Disusun Oleh :
1. Lidiana : 062415633
2. Nofi Aris : 062415640
Semester : VII B
1. Pokok Bahasan :
Praktikum penyembelihan ayam broiler dan kambing.
2. Tujuan :
Tujuan dari kegiatan praktikum penyembelihan ternak ayam broiler dan
ternak kambing yaitu agar mahasiswa mengetahui dan mampu melakukan
penyembelihan ayam dan kambing secara Aman Sehat Utuh Halal (ASUH),
mampu melakukan pemotongan karkas dengan baik serta mahasiswa dapat
menghitung prosentase daging, tulang bulu dan jeroan ternak yang telah
disembelih.
3. Teori :
A. Ayam ras pedaging (Broiler)
B. Kambing
B. Penyembelihan Kambing
8. Hasil Praktikum :
A. Penyembelihan Ayam Broiler
a. Handling Ternak
Handling ternak yang dilakukan yaitu dengan menghandel atau menguasai
ternak dengan baik untuk dibawa ketempat penyembelihan ternak, kegiatan
tersebut dilakukan secara hati-hati dan sesuai prosedur yang sesuai standar agar
ternak yang akan disembelih tidak stres. Handling ayam broiler biasanya
dilakukan dengan memegang bagian bawah anus dengan menggunakan kanan kiri
diantara dua ruas kaki ayam dengan posisi kepala ayam membelakangi (orang
yang menghandel ternak), kemudian ternak diapit dengan lengan kiri dan
pinggang bagian samping kiri (orang yang menghandel ternak), posisi untuk
mengahandel ternak disesuaikan dengan kebiasaan penghandel menggunakan
tangan kanan tau kiri.
Sebelum dilakukan pemeriksaan Antemortem, ternak dipuasakan terlebih
dahulu dengan tujuan untuk mempermudah proses penyembelihan dan proses
pengeluaran kotoran yang ada pada ternak.
b. Antemortem
Pemeriksaan antemortem adalah pemeriksaan kesehatan ayam sebelum
disembelih yang dilakukan oleh dokter hewan penanggung jawab teknis atau
teknis atau tenaga pemeriksa daging pengawasan dokter hewan penanggung jawab
teknis.
Hasil Pemeriksaan : mata cerah, jengger berwarna merah muda, bulu lebat
dan mengkilap, tubuh gemuk, terdapat banyak lemak dibawah kulit, tidak cacat,
berdiri tegak dan bulu disekitar vent bersih. Sehingga ayam dapat dipotong tanpa
perlakuan.
c. Karkas
Berdasarkan proses pemotongan yang telah dilakukan secara manual,
diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil pengukuran bobot ayam broiler
No Keterangan Bobot (Kg)
1 Bobot Hidup 2,9
2 Bobot Setelah Pengeluaran Darah 2,7
3 Bobot Setelah Pencabutan Bulu 2,6
4 Bobot Karkas 2,2
5 Usus 12 Jari 0,10
6 Jejenum 0,21
7 Ileum 0,22
8 Caecum+Kloaka+Kolon 0,15
9 Hati 0,57
10 Pankreas 0,06
11 Limfa 0,02
12 Jantung 0,12
13 Ventrikulus 0,46
14 Trakea+Proventrikulus 0,10
15 Tembolok 0,14
Ayam sebelum disembelih dilakukan pemriksaan terlebih dahulu untuk
memastikan ternak tersebut sehat. Hal ini sesuai pendapat Murtidjo (2008) yang
menyatakan pemeriksaan sebelum pemotongan (antemortem) merupakan
pemeriksaan kesehatan ternak yang meliputi pemeriksaan luka-luka bekas
pengangkutan, penyakit yang dapat menular, gejala penyakit yang menyebabkan
tidak layak konsumsi dan pemeriksaan informasi kesehatan daerah peternakan
ayam potong. Pemeriksaan setelah pemotongan (postmortem) meliputi
pengamatan organ –organ dalam, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboraturium
apabila diperlukan.
Ayam yang akan disembelih termasuk kategori gemuk dengan bentuk
tubuh balok. Hal ini sesuai pendapat Kartasudjana (2001) yang menyatakan ternak
yang gemuk, persentase karkasnya tinggi dan umumnya berbentuk tebal seperti
balok (Kartasudjana, 2001).
d. Postmortem
Pemeriksaan postmortem adalah pemeriksaan kesehatan jeroan dan karkas
ayam setelah disembelih yang dilakukan oleh dokter hewa, penanggung jawab
tekhnis atau tenaga pemeriksa daging dibawah pengawasan dokter hewan. Dari
hasil kegiatan praktikum, ayam sehat dengan keadaan organ dan daging yang baik
karena tidak ditemukan tanda-tanda karkas jeroan maupun organ yang lain setelah
disembelih mengalami kelainan baik dari segi warna, bentuk maupun bau dari
ternak tersebut.
B. Penyembelihan Kambing
a. Handling Ternak
Ternak kambing biasanya dihandling dengan menggunakan tali pengikat
yang diikat pada bagian leher untuk memudahkan orang yang menghandel
membawa ternak ketempat penyembelihan. Ikatan yang tepasang tidak boleh
terlalu kencang karena ternak akan merasa tidak nyaman dan mengakibatkan
ternak mudah strees, ikatan cukup dipasang dengan longgar tetapi tidak mudah
terlepas.
Untuk ternak kambing yang berasal dari tempat yang agak jauh dari
tempat penyembelihan, atau ternak yang berasal dari daerah dengan memerlukan
waktu perjalanan yang cukup lama biasanya ternak akan diistirahatkan terlebih
dahulu. Sedangkan ternak yang siap disembelih sebaiknya dipuasakan terlebih
dahulu agar dalam proses pengeluaran kotoran ternak lebih mudah dilakukan.
b. Antemortem
Pemeriksaan antemortem merupakan pemeriksaan kesehatan dan
kelayakan hewan sebelum disembelih. Adapun hasil pemeriksaan antemortem
ternak kambing dalam kegiatan praktikum adalah sebagai berikut: a) Ternak
normal dilihat dari semua sisi, b) keadaan kaki tegak dan kuku bersih serta
mengkilat, c) hidung normal, artinya ternak tidak sedang terkena demam, d) alat
kelamin normal, e) mata cerah dan bersinar, f) berdiri tegak, g) kulit halus dan
bulu mengkilat, dan h) tidak terlihat tanda-tanda penyakit pada hewan ternak.
c. Karkas
Hasil Praktikum Penyembelihan Ternak kambing dapat dilihat dibawah
ini:
Tabel 2. Hasil pengukuran bobot kambing
No Keterangan Bobot (Kg)
1 Kambing Hidup 31
2 Kambing Setelah Disembelih 28
3 Karkas 14,21
4 Darah 3
5 Kulit 2,50
6 Kepala dan Kaki 3
7 Organ Dalam 8,29
d. Postmortem
Pemeriksaan postmortem adalah kesehatan karkas, daging, dan organ
setelah hewan disembelih Cara pemeriksaan antemortem meliputi pengamatan
visual (inspeksi), perabaan (palpasi), dan sayatan (Insisi). Adapun hasil
pemeriksaan postmortem ternak kambing dalam kegiatan praktikum adalah
sebagai berikut : 1) Ditemukan bintik-bintik pada bagian luar usus, 2)
pemeriksaan terhadap karkas yaitu normal karena tidak ditemukannya kondisi
pendarahan, perubahan warna, bau yang tidak semestinya.
Dari pemeriksaan postmortem diatas diputuskan bahwa daging dapat
diedarkan untuk konsumsi karena meskipun terdapat bintik-bintik namun hanya
pada luar usus, sdangkan organ lainnya normal.