Anda di halaman 1dari 43

TUGAS INDIVIDU

ILMU LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH:

Franski indra yoga (1907156371)


Kelas B

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S1 JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2020
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolan Lingkungan Hidup
serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Dari komponen-kompenen kegiatan mulai dari tahap pra konstruksi,


konstruksi dan operasi pada rencana pengembangan Klinik akan menimbulkan
dampak terhadap komponen-komponen lingkungan hidup, baik dampak positif
(+) maupun dampak negatif (-) dari tahapan kegiatan yang meliputi :
1. Tahap pra konstruksi, meliputi: sosialisasi kepada masyarakat,
pemanfaatan lahan, dan pengurusan perizinan.
2. Tahap konstruksi, meliputi : rekrutmen tenaga kerja konstruksi,
pematangan lahan, mobilisasi peralatan dan material, dan pembangunan
sarana dan prasarana;
3. Tahap operasi, meliputi : mobilisasi tenaga kerja operasional, Kegiatan
Klinik.

Prakiraan dampak dari tahapan tersebut diatas diuraikan dibawah ini :

1.1Tahap Pra Konstruksi


Kegiatan yang diprakirakan dapat menimbulkan dampak pada tahap pra
konstruksi adalah sebagai berikut :

Jenis Dampak
Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana pengembangan klinik.
Besaran Dampak
Jumlah dan respon masyarakat yang menanggapi positif dan negatif terhadap
rencana pengembangan klinik.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
Melakukan komunikasi, sosialisasi dan observasi.
Periode UKL
Satu kali pada saat sosialisasi rencana kegiatan dan untuk mendapatkan
persetujuan izin warga.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Observasi dan wawancara dengan masyarakat sekitar lokasi.
Periode UPL
Sekali pada saat pembuatan izin tetangga dan Rekomendasi Camat.

1. Pemanfaatan Lahan
Sumber Dampak
Adanya kegiatan pemanfaatan lahan untuk rencana pengembangan Klinik.
Pemanfaatan lahan dimaksudkan untuk memastikan hak kepemilikan lahan
tidak dalam keadaan sengketa lahan dan hak pengelola lahan tersebut.
Jenis Dampak
Terjadinya perselisihan sengketa lahan seluas 400 m 2 sehingga menyebabkan
keresahan warga masyarakat.
Besaran Dampak
Bertambahnya nilai investasi asset dalam bentuk lahan yang dimanfaatkan.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Melakukan pengukuran luas lahan.
 Memagar batas-batas lahan.
 Membuat surat perjanjian/pernyataan atas hak pemanfaatan dan
pengelolaan lahan.
Periode UKL
Sekali pada proses pemberian hak atas pemanfaatan dan pengelolaan lahan.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pencatatan dan dokumentasi.
Periode UPL
Pada tahap pra konstruksi saat dikeluarkannya surat pernyataan hak
pemanfaatan dan pengelolaan lahan.

1.2Tahap Konstruksi
Kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak pada tahap
konstruksi adalah sebagai berikut :

1. Rekrutmen Tenaga Kerja


Konstruksi Sumber Dampak
Untuk menyelesaikan pekerjaan pengembangan sesuai rencana teknis
membutuhkan tenaga kerja konstruksi.
Jenis Dampak
Terserapnya tenaga kerja lokal.
Besaran Dampak
Tenaga kerja konstruksi sebanyak 25 orang.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
Rekrutmen tenaga kerja konstruksi lebih memprioritaskan warga sekitar lokasi
yang terkena dampak langsung.
Periode UKL
Seminggu sebelum pekerjaan konstruksi dilakukan.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Melakukan wawancara dan observasi dengan pekerja dan penduduk
sekitar.
 Pencatatan dan dokumentasi

2. Pematangan Lahan
Sumber Dampak
Pembukaan lahan seluas 400 m2 dilakukan pembersihan, perataan, dan
penggalian untuk pondasi bangunan sesuai rencana teknis.
a. Jenis Dampak Kualitas Udara
Peningkatan kadar debu.
Besaran Dampak
Kualitas udara melebihi kualitas udara ambien, dan besaran partikel harus
lebih rendah dari 10 μg maksimal 150 μg/m 3 dan debu maksimum 350
mm3/m2 per hari (PP. 41 tahun 1999).
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
Penyiraman lahan secara periodik pada musim kemarau.
Lokasi UKL
Areal lokasi kegiatan.
Periode UKL
Pada saat musim kemarau.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Uji kualitas udara.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Areal lokasi kegiatan.
b. Jenis Dampak Tingkat Kebisingan
Peningkatan tingkat intensitas kebisingan.
Besaran Dampak
Kebisingan melebihi baku mutu KepmenLH No. 48/1996 tentang baku mutu
kebisingan untuk areal perdagangan dan jasa 70 dBA.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Pemagaran di sekeliling areal kegiatan.
 Pekerjaan yang menimbulkan kebisingan dilakukan pada siang hari.
Lokasi UKL
Areal pagar batas lahan.
Periode UKL
 Sebelum pematangan lahan dilakukan.
 Selama kegiatan pematangan lahan.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Uji tingkat intensitas kebisingan.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Di dalam dan di luar areal proyek.
Periode UPL
Sekali pada saat dilakukan pematangan lahan.

c. Jenis Dampak Estetika Lingkungan


Penurunan estetika lingkungan.
Besaran Dampak
Volume tanah sisa galian yang berceceran tidak beraturan.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Pembersihan sisa tanah dimanfaatkan untuk pemadatan dan perataan.
 Penyediaan TPS sementara.
Lokasi UKL
Areal lokasi kegiatan.

Selama kegiatan pematangan lahan.


Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Pengamatan visual.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Areal lokasi kegiatan.
Periode UPL
Selama kegiatan pematangan lahan.

d. Jenis Dampak Run Off


Peningkatan run off pada saat turun hujan.
Besaran Dampak
Perkiraan selisih perubahan limpasan air hujan dari kebun menjadi tanah
padat sulit diresapi dengan menggunakan metode rasional Q = 0,00278
C.I.A adalah sebesar 0,000017 m3/s.

