Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Permasalahan yang Dihadapi Petani
Kentang", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/nurzuuw/5eeb5e9ad541df74ae4dfa43/permasalahan-yang-dihadapi-
petani-kentang
Kentang adalah salah satu tanaman sayur yang memiliki kandungan karbohidrat, protein, dan
mineral yang sangat tinggi. Kentang memiliki nama latin Solanum tuberosum L. merupakan jenis
sayuran yang menjadi salah satu jenis tanaman pangan untuk di kembangkan. Konsumsi kentang di
dunia tergolong cukup tinggi, dimana konsumsinya menempati urutan ke empat setelah beras,
gandum, dan jagung. Potensi pasar yang terbuka lebar, baik didalam negeri maupun luar negeri
membuat Indonesia memiliki kesempatan besar untuk mengembangkan komoditas kentang.
Peluang pasar yang terbuka lebar tidak membuat kehidupan petani kentang sejahtera karena di balik
peluang besar tersebut ada permasalahan yang membuat petani kentang kesulitan dalam budidaya
komoditas kentang. Permasalahan pertama yaitu modal dan kelembagaan banyak petani yang
kesusahan mendapatkan modal karena mereka banyak yang tidak tergabung dalam kelompok tani.
Modal dalam usahatani dapat dibantu oleh kelompok tani jika para petani bergabung ke dalam
kelembagaan tersebut.
Sumber daya lahan menjadi permasalahan kedua dalam budidaya kentang. Lahan yang biasanya
digunakan untuk bercocok tanam sekarang banyak digunakan untuk pembangunan perumahan dan
sebagainya, imbasnya ke petani mereka kehilangan lahan yang biasanya area untuk ditanami
tanaman. Lahan yang semakin sempit membuat petani dan mahasiswa - mahasiswa pertanian
berpikir untuk membuat terobosan baru untuk budidaya tanaman tetap berjalan walaupun lahan
yang terbatas.
Produktivitas yang masih sangat rendah karena masih banyak petani yang menggunakan benih lokal
atau yang turun menurun sehingga menyebabkan kualitasnya rendah. Benih lokal tidak baik
digunakan terus menerus karena jika petani masih menggunakan benih lokal maka hasil yang
didapatkan tidak akan bagus dan tidak memiliki kualitas tinggi. Kualitas yang rendah menyebabkan
pemasaran akan terhambat karena kentang yang memiliki kualitas rendah akan cepat membusuk
saat dalam perjalanan. Masalah ini bisa diatasi dengan penggunaan benih yang baik.
Para petani dapat melakukan kerja sama dengan kelompok tani yang berada di daerah tersebut agar
permodalan dalam usahatani dapat dibantu. Penggunaan lahan vertikal atau rooftop bangunan
untuk mengatasi lahan yang semakin sempit. Benih lokal beralih ke benih G3 dan G4 seperti yang
dilakukan petani di Kecamatan Ulu ere Kabupaten Bantaeng. Penggunaan benih G3 dan G4 dapat
meningkatkan produktivitas lebih tinggi dan jika kualitas yang dihasilkan bagus akan memudahkan
pada saat pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim. L dan Ni Putu. S. 2017. Rancang bangun model kemitraan sinergis dalam pengembangan
klaster agribisnis kentang. Ilmu -- ilmu Pertanian. 24(2): 1-18.
Muhibuddin. A., Jeferson. B., Fatmawati.2018. Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) untuk
Mewujudkan sentra kentang unggul. Ilmiah pengabdian masyrakat.2(1): 47-56.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Permasalahan yang Dihadapi Petani
Kentang", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/nurzuuw/5eeb5e9ad541df74ae4dfa43/permasalahan-yang-dihadapi-
petani-kentang
Masalah Petani Kentang: Jual ke Tengkulak Hingga Serangan Hama dan Penyakit
Baca artikel detikfinance, "Masalah Petani Kentang: Jual ke Tengkulak Hingga Serangan
Hama dan Penyakit" selengkapnya https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-
3382057/masalah-petani-kentang-jual-ke-tengkulak-hingga-serangan-hama-dan-penyakit.
Ketua Kelompok Tani Alfaruq Desa Patak Banteng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten
Wonosobo, Jawa Tengah, Mudhofi mengatakan, selain malasah yang susah dicari,
persoalan lainnya yang cukup pelik yang dihadapi petani Dieng yakni akses pasar.
Menurutnya, petani tidak bisa menjual kentang langsung ke pasar induk, melainkan harus
menjualnya lewat pengepul. Di sisi lain, harga kentang petani Dieng bisa anjlok saat ada
panen kentang di daerah lainnya.
Baca artikel detikfinance, "Masalah Petani Kentang: Jual ke Tengkulak Hingga Serangan
Hama dan Penyakit" selengkapnya https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-
3382057/masalah-petani-kentang-jual-ke-tengkulak-hingga-serangan-hama-dan-penyakit.
