Disususun Oleh :
Moch. Rizky Indra Pratama
NIM 156030202111001
Teknologi bisa menjadi pedang bermata dua, teknologi dapat menguntungkan dimana
kita dapat kemudahan dalam menganalisis sebuha kondisi, kemudahan dalam memberi
maupun menerima informasi, disisi lain teknologi dapat juga membuat celah – celah yang
mampu melawan hukum yang dapat merugikan orang lain. Dikondisi seperti ini seorang
manajer harus mampu untuk memahami moral dari teknologi baru dan mampu menetapkan
kebijakan – kebijakan etika perusahaan yang sudah mencakup isu-isu system informasi.
TREN PENGARUH
Kecepatan komputasi berlipat dua kali Banyak organisasi bergantung pada sistem
setiap 18 bulan komputer untuk operasi yang penting.
Biaya penyimpanan data menurun dengan Perusahaan dapat dengan mudah
cepat memelihara secara terperinci masing-
masing basis datanya.
Kemajuan analisis data Perusahaan dapat menganalisis data
berukuran besar yang diperoleh secara
terpisah untuk mengembangkan profil
yang terperinci atas perilaku individu.
Kemajuan jaringan dan internet Menyalin data dari satu lokasi ke lokasi
yang lain dan mendapatkan data pribadi
dari lokasi yang jauh menajdi sangat
mudah.
Tabel. Tren Teknologi yang Memunculkan Isu Etika
Salah satu contoh berkembangan teknologi system informasi adalah terciptanya sebuah
teknologi analisis bernama nonobvious relationship awareness (NORA) atau bisa disebut
juga teknologi analisis hubungan kesadaran yang belum ada, dimana NORA mampu
mengambil informasi dari banyak sumber yang terpencar, seperti rekaman telepon, daftar
pembeli, daftar - daftar yang ingin dicari dan menyambungkan hubungan tersebut untuk
menemukan sebuah informasi tersembunyi yang mungkin membantu dalam mengidentifikasi
criminal atau teroris. Kondisi ini memungkinkan adanya efisiensi pengolahan data dalam
jumlah besar dan memungkinkan kita mampu memonitoring data – data tersebut melalui
perangkat yang lebih kecil, serta akan adanya pelangaran batas terhadap privasi tiap orang
dalam skala yang tidak dapat dibayangkan.
Etika adalah suatu masalah bagi manusia yang memiliki kebebasan untuk memilih. Etika
adalah tentang pilihan masing-masing orang: ketika berhadapan dengan berbagai alternatif
tindakan, apa pilihan moral yang paling tepat? Apakah ciri-ciri utama pilihan etika?
Akuntabilitas (accountability) adalah ciri-ciri dari sistem politis di mana suatu badan
hukum mengambil peranan yang memberikan izin kepada individu untuk memperbaiki
kerugian yang disebabkan oleh pelaku, sistem, atau organisasi lain. Liabiltas (liability)
perpanjangan konsep dari pertanggungjawaban berada pada tempat yang mengizinkan
individu untuk dipulihkan dari kerusakan atau kerugian yang diperbuat oleh pelaku lain,
system, atau organisasi. Proses hak (due process) adalah ciri yang terkait dari masyarakat
hukum dan merupakan sebuah proses di mana hukum diketahui dan dipahami dengan
baik dan ada kemampuan untuk naik banding ke pihak yang memiliki wewenang yang
lebih tinggi untuk memastikan bahwa hukum ditegakkan.
Konsep-konsep dasar ini membentuk fondasi untuk analisis etika dari sistem
informasi dan mereka yang mengelola sistem informasi tersebut. Pertama, teknologi
informasi disaring melalui instusi sosial, organisasi, individu. Kedua, tanggung jawab atas
konsekuensi teknologi jelas jatuh pada manajer institusi, organisasi, dan individu yang
memilih untuk menggunkan teknologi tersebut. Ketiga, dalam sebuah masyarakat politis
yang beretika, orang-orang dapat pulih dari kerusakan yang dilakukan terhadap mereka
melalui seperangkat undang-undang yang dicirikan oleh proses wajib.
Ketika dihadapkan pada situasi yang tampaknya memunculkan isu etika. 5 langkah
analisis etika yaitu:
1. Indentifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas. Disini ditentukan siapa yang
melakukan apa kepada siapa, di mana, kapan, dan bagaimana.
2. Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat. Isu
etika, sosial, dan politis selalu merujuk pada nilai-nilai luhur.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya. Setiap isu etika, sosial, dan politis
memiliki pihak-pihak yang berkepentingan.
