Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PENGEMBANGAN OBYEK WISATA GEOPARK SILOKEK

Febti Fajar

Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Geografi


Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang
Email: febti.fajar.2007216@students.um.ac.id

Abstrak: Geopark Silokek merupakan salah satu geopark nasional yang ada di Kabupaten
Sijunjung, Sumatera Barat. Geopark ini memiliki kekayaan situs-situs geologi serta
keragaman flora dan fauna yang menjadikanya sebagai obyek wisata unggulan di Kabupaten
Sijunjung. Dalam mendukung pengembangan Geopark Silokek, perlu dilakukan analisis
pengembangan obyek wisata dengan arah kebijakan yang tepat agar tidak merugikan
lingkungan dan masyarakat setempat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana analisis pengembangan obyek wisata Geopark Silokek. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan sumber data sekunder berupa jurnal-
jurnal ilmiah yang berkaitan dengan topik penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pengembangan obyek wisata Geopark Silokek diarahkan pada perancangan pembangunan
tata guna lahan, lokasi geosite atau objek wisata, dan kondisi eksisting infrastruktur.
Kata Kunci: Pariwisata, Geopark, Lingkungan, Analisis SWOT

Abstract: Silokek Geopark is one of the national geoparks in Sijunjung Regency, West
Sumatra. This geopark has a wealth of geological sites as well as a diversity of flora and
fauna that make it a leading tourist attraction in Sijunjung Regency. In supporting the
development of the Silokek Geopark, it is necessary to analyze the development of tourism
objects with the right policy direction so as not to harm the environment and local
communities. The purpose of this study was to find out how to analyze the development of
Silokek Geopark tourism objects. The method used in this study is a qualitative method with
secondary data sources in the form of scientific journals related to the research topic. The
results of this study indicate that the development of the Silokek Geopark tourism object is
directed at the design of land use development, the location of the geosite or tourist attraction,
and the condition of the existing infrastructure.
Keywords: Tourism, Geopark, Environment, SWOT Analysis

1
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat berperan penting bagi

perekonomian Indonesia. Melalui kegiatan pariwisata, pendapatan negara terus bertambah


seiring dengan semakin populernya objek-objek wisata yang ada di Indonesia saat ini,
sehingga hal tersebut dapat menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk
berkunjung ke Indonesia.

Ada banyak objek wisata unggulan di Indonesia baik itu yang menyajikan keindahan
pemandangan alam maupun objek wisata yang menampilkan situs-situs geologi maupun
sejarah kebudayaan bangsa. Wisata tersebut dapat menarik banyak minat dari masyarakat
karena mampu memenuhi kebutuhan pengunjung yaitu keindahan, kualitas lingkungan, serta
adanya akomodasi. Oleh sebab itu, untuk mendukung berkembangnya objek-objek wisata
yang ada di Indonesia, diperlukan strategi pengelolaan dan pengembangan sarana dan
prasarana objek wisata tersebut, agar daya tarik objek wisata ini dapat menjangkau minat
wisatawan lebih luas lagi baik itu wisatawan lokal maupun internasional.
Geopark Silokek merupakan salah satu obyek wisata nasional yang ada di Indonesia,
tepatnya di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Geopark ini merupakan obyek wisata
unggulan di Provinsi Sumatera Barat karena geopark ini menyajikan keindahan alam dengan
kekayaan situs-situs geologi serta flora dan fauna yang beragam. Oleh karena potensi nya
tersebut, menjadikan Geopark Silokek sebagai obyek wisata yang populer. Karena selain
sebagai obyek wisata, geopark ini juga memiliki manfaat lain yang bernilai guna positif bagi
masyarakat. Yaitu sebagai sarana edukasi baik itu tentang kenampakan bentang alam maupun
tentang sejarah budaya masyarakat setempat. Selain sebagai sarana edukasi, Geopark Silokek
juga dijadikan sebagai obyek penelitian para geologi untuk mengetahui kondisi dan sejarah
geologi Geopark Silokek.
Dalam proses pengembangan obyek wisata Geopark Silokek memperhatikan banyak
aspek yaitu dari segi lingkungan fisik serta lingkungan sosial. Karena keduanya merupakan
bagian penting yang akan berpengaruh terhadap perkembangan Geopark Silokek.
Pengelolaan lingkungan diarahkan pada perbaikan permasalahan lingkungan di Geopark
Silokek. Karena lingkungan sendiri merupakan salah satu aspek penting dalam sektor
pariwisata.

2
Sebab, kondisi lingkungan yang baik akan menarik wisatawan untuk berkunjung ke wilayah
tersebut, namun sebaliknya apabila lingkungan tersebut rusak atau kurang mendapatkan
perawatan maka daya tarik minat wisatawan untuk berkunjung ke wilayah tersebut juga
semakin menurun. Sementara itu, pengembangan lingkungan sosial diarahkan pada
pemberdayaan masyarakat setempat serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena
dengan berkembanganya obyek wisata Geopark Silokek, maka hal ini dapat membuka
peluang besar bagi masyarakat untuk meningkatkan skill dan kondisi ekonominya dalam
kegiatan pariwisata.
Adapun analisis yang digunakan dalam pengembangan Obyek wisata Geopark Silokek
ini ialah analisis SWOT. Yang dimana analisis SWOT merupakan salah satu metode yang
mengembangkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek, atau bisnis dengan
menekankan faktor internal dan eksternal (strengths, weakness, opportunities, and threats).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditentukan beberapa hal yang menjadi
rumusan masalah pada artikel ini, yaitu sebagai berikut:
1. Apa saja potensi obyek wisata yang dimiliki Geopark Silokek?
2. Permasalahan apa saja yang dihadapi Geopark Silokek?
3. Bagaimana pengelolaan dalam pengembangan obyek wisata Geopark Silokek
berdasarkan analisis SWOT?

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu menekankan
pada pemahaman terhadap permasalahan yang dianalisis secara mendalam. Hasil dari analisis
tersebut kemudian dijabarkan secara deskriptif menggunakan kata-kata. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan teknik pengumpulan data berupa studi
dokumen dari hasil-hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan topik penelitian
yaitu tentang pengembangan obyek wisata Geopark Silokek. Adapun teknik analisa data
dalam penelitian ini mencakup beberapa tahap, yaitu:
1. Tahap perencanaan, yaitu dengan menentukan topik yang akan diteliti serta menyusun
permasalahan-permasalahan yang hendak dianalisis.

3
2. Tahap pelaksanaan, yaitu mengumpulkan data sekunder dengan mencari sumber-
sumber data yang relevan dari berbagai jurnal ilmiah terkait dengan topik penelitian.
3. Tahap Evaluasi, pada tahapan ini peneliti melakukan analisis serta mengolah data
yang diperoleh menggunakan metode yang telah ditentukan.
4. Tahap penyusunan laporan, yaitu menyusun hasil analisis data yang telah dilakukan
ke dalam laporan yang ditulis dalam bentuk artikel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Potensi Obyek Wisata Geopark Silokek


Geopark Silokek merupakan salah satu geopark nasional yang ada di Indonesia.
Lokasinya berada di wilayah Kabupaten Muaro Sijunjung Durian Gadang, Sumatera
Barat. Nama Silokek sendiri diambil dari nama nagari (desa) Silokek yang berlokasi
di pinggiran hutan, sehingga hal ini membuat Silokek memiliki potensi objek wisata
yang sangat tinggi (Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Kabupaten Sijunjung, 2018). Secara astronomis Geopark ini berada pada koordinat
00˚ Bujur Timur.
Geopark ini menyuguhkan pemandangan yang khas yaitu perbukitan batu
gamping yang berusia sekitar 260 juta tahun dengan tebing-tebing tinggi vertikal serta
morfologi berupa perbukitan karst dengan kemiringan yang beragam mulai dari
landai dan bergelombang pada ketinggian 200 sampai 400 meter. Di samping bukit-
bukit karst tersebut juga terdapat keanekaragaman hayati dan keragaman budaya yang
tinggi (Dossier Silokek, 2018).
Di Geopark ini juga dijumpai objek-objek wisata seperti air terjun, pemandian
air panas, pasir putih, sungai, dan sejumlah ngalau (gua) baik yang vertikal maupun
horizontal. Apabila berkunjung ke gua tersebut, maka kita akan melihat banyak
stalaktit dan stalagmit yang begitu indah. Kekayaan flora dan fauna di kawasan ini
sangatlah beragam, diperkirakan terdapat lebih kurang 45.000 jenis. Terdapat pula
beberapa flora dan fauna langka yang dilindungi, antara lain bunga berdaun satu
(monophyllaea), bunga bangkai (amorphophallus titanium), Harimau Sumatera
(Panthera tigris sumatera), Tanuk/Tapir (Tapirus indicus), Trenggiling (Manis
javanica), Burung Enggang/Rangkong (Buceros vigil), dll.