"Harga kentang (sekarang) lumayan Rp 9.000/kg sampai Rp 10.000/kg, kalau lagi nggak
bagus bisa Rp 3.000/kg bulan-bulan lalu. Itu kemarin satu bulan yang lalu Rp 6.000/kg,"
imbuhnya.
Menurut dia, harga kentang petani yang sangat fluktuatif tersebut disebabkan melimpahnya
pasokan kentang dari daerah lain di luar Dieng, serta kentang impor yang masuk ke
pasaran.
"Karena ada impor, kedua kadang kentang daerah (luar Diang) lagi panen, kalau daerah lain
kan panen musiman, kalau di Dieng panen (kentang) sepanjang tahun," ujar Mudhofi.
Masalah lain, sambungnya, yakni serangan hama dan penyakit. Petani Dieng selama ini
mengandalkan obat-obatan kimia untuk mengatasi masalah tersebut.
"Yang sangat meresahkan petani itu penyakit layu. Pakai obat biasanya," ungkap petani
yang memiliki 1 hektar lahan kentang ini.
Untuk diketahui, kawasan Dieng merupakan salah satu sentra kentang terbesar di
Indonesia. Dataran Tinggi melingkupi beberapa kabupaten di Jawa Tengah antara lain
Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Temanggung, Kabupaten
Pekalongan, dan Kabupaten Batang.
Baca artikel detikfinance, "Masalah Petani Kentang: Jual ke Tengkulak Hingga Serangan
Hama dan Penyakit" selengkapnya https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-
3382057/masalah-petani-kentang-jual-ke-tengkulak-hingga-serangan-hama-dan-penyakit.
Tanah yang sesuai untuk tanaman kentang adalah tanah yang sakurannya
dalam lebih 50 cm, gembur, drainasenya bagus dan banyak mengandung
bahan organic, cukup hara makro dan mikro.Tanaman kentang dapat tumbuh
dengan baik pada jenis tanah latusol, aluvial, regosol dan andosol dengan PH
berkisar 5 - 6,5. Untuk pertumbuhan umbi kentang diperlukan dengan suhu
tanah antara 15 - 20%. Sedangkan kelembaban tanah yang cocok untuk umbi
kentang adalah 70%.
Hama Penyakit
Beberapa hama dan penyakti yang perlu diketahui para petani diantaranya
lalat penggerek daun, pengisap daun, hama penggerek daun, hama kutu
daun persil, ulat tanah, penyakit layu bakerium ralsitoma, penyakit busuk
daun, penyakit layu tusarium dan Nemotodasista kuning dan lain - lain.
Aktual Info
11 Jan 2021
500
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menurunkan suhu tanah pada budidaya
kentang ialah dengan penanaman kentang tumpang sari dengan jagung, penanaman
dengan sistem baris ganda, dan pemasangan mulsa jerami.
Penanaman jagung sebagai tanaman tumpang sari dilakukan dua minggu sebelum
kentang ditanam. Tanaman jagung menurunkan suhu tanah Tanaman jagung juga
mampu menurunkan intensitas cahaya matahari sebesar 18,5%.
Di bawah intensitas cahaya matahari yang lebih rendah, kecepatan respirasi tanaman
kentang berkurang, sementara luas daun meningkat untuk memperoleh permukaan
absorbsi cahaya yang lebih besar dan meningkatkan kecepatan fotosintesis setiap unit
energi cahaya dan luas daun.
Penanaman dengan sistem baris ganda menggunakan bedengan yang lebar
menyebabkan air siraman dapat bertahan lebih lama di dalam tanah. Mulsa jerami
dipasang dua minggu setelah tanam dengan ketebalan ± 5 cm. Pemasangan mulsa
jerami mencegah radiasi sinar matahari secara langsung, sehingga kelembaban di sekitar
perakaran tanaman dapat dipertahankan. Dengan demikian suhu tanah dapat diturunkan
sebesar 1-1,3°C, 0,4-2°C dan 0,3-1,1°C dibandingkan dengan tanpa mulsa.
Komponen teknologi yang diterapkan untuk menekan serangan OPT ialah pemasangan
turus bambu sebagai penegak tanaman, pembuatan guludan yang cukup tinggi,
penyiraman bakterisida, pemasangan perangkap OPT, serta penerapan ambang
pengendalian OPT.
Pemasangan turus bambu dilakukan tiga minggu setelah tanam. Setiap tanaman
diikatkan pada bambu tersebut agar tanaman tidak merunduk atau rebah ke permukaan
tanah. Dengan demikian permukaan daun yang terpapar sinar matahari lebih luas. Hal
tersebut dapat meningkatkan efisiensi fotosintesis dan mengurangi kelembaban mikro
sehingga tidak sesuai bagi perkembangan penyakit.