4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan. Anda mungkin
menemukan bahwa tidak ada pilihan yang dapat memuaskan semua kepentingan yang
terlibat, tetapi beberapa pilihan lebih baik daripada yang lainnya.
5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda. Beberapa pilihan mungkin secara
etika benar tetapi sangat merusak dari sudut pandang yang lain.
III. Prinsip – Prinsip Etika
Beberapa prinsip etika di beberapa kebudayaan yang telah bertahan sepanjang sejarah
yaitu:
1. Perlakukan orang lain seperti apa yang anda harapkan orang lain perlakukan anda
(Aturan Emas-Golden Rule).
2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan berulang-ulang, tindakan itu tidak
baik untuk dilakukan oleh siapa pun juga (Imperatif Kategories Immanuel Kant-
Immanuel Kant’s Categorical Imperative).
3. Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat
untuk diambi (Aturan Perubahan Descartes-Descartes Rule Of Change).
4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur
(Prinsip Utilitarian-Utilitarian Principle).
5. Ambil sebuah tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling
sedikit (Prinsip Menghindari Resiko-Risk Aversion Princple).
6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh
seseorang kecuali jika ada pernyataan khusu yang lain (Aturan etika “tidak ada
makan siang gratis”-ethical “no free lunch” rule).
3. Dimensi moral dari Sistem Informasi
I. Hak – Hak Informasi: Kebebasan Pribadi dan Kebebasan Dalam Era
Internet
Privasi (privacy) adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari
pengawasan atau invervensi dari individu atau organisasi lain, termasuk negara. Klaim
atas privasi juga terdapat dalam dunia kerja: jutaan karyawan menjadi subjek
pengawasan elektronik dan bentuk teknologi tinggi lainnya. Teknologi dan sistem
informasi membahayakan klaim individu atas privasi dengan membuat invasi terhadap
privasi menjadi murah, menguntungkan, dan efektif.
Klaim terhadap privasi dilindungi oleh UU Amerika Serikat, Kanada, dan Jerman
dengan berbagai cara dan di beberapa negara lain melalui banyak undang-undang. Di
Amerika Serikat, klaim terhadap privasi dilindungi terutama oleh Amandemen
Pertama yang menjamin kebebasan berbicara dan berkumpul, Amandemen Keempat
yang memberi perlindungan atas pemeriksaan tanpa alasan dan perampasan dokumen
pribadi atau rumah seseorang, dan menjamin proses wajib.
Sebagian besar hukum privasi di Amerika dan Eropa didasarkan pada sebuah
aturan yang disebut praktik informasi yang terbuka (Fair Information Practices-FIP)
yang pertama kali ditetapkan dalam laporan tertulis pada tahun 1973 oleh sebuah
komite penasihat pemerintah federal (departemen kesehatan, pendidikan, dan
kesejahteraan AS, 1973). Fair Information Practices (FIP) adalah sekumpulan prinsip
yang mengatur pengumpulan dan penggunaan informasi tentang individu. Prinsip FIP
didasarkan pada kepentingan bersama yang saling mengguntungkan antara yang
menyimpan catatan dengan orang-orang yang informasinya disimpan.
1. Informasi tersebut harus bukan dari sistem catatan personal yang merupakan
rahasia.
2. Individu memiliki hak atas akses, pengawasan, peninjauan dan merubah pada
sistem yang memuat informasi tentang mereka.
3. Tidak ada penggunaan informasi personal untuk tujuan tertentu kecuali dengan ijin
sebelumnya.
4. Manajer sistem bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi karena sistem untuk
reliabilitas dan keamanan.
5. Pemerintah memiliki hak untuk campur tangan dalam hubungan informasi antara
pihak swasta.
Informasi yang dikirim melalui jaringan yang luas ini akan melalui beberapa
sistem komputer yang berbeda-beda sebelum sampai pada tujuan akhirnya. Setiap sistem
tersebut akan mampu memonitor, menangkap dan menyimpan komunikasi yang
melaluinya.
Sebuah web dapat mengetahui identitas jika pengunjung dengan suka rela
mendaftarkan diri untuk membeli produk atau jasa atau untuk mendapatkan jasa gratis
seperti informasi. Sebuah web juga dapat memperoleh informasi tentang pengunjungnya
tanpa diketahui yaitu dengan cookie.
