Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGORGANISASIAN
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Pengantar Manajemen
Dosen Pengampu : Trisno Wardy Putra, S.Sos., M.E.I

Oleh :

MELANI (90100121091)
DEA ANANDA (90100121084)
NOVI LESTARI (90100121080)
WILDAN ANUGERAH RAMADAN (90100121072)

KELOMPOK 1
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
2021
i
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadiran ALLAH SWT. atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini bisa tersusun hingga selesai. Tak lupa juga kami sampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya untuk dosen pembimbing kami bapak Trisno Wardy Putra, yang telah
memberikan kami bimbingan, dorongan, sekaligus motivasi dalam penyusunan makalah berjudul
“Pengorganisasian” sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Kami menyadari jika makalah ini
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,kritik dan saran dari seluruh pihak yg bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata,kami sampaikan
terima kasih kepada seluruh teman² yg telah berperan dalam menyusun makalah ini dari awal
sampai akhir, semoga Allah SWT. senantiasa meridhoi setiap bentuk usaha kita.
Menyadari kekurangan yang ada pada makalah yang kami tulis ini, dengan kerendahan hati
penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar makalah yang kami tulis
akan datang lebih baik dan sempurna. Kami sebagai penyusun berharap semoga makalah yang
telah ditulis ini bermanfaat bagi pembaca. Amiin.

ii
DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
C. Tujuan................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Fungsi pengorganisasian ............................................................................. 3
B. Struktur Pengorganisasian .................................................................................................... 4
C. Unsur Unsur pengorganisasian............................................................................................. 7
D. Langkah - Langkah pengorganisasian .................................................................................. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manajemen adalah suatu proses bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya secara efektif dan efisien dengan menggunakan orang-orang melalui fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dengan memanfaatkan
sumber daya-sumber daya yang tersedia.1
Pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen yang dilaksanakan untuk
mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses. Pengorganisasian dalam konteks perubahan
social menjadi titik strategis yang harus menjadi perhatian dengan seksama.
Manusia merupakan unsur yang penting, karena melalui pengorganisasian manusia di
dalam tugas- tugasnya saling berhubungan. pengorganisasian dapat membimbing manusia-
manusia agar bekerja secara efektif. Dalam suatu organisasi, semua pekerjaan jika
dilakukan oleh satu orang saja terlalu berat, dengan demikian diperlukan tenaga-tenaga
bantuan dan terbentuklah suatu kelompok kerja yang efektif. Oleh karena itu , salah satu
kegiatan dasar agar semua dapat berjalan sesuai dengan bagiannya adalah dengan adanya
pengorganisasian.2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka sub masalah yang akan dibahas
adalah:
1. Apa pengertian dan fungsi dari Pengorganisasian?
2. Apa saja struktur dari organisasi?
3. Bagaimana unsur unsur pengorganisasian?
4. Bagaimana langkah-langkah dari pengorganisasian?

1
Wibowo, W. (2001). Manajemen bahasa: pengorganisasian karangan pragmatik dalam bahasa Indonesia untuk
mahasiswa dan praktisi bisnis. Gramedia Pustaka Utama.
2
Azhar, F. (2017). Implementasi Fungsi Pengorganisasian Dalam Meningkatkan Kualitas Kinerja Pada Lembaga
Miftahul Ulum Bandar Lampung (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).

1
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka sub masalah yang akan dibahas
adalah:
1. Mendeskripsikan pengertian dan fungsi dari pengorganisasian
2. Mendeskripsikan struktur dari organisasi
3. Mendeskripsikan unsur unsur pengorganisasian
4. Mendeskripsikan langkah - langkah pengorganisasian

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi pengorganisasian


Pengorganisasiaan merupakan fungsi kedua dalam manajemen. “Pengorganisasian”
merupakan kata yang berasal dari kata “organisasi” yang mempunyai dua pengertian umum.
Pengertian pertama, Organisasi merupakan pemberi struktur atau susunan yaitu dalam
penyusunan/penempatan orang-orang dalam suatu kelompok kerjasama, dengan maksud
menempatkan hubungan antara orang-orang dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak dan
tanggung jawab masing-masing. 3Penentuan struktur, hubungan tugas dan tanggung jawab
itu dimaksudkan agar tersusun suatu pola kegiatan untuk menuju ke arah tercapainya tujuan
bersama. Pengertian kedua, berkenaan dengan proses pengorganisasian yang merupakan
suatu cara yang dimana kegiataan organisasi dialokasikan dan ditugaskan di antara para
anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien dan merupakan usaha untuk
menyusun komponen-komponen pokok seperti personalia, fungsi dan faktor-faktor fisik.
Secara umum Pengorganisasian merupakan proses pengelompokan dan pembagian
kegiatan/kerja dalam tujuan yang dikehendaki oleh sebuah organisasi/lembaga. Menurut
para ahli ada beberapa pengertian pengorganisasian diantaranya:
a) Malayu S.P Hasibuan, Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan,
pengelompokan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang di perlukan untuk
mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktifitas ini, meyediakan alat-
alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada
setiap individu yang akan melakukan aktivitas- aktivitas tersebut.
b) George R. Terry, Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-
hubungan kelakukan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja
sama secara efisien dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal
melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai
tujuan atau sasaran tertentu.4

3
Saddang, Y. S., Lengkong, F., & Tampong Angoy, D. (2020). Manajemen Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Di
Kelurahan Tumumpa Dua Kota Manado. Jurnal Administrasi Publik, 6(91).
4
Rahmawati, A. D. (2018). Manajemen Pengorganisasian Program Kursus Bahasa Arab di Pare Kediri. Arabi:
Journal of Arabic Studies, 3(1), 52-60.
3
c) M. Manullang Organisasi dalam arti dinamis (pengorganisasian) adalah suatu peroses
penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan tugas-tugas atau
tanggung jawab serta wewenang penetapan hubungan-hubungan antara unsur-unsur
organisasi, sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja bersama-sama secara
efektif mungkin untuk pencapaian tujuan.
Dari pengertian diatas, dapat penulis tarik kesimpulan bahwa pengertian
Pengorganisasian sendiri yaitu proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan
tujuan organisasi dan menggunakan sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, agar dapat
berjalan secara efektif dan efisien.
Fungsi yang dijalankan oleh para manajer perusahan untuk membagi pekerjaan kepada
para pelaksana tugas serta mengembangkan struktur hubungan antara pelaksana tugas yang
satu dengan yang lainnya sehingga tugas tersebut dapat dilakukan dan menunjang
tercapainya tujuan orgnaisasi disebut sebagai fungsi pengorganisasian. Pengoraniasian
berfusngsi untuk merancang susunan dari berbagai hubungan antar jabatan, jalannnya
pekerjaan, aktivitas personalia dan faktor lainnya. Fungsi pengorganisasian adalah
penetapan struktur peran-peran melalui penentuan aktifitas-aktifitas yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan-tujuan perusahaan dan bagian-bagianya, pengelompokan aktivitas-
aktivitas, penugasan kelompok- kelompok aktivitas kepada manajer-manajer, pendelegasian
wewenang untuk melaksanakanya, pengkoordinasian hubungan-hubungan wewenang dan
informal baik horizontal maupun vertikal dalam struktur organisasi5. Fungsi
pengorganisasian juga adalah mengatur sumber daya yang dimiliki, secara efektif dan
6
efisien agar sesuai dengan struktur organisasi itu sendiri. Fungsi pengorganisasian
merupakan alat untuk memadukan (sinkronisasi) dan mengatur semua kegiatan yang ada
kaitannya dengan personil, finansial, material dan tatacara untuk mencapai tujuan atau
fungsi organisasi .
B. Struktur Pengorganisasian
Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi dan
pembagiankerja. Departementalisasi merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja
suatu organisasi agarkegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat
dikerjakan bersama.Pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar setiap