Guludan untuk penanaman kentang dibuat setinggi 40 cm. Hal itu dimaksudkan agar
tanaman jangan sampai tergenang air penyiraman atau air hujan, yang dapat
mengakibatkan tanaman layu. Selain berfungsi menurunkan suhu tanah, mulsa jerami
juga berguna untuk menekan populasi trips, karena di dalam tumpukan jerami terdapat
tungau predator yang akan memangsa kepompong trips.
Perangkap lekat warna kuning dipasang dua minggu setelah tanam sebanyak 50 buah
per hektar. Hal itu dimaksudkan untuk memerangkap serangga hama yang bersayap
seperti kutudaun, kutukebul dan lalat pengorok daun.
Penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum merupakan
penyakit yang dominan menyerang kentang di daerah bersuhu hangat dan lembab, dan
di dataran medium. Tumpangsari kentang dengan jagung mampu menekan insiden dan
laju perkembangan penyakit tersebut.
Pada budidaya kentang monokultur di Cianjur (600 m dpl), serangan R.
solanacearum lebih dari 25%, sedang pada tumpangsari dengan jagung yang
dikombinasikan dengan pemberian bakterisida, serangannya <5%. Pemberian
bakterisida merupakan pengendalian secara preventif, artinya dilakukan sebelum
terjadinya serangan.
Bakterisida Streptomisin sulfat 20% dengan konsentrasi 2 g/l digunakan untuk
merendam benih kentang selama 15 menit sebelum benih ditanam. Selain itu bakterisida
Kalsium hipoklorida 1% disiramkan di atas tanah sebanyak 200 ml/tanaman mulai 2-8
minggu setelah tanam dengan interval satu minggu.
Salah satu komponen teknologi PHT yang diterapkan dalam budidaya kentang di dataran
medium ialah ambang pengendalian. Ambang pengendalian adalah tingkat populasi
hama atau intensitas kerusakan tanaman oleh serangan hama yang memerlukan
tindakan pengendalian agar tidak menyebabkan terjadinya kerugian. Penerapan ambang
pengendalian dapat menekan penggunaan pestisida lebih dari 75%.
Pengendalian penyakit fitoftora harus dilakukan sebelum tampak gejala serangan. Hal itu
dimaksudkan agar tanaman terlindungi dari berkecambahnya spora yang menempel
pada bagian tanaman. Pada awal pertumbuhan tanaman, digunakan fungisida yang
berbahan aktif ganda dan setelah sebulan digunakan fungisida kontak yang tidak berisiko
menimbulkan resistensi.
Komoditas Kentang: Mata Rantai Distribusi Harus Jelas
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Komoditas Kentang: Mata Rantai
Distribusi Harus Jelas ", Klik selengkapnya di
sini: https://bandung.bisnis.com/read/20130929/550/1022064/komoditas-kentang-mata-
rantai-distribusi-harus-jelas.
Author: Newswire
Editor : Newswire
Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOSBisnis-jabar.com, BANDUNG—Himpunan Kerukunan
Tani Indoensia (HKTI) Jawa Barat mendesak pemerintah membangun mata rantai distribusi
tanaman kentang secara serius. Ketua Harian HKTI Jabar Entang Sastraanmaja
mengemukakan selama ini pemerintah hanya memprioritaskan tanaman padi dibandingkan
kentang sebagai komoditas hortikultura. Padahal kentang dan tanaman hortikultura lainnya
memiliki andil besar terhadap laju inflasi, sebab kebutuhan masyarakat terhadap komoditas
tersebut sangat tinggi dan sama pentingnya dengan tanaman padi. "Selama ini pemerintah
hanya fokus terhadap tanaman padi, tetapi komoditas hortikultura seperti kentang
dikesampingkan," katanya, Minggu (29/9/2013). HKTI menilai perlu dibangun penanganan
yang sistematis untuk menggenjot produksi kentang, di mana ketersediaan pasar harus jelas
agar minat petani menanam kentang semakin tinggi. Entang mengatakan selama ini
dorongan pemerintah masih belum jelas mengenai arah peningkatan upaya produksi
kentang, karena tidak ada sinergitas dengan kebutuhan petani. "Jalur program pemerintah
dan kebutuhan petani arahnya berlainan sehingga sulit untuk membangun visi menjadi satu
arah tujuan yang sama," katanya. Menurutnya, secara konkrit penanganannya perlu
dibangun secara serius, penyuluh bergerak dengan sigap, dan prioritas pengembangan
swasembada pangan harus sama.(k32/k32)
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Komoditas Kentang: Mata Rantai
Distribusi Harus Jelas ", Klik selengkapnya di
sini: https://bandung.bisnis.com/read/20130929/550/1022064/komoditas-kentang-mata-
rantai-distribusi-harus-jelas.
Author: Newswire
Editor : Newswire
Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS