Dosen Pembimbing :
1. Syafyanti, SKM,M.Kes
2. Andrafikar, SKM, M,Kes
Nama Mahasiswa :
Morin Harmi Zuleka (202210621)
Kelas : 2B
Studi Eksperimental
Studi Eksperimen merupakan suatu penelitian yang menjawab pertanyaan “jika kita
melakukan sesuatu pada kondisi yang dikontrol secara ketat maka apakah yang akan
terjadi?”. Untuk mengetahui apakah ada perubahan atau tidak pada suatu keadaan yang di
kontrol secara ketat maka kita memerlukan perlakuan (treatment) pada kondisi tersebut dan
hal inilah yang dilakukan pada penelitian eksperimen. Sehingga penelitian eksperimen dapat
dikatakan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2011).
Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk mengukur efek dari suatu intervensi
terhadap hasil tertentu yang diprediksi sebelumnya.Desain ini merupakan metode utama
untuk menginvestigasi terapi baru.Misal, efek dari obat X dan obat Y terhadap kesembuhan
penyakit Z atau efektivitas suatu program kesehatan terhadap peningkatan kesehatan
masyarakat. Beberapa contoh penelitian dengan desain eksperimental, seperti mengukur
efektivitas penggunaan antibiotik terhadap perawatan wanita dengan gejala infeksi saluran
urin dengan hasil tes urin negatif / negative urine dipstict testing dan efektivitas program
MEND (Mind, Exercise, Nutrition, Do it) terhadap tingkat obesitas pada anak (Bonita, 2006).
Kelebihan dan Kekurangan Studi Eksperimental
a) Kelebihan
-Memungkinkan untuk dilakukan randomisasi dan melakukanpenilaian penelitian
dengan double blind.
-Dengan teknik randomisasi, peneliti bisa mengalokasikan sampel penelitian
kedalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
peneliti lalu diikuti ke depan.
-Bisa meminimalisir faktor perancu yang dapat menyebabkan bias dalam hasil
penelitian.
b) Kekurangan
- Berkaitan dengan masalah etika, waktu dan masalah pengorganisasian
penelitian (Najmah, 2015).
Menurut Sugiyono (2011) terdapat beberapa bentuk desain eksperimen, yaitu pre-
experimental design, true experimental design, dan quasy experimental design.
A. Pre-experimental design
Desain ini dikatakan sebagai Pre-experimental design karena belum merupakan
eksperimen sungguh – sungguh dan suatu bentuk rancangan yang memperlakukan dan
memanipulasi sujek penelitian dengan kontrol secara ketat. Masih terdapat variabel luar yang
ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Bentuk Pre-experimental
design dibagi beberapa macam antara lain :
X O
Perlakuan terhadap variabel Pengamatan atau
independen (Treatment of pengukuran terhadap
independent variable) variabel dependen
(Observation or
measurement of dependent
variable)
Dengan X : kelompok yang akan diberi stimulus dalam eksperimen dan O : kejadian
pengukuran atau pengamatan. Bagan tersebut dapat dibaca sebagai berikut : Terdapat suatu
kelompok yang diberi perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Contoh : Pengaruh
penggunaan Komputer dan LCD (X) terhadap hasil belajar siswa (O).
The one group pretest-posttest design
Perbedaan dengan desain pertama adalah, untuk the one group pretest-posttest design,
terdapat pretest sebelum diberi perlakuan, hasil perlakuan dapat diketahui dengan lebih
akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Bentuk
bagan desain tersebut adalah sebagai berikut.
O1 X O2