4
Situs-situs geologi di Geopark Silokek telah mendapatkan perlindungan tingkat
nasional melalui SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor:
SK.603/Menlhk/Setjen/PLA.20/8/2016 tentang Penetapan Fungsi Pokok Kawasan
Suaka Alam Kawasan Pelestarian Alam Sebagai Taman Wisata Alam Batang Pangian
1 di Kabupaten Sawahlunto Sijunjung Provinsi Barat yang menetapkan kawasan
tersebut sebagai kawasan konservasi seluas lebih dari 14.288 Ha.
Kawasan geopark ini termasuk kawasan yang masih terjaga dengan baik dan
masih mewariskan keaslian unsur-unsur geologinya. Hal ini dikarenakan adanya
kesadaran masyarakat setempat dalam melestarikan lingkungannya. Masyarakat
setempat juga merupakan masyarakat yang masih berpegang teguh terhadap unsur-
unsur kearifan lokal dan budaya, sehingga tak heran apabila geopark ini menjadi salah
satu objek wisata yang unik karena masih mempertahankan kondisi alami geologinya.

2. Permasalahan Lingkungan Geopark Silokek


Selain memiliki keunikan dan keragaman geologi, Geopark Silokek juga
memiliki permasalahan lingkungan dalam pariwisata. Sebelum membahasnya lebih
dalam, alangkah baiknya untuk mengetahui apa itu permasalahan lingkungan
pariwisata. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk
menikmati atraksi dan objek yang menarik di suatu wilayah. Sehingga, lingkungan
merupakan salah satu aspek penting dalam sektor pariwisata, karena kondisi
lingkungan yang baik akan menarik wisatawan untuk berkunjung ke wilayah tersebut,
namun sebaliknya apabila lingkungan tersebut rusak atau kurang mendapatkan
perawatan maka daya tarik minat wisatawan untuk berkunjung ke wilayah tersebut
juga semakin menurun.
Menurut Mihalic (2000), kualitas lingkungan meliputi kualitas kondisi dan
kenampakan bentang alam di suatu wilayah. Terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pengembangan lingkungan pariwisata yaitu di antaranya; daya
dukung lingkungan, kenaekaragam objek dan atraksi wisata, keindahan bentang alam,
sosial budaya masyarakat, dll. Sehingga apabila aspek-aspek tersebut dapat
diperhatikan dengan baik, maka sektor pariwisata dapat lebih berkembang pesat.
Kembali kepada objek wisata Geopark Silokek.

5
Dimana geopark ini memiliki permasalahan lingkungan berupa pencemaran yang
terjadi di badan Sungai Batang Kuantan. Sungai ini merupakan sungai strategis lintas
provinsi, hulunya berada di Provinsi Sumatera Barat sedangkan hilirnya berada di
Provinsi Riau. Berdasarkan pengamatan di daerah Silokek, sungai ini terlihat sangat
keruh bewarna kuning kecoklatan. Hal ini terjadi karena adanya aktivitas
penambangan emas serta penambangan galian C berupa pasir, batu, dan kerikil secara
legal maupun ilegal pada anak Sungai Batang Kuantan yaitu Sungai Batang Palangki
yang terletak di antara Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Solok, sehingga
pencemaran yang terjadi di anak sungai tersebut ikut mengalir menuju badan Sungai
Batang Kuantan.

3. Pengelolaan Pengembangan Obyek Wisata Geopark Silokek Berdasarkan


Analisis SWOT
Menurut Freedy Analisis SWOT adalah instrumen perencanaan strategi yang
klasik dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan, peluang dan
ancaman, instrumen ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara
terbaik untuk melaksanakan suatu strategi. Dalam pariwisata analisis SWOT
dilakukan untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari suatu objek wisata serta
untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan analisis SWOT, maka pengembangan pariwisata Geopark Silokek
di Kabupaten Sijunjung adalah sebagai berikut:
Pertama, kekuatan (strengths) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat
dalam pariwisata. Apabila kekuatan dalam pariwisata dapat diketahui, maka
pariwisata tersebut dapat dikembangkan menjadi lebih tangguh hingga mampu
bertahan dalam pasar dan mampu bersaing untuk perkembangan selanjutnya yang
menyangkut pariwisata (Freddy, 2014). Di Geopark Silokek terdapat beberapa
kekuatan yang menjadi daya tarik wisatawan adalah situs-situs geologi yang sangat
beragam. Seperti yang disampaikan oleh Hardian, D (2018) bahwa terdapat 25 situs
geodiversity (keragaman geologi) yang terdiri dari goa (ngalau), air terjun, perbukitan
karst, pemandaian air panas, pasir putih, dsb. Situs geodiversity tersebut merupakan
batuan tua yang berumur 359 juta tahun yang meliputi batuan gamping (karst), batuan
sedimen, batuan metamorf dan intrusi granit.

6
Kedua, kelemahan (weakness) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat
dalam pariwisata yang menyebabkan adanya kerugian terhadap pengembangan objek
wisata. Beberapa kelemahan yang merugikan kawasan objek wisata Geopark Silokek
ialah pencemaran Sungai Batang Kuantan khususnya pada badan anak Sungai Batang
Kuantan yaitu Sungai Batang Palangki. Pencemaran tersebut diakibatkan oleh
kegiatan penambangan emas baik itu secara legal maupun ilegal serta penambangan
bahan galian C (pasir, batu, kerikil). Penambangan tersebut memberikan dampak
negatif terhadap Sungai Batang Pelangki dan Batang Kuantan, dimana warna sungai
tersebut berubah menjadi kuning kecoklatan dan sangat keruh. Hal tersebut juga
berpengaruh besar terhadap pengembangan kawasan wisata Geopark Silokek karena
hal ini dapat menyebabkan turunnya minat wisatawan untuk berkunjung ke wilayah
tersebut karena menurunnya kualitas lingkungan di Geopark Silokek.
Ketiga, Peluang (opportunities) merupakan kondisi peluang berkembangnya
pariwisata di masa yang akan datang dan memberikan keuntungan kepada objek
wisata tersebut. Apabila tata kelola dan pemberdayaan lingkungan dan masyarakat
dapat terlaksana dengan baik, maka hal ini akan memberikan peluang dalam
pengembangan dan peningkatan eksistensi Geopark Silokek, yaitu dengan
mendaftarkan Geoprak Silokek dalam kerjasama jaringan global di bawah Asia
Pasific Geoparks Network (APGN) dan Geoprak Internasional (Global Geopark
Network).
Keempat, ancaman (threats) merupakan kondisi mengancam yang datang dari
luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu
sendiri (Freddy, 2014). Ancaman yang menimbulkan bahaya bagi para pengunjung
maupun makhluk hidup yang terdapat di Geopark Silokek yaitu meliputi ancaman
degradasi suatu situs warisan geologi yang mengalami kerusakan akibat dari kondisi
alam dan faktor aktivitas manusia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh M.
Hasbi Jalil dan B. Setiawan, dikatakan bahwa masing-masing situs geologi seperti
Geosite Pasir Putih, Singkapan Granit, Ngalau Basurek, Air Terjun Sangkiamo,
Ngalau Telago, Ait Terjuan Palukahan, Air Terjun Batang Taye, dan air Terjun Kajai.
Berdasarkan penelitian kuantitatifnya, tiap-tiap geosite tersebut memiliki tingkat
degradasi dengan kategori sedang.

7
Adapun tindak lanjut dari pengembangan objek wisata geopark Silokek adalah
dilakukannya perancangan pembangunan tata guna lahan, lokasi geosite atau objek
wisata, dan kondisi eksisting infrastruktur. Di dalam perencanaan tersebut juga
dilengkapi jalur transportasi dan sistem jaringan infrastruktur.
Selain itu, dalam pengembangan Geosite, penataannya sesuai standar nasional
yang ditetapkan (SK.N0.1 Tahun 2017 Kementrian Pariwisata). Dalam pembangunan
geosite disesuaikan dengan fungsinya. Dilakukan secara bertahap. Masalah anggaran
pembangunannya meliputi anggaran Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Nagari.
Pengembangan wisata Geopark Silokek ini juga memperhatikan kepentingan
masyarakat dalam mengakses objek wisata ini. Sehingga dalam proses
pengembangan, dilakukan identifikasi prospek pembangunan infrastruktur
penunjangan pariwisata di Kawasan Nasional Geopark Silokek, Kec. Sijunjung dan
Kec. Sumpu Kudus Kab. Sijunjung.
Identifikasi dilakukan pada potensi pengembangan infrastruktur untuk pejalan
kaki dan sistem transportasi angkutan sungai di kawasan tersebut. Untuk transportasi
angkutan sungai termasuk pembangunan sebuah dermaga, yang dimana dermaga ini
direncanakan akan dibangun di Gerbang Utama pada saat memasuki kawasan
Geopark Silokek. Pada kawasan ini terdapat pula pusat informasi, pusat dermaga,
souvenir, kuliner, menara pandang, rest area dan zona parkir. Adapun lokasi Gate
diletakkan di dekat 3 pertemuan sungai, Batang Ombilin, Batang Palangki dan
Sukam, yang akan menjadi ikon untuk Kabupaten Sijunjung di masa yang akan
datang.
Apabila ditinjau berdasarkan analisis SWOT, pengembangan objek wisata
tersebut dapat menjadi peluang (opportunities) sebagai objek wisata unggulan yang
ada di Sumatera Barat bahkan nasional. Namun hal tersebut hanya akan terjadi
apabila perancangan pembangunan yang telah ditentukan berjalan dengan baik. Selain
menjadi peluang hal tersebut juga menjadi kekuatan (strengths) bagi Geopark Silokek
karena pembangunan yang akan dilakukan tersebut akan membuat Geopark ini
memiliki atraksi dan akomodasi yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.

8
KESIMPULAN

Geopark Silokek memiliki kekayaan situs geologi serta keragaman flora dan fauna.
Situs-situs geologi tersebut di antaranya yaitu goa (ngalau), air terjun, perbukitan karst,
pemandaian air panas, pasir putih, dsb. Adapun permasalahan lingkungan yang dihadapi
Geopark Silokek ialah pencemaran air sungai Batang Kuantan akibat adanya aktivitas
penambangan pada bagian anak sungai Batang Kuantan. Sehingga hal ini menyebabkan
menurunya kualitas lingkungan pariwisata. Oleh sebab itu, diperlukan pengembangan obyek
wisata dengan arah kebijakan yang tepat agar tidak merugikan lingkungan dan masyarakat
setempat seperti halnya melakukan perancangan pembangunan tata guna lahan, perbaikan
lokasi geosite atau objek wisata, dan kondisi eksisting infrastruktur.

DAFTAR PUSTAKA

Suarto, Edi. Pengembangan Objek Wisata Berbasis Analisis SWOT. Padang: STKIP PGRI
Sumatera Barat.
Jalil, M. Hasbi, dkk. (2020). Penilaian Potensi Geowisata Geopark Silokek Kabupaten
Sijunjung Sumatera Barat. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Kusuma, Desi Widia. (2019). Geopark Silokek Sijunjung Menuju UNESCO Global Geopark.
Padang: Balai Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Barat.
Rauf, Abdul dan Fitri Eriyanti. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Nagari Sijunjung Melalui
Pemanfaatan Rumah Gadang Sebagai Tempat Penginapan Wisatawan Geopark
Silokek. Jurnal Perspektif: Kajian Sosiologi dan Pendidikan Vol.2 No.3. Padang: Universitas
Neger Padang.
Jufri, Tsurayya Zahirah, dkk. (2020). Perubahan Aktivitas Masyarakat dan Penggunaan
Lahan Akibat Pengembangan Geopark Silokek. Lampung: Institut Teknologi
Sumatera.

Anda mungkin juga menyukai