Modul DPTM - Materi Pagt & Kep
Modul DPTM - Materi Pagt & Kep
DIETETIK
PENYAKIT
TIDAK
MENULAR
MATERI II
Tatap
Jurusan Program Studi Kode MK Disusun Oleh
Muka
Jurusan Sarjana Terapan Gizi GZ52093
Gizi dan Dietetika 2
RUTF merupakan makanan pemulihan untuk balita sangat kurus (wasting) yang berupa
makanan padat, bentuk pasta diperkaya dengan zat gizi berupa vitamin dan mineral.
RUTF digunakan dalam program perawatan, baik rawat inap atau rawat jalan, dan untuk
balita yang datang ke pusat pelayanan kesehatan.
Intervensi dengan RUTF dapat menurunkan kejadian balita kurus secara bermakna
sebesar 36% dan sangat kurus sebesar 58%. Keunggulan lain RUTF dibandingkan
Formula-100 adalah, satu, mengurangi efek pelarutan dengan