Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2

“FSK MODULATOR”

DISUSUN OLEH :

NAMA : HANIAH FATHIN

NIM : 1905061014

KELAS : TK-5B

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

TA : 2020 / 2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 2


I. TUJUAN ................................................................................................................................ 3
II. DASAR TEORI ................................................................................................................... 3
III. ALAT DAN BAHAN ......................................................................................................... 6
IV. LANGKAH PERCOBAAN .............................................................................................. 6
V. TABEL PENGAMATAN ................................................................................................... 6
VI. ANALISA DATA ............................................................................................................... 7
VII. KESIMPULAN ................................................................................................................. 7

2
Modulator FSK (Frequency Shift Keying)

I. TUJUAN
1. Mengetahui prinsip kerja FSK
2. Mengetahui penggunaan PLL LM565 untuk mendeteksi sinyal FSK.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan modulasi dan demodulasi FSK

II. DASAR TEORI


Pada sistem digital baseband, sinyal ditransmisikan langsung tanpa perantara.
Karena sinyal baseband beroperasi pada frekuensi yang relative rendah, maka sinyal
baseband sesuai untuk transmisi lewat kabel, kabel coaxial maupun fiber optik. Namun,
sinyal baseband tidak dapat ditransmisikan melalui radio link maupun satelit karena akan
dibutuhkan antenna yang superbesar untuk memancarkan spectrum sinyal dengan
frekuensi rendah. Spektrum sinyal dapat digeser menuju frekuensi tinggi dengan
memodulasi sinyal pembawa yang berfrekuensi tinggi tersebut dengan sinyal baseband
(pesan).

Dalam komunikasi digital, sinyal pesan yang digunakan untuk memodulasi sinyal
pembawa merupakan sinyal digital. Sinyal digital merupakan sinyal yang terdiri atas
jumlah simbol tertentu. Sinyal tersebut dapat dikatakan biner apabila sinyal hanya terdiri
atas dua simbol. Sedangkan sinyal digital yang terdiri atas M symbol dapat dikatakan
sebagai pesan M-ary. Salah satu cara penyaluran sinyal digital adalah dengan cara
memodulasikan sinyal tersebut ke dalam frekuensi tertentu yang disebut dengan
Frequency Shift Keying.

Apabila data bit ditransmisikan dengan cara mengubah frekuensi, skema


modulasi ini dinamakan dengan frequency shift-keying. Pada gambar 1, di bawah ini
dapat dilihat bahwa bit 0 dan bit 1 ditransmisikan pada frekuensi yang berbeda. Dua
frekuensi ini dinamakan mark dan space. Frekuensi yang digunakan untuk mewakili bit
‘1’ dinamakan mark, sedangkan frekuensi yang digunakan untuk mewakili bit ‘0’
dinamakan space. Untuk membangkitkan sinyal FSK diperlukan dua buah osilator

3
(a) Sinyal data

(b) Sinyal termodulasi FSK Gambar 1. Sinyal FSK

untuk menghasilkan sinyal termodulasi yang memiliki dua frekuensi berbeda yang
mewakili masing-masing bit masukan.

Proses demodulasi pada FSK dapat digunakan dengan menggunakan Phase Locked Loop.
Phase Locked Loop umumnya terdiri atas detektor fasa, loop filter, loop amplifier dan
VCO (Voltage Controlled Oscillator).

Gambar 2. Blok diagram PLL

Sinyal masukan dan sinyal keluaran VCO adalah:

𝑣𝑖(𝑡) = 𝐴𝑖 sin[2 𝜋 𝑓𝑖 𝑡 + 𝜃(𝑡)] (1)

𝑣𝑜(𝑡) = 𝐴𝑜 sin[2 𝜋 𝑓𝑜 𝑡 + 𝜑(𝑡)] (2)

Detektor fasa memiliki berbagai jenis, namun salah satunya terdiri atas mixer dan
lowpass filter. Sehingga keluaran detector fasa menghasilkan persamaan

(3)

Dari persamaan tersebut dihasilkan fasa error. Keluaran detektor fasa kemudian di-filter
(LPF) dan diperkuat hingga akhirnya memasuki VCO kembali. Sinyal yang dihasilkan

4
oleh PLL pada akhirnya merupakan sinyal yang diperoleh dengan cara melakukan
sinkronisasi frekuensi dan fasa keluaran VCO dan sinyal input. Bila sinyal input dan
sinyal keluaran VCO sudah sebanding, maka sinyal tersebut akan keluar sebagai sinyal
hasil demodulasi.

