari Mantan Menteri Keuangan Agus
sektor pajak (Matgoting, 1999 dalam Ni Martowardojo sebelum melepas jabatannya
Nyoman dan I ketut, 2014). Penghindaran mengatakan, ada ribuan perusahaan
pajak yang dilakukan perusahan tertentu saja multinasional yang tidak menjalankan
melalui kebijakan yang diambil oleh kewajibannya kepada negara. Agus Marto
pemimpin perusahaan itu sendiri. Dimana menyebut hampir 4.000 perusahaan tidak
pimpinan karakter yang berbeda – beda. membayar pajaknya selama 7 tahun (Wirna
Seorang pemimpin perusahaan bisa saja Yola Gust, 2013).
memiliki karakter risk taker atau risk avers Komite audit yang digunakan dalam
yang tecermin dari besar kecilnya resiko penelitian Prakoso (2014) ditemukan
perusahaan (Budiman, 2012 dalam Ni banhwa komite audit tidak mempengaruhi
Nyoman dan I ketut, 2014). penghindaran pajak. Tetapi hasil ini tidak
Pertumbuhan industri yang cukup sesuai dengan hasil penelitian yang
signifikan menyebabkan pemerintah dilakukan oleh Tomi dan Marian (2013),
Indonesia pada tahun 2008 melakukan Nuralifmida dan lulus (2012) yang
reformasi perpajakan yang menghasilkan menyatakan bahwa komite audit
revisi UU No. 36 Tahun 2008. Hasil dari mempengaruhi penghindaran pajak.
revisi tersebut merupakan pemberian Variabel kepemilikan institusional yang
insentif kepada WP Badan yaitu penurunan digunakan dalam penelitian Febri,dkk
tarif pajak. Pajak dalam perusahaan (2013) dihasilkan kepemilikan institusional
mendapatkan perhatian yang cukup mempengaruhi penghindaran pajak. Hasil
signifikan karena berhubungan langsung ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang
dengan jumlah laba yang dihasilkan (Hanum dilakukan oleh Gusti Maya Sari (2014), Ni
dan zulaikha (2013). Untuk mengukur Nyoman dan I Ketut (2014) yang
seberapa baik sebuah perusahaan mengelola menyatakan bahwa kepemilikan
pajaknya adalah dengan melihat tarif institusional tidak mempengaruhi
efektifnya (Karayan dan Swenson, 2007 penghindaran pajak.
dalam Hanum dan Zulaikha, 2013).
Fenomena penghindaran pajak di METODE PENELITIAN
Indonesia, pada tahun 2005 terdapat 750 Komite urusan fiskal dari
perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) Organization for Economic Cooperation
yang ditengarai melakukan penghindaran and Development (OECD) menyebutkan
pajak dengan melaporkan rugi dalam waktu tiga karakter penghindaran pajak :
5 tahun berturut - turut dan tidak membayar 1. Adanya unsur artifisial di mana berbagai
pajak (Bappenas, 2005 dalam Prakoso pengaturan seolah-olah terdapat
(2014). Berdasarkan data pajak yang di di dalamnya padahal tidak, dan ini
sampaikan oleh Dirjen Pajak pada tahun dilakukan karena ketiadaan faktor pajak.
2012 ada 4.000 perusahaan PMA yang 2. Memanfaatkan loopholes dari undang -
melaporkan nihil nilai pajaknya, perusahaan undang atau menerapkan ketentuan -
tersebut diketahui ada yang mengalami ketentuan legal untuk berbagai tujuan,
kerugian selama 7 tahun berturut - turut. padahal bukan itu yang sebetulnya
Perusahaan tersebut umumnya bergerak dimaksudkan oleh pembuat undang-
pada sektor manufaktur dan pengolahan undang.
bahan baku (Dirjen Pajak, 2013 dalam 3. Para konsultan menunjukan alat atau
Prakoso, 2014). di Amerika paling tidak cara untuk melakukan penghindaran
terdapat seperempat dari jumlah perusahaan pajak dengan syarat Wajib Pajak
telah melakukan penghindaran pajak yakni penghindaran pajak dapat dilakukan
dengan melakukan pembayaran pajak dengan berbagai cara sebagai berikut:
kurang dari 20% padahal rata- rata pajak a) Memindahkan subjek pajak dan/atau
yang dibayarkan perusahaan mendekati 30% objek pajak ke negara-negara yang
Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016
menjadi akibat, karena adanya variabel Proporsi Komisaris Jumlah Komisaris Independen
bebas (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian Independen =
Jumlah seluruh Dewan Komisaris
ini variabel dependen adalah penghindaran
pajak (Tax avoidance)
Varibel Independen ( X4 ) : Ukuran
Perusahaan
Variabel Independen Ukuran perusahaan umunya dibagi
Variabel independen merupakan tipe
menjadi 3 kategori yaitu large firm, medium
variabel yang menjelaskan atau
firm and small firm. Tahap kedewasaan
mempengaruhi varibel yang lain
perusahaan ditentukan berdasarkan total
(Indriantoro dan Supomo, 1999). Variabel
aktiva, semakin besar total aktiva
independen yang akan diuji dalam penelitian
menunjukan bahwa perusahaan memiliki
ini adalah variabel komite audit,
prospek baik dalam jangka waktu yanng
kepemilikan institusional, proporsi dewan
relatif panjang (Gusti Maya Sari, 2014).
komisaris, ukuran perusahaan (Size),
Ukuran Perusahaan (Size) = Logaritma
leverage (DER), profitabilitas (ROA).
Nutural Total Aset
Varibel Independen ( X1 ) : Komite Audit
Varibel Independen ( X5 ) : Leverage
Komite audit merupakan alat yang
(DER)
efektif untuk melakukan mekanisme
Leverage adalah salah satu rasio
pengawasan, sehingga dapat mengurangi
keuangan yang menggambarkan hubungan
biaya agensi dan meningkatkan kualitas
antara hutang perushaaan terhadap modal
pengungkapan perusahaan (Said et al. 2009
maupun aset perusahaan. Rasio leverage
dalam Hanum dan Zulaikha, 2013).
menggambarkan sumber dana operasi yang
digunakan oleh perusahaan. Rasio leverage
Varibel Independen ( X2 ) : Kepemilikan
juga menunjukan risiko yang dihadapi
Institusional
perusahaan (Wirna Yola Gusti, 2013).
Biasanya institusi menyerahkan
Total Hutang
tanggung jawab kepada devisi tertentu untuk
DER =
mengelola investasi perushaaan. Keberadaan
Modal Sendiri
institusi yang memantau secara profesional
.
perkembangan investasinya menyebabkan
Varibel Independen ( X6 ) : Profitabilitas
tingkat pengendalian terhadap tindakan
(ROA)
manajemen sangat tinggi sehingga potensi
ROA mengukur efektivitas
dapat ditekan.
keseluruhan dalam menghasilkan laba
melalui aktiva yang tersedia, daya untuk
Varibel Independen ( X3 ) : Proporsi menghasilkan laba dari modal yang di
Dewan komisaris Independen
investasikan. Menghitung ROA dengan
Komisaris independen didefinisikan
menggunakan rumus laba bersih setelah
sebagai seorang yang tidak terafiliasi dalam
pajak dibagi dengan total aktiva (Halim,
segala hal dengan pemegang saham
2009 dalam Annisa Fadilla, 2015).
pengendali, tidak memiliki hubungan afiliasi
Laba Bersih
dengan direksi atau dewan komisaris serta
ROA =
tidak menjabat sebagai direktur pada suatu
Toatal Aset
perusahaan yang terkait dengan perusahaan
pemilik menurut peraturan yang dikelurkan
Populasi
oleh BEI Menurut Ni Nyoman dan I Ketut,
Populasi adalah wilayah generalisasi
(2014) Proporsi Dewan Komisaris
yang terdiri atas obyek atau subyek yang
Independen diukur dengan rasio sebagai
mempunyai kualitas dan karakteristik
berikut :
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik
Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016
Tabel 1.
Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov N= 69
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 69
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .05913932
Most Extreme Absolute .247
Differences Positive .116
Negative -.247
Kolmogorov-Smirnov Z 2.054
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data diolah dengan SPSS, 2016.
Tabel 2.
Uji Glejser
Coefficientsa
Stand
Unstandardized ardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std. Si To V
Model B Error Beta T g. lerance IF
1 (Cons .7 .4
.042 .058
tant) 14 79
Komi .0 .9 .57 1.
.000 .002 .012
te_audit 70 44 2 748
Kep_ - - .8 .74 1.
.000 -.023
INST 2.171E-5 .148 83 2 347
PDKI 1. .1 .73 1.
.042 .028 .235
495 42 4 362
Size - .5 .46 2.
-.001 .002 -.134
.676 02 3 159
DER .2 .8 .52 1.
.000 .002 .039
07 37 2 915
ROA - .3 .39 2.
-.481 .511 -.202
.942 51 3 543
a. Dependent Variable:
Abs_Res
Sumber : data yang diolah, 2016
Coefficientsa
Stand
ardized
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Statistics
Std. S To V
Model B Error Beta T ig. lerance IF
1 (Cons .23 2. .0
.082
tant) 2 821 07
Komi .00 1. .2 .5 1.
.004 .178
te_audit 5 298 00 72 748
Kep_ .00 5. .0 .7 1.
.000 .620
INST 1 167 00 42 347
PDKI - - .6 .7 1.
.040 -.055
.018 .455 51 34 362
Size - - .4 .4 2.
.003 -.112
.002 .735 66 63 159
DER .00 - .9 .5 1.
.002 -.014
0 .096 24 22 915
ROA - - .4 .3 2.
.723 -.120
.528 .730 69 93 543
a. Dependent Variable:
CETR
Sumber : Hasil pengolahan data dengan program SPSS, 2016.