Anda di halaman 1dari 4

Tahayul, Bid'ah, dan Khurafat (TBC) adalah "tiga sekawan kebatilan" yang masih hidup di

kalangan umat Islam, dan islam pun melarang itu. Adapun pengertian dari ketiganya :

Pengertian Tahayul

Kata tahayul berasal dari bahasa Arab yang artinya: berangan-angan tinggi, melamun,
membayangkan atau menghayal (Kamus Munawwir). Mengkait-kaitkan kejadian-kejadian
yang dianggap aneh dengan sesuatu, yang mana tidak ada dasarnya di dalam ajaran Islam.
Sebagai contoh tahayul adalah : mempercayai akan mendapatkan rejeki ketika orang
tertimpa kotoran cicak. Atau suara burung yang dianggap aka nada tamu yang dating, dan
lain sebagainya.
Di Indonesia, tahayul berkembang dan menyebar dengan mudah, tidak bisa dilepaskan dari
pengaruh agama dan kepercayaan lama. Adanya beberapa bencana alam menimbulkan
korban menjadikan manusia berfikir untuk selalu baik dan menyantuni alam yang
direalisasikan dalam suatu bentuk pemujaan dengan harapan bahwa sang alam tidak akan
marah lagi. Kepercayaan animisme dan dinamisme merupakan suatu aliran kepercayaan
yang ditimbulkan dari keadaan di atas, seperti kepercayaan pada pohon besar, atau keris
yang dianggap mempunyai kekuatan tertentu atau benda-benda lainya. Kepercayaan
kepercayaan itu terus berlanjut dan berkembang bersama perkembangan kerajaan-kerajaan
Hindu yang menggunakan mistik (kebatinan) sebagai salah satu aliranya.

Pengertian Khurofat

Kata khurafat berasal dari bahasa arab: al-khurafat yang berarti dongeng, legenda, kisah,
cerita bohong, asumsi, dugaan, kepercayaan dan keyakinan yang tidak masuk akal, atau
akidah yang tidak benar. Mengingat dongeng, cerita, kisah dan hal-hal yang tidak masuk
akal di atas umumnya menarik dan mempesona, maka khurafat juga disebut “al-hadis al-
mustamlah min al-kidb”, cerita bohong yang menarik dan mempesona.

Bentuk-bentuk Khurafat

Djarnawi hadikusuma, dalam salah satu bukunya “Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Bid’ah dan
Khurafat”, menjelaskan beberapa perilaku yang bisa dikategorikan sebagai perbuatan
khurafat, yaitu:
Mempercayai bahwa berjabat tangan dengan orang yang pernah berjabat tangan dengan
orang yang secara berantai sampai kepada orang yang pernah berjabat tangan dengan
Rasulullah akan masuk surga.

 Mendapatkan barakah dengan mencucup tangan para ulama. Demikian itu dikerjakan
dengan kepercayaan bahwa berkah Allah kepada ulama itu akan berlimpah
kepadanya.

 Mempercayai beberapa ulama tertentu itu keramat serta menjadi kekasih Allah
sehingga terjaga dari berbuat dosa. Andakata pun berbuat dosa, maka sekedar sengaja
diperbuatnya untuk menyembunyikan kesucianya tidak dengan niat maksiat.
 Memakai ayat-ayat al-Qur’an untuk azimat menolak bala’, pengasihan dan
sebagainya.

 Mengambil wasilah (perantara) orang yang telah mati untuk mendo’a kepada Allah.
Mereka berziarah ke kuburan para wali dan ulama besar serta memohon kepada
Allah agar do’a (permohonan) orang yang berziarah kuburnya itu dikabulkan. Ada
yang memohon dapat jodoh, anak, rizki, pangkat, keselamatan dunia akhirat dan
sebagainya. Mereka percaya dengan syafa’at (pertolongan) arwah para wali dan
ulama itu, permohonan atau doa mesti dikabulkan Allah karena wali dan ulama itu
kekasih-nya.

Pengertian Bid’ah

Bid’ah pada dasarnya berarti sesuatu yang baru. Bid’ah merupakan amalan baru dalam
ibadah yang belum pernah ada di masa Rasulullah SAW. Bid’ah dalam ibadah sebuah
kesesatan dan sesat akan masuk neraka.
“Barangsiapa yang mengada-adakan hal baru dalam urusan kami ini (agama) padahal
bukan dari bagiannya maka ia tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Macam-macam Bid’ah

Bila dilihat dari segi ushul fikih (kaidah-kaidah hukum Islam) bid’ah dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu:

 Bid’ah dalam ibadah saja, yaitu segala sesuatu yang diada-adakan dalam soal ibadah
kepada Allah swt yang tidak ada contohnya sama sekali dari rasulullah baik dengan
cara mengurangi atau menambah-nambah aturan yang sudah ada.

 Bid’ah meliputi segala urusan yang sengaja diada-adakan dalam agama, baik yang
berkaitan dengan urusan ibadah, aqidah maupun adat. Perbuatan yang diada-adakan
itu seakan-akan urusan agama, yang dipandang menyamai syari’at Islam, sehingga
mengerjakanya sama dengan mengerjakan agama itu sendiri.