Tabel 1.1. Perubahan Debit limpasan air hujan tahap konstruksi


Komponen Sebelum Sesudah
pematangan pematangan
Luas lahan (Ha) 0,04 0,04
Intensitas hujan 0,46 0,46
(mm/jam)
Koefisien air limpasan 0,05 0,40
Konstanta 0,00278 0,00278
Debit air limpasan 0,000003 0,00002
3
(m /s)

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)


 Membuat trap lumpur/kolam pengendapan.
 Membuat saluran drainase.
 Membuat grill.
Lokasi UKL
 Trap lumpur/kolam pengendapan.
 Saluran drai
Selama kegiatan berlangsung pada saat turun hujan.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Pengamatan visual pada saat turun hujan.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
 Trap lumpur.
 Saluran drainase.
Periode UPL
selama kegiatan pematangan lahan.

3. Mobilisasi Peralatan dan Material


Sumber Dampak
Adanya mobilisasi alat berat, material bangunan, dan perlengkapan lainnya
yang di datangkan baik dari dalam maupun dari luar daerah.
a. Jenis Dampak Kualitas Udara
Peningkatan kadar debu.
Besaran Dampak
Kualitas udara melebihi kualitas udara ambien dengan besaran partikel
lebih rendah dari 10 μg maksimal 150 μg/m 3 dan debu maksimum 350
mm3/m2 per hari (PP. 41 tahun 1999)
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Penyiraman secara periodik pada musim kemarau.
 Penggunaan kendaraan angkut yang telah lulus uji emisi.

Lokasi UKL
Areal lokasi kegiatan.
Periode UKL
Selama kegiatan dilaksanakan.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Uji kualitas udara.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Areal lokasi kegiatan.
Periode UPL
Sebelum kegiatan dan sekali disela-sela pelaksanaan kegiatan.

b. Jenis Dampak Tingkat Kebisingan


Peningkatan tingkat intensitas kebisingan.
Besaran Dampak
Kebisingan tidak melebihi baku mutu untuk perdagangan dan jasa sebesar
70 dBA sesuai KepmenLH No. 48/1996 tentang baku mutu kebisingan.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Pemagaran sekeliling areal lokasi kegiatan.
 Pekerjaan yang menimbulkan kebisingan tinggi dikerjakan pada siang
hari.
Lokasi UKL
Areal lokasi kegiatan.
Periode UKL
Sebelum dan pada saat kegiatan dilaksanakan.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Uji tingkat intensitas kebisingan.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Areal kegiatan.
Periode UPL
Sebelum dan sekali di sela-sela pelaksanan kegiatan.

c. Jenis Dampak Lalu Lintas


Peningkatan arus lalu lintas.
Besaran Dampak
Bertambahnya volume kendaraan melalui
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Pengangkutan alat terjadwal dan dilakukan pada siang hari.
 Penempatan petugas pengatur lalu lintas di pintu keluar masuk lokasi
proyek.
 Melaksanakan rekomendasi ANDALALIN
Lokasi UKL
 Pintu keluar masuk lokasi proyek.
Periode UKL
Pada saat kendaraan angkut datang.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Pengamatan visual.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL

Periode UPL
Pada saat kendaraan angkut keluar masuk lokasi proyek.

d. Jenis Dampak Kualitas Badan Jalan


Penurunan kualitas badan jalan.
Besaran Dampak
Panjang jalan yang terkotori lumpur dari kendaraan proyek.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Pembuatan kolam pengendapan pembersihan ban kendaraan.
 Penyemprotan ban kendaraan sebelum keluar areal lokasi.
 Bobot kendaraan angkut tidak boleh melebihi tonase yang di izinkan.
Lokasi UKL
 Pintu keluar masuk lokasi proyek.
Pada saat kendaraan angkut meninggalkan lokasi proyek.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Pengamatan visual.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
 Pintu keluar masuk lokasi proyek.
Periode UPL
Pada saat kendaraan angkut meninggalkan lokasi proyek.

Keterangan
Peralatan akan didatangkan secara bertahap dan terencana sesuai jadwal
yang sudah di tetapkan tim teknis.

4. Pembangunan Sarana dan Prasana Klinik


Sumber Dampak
Adanya kegiatan pengembangan sarana dan prasarana untuk klinik.
a. Jenis Dampak Kualitas Udara
Peningkatan kadar debu
Besaran Dampak
Kualitas udara melebihi kualitas udara ambien dengan besaran partikel
lebih rendah dari 10 μg maksimal 150 μg/m 3 dan debu maksimum 350
mm3/m2 per hari (PP. 41 tahun 1999).
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Penyiraman secara periodic pada musim kemarau.
 Penyediaan RTH.
Lokasi UKL
Areal lokasi kegiatan.

Sebelum kegiatan dilaksanakan.


Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Uji kualitas udara dan kadar debu.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Areal lokasi kegiatan.
Periode UPL
Sekali ditengah-tengah pelaksanaan kegiatan.

b. Jenis Dampak Tingkat Kebisingan


Peningkatan tingkat intensitas kebisingan.
Besaran Dampak
Kebisingan tidak melebihi baku mutu untuk perdagangan dan jasa sebesar
70 dBA sesuai KepmenLH No. 48/1996 tentang baku mutu kebisingan.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Pemagaran di sekeliling areal kegiatan.
 Pekerjaan yang menimbulkan kebisingan tinggi di kerjakan pada siang
hari.
 Penanaman pohon tegakkan berdaun rapat di sekeliling pagar
pembatas.
Lokasi UKL
Areal lokasi kegiatan.
Periode UKL
Selama pelaksanaan kegiatan.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Uji tingkat kebisingan.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Areal pengembangan.
Periode UPL
Sekali pada saat pelaksanaan kegiatan.
c. Jenis Dampak Estetika Lingkungan
Penurunan estetika lingkungan.
Besaran Dampak
Volume sampah/limbah padat sisa-sisa bahan bangunan yang berserakan.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Penyediaan tempat pembuangan sampah sementara.
 Sisa bahan bangunan yang layak pakai dapat dimanfaatkan kembali
atau di jual.
Lokasi UKL
Areal lokasi kegiatan pengembangan.
Periode UKL
Selama kegiatan pengembangan.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Pengamatan visual.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Areal lokasi kegiatan pengembangan.
Periode UPL
Selama kegiatan pengembangan.

d. Jenis Dampak Kecelakaan Kerja


Potensi terjadinya kecelakaan kerja.
Besaran Dampak
Jumlah pekerja yang mengalami kecelakaan dan gangguan kesehatan.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Pemakaian alat pelindung kerja konstruksi sesuai SNI seperti helm,
sarung tangan, sepatu dan pakaian khusus proyek dan lain-lain.
 Penyediaan P3K.
Lokasi UKL
Areal lokasi kegiatan pengembangan.
Periode UKL
Selama kegiatan pengembangan.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Pengamatan visual.
 Medical chek up.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Areal lokasi kegiatan pengembangan.
Periode UPL
Sebelum dan setelah kegiatan pengembangan.

Keterangan
Luas lahan pengembangan 400 m2 dengan luas bangunan sebesar 1.600 m2.

2.1 Tahap Operasi


Kegiatan yang diprakirakan dapat menimbulkan dampak pada tahap operasi
adalah sebagai berikut :

1. Mobilisasi Tenaga
Kerja Sumber Dampak
Mobilisasi tenaga kerja tahap operasi untuk kegiatan Klinik.
Jenis Dampak
Terserapnya tenaga kerja lokal dan berwirausaha yang berasal dari
masyarakat sekitar.
Besaran Dampak
Jumlah tenaga kerja yang akan dikerjakan pada tahap operasional adalah
sebanyak 50 orang dan jumlah warga yang membuka usaha di sekitar lokasi.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Rekrutmen tenaga kerja memprioritaskan warga sekitar lokasi kegiatan
sesuai keahlian dan kemampuannya.

 Memberikan upah/gaji sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah daerah


dengan profesional dan proporsional.
Periode UKL
Selama operasional klinik.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Melakukan wawancara dan komunikasi dengan karyawan berasal dari
warga sekitar lokasi kegiatan.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Periode UPL
Selama operasional klinik dilakukan dan dilaporkan setiap 6 bulan sekali.
Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Pelaksana : Pemrakarsa
Pengawas : Desa Setempatar, Kecamatan Daerah setempat, Disnakertrans,
BLH Penerima laporan : Desa Setempatar, Kecamatan Daerah setempat,
Disnakertrans, BLH
Keterangan
Rekrutmen tenaga kerja akan memprioritaskan penduduk warga sekitar lokasi
sesuai dengan kebutuhan dan keahliannya.

2. Kegiatan Klinik
Sumber Dampak
Operasional Klinik akan menghasilkan berbagai dampak positif dan negatif
terhadap komponen lingkungan.
a. Jenis Dampak Kualitas Air Permukaan
Penurunan kualitas air permukaan karena limbah cair domestik dari
aktivitas klinik.
Besaran Dampak
Limbah cair domestik yang dihasilkan dari kegiatan karyawan, pasien, dan
lain-lain sebesar 6,2 m3/hari.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Pembuatan jaringan saluran pembuangan air kotor dan air bekas.
 Membuat IPAL.
Lokasi UKL
 Saluran pembuangan air kotor dan air bekas.
 IPAL.
Periode UKL
Sebelum operasional klinik.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Pengukuran kualitas air limbah.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokai UPL
 Saluran pembuangan air kotor dan air bekas.
 IPAL.
Periode UPL
Setiap 1 bulan sekali uji laboratorium.

b. Jenis Dampak Kualitas Air Tanah


Penurunan kualitas air tanah yang diakibatkan oleh rembesan septictank
dari sisa MCK dan Toilet.
Besaran Dampak
Limbah cair domestik yang dihasilkan dari kegiatan karyawan, pasien, dan
lain-lain sebesar 6,2 m3/hari.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Membuat bioseptic tank sesuai standar.
 penyedotan septic tank.
 Tersedianya ruang terbuka hijau.
Lokai UKL
 Septic tank.
 RTH.
Periode UKL
 Sebelum operasional klinik.
 Penyedotan tinja setahun sekali.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
 Uji laboratorium kualitas air tanah.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
 Septic tank.
 RTH.
Periode UPL
Setiap 1 bulan sekali uji laboratorium.

c. Jenis Dampak Kualitas Udara


Penurunan kualitas udara dilingkungan klinik dan penggunaan genset.
Besaran Dampak
Kualitas udara melebihi kualitas udara ambien dengan besaran partikel
lebih rendah dari 10 μg maksimal 150 μg/m 3 dan debu maksimum 350
mm3/m2 per hari (PP. 41 tahun 1999).
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Tersedianya RTH.
 Menanaman pohon biola cantik.
 Menanam pohon tegakkan penyerap CO2 paling baik.
 Penanaman pohon perdu pembersih udara dalam ruangan.
 Pemasangan cerobong genset.
Lokasi UKL
 RTH.
 Ruang genset.
Periode UKL
Sebelum operasional klinik.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Pengukuran kualitas udara.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokai UPL
 RTH.
 Ruang genset.
Periode UPL
Setiap 1 bulan sekali uji laboratorium.