5
Azhar, F. (2017). Implementasi Fungsi Pengorganisasian Dalam Meningkatkan Kualitas Kinerja Pada Lembaga
Miftahul Ulum Bandar Lampung (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
6
Handoko, T. H. (2003). Manajemen edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
4
individu dalam organisasibertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan
yang terbatas. Kedua aspek inimerupakan dasar proses pengorganisasian suatu organisasi
untuk mencapai tujuan yang telahditetapkan secara efisien dan efektif. Dalam
pengorganisasian untuk membentuk suatu organisasi, perlu diketahui terlebih dahulu
gambaran awal dari suatu organisasi tersebut. Mempelajari struktur organisasi dapat
mengetahui kemungkinan kegiatan-kegiatan apa yang ada dalam suatu organisasi, karena
didalam suatu organisasi tergambar bagian-bagian (departemen) yang ada, nama dan posisi
setiap personil, dimana garis penghubung didalamnya juga menunjukan siapa atau bagian
apa akan bertanggung jawab terhadap apa dan kepada siapa.7
Struktur organisasi merupakan mekanisme-mekanisme formal dari organisasi yang
dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsifungsi. Bagian-bagian atau posisi –posisi maupun
orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi. Adapun bentuk struktur organisasi adalah sebagai
berikut :
a. Organisasi lini
Struktur organisasi lini yang diciptakan oleh Henry Fayol ini merupakan bentuk
yang paling sederhana dan paling tua dalam organisasi. Struktur ini menggambarkan
tekanan bahwa wewenang organisasi dipegang langsung oleh manajemen puncak atau
manajer atas yang di terapkan pada karyawannya untuk mencapai keberhasilan. Namun
demikian manajermanajer departemen masih diberi kesempatan untuk membuat
pengambilan keputusan bagi departemennya, tetapi tetap dalam komando manajen
puncak. Atau, bisa juga didefinisikan sebagai bentuk organisasi yang menghubungkan
langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi
sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah yang dihubungkan dengan garis
wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer.
Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan,
Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Struktur organisasi ini memiliki ciri-ciri: jumlah karyawan sedikit , pemilik modal
merupakan pemimpin tertinggi, belum terdapat spesialisasi, masing-masing kepala unit

7
Wati, W., & Sakti, W. I. (2018). Analisis Perancangan Struktur Organisasi Penyelenggaraan Proyek Pembangunan
Pelabuhan Patimban. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 2(2), 384-395.

5
mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan, struktur
organisasi sederhana dan stabil, organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil, disiplin
mudah dipelihara (dipertahankan).
b. Organisasi Lini dan Staff
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asas komando dipertahankan tetapi
dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan
memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan.
Struktur organisasi ini memiliki ciri-ciri: hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat
langsung, pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff, terdapat 2 kelompok
wewenang yaitu lini dan staff, jumlah karyawan banyak , organisasi besar, bersifat
kompleks , adanya spesialisasi.
c. Organisasi fungsional
Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan
tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk
dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus. Struktur organisasi
fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya
pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai
wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya
dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu
orang atasan yang berberda-beda. Di lembaga pendidikan khususnya di Indonesia, pada
umumnya menggunakan struktur organisasi fungsional Struktur organisasi ini sangat
cocok diterapkan karena dapat memudahkan melakukan pengawasan.
Struktur organisasi ini memiliki ciri-ciri: pembidangan tugas secara tegas dan
jelas dapat dibedakan, bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan, pekerjaan
lebih banyak bersifat teknis, target-target jelas dan pasti, pengawasan ketat, penempatan
jabatan berdasarkan spesialisasi.
d. Organisasi lini dan fungsional
Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan
kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya
pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang
melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada
kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.

6
Struktur organisasi ini memiliki ciri-ciri: tidak tampak adanya perbedaan tugas-
tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan, terdapat spesialisasi yang maksimal,
tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja
Organisasi yang wewenangnya dari pemimpin tertinggi kemudian kepada
perkepala unit dibawahnya, selanjutnya pemimpin tertinggi melimpahkan wewenang
kepada pejabat fungsional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit tanpa
memandang tingkatan.
e. Organisasi Lini, Fungsional dan Staf
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk
lini dan fungsional. Struktur organisasi ini memiliki ciri-ciri: organisasi besar dan
kadang sangat ruwet, jumlah karyawan banyak, mempunyai 3 unsur karyawan pokok:
Karyawan dengan tugas pokok (line personal), Karyawan dengan tugas bantuan (staff
personal), Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group).
f. Organisasi Matrik
Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu
organisasi di mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis
yang mempunyai ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan
dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus
diselesaikan Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini
khususnya di bidang penelitian dan pengembangan. Untuk mengatasi masalah yang
mungkin timbul, biasanya manajer proyck diberi jaminan untuk melaksanakan
wewenangnya dalam memberikan perintah di mana manajer proyek tersebut akan
langsung lapor kepada manajer puncak.
Struktur organisasi ini memiliki ciri-ciri: pimpinan adalah posisi tertinggi pada
organisasi, tidak menekankan pada struktur hierarki., manajer proyek memiliki
kewenangan setara secara horizontal., adanya rantai komando ganda di mana anak buah
memiliki lebih dari satu manajer proyek.8
C. Unsur Unsur pengorganisasian
Unsur- unsur pengorganisasian diuraikan sebagai berikut:
1. Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketata lembagaan sering disebut
dengan istilah pegawai atau personel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota

8
Rudini, R. (2021). Analisis Peran Organisasi Mahasiswa Masjid Dalam Memakmurkan Masjid. Ath Thariq Jurnal
Dakwah dan Komunikasi, 5(1), 31-44.

7
atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan
(administrator) sebagai unsur tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin
suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (non
management/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi
(man power) organisasi.
2. Kerjasama, merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang
dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua
anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi
administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan
manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan, merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa
yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang
harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui
prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran
(budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan
4. Peralatan (Equipment), merupakan unsur yang keempat yaitu peralatan atau equipment
yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesinmesin, uang dan barang modal
lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor)
5. Lingkungan(Environment), faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya,
9
ekonomi dan teknologi.
D. Langkah - Langkah pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan proses yang mana struktur organisasi dibuat dan
ditegakkan. Proses ini meliputi ketentuan dan kegitaan-kegiataan yang spesifik yang perlu
untuk menyelesaikan semua tujuan organiasasi, pengelompokan kegiataan tersebut berkaitan
dengan susunan yang logis dan tugas dari kelompok kegiatan ini bagi suatau jabatan atau
orang yang bertanggung jawab.10 Adapun proses pengorganisasian adalah meliputi
pembatasan dan jumlah tugas-tugas, pengelompokan dan pengkelasifikasikan tugas-tugas,
pendelegasian wewenang diantara karyawan perusahaan.
Adapun langkah-langkah dari pengorganisasian sebagai berikut:
a. Tujuan, manajer harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin dicapai; Profit motive
atau service motive.

9
Kahfi, A. (2012). Pengantar manajemen.
10
Hasibuan, M. S. (2003). Organisasi dan motivasi. Jakarta: Bumi Aksara.
8
b. Penentuan kegiatan-kegiataan, artinya manajer harus mengetahui, merumuskan dan
mengsepesifikasikan kegiataan-kegiataan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi dan menyusun daftar kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
c. Pengelompokan kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengelompokan kegiatan-
kegiatan kedalam beberapa kelompok atas tujuan yang sama; kegiatan-kegiatan yang
bersamaan dan berkaitan erat disatukan kedalam suatu departemen atau satu bagian.
d. Pendelegasian wewenang, artinya manajer harus mentakan besarnya wewenang yang
akan didelegasikan kepada setiap departemen.
e. Rentang kendali, artinya manajer harus menetapkan jumlah karyawan pada setiap
departemen atau bagian.
f. Perincian peranan perorangan, artinya manajer harus menetapkan dengan jelas tugas-
tugas setaip individu karyawan, supaya tumpang tindih tugas terhindarkan.
g. Tipe organisasi artinya manajer harus menetapkan tipe organisasi apa yang akan dipakai,
apakah”line organization,line and staffn organizatiom ataukah function organization’’.
h. Struktur organisasi (organization chat = bagan organisasi), artinya manjer harus
menetapkan struktur organisasi yang bagaimana yang akan dipergunkan apa struktur
organisasi ’’segitiga vertika, segitiga horizontal, bentuk lingkaran, bentuk setengah
lingkaran, bentuk kerucut vertikal/ horizontal ataukah bentuk oval’’.
Jika proses pengorganiasian ini dapat dilakukan dengan baik dan berdasarkan ilmiah, maka
organisasi yang disusun akan baik, efektif, efisien dan sesuai dengan kebutuhan perusahan
dalam mencapai tujuannya11.