Teknik FSK ini banyak digunakan untuk transmisi informasi Teletype. Standar FSK
yang digunakan 2124 Hz merupakan tanda atau 1, dan 2975 Hz merupakan ruang atau 0.
Sedangkan untuk transmisi data saluran telepon dan sambungan telepon rumah,
menggunakan frekuensi, ruang = 1270 Hz, tanda = 1.0701Hz dan ruang = 2.225Hz, tanda
= 2.025Hz. Disini terdapat perbedaan celah (gap) frekuensisinyal FSK sama dengan 200
Hz.

Dalam percobaan disini menggunakan frekuensi masing-masing 1070 Hz dan 1270 Hz


untuk mewakili ruang dan tanda.. Gambar 3, merupakan rangkaian percobaan, sebuah
Osilator tegangan dikendalikan (VCO), LM565 akan menghasilkan dua frekuensi. Pada
LM565, tegangan catu, Vcc, ditempatkan pada pin 8 dan Vin pada pin 5, tegangan kontrol
VCO ditempatkan untuk pin 5. Jika Vcc adalah konstan. nilai-nilai yang tepat dari R10,
C5 dan Vin ditentukan untuk menghasilkan frekuensi keluaran f o dari 1072 Hz dan 1272
Hz.

Gambar 3. Modulator FSK menggunakan LM565


Frekuensi keluaran masing-masing f1=1270Hz dan f2= 1.070Hz dapat diperoleh
dengan mengatur nilai VRI dan VR2. Komponen U2 dan U3 adalah LPF orde orde ke-
dua yang dibentuk secara kaskade, gunanya untuk menyaring komponen harmonisa
frekuensi tinggi pada keluaran.

5
III. ALAT DAN BAHAN
1. Modul KL-92001
2. Modul KL 94003
3. Osiloskop
(Rangkaian Percobaan : lihat pada peragaan video)

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Susun rangkaian gabungan modul KL-92001 dan KL-94003.
2. Menghubungkan tegangan 5 Vdc pada masukan sinyal digital, (1/ P). Gunakan
osiloskop untuk mengamati frekuensi keluaran LM566 (pin 3) dengan mengatur
VR2 untuk mendapatkan frekuensi 1070 Hz, dan amati keluaran FSK. Catat
hasilnya pada tabel 1.
3. Menghubungkan tegangan 0 Vdc pada masukan sinyal digital, (1/ P). Gunakan
osiloskop untuk mengamati frekuensi keluaran LM566 (pin 3) dengan mengatur
VR2 untuk mendapatkan frekuensi 1070 Hz, dan amati keluaran FSK. Catat
hasilnya pada tabel 1.

V. TABEL PENGAMATAN

Tabel 1. Hasil Pengamatan Modulator FSK


Sinyal Gelombang Keluaran Gelombang Keluaran FSK
masukan LM566 (pin 3)

5V

6
0V

VI. ANALISA DATA

Modulasi FSK adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu
nilai tegangan dengan frekuensi tertentu dan sinyal digital 0 sebagai sunatu nilai
tegangan dengan frekuensi yang berbeda.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, hasil output (keluaran) berasal
dari LM566 Pin 3. Pada percobaan, LM566 Pin 3 0 Vdc membentuk gelombang yang
rapat dengan frekuensi 1070 Hz, sehingga menghasilkan gelombang keluaran FSK
yang rapat. Hal itu terjadi karena disaring oleh komponen harmonisa.
Frekuensi 1070 Hz dapat diperoleh dengan mengatur nilai VR1 dan VR2.
Komponen U2 dan U3 adalah LPF orde kedua yang dibentuk secara kaskade berguna
untuk menyaring harmonisa frekuensi tinggi pada output (keluaran).

VII. KESIMPULAN

1. Salah satu cara penyaluran sinyal digital adalah dengan cara memodulasikan
sinyal tersebut ke dalam frekuensi tertentu yang disebut dengan Frequency Shift
Keying.
2. Untuk membangkitkan sinyal FSK diperlukan dua buah osilator.
3. Proses demodulasi pada FSK dapat digunakan dengan menggunakan Phase
Locked Loop. Phase Locked Loop umumnya terdiri atas detektor fasa, loop filter,
loop amplifier dan VCO (Voltage Controlled Oscillator).

7
4. Teknik FSK ini banyak digunakan untuk transmisi informasi Teletype.
5. PLL LM565 digunakan untuk mendeteksi sinyal FSK.

Anda mungkin juga menyukai