d. Jenis Dampak Tingkat Kebisingan


Peningkatan intensitas kebisingan dari operasi genset dan mobilitas
kendaraan.
Besaran Dampak
Kebisingan tidak melebihi baku mutu untuk klinik sebesar 70 dBA sesuai
KepmenLH No. 48/1996 tentang baku mutu kebisingan.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Pemagaran disekeliling areal klinik.
 Penanaman pohon tegakkan berdaun rapat.
 Memasang peredam suara dan cerobong genset.
Lokasi UKL
 Pagar pembatas areal.
 RTH.
 Ruang genset.
Periode UKL
Sebelum operasional.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Pengukuran tingkat intensitas kebisingan.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
 Pagar pembatas areal.
 RTH.
 Ruang genset.
Periode UPL
Setiap 1 bulan sekali.
e. Jenis Dampak Lalu Lintas
Peningkatan volume lalu lintas akibat adanya kendaraan roda 2 dan roda 4
yang keluar masuk lokasi kegiatan melalui
Besaran Dampak
Jumlah kendaraan yang keluar masuk areal klinik akan berpotensi terhadap
kemacetan dan gangguan lalu lintas.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Penempatan petugas parkir lalu lintas.
 Pemasangan warning symbol.
 Penyediaan tempat parkir karyawan dan pasien.
 Melaksanakan rekomendasi ANDALALIN.
Lokasi UKL
 Jalan
 Areal
parkir Periode
UKL Setiap
hari
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Pengamatan visual
 Pencatatan dan dokumentasi
Lokasi UPL
 Jalan
 Areal
parkir Periode
UPL Setiap
hari

f. Jenis Dampak Timbulan Sampah/Limbah Padat


Timbulan sampah yang dihasilkan dari kegiatan klinik.
Besaran Dampak
Limbah padat dan sampah yang dihasilkan sebanyak ± 246,06 Kg/hari.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Menyediakan tong sampah terpilah organik, anorganik sebanyak 30
unit.
 Menyediakan tong sampah medis 10 unit.
 Membuat TPSS semi permanen 4 unit.
Lokasi UKL
 Tong sampah.
 TPSS.
Periode UKL
 Setiap hari.
 2 kali dalam seminggu.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Pengamatan visual.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
 Tong sampah.
 TPSS.
Periode UPL
 Setiap hari.
 2 kali dalam seminggu.

g. Jenis Dampak Limbah B3


Timbulan limbah B3.
Besaran Dampak
Limbah B3 yang dihasilkan untuk padatan sebesar 20 Kg/bulan dan cairan
15 L/bulan.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Membuat TPS B3.
 Menjalin kerjasama dengan pengolah limbah B3 dan limbah medis.
 Pengangkutan limbah B3 terjadwal.
Lokasi UKL
TPS B3.
Periode UKL
Setiap 3 bulan sekali.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Pengamatan visual.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
TPS B3.
Periode UPL
Setiap 3 bulan sekali.

h. Jenis Dampak Radiasi


Potensi radiasi sinar X menyebar ke luar ruangan radiologi ke segala
penjuru ruangan klinik.
Besaran Dampak
 Jumlah korban yang terkena radiasi sinar X
 Besarnya panjang gelombang radiasi sinar X yang digunakan.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Tebal dinding ruangan minimal 30 cm.
 Pelapisan timbal (Pb) tebal minimal 2 mm dari lantai sampai platfond
dan pintu ruangan.
 Jendela menggunakan kaca timah.
 Mengurus izin penggunaan alat dari BAPETEN.
 Tersedianya ruang operator alat
 Para operator alat sudah terlatih.
 Pelayanan mengacu Kepmenkes RI Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008
Lokasi UKL
Areal pelayanan radiologi.
Periode UKL
Sebelum operasional klinik.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Kalibrasi peralatan.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Areal pelayanan radiologi.
Periode UPL
Setahun sekali.
i. Jenis Dampak Kebakaran
Potensi terjadinya kebakaran di areal klinik.
Besaran Dampak
Jumlah kerugian yang di akibatkan dari bencana kebakaran.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Penyediaan APAR 3 Kg sebanyak 10 unit.
 Pemsangan 10 unit CCTV.
 Pemasangan alarm bencana.
 Membuat jalur evakuasi dan pintu darurat.
Lokasi UKL
Areal lokasi kegiatan.
Periode UKL
Sebelum kegiatan operasional.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Pengecekan sumber arus listrik.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Areal lokasi kegiatan.
Periode UPL
Setiap hari.

j. Jenis Dampak K3
Potensi terjadinya kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan karyawan
Besaran Dampak
Jumlah pekerja yang mengalami kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Menerapkan SOP.
 Pemakaian alat pelindung kerja SNI.
 Pemakaian seragam khusus radiologi dan laboratorium.
 Menyediakan P3K.
 Mendapatkan pelatihan peningkatan mutu pelayanan.
 Ikut serta dalam program BPJS tenaga kerja dan kesehatan.
Lokasi UKL
Areal lokasi kegiatan.
Periode UKL
Setiap hari.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Pengamatan visual.
 Medical chek up karyawan.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Areal lokasi kegiatan.
Periode UPL
Setiap 1 bulan sekali.

k. Jenis Dampak Run Off


Peningkatan run off limpasan
air. Besaran Dampak
Perkiraan limpasan air hujan dengan menggunakan rumus rasional untuk
areal atap tidak tembus air dan beton diperkirakan sebesar 4,32 - 5,2
m3/hari.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
 Tersedianya RTH.
 Membuat saluran drainase.
 Membuat sumur resapan 2 m3 sebanyak 2 unit.
 Membuat lubang biopori sebanyak 51 unit.
 Membuat grill.
Lokasi UKL
 RTH.
 Drainase.
 Sumur resapan.
 Lubang biopori.
 Jalan masuk areal klinik.
Periode UKL
Sebelum operasional.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
 Pengamatan visual.
 Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
 RTH.
 Drainase.
 Sumur resapan.
 Lubang biopori.
 Jalan masuk areal klinik.
Periode UPL
Pada saat musim hujan.
MATRIKS
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP dan UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Upaya Pemantauan Lingkungan


Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Keterang
Hidup
Dampak Dampak Dampak Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode dan Pemantauan an
A. Pra Konstruksi
Sosialisasi Sikap dan Jumlah Melakukan Warga Satu kali Observasi Warga Sekali Pada
kepada persepsi dan komunikasi, pada saat dan pada prinsipnya
masyaraka masyarakat respon sosialisasi dan SetempatRT sosialisasi wawancara SetempatRT saat warga
t terhadap masyaraka observasi . rencana dengan . pembuat terkena
rencana t yang kegiatan masyarakat an izin dampak
pengemban menangga setempat dan untuk sekitar setempat tetangga langsung
gan klinik pi positif Desa mendapatk lokasi Desa dan Warga
dan Setempat ar an Setempat ar Rekomen Setempat
negatif Kecamatan persetujua Kecamatan dasi RT.
terhadap Daerah n izin Daerah Camat setempat
Pelaksana : Yayasan
rencana setempat warga setempat Desa
Aizar Rafi’e
pengemba Daerah Daerah Bojongke
ngan setempat . setempat . mbar
Pengawas : Desa
klinik Kecamata
Setempatar, Kec.
n Daerah
Daerah setempat
setempat
Kabupate
Penerima laporan :
n setuju
Desa Setempatar,
dengan
Kec. Daerah
adanya
setempat
rencana
pengemba
ngan
Klinik
oleh
Yayasan
Aizar
Rafi’e.
Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Keterang
Hidup
Dampak Dampak Dampak dan Pemantauan an
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
Pemanfaat Terjadinya Bertamba  Melakukan Areal lokasi Sekali pada Pencatatan Areal Jl. II Pada Pemilik
an lahan perselisihan hnya nilai pengukuran kegiatan Jl. proses dan Km. 16 Kp. tahap lahan
sengketa investasi luas lahan. II Km. 16 pemberian dokumenta Mekarsari pra yakni dr.
lahan asset  Memagar Kp. hak atas si RT. konstruk Nadar
seluas 400 dalam batas-batas Mekarsari pemanfaat kepemilika si saat Rizatullah
Pelaksana : Yayasan
m2 sehingga bentuk lahan. RT. an dan n lahan setempat dikeluark
Aizar Rafi’e
yang
menyebabk lahan yang  Membuat pengelolaa Desa annya merupaka
an dimanfaat surat setempat n lahan. Setempat ar surat n
Pengawas : Desa
keresahan kan perjanjian/p Desa Kecamatan pernyata pimpinan
Setempatar, Kec.
warga ernyataan Setempat ar Daerah an hak Pemrakars
Daerah setempat,
masyarakat atas hak Kecamatan setempat pemanfa a dan
BPN
pemanfaatan Daerah Daerah atan dan Klinik
dan setempat setempat . pengelol Aizar.
Penerima laporan:
pengelolaan Daerah aan Saat ini
Desa Setempatar,
lahan. setempat . lahan sedang
Kec. Daerah
proses
setempat, BPN
pengajuan
sertifikasi
tanah
tersebut

B. Konstruksi
Mobilisasi Terserapny Tenaga Rekrutmen Warga Pada saat  Melakuk Warga Sekali Pelaksana : Yayasan Tenaga
tenaga a tenaga kerja tenaga kerja rekrutmen an pada Aizar Rafi’e kerja
kerja kerja lokal sebanyak konstruksi lebih SetempatRT tenaga wawanca SetempatRT rekrutme tukang
25 orang memprioritaska . kerja ra dan . n tenaga Pengawas : Desa dan
n warga sekitar konstruksi pencatat kerja Setempatar, Kec. asisten
lokasi yang setempat an setempat konstruk Daerah tukang di
terkena Desa dengan Desa si setempat, prioritask
dampak Setempat ar pekerja Setempat ar Disnakertrans an
langsung Kecamatan dan Kecamatan berasal
Daerah pendudu Daerah Penerima laporan : dari
setempat k sekitar setempat Desa Setempatar, warga
Daerah  Pencatat Daerah Kec. Daerah sekitar
setempat . setempat . setempat,
Disnakertrans
Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Keterang
Hidup
Dampak Dampak Dampak dan Pemantauan an
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
an dan lokasi.
dokumen Sedangka
tasi n tenaga
teknik
jika tidak
ditemuka
n di
warga
setempat
maka di
datangka
n dari
wilayah
Kabupate
n

atau luar
Kabupate
n

Pematang  Peningka  Kualitas  Penyiraman  Areal  Pada  Uji  Areal Sekali -


an lahan tan udara lahan secara lokasi saat kualitas lokasi pada
kadar melebih periodik pada kegiatan musim udara kegiatan saat Pelaksana :
debu i musim kemarau  Pencatat dilakuka pemrakarsa
kualitas kemarau an dan n
udara dokumen pematan Pengawas : Desa
ambien, tasi gan Setempatar, Kec.
dan lahan Daerah setempat,
besaran BLH
partikel
Penerima laporan :
harus
Desa Setempatar,
lebih
Kec. Daerah
rendah
dari 10 setempat, BLH
Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Keterang
Hidup
Dampak Dampak Dampak dan Pemantauan an
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
μg
maksim
al 150
μg/m3
dan
debu
maksim
um 350
mm3/m2
per hari
(PP. 41
tahun
1999)

 Kebising  Areal Sekali


 Peningka an  Pemagaran di pagar  Sebelum  Uji  Di dalam pada
tan melebih sekeliling batas pematan intensita dan di saat
kebisinga i baku areal lahan gan s tingkat luar areal dilakuka
n mutu kegiatan lahan kebising proyek n
Kepmen  Pekerjaan dilakuka an pematan
LH No. yang n  Pencatat gan
48/1996 menimbulkan  Selama an dan lahan
tentang kebisingan kegiatan dokumen
baku dilakukan pematan tasi
mutu pada siang gan
kebising hari lahan
an
untuk
perdaga
ngan
dan jasa
70 dBA.
Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Keterang
Hidup
Dampak Dampak Dampak dan Pemantauan an
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
 Penuruna  Volume  Pembersihan  Areal  Selama  Pengama  Areal Selama
n tanah sisa tanah lokasi kegiatan tan lokasi kegiatan
estetika sisa dimanfaatkan kegiatan pematan visual kegiatan pematan
lingkung galian untuk gan  Pencatat gan
an yang pemadatan lahan an dan lahan
bercece dan dokumen
ran perataan. tasi
tidak  Penyediaan
beratur TPS
an sementara.