11
Wijaya, C., & Rifa'i, M. (2016). Dasar-dasar manajemen: mengoptimalkan pengelolaan organisasi secara efektif
dan efisien.
9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengorganisasian merupakan proses pengelompokan dan pembagian kegiatan/kerja
dalam tujuan yang dikehendaki oleh sebuah organisasi/lembaga dan merupakan proses
penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi dan menggunakan
sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, agar dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Pengorganiasian berfungsi untuk merancang susunan dari berbagai hubungan antar
jabatan, jalannnya pekerjaan, aktivitas personalia dan faktor lainnya. Dalam suatu organisasi
semua pekerjaan jika dilakukan oleh satu orang saja terlalu berat, dengan demikian
diperlukan tenaga-tenaga bantuan dan terbentuklah suatu kelompok kerja yang efektif. Oleh
karena itu , salah satu kegiatan dasar agar semua dapat berjalan sesuai dengan bagiannya
adalah dengan adanya pengorganisasian. Namun, semuanya harus memperhaikan struktur,
unsur dan juga langkah-langkahnya agar bisa berjalan semestinya.
B. Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan. Harapan kami dengan
adanya tulisan ini bisa menjadikan kita lebih mengetahu terkait mengenai pengorganisasian.
Demi kesempurnaan makalah ini Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaaca.
Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar
besarnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Daya, S. (1996). Manajemen sumber daya manusia. Universitas Gunadarma.


Hasibuan, M. S. (2003). Organisasi dan motivasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Kahfi, A. (2012). Pengantar manajemen.
Novayelinda, R. (2014). Hubungan fungsi pengorganisasian kepala ruangan terhadap tingkat
kepuasan kerja perawat pelaksana (Doctoral dissertation, Riau University).
Susilowati, F. (2016). Pola struktur organisasi manajemen kualitas pada kontraktor besar di
indonesia. Orbith: Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa dan Sosial, 12(1).
Wijaya, C., & Rifa'i, M. (2016). Dasar-dasar manajemen: mengoptimalkan pengelolaan
organisasi secara efektif dan efisien.
Azhar, F. (2017). Implementasi Fungsi Pengorganisasian Dalam Meningkatkan Kualitas Kinerja
Pada Lembaga Miftahul Ulum Bandar Lampung (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan
Lampung).
Saefrudin, S. (2017). Pengorganisasian Dalam Manajemen. Al-Hikmah: Jurnal Kependidikan
Dan Syariah, 5(2), 56-67.
Wati, W., & Sakti, W. I. (2018). Analisis Perancangan Struktur Organisasi Penyelenggaraan
Proyek Pembangunan Pelabuhan Patimban. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan, 2(2), 384-395.
Akyuni, Q. (2018). Pengorganisasian dalam Pendidikan Islam. Serambi Tarbawi, 6(2).
Mulyasih, S. (2019). Pengorganisasian Unit Pemakmuran Masjid (UPM) Keputrian di Masjid
Fatimatuzzahra Grendeng Purwokerto Utara (Doctoral dissertation, IAIN).

11

Anda mungkin juga menyukai