Referensi :
http://chingoo-fib.blogspot.co.id/2015/04/aik-bidah-khurafat-dan-tahayul.html
Antara contoh perbuatan khurafat ialah :

o Menanam sebatang pokok pisang di halaman atau rumah yang baru selesai dibina dianggap
dapat membawa sial pada penghuni rumah itu.
o Jika bunga ditanam ditempat berdaun lebat dianggap dapat memiliki banyak rezeki.
o Jika sebatang pokok beringin yang ditanam di halaman istana tumbang, hal ini pertanda
akan terjadi penggulingan pimpinan negara.
o Jika bunga teratai berkembang, hal ini pertanda bahwa dewa-dewa turun memberkatinya.
Orang India mempersembahkan bunga teratai putih untuk Dewa Syiwa, bunga teratai merah
untuk Dewa Brahma, dan bunga teratai biru untuk Wishnu.
o Orang-orang Budha beranggapan bahwa jika bunga teratai tengah berkembang berarti roh-
roh Budha tengah bersukaria.
o Orang-orang China beranggapan bahwa dengan membuat bubur kacang merah pada
sembahyang Tang Ceh, roh-roh jahatpun akan pergi terusir.
o Cabai merah disajikan ketika terjadi hujan berhari-hari. Mengapa? Karena mereka
menganggap dengan itu hujan akan cepat berhenti.
o Jika terjadi musim penyakit, ditaruhlah bawang merah, lempuyang, dan sejenis rumput agar
roh-roh pembawa penyakit tidak mendekati rumah.
o Orang-orang China pada upacara Peh Cun menaruh rumput Ciang Pow (Acerus Calamus) di
atas pintu, agar roh orang suci yang membunuh diri turun memberkati si empunya rumah.
o Jika sebatang pohon Natal dipasang ditengah rumah, dianggap roh Yesus akan turun
memberi pengampunan.
o Jika anak-anak kecil terserang penyakit perut digantungkanlah sepotong aur kuning pada
leher anak itu karena menganggap aur kuning dapat menolak penyakit.
o Mengambil daun pisang beserta pelepahnya pada petang hari dianggap dapat menyebabkan
kematian dalam perjalanan.
o Pohon anjuang yang di tanam di sawah dan ladang dianggap dapat mengusir hantu
pembawa hama tanaman. Pohon anjuang yang ditanam di kuburan dianggap dapat
menghindarkan gangguan hantu kubur pada roh-roh mati dalam kuburan.
o Pohon leci yang tengah berbuah dianggap sebagai pertanda roh-roh nenek moyang tengah
berpesta pora.
o Merangkai bunga melati pada malam hari dianggap dapat menghadirkan roh-roh gadis
remaja.
o Burung hantu yang bersuara pada malam hari dianggap sebagai pertanda akan ada
perempuan melahirkan.
o Kupu-kupu yang masuk ke rumah dianggap sebagai pertanda akan datang seorang tamu.
o Burung hamah yang bersuara dianggap sebagai pertanda akan terjadi pembunuhan balas
dendam
o Mempercayai bahwa berjabat tangan dengan orang yang pernah berjabat tangan dengan
orang yang secara berantai sampai kepada orang yang pernah berjabat tangan dengan
Rasulullah akan masuk surga.
o Mendapatkan barakah dengan mencucup tangan para ulama. Demikian itu dikerjakan
dengan kepercayaan bahwa berkah Allah kepada ulama itu akan berlimpah kepadanya.
o Mempercayai beberapa ulama tertentu itu keramat serta menjadi kekasih Allah sehingga
terjaga dari berbuat dosa. Andakata pun berbuat dosa, maka sekedar sengaja diperbuatnya
untuk menyembunyikan kesucianya tidak dengan niat maksiat.
o Memakai ayat-ayat al-Qur’an untuk azimat menolak bala’, pengasihan dan sebagainya.
o Mengambil wasilah (perantara) orang yang telah mati untuk mendo’a kepada Allah. Mereka
berziarah ke kuburan para wali dan ulama besar serta memohon kepada Allah agar do’a
(permohonan) orang yang berziarah kuburnya itu dikabulkan. Ada yang memohon dapat
jodoh, anak, rizki, pangkat, keselamatan dunia akhirat dan sebagainya. Mereka percaya
dengan syafa’at (pertolongan) arwah para wali dan ulama itu, permohonan atau doa mesti
dikabulkan Allah karena wali dan ulama itu kekasih-nya.

Tahayul:

 Kepercayaan kepada keramat seperti kubur,pokok,kayu dan seumpamanya.


 Kepercayaan kepada nasib sial,seperti adat membuang sial.
 Kepercayaan kepada jin dan memohon pertolongan daripadanya,umpamanya adat memuja
kampung.
 Kepercayaan kepada bertambah dan berkurangnya rezeki seperti adat memuja semangat
padi
 Pemujaan objek-objek tertentu,roh nenek moyang dan kubur.
 Kepercayaan terhadap ramalan-ramalan bintang,angka-angka atau rajah-rajah tertentu.

Anda mungkin juga menyukai