Cookie adalah file kecil yang tersimpan dalam hard drive komputer ketika seorang
user berkunjung ke dlm web tertentu. Cookie mengenali peranti lunak penjelajah Web
pengunjung dan melacak kunjungan ke situs Web tersebut. Ketika pengunjung kembali ke
sebuah situs yang telah menyimpan sebuah cookie, peranti lunak Web akan mencari
komputer pengunjung, menemukan cookie-nya, dan mengetahui apa yang telah dilakukan
oleh orang ini di masa lalu. Cookie sangat mungkin untuk diperbarui, bergantung pada
aktivitas selama kunjungan.
b. Solusi Teknis
Sebuah tool dapat membantu user menentukan jenis data personal yang dapat
diketahui oleh web sites. yaitu The Platform for Privacy Preferences (P3P). P3P
memungkinkan komunikasi secara otomatis tentang kebijakan privacy antara e-
commerce dengan pengunjungnya. P3P mencakup isu etika, isu sosial dan isu politik.
f. Ekuitas dan Akses : Jurang Ras dan Kelas Sosial yang Semakin Melebar
Jurang digital (digital divide) yang terjadi disekolah-sekolah di Amerika Serikat,
dengan sekolah yang terletak diwilayah kemiskinan cukup tinggi akan lebih kecil
peluangnya memiliki komputer, program teknologi pendidikan berkualitas tinggi, atau
akses internet bagi siswa. Jika tidak dikoreksi maka pemisahan digital akan menciptakan
sebuah masyarakat yang kaya dengan kemampuan dan keahlian komputer.
4. Studi Kasus
FBI dan Alat Pengawasan Digital.
Di tahun 1960 Biro Penyelidik Federal AS, atau disebut Federal Bereau of
Investigation (FBI) mulai mengumpulkan file-file untuk mengindetifikasi warganya yang
terlibat dalam masalah keamanan nasional bahkan orang – orang terkenal seperti Albert
Einstein, Rock Hudson, dan Henry Ford juga disimpan. Undang – undang 1974 kemudian
menjadi hukum yang melarang pengumpulan informasi seperti itu, kecuali jika
Departemen Kehakiman bisa menunjukkan alasan yang mendukung bahwa orang yang
bersangkutan melakukan tindak kejahatan atau pelanggaran hukum.
Kekhawatiran mengenai pengumpulan data rahasia milik warga Negara oleh FBI
muncul kepermukaan di tahun 1999 sewaktu FBI mengakui bahwa mereka telah
mengembangkan dan mengunakan produk komputer yang disebut Carnivore (DCS1000)
yang berfungsi mengumpulkan secara rahasia informasi e-mail, namun kekhawatiran atas
tindakan FBI untuk sementara terhenti disaat peristiwa terorisme pada gedung World
Trade Center dan Pentagon 11 September 2011.
Carnivore bekerja dengan cara mengumpulkan informasi digital dari lalu lintas
jaringan digital dari dan ke pengguna tertentu atau alamat internet tertentu. Carnivore
harus terinstall dalam ISP target kemudian carnivore akan mengidentifikasi e-mail dari
headernya saja tanpa membuka konten isinya, karena regulasi hukumnya lebih ringan
daripada membuka konten e-mail.
Adanya carnivore menimbulkan pro dan kontra di parlemen Amerika dimana satu sisi
setuju berlakunya carnivore bertujuan pencegahan terhadap kejahatan dilain sisi
menganggap hak asasi mereka sebagai individu diambil.
5. Kesimpulan
Perubahan pesat yang disebabkan oleh teknologi informasi menciptakan situasi-situasi
baru dimana aturan-aturan dan hukum terkait tidak relevan lagi. Muncul berbagai macam
daerah abu-abu dimana standar etika belum ditetapkan dan disosialisasikan. Diperlukan
system etika yang baru untuk era informasi sebagai penuntun individu dan organisasi dalam
mengambil tindakan.
Seorang manajer dalam sebuah perusahaan harus mampu menunjukan risiko moral
dari teknologi baru dan menetapkan kebijakan-kebijakan etika perusahaan yang sudah
mencakup isu-isu system informasi, serta mampu menjunjung tinggi dimensi moral dalam
system informasi.
Daftar Pustaka
Fajri,Fitria F, dkk. 2014. Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi. Fakultas
Ekonomi. Universitas Swadaya Gunung Jati. Cirebon
Kenneth C. Laudon & Jane P. Laudon. 2005. Sistem Informasi Manajemen
Mengelola Perusahaan Digital. Edisi kelima. Penerbit Andi.
Kenneth C. Laudon & Jane P. Laudon. 2012. Management Information Systems:
Managing the Digital Firm. Twelfth Edition. Pearson.
Kenneth C. Laudon & Jane P. Laudon. 2015. Sistem Informasi Manajemen
Mengelola Perusahaan Digital. Edisi ketigabelas. Penerbit Salemba Empat.