 Peningka  Perkiraa  Membuat  Trap  Selama  Pengama  Trap Selama


tan n trap lumpur/k kegiatan tan lumpur/k kegiatan
run off perubah lumpur/kola olam berlangs visual olam pematan
pada saat an m pengenda ung pada pada pengenda gan
turun limpasa pengendapan pan saat saat pan lahan
hujan n air  Membuat  Saluran turun turun  Saluran
hujan saluran drainase hujan hujan drainase
menggu drainase  jalan  Pencatat  Jalan
nakan  Membuat grill masuk an dan masuk
metode areal dokumen areal
rasional proyek tasi proyek
Q =
0,0027
8 C.I.A
adalah
sebesar
0,00001
7 m3/s.
Mobilisasi  Penuruna  Kualitas  Penyiraman  Areal Selama  Penguku  Areal Sebelum Pelaksana : Peralatan
alat dan n kualitas udara secara lokasi kegiatan ran lokasi dan pemrakarsa akan
material udara melebih periodik kegiatan dilaksanak kualitas kegiatan sekali di didatangk
bangunan i baku  Penggunaan an udara sela-sela Pengawas : Desa an secara
mutu kendaraan  Pencatat pelaksan Setempatar, Kec. bertahap
Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Keterang
Hidup
Dampak Dampak Dampak dan Pemantauan an
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
diamete angkut yang an dan aan Daerah setempat, dan
r debu telah lulus uji dokumen kegiatan BLH, Dishub, terencana
lebih emisi tasi Dinas Bina Marga sesuai
rendah jadwal
dari 10 Penerima laporan : yang
μg Desa Setempatar, sudah di
sampai Kec. Daerah tetapkan
maksim setempat, BLH, tim teknis
al 150 Dishub, Dinas Bina
μg/m3 Marga
dan
debu
maksim
um 350
mm3/m2
per hari
(PP. 41
tahun
1999)

 Peningkat  Kebising  Pemagaran  Areal Sebelum  Penguku  Areal Sebelum


an an tidak disekeliling lokasi dan pada ran lokasi dan
kebisinga melebihi  Pekerjaan kegiatan saat intensita kegiatan sekali di
n baku yang kegiatan s sela-sela
mutu menimbulkan dilaksanak kebising pelaksan
untuk kebisingan an an aan
perdagan tinggi  Pencatat kegiatan
gan dan dilakukan andan
jasa pada siang dokumen
sebesar hari tasi
70 dBA
(Kepmen
LH No.
48/1996)
Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Keterang
Hidup
Dampak Dampak Dampak dan Pemantauan an
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
 Peningkat  Bertamb  Pengangkutan  Pintu Pada saat  Pengama  Jalan Pada
an volume ahnya alat keluar kendaraan tan saat
lalu lintas volume terjadwal masuk angkut visual  Pintu kendaraa
kendaraa dan dilakukan proyek datang  Pencatat keluar n angkut
n melalui pada siang an dan masuk keluar
jalan hari dokumen proyek masuk
 Penempatan tasi lokasi
petugas lalu proyek
lintas di pintu
keluar masuk
 Melaksanakan
rekomendasi
ANDALALIN
 Pintu
 Penuruna  Panjang  Pembuatan Pada saat  Pengama  Jalan Pada
keluar
n kualitas jalan kolam kendaraan tan saat
masuk
badan yang pengendapan angkut visual  Pintu kendaraa
proyek
jalan terkotori pembersihan meninggalk  Pencatat keluar n angkut
lumpur ban an lokasi an dan masuk meningg
dari kendaraan proyek dokumen lokasi alkan
kendaraa  Penyemprota tasi proyek lokasi
n proyek n ban proyek
kendaraan
sebelum
keluar lokasi
proyek
 Bobot
kendaraan
angkut tidak
melebihi
tonase yang
di izinkan
Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Keterang
Hidup
Dampak Dampak Dampak dan Pemantauan an
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
Pembangu  Penuruna  Kualitas  Penyiraman Areal lokasi Sebelum  Uji Areal lokasi Sekali Luas
nan sarana n kulaitas udara secara kegiatan kegiatan laborato kegiatan ditengah lahan
dan udara melebih periodic pada dilaksanak rium -tengah pengemba
prasarana i baku musim an kualitas pelaksan ngan 400
mutu kemarau udara aan m2
diamete  Penyediaan  Pencatat kegiatan dengan
r debu RTH an dan luas
lebih dokumen bangunan
rendah tasi sebesar
dari 10 1.600 m2.
μg
sampai
maksim
Pelaksana : Yayasan
al 150
Aizar Rafi’e
μg/m3
dan Pengawas : BLH,
debu Distarkimsih,
maksim BPPTPM
um 350
mm3/m2 Penerima laporan :
per hari BLH, Distarkimsih,
(PP. 41 BPPTPM
tahun
1999)

 Peningkat  Kebising  Pemagaran di Areal lokasi Selama  Penguku Areal Sekali


an an tidak sekeliling kegiatan pelaksanaa ran pengemban pada
kebisinga melebih areal n kegiatan tingkat gan saat
n i baku kegiatan kebising pelaksan
mutu  Pekerjaan an aan
untuk yang  Pencatat kegiatan
perdaga menimbulkan an dan
ngan kebisingan dokumen
dan jasa tinggi di tasi
Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Keterang
Hidup
Dampak Dampak Dampak dan Pemantauan an
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
sebesar kerjakan
70 dBA pada siang
(Kepme hari
nLH No.  Penanaman
48/1996 pohon
) tegakkan
berdaun
rapat di
sekeliling
batas areal
kegiatan

