Anda di halaman 1dari 6

JURNAL KARYA TULIS ILMIAH

KORELASI VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK


KELAS XII TKJ DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI LAYANAN JARINGAN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Kajian Teori
BAB II METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
B. Subjek Penelitian
C. Jenis Penelitian
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
E. Teknik Analisa Data
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
PUSTAKA ACUAN
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan upaya untuk mempersiapkan generasi muda dalam
menyambut dan menghadapi perkembangan jaman di era global. Maka pendidikan
harus dilaksanakan sebaik mungkin sehingga menghasilkan pendidikan yang
berkualitas dan meningkatnya kualitas sumber daya manusia. Perkembangan teknologi
berdampak pada bidang pendidikan. Proses pembelajaran tidak terlepas dari media,
metode, dan hasil belajar. Media dapat digunakan sebagai sarana dalam memberikan
materi pendidikan yang disampaikan oleh guru kepada siswa. Sedangkan metode
belajar mengatur pada pengorganisasian bahan ajar dan strategi penyampaiannya.
Selanjutnya hasil belajar diukur dengan efektif dan efisien untuk mengetahui
kemampuan dan minat siswa terhadap mata pelajaran.
Salah satu persoalan yang dihadapi umumnya oleh lembaga-lembaga
pendidikan tinggi maupun pendidikan menengah bidang kejuruan sebagaimana yang
dihadapi oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), bukan saja menyangkut output
tetapi juga outcomes pendidikan. Mengadopsi Harrel (1996) dalam Morley (2001),
output pendidikan, merupakan hasil langsung dari suatu pelaksanaan internal program
dan proses pendidikan dengan ukuran kuantitatif, seperti jumlah lulusan, nilai rata-rata
IPK, nilai UN dan US, jumlah siswa yang lolos standar uji kompetensi, lama masa
studi, jumlah siswa yang melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, lama waktu
sebelum memperoleh pekerjaan, dan lain-lain. Outcomes pendidikan, adalah produk
dari program dan proses pendidikan yang lebih bermakna kualitatif, yaitu bagaimana
lulusan itu bermanfaat dan dapat menciptakan perubahan baik bagi dirinya sendiri
maupun masyarakat secara umum. Sebagai misal, outcomes ini menyangkut
pekerjaan, karir, penghasilan, dan kesejahteraan individu lulusan, serta kontribusinya
bagi peningkatan kesejahteraan keluarga, masyarakat, dan lingkungannya. Selama ini,
orientasi dan kriteria mutu, efektifitas dan efisiensi pendidikan, serta relevansi
pendidikan masih terbatas pada persoalan output. Sekarang, terlebih lagi terkait
dengan rencana peningkatan proporsi jumlah siswa SMK yang diharapkan
berkelanjutan secara konsisten, persoalan out-comes menjadi salahsatu faktor yang
krusial.
SMK Otomindo sebagai salah satu sekolah kejuruan yang menyediakan
kompetensi keahlian Teknik Kenderaan Ringan Otomotif (TKRO), Teknik Komputer
Jaringan (TKJ). Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum berbasis KTSP tahun
2006. Model pembelajaran yang digunakan untuk kedua kompetensi adalah teori dan
praktek. Proses pembelajaran berjalan dengan baik karena fasilitas untuk belajar telah
tersedia. Dalam perjalanan proses belajar tidak dipungkiri adanya masalah terkait
dengan kondisi anak-anak dari perekonomian kalangan menengah kebawah. Akibat
faktor ekonomi orang tua, maka kondisi motivasi belajar jadi menurun.
Dalam dunia pendidikan, terutama dalam kegiatan belajar, bahwa kelangsungan
dan keberhasilan proses belajar mengajar bukan hanya dipengaruhi oleh faktor
intelektual saja, melainkan juga oleh faktor-faktor nonintelektual lain yang tidak kalah
penting dalam menentukan hasil belajar seseorang, salah satunya adalah kemampuan
seseorang siswa untuk memotivasi dirinya. Mengutip pendapat Daniel Goleman (2004:
44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan
80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan
emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri,
mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati
serta kemampuan bekerja sama.
Motivasi sangat penting artinya dalam kegiatan belajar, sebab adanya motivasi
mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya motivasi akan
melemahkan semangat belajar. Motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar;
seorang siswa yang belajar tanpa motivasi (atau kurang motivasi) tidak akan berhasil
dengan maksimal. Motivasi memegang peranan yang amat penting dalam belajar,
Maslow (1945) dengan teori kebutuhannya, menggambarkan hubungan hirarkhis dan
berbagai kebutuhan, di ranah kebutuhan pertama merupakan dasar untuk timbul
kebutuhan berikutnya. Jika kebutuhan pertama telah terpuaskan, barulah manusia
mulai ada keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang selanjutnya. Pada kondisi
tertentu akan timbul kebutuhan yang tumpang tindih, contohnya adalah orang ingin
makan bukan karena lapar tetapi karena ada kebutuhan lain yang mendorongnya. Jika
suatu kebutuhan telah terpenuhi atau perpuaskan, itu tidak berarti bahwa kebutuhan
tesebut tidak akan muncul lagi untuk selamanya, tetapi kepuasan itu hanya untuk
sementara waktu saja. Manusia yang dikuasai oleh kebutuhan yang tidak terpuaskan
akan termotivasi untuk melakukan kegiatan guna memuaskan kebutuhan tersebut
(Maslow, 1954).

2. Perumusan Masalah
a. Bagaimana motivasi
b. Bagaimana guru dapat mengembangkan sumber daya manusia dalam penguasaan
teknologi sebagai media pembelajaran.
c. Mengetahui indikator pencapaian belajar siswa simultan dan mengukur efektifitas
belajar yang dapat mendorong siswa dalam mencapai kompetensi.

3. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui peran visual sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan daya
pemahaman siswa dalam belajar.
b. Sebagai acuan bagi para guru untuk memanfaatkan teknologi computer dalam
media pembelajaran.
4. Manfaat Penelitian
a. Membantu pihak sekolah untuk mengembangkan pembelajaran dengan metode
modeling yang dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar.
b. Keterlibatan guru untuk meningkatkan kemampuan penggunaan visual dalam
pembelajaran.

5. Kajian Teoritis
a. Konsep Teknologi Informasi Dalam Dunia Pendidikan
Teknologi informasi merupakan pengembangan dari teknologi komputer yang
dipadukan dengan teknologi informasi. Kemajuan teknologi terlihat sedemikian
pesatnya sehingga telah mampu mereduksi ruang dan waktu (time and space).
Dalam dunia pendidikan teknologi informasi sudah menjadi hal yang penting selain
menjadi sumber informasi tapi sudah menjadi media pembelajaran. Pesatnya ilmu
pengetahuan dan teknologi serta tersedianya sumber daya manusia yang
berkualitas, fasilitas teknologi informasi memungkinkan dimanfaatkan oleh dunia
pendidikan dalam kegiatan proses belajar mengajar sehingga target yang
diharapkan dapat terjadi.
b. Sumber Daya Guru.
c. Mengetahui indikator pencapaian belajar siswa simultan dan mengukur efektifitas
belajar yang dapat mendorong siswa dalam mencapai kompetensi.

Anda mungkin juga menyukai