 Penuruan  Volume  Penyediaan Areal lokasi Selama  Pengama Areal lokasi Selama
an sampah/ tempat kegiatan kegiatan tan kegiatan kegiatan
estetika limbah pembuangan pengemban pengemba visual pengemban pengemb
lingkunga padat sampah gan ngan  Pencatat gan angan
n sisa-sisa sementara an dan
pengemb  Sisa bahan dokumen
angan bangunan tasi
yang yang layak
berserak pakai dapat
an dimanfaatkan
kembali atau
di jual

 Kecelakaa  Jumlah  Pemakaian Areal lokasi Selama  Pengama Areal lokasi Sebelum
n kerja pekerja alat kegiatan kegiatan tan kegiatan dan
yang pelindung pengemban pengemba visual pengemban setelah
mengala kerja gan ngan  Medical gan kegiatan
mi konstruksi check up pengemb
kecelaka sesuai SNI  Pencatat angan
an dan seperti helm, an dan
ganggua sarung dokumen
n tangan, tasi
Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Keterang
Hidup
Dampak Dampak Dampak dan Pemantauan an
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
kesehata sepatu,
n pakaian
khusus
proyek, dll
 Penyediaan
P3K
C. Operasi
Mobilisasi Terserapny Jumlah  Rekrutmen Warga Selama  Melakuk Warga Selama Rekrutme
tenaga a tenaga tenaga tenaga kerja operasiona an operasio n tenaga
kerja kerja dan kerja yang memprioritas SetempatRT l klinik wawanca SetempatRT nal klinik kerja
wirausaha akan kan warga . ra . dilakuka akan
lokal yang dikerjakan sekitar lokasi dengan n dan memprior
berasal dari pada kegiatan setempat karyawa setempat dilapork Pelaksana : Yayasan itaskan
warga tahap sesuai Desa n yang Desa an setiap Aizar Rafi’e penduduk
sekitar operasion keahlian dan Setempat ar berasal Setempat 6 bulan warga
al adalah kemampuann Kecamatan dari Kecamatan sekali Pengawas : Desa sekitar
sebanyak ya Daerah pendudu Daerah Setempatar, Kec. lokasi
50 orang  Memberikan setempat k sekitar setempat Daerah setempat, sesuai
dan upah/gaji Daerah  Pencatat Daerah BLH, Disnakertrans dengan
jumlah sesuai setempat . an dan setempat . kebutuha
warga ketentuan dokumen Penerima laporan : n dan
yang Peraturan tasi Desa Setempatar, keahliann
membuka Pemerintah Kec. Daerah ya.
usaha di Daerah setempat, BLH,
sekitar setempat Disnakertrans
lokasi. dengan
profesional
dan
proporsional
Kegiatan  Penurunan  Limbah  Pembuatan  Saluran  Sebelum  Uji  Saluran  Setiap Pelaksana : Operasion
klinik kualitas cair jaringan buangan operasio laborato buangan 1 pemrakarsa al Klinik
air domesti saluran air kotor nal klinik rial air kotor bulan akan
permukaa k yang pembuangan dan air kualitas dan air sekali Pengawas : Desa menyesua
n karena dihasilk air kotor dan bekas air bekas uji Setempat, Kec. ikan dan
Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Keterang
Hidup
Dampak Dampak Dampak dan Pemantauan an
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
limbah an dari air bekas  IPAL limbah  IPAL laborat Daerah setempat, mengikuti
cair kegiata  Membuat  Pencatat orium BLH, Dishubkominfo, perkemba
domestik n IPAL an dan Distarkimsih, Dinkes, ngan
dari karyawa dokumen Disnakertrans, peraturan
aktivitas n, tasi BPPTPM, Bapeten dan
klinik pasien, perundan
dll Penerima pelaporan gan
sebesar : Desa Setempat, Pemerint
6,2 Kec. ahan
m3/hari Daerah setempat, Indonesia
BLH, Dishubkominfo, serta
 Penurunan  Limbah  Membuat  Septic  Sebelum  Uji  Septic  Setiap Distarkimsih, Dinkes, kegiatan
kualitas cair bioseptic tank operasio laborato tank 1 Disnakertrans, selama
air tanah domesti tank sesuai  RTH nal rial  RTH bulan BPPTPM, BAPETEN operasion
yang k yang standar klinik kualitas sekali al klinik
diakibatka dihasilk  penyedotan  Penyedot air tanah uji dilakukan
n oleh an dari septic tank an tinja  Pencatat laborat dan
rembesan kegiata  tersedianya setahun an dan orium dilaporka
septictank n ruang terbuka sekali dokumen n setiap 6
dari sisa karyawa hijau tasi bulan
MCK pada n, sekali
Toilet pasien,
dll
sebesar
6,2
m3/hari

 Penurunan  Kualitas  tersedianya  RTH  Sebelum  Penguku  RTH  Setiap


kualitas udara RTH  Ruang operasio ran  Ruang 1
udara melebih  Menanaman genset nal kualitas genset bulan
dilingkung i pohon biola klinik udara sekali
an klinik kualitas cantik  Pencatat uji
 Penggunaa udara  Menanam an dan laborat
n genset ambien pohon dokumen orium
Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Keterang
Hidup
Dampak Dampak Dampak dan Pemantauan an
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
dengan tegakkan tasi
besaran penyerap CO2
partikel paling baik
lebih  Penanaman
rendah pohon perdu
dari 10 pembersih
μg udara dalam
maksim ruangan
al 150  Pemasangan
μg/m3 cerobong
dan genset
debu
maksim
um 350
mm3/m2
per hari
(PP. 41
tahun
1999)

 Peningkata  Kebising  Pemagaran  pagar  Sebelum  Penguku  Pagar  Setiap


n an tidak disekeliling batas operasio ran batas 1
intensitas melebih areal klinik areal nal tingkat areal bulan
kebisingan i baku  Penanaman klinik intensita klinik sekali
dari mutu pohon  RTH s  RTH
operasi untuk tegakkan  Ruang kebising  Ruang
genset dan perdaga berdaun genset an genset
mobilitas ngan rapat  Pencatat
kendaraan dan jasa  Memasang an dan
sebesar peredam dokumen
70 dBA suara dan tasi
sesuai cerobong
Kepmen genset
LH No.
Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Keterang
Hidup
Dampak Dampak Dampak dan Pemantauan an
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
48/1996
tentang
baku
mutu
kebising
an.

 Peningkata  Jumlah  Penempatan  Jalan  Setiap  Pengama  Jalan  Setiap


n volume kendara petugas hari tan hari
lalu lintas an yang parkir lalu  Areal visual  Areal
akibat keluar lintas parkir  Pencatat parkir
adanya masuk  pemasangan an dan
kendaraan areal warning dokumen
roda 2 dan klinik symbol tasi
roda 4 akan  penyediaan
yang berpote tempat parkir
keluar nsi karyawan dan
masuk terhada pasien
lokasi p  melaksanaka
kegiatan kemace n
melalui tan dan rekomendasi
jalan ganggua ANDALALIN
n lalu
lintas.

 Timbulan  Limbah  Menyediakan  Tong  Setiap  Pengama  Tong  Setiap


sampah padat tong sampah sampah hari tan sampah hari
yang dan terpilah  TPSS  Setiap 2 visual  TPSS  Setiap
dihasilkan sampah organik, x dalam  Pencatat 2 x
dari yang anorganik seminggu an dan dalam
kegiatan dihasilk sebanyak 30 dokumen seming
klinik. an unit tasi gu
sebanya  Menyediakan
k ± tong sampah
Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Keterang
Hidup
Dampak Dampak Dampak dan Pemantauan an
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
246,06 medis 10 unit
Kg/hari.  Membuat
TPSS semi
permanen 4
unit

 Timbulan  Limbah  Membuat TPS  TPS B3  Setiap 3  Pengama  TPS B3  Setiap


limbah B3 B3 yang B3 bulan tan 3
dihasilk  Menjalin sekali visual bulan
an kerjasama  Pencatat sekali
untuk dengan atn dan
padatan pengolah dokumen
sebesar limbah B3 tasi
20 dan limbah
Kg/bula medis
n dan  Pengangkutan
cairan limbah B3
15 terjadwal
L/bulan

 Potensi  Jumlah  Tebal dinding  Areal  Sebelum  Kalibrasi  Areal  Setahu


radiasi korban ruangan pelayana operasio peralata pelayana n
sinar X terkena minimal 30 n nal n n sekali
menyebar radasi cm radiologi klinik  Pencatat radiologi
keluar sinar X  Pelapis an dan
ruangan  Besarny timbal (Pb) dokumen
radiologi a tebal minimal tasi
ke segala panjang 2 mm dari
penjuru gelomb lantai sampai
ruangan ang platfond dan
klinik sinar X pintu ruangan
yang  Jendela
digunak menggunakan
an kaca timah
Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Keterang
Hidup
Dampak Dampak Dampak dan Pemantauan an
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
 Mengurus izin
penggunaan
alat dari
BAPETEN
 Tersedianya
ruang
operator alat
 Para operator
alat sudah
terlatih
 Pelayanan
mengacu
Kepmenkes RI
No.
1014/MENKES
/SK/XI/2008

 Potensi  Jumlah  Penyediaan  Areal  Sebelum  Pengece  Areal  Setiap


terjadinya kerugia APAR 3 Kg lokasi kegiatan kan lokasi hari
kebakaran n yang sebanyak 10 kegiatan operasio sumber kegiatan
di areal di unit nal arus
klinik. akibatk  Memasang 10 kelistrik
an dari unit CCTV an
bencana  Pemasangan  Pencatat
kebakar alarm an dan
an bencana dokumen
 Membuat tasi
jalur evakuasi
dan pintu
darurat
Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Keterang
Hidup
Dampak Dampak Dampak dan Pemantauan an
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
 Potensi  Jumlah  Menerapkan  Areal  Setiap  Pengama  Areal  Setiap
terjadinya pekerja SOP lokasi hari tan lokasi 1
kecelakaa yang  Pemakaian kegiatan visual kegiatan bulan
n kerja mengala alat  Medical sekali
dan mi pelindung check up
gangguan kecelak kerja SNI karyawa
kesehatan aan  Pemakaian n
karyawan kerja seragam  Pencatat
dan khusus an dan
ganggua radiologi dan dokumen
n laboratorium tasi
kesehat  Menyediakan
an P3K
 Mendapatkan
pelatihan
peningkatan
mutu
pelayanan
 Ikut serta
dalam
program BPJS
tenaga kerja
dan
kesehatan

 Peningkata  Perkiraa  Tersedianya  RTH  Sebelum  Pengama  RTH  Pada


n run off n RTH  Drainase operasio tan  Drainase saat
limpasan limpasa  Membuat  Sumur nal visual  Sumur musim
air. n air saluran resapan  Pencatat resapan hujan
hujan drainase  Lubang an dan  Lubang
dengan  Membuat biopori dokumen biopori
menggu sumur  Jalan tasi  Jalan
nakan resapan 2 m3 masuk masuk
rumus areal areal
Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Keterang
Hidup
Dampak Dampak Dampak dan Pemantauan an
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
rasional sebanyak 2 klinik klinik
diperkir unit
akan  Membuat
sebesar lubang
4,32 - biopori
5,2 sebanyak 51
m3/hari unit
 Membuat grill

Anda mungkin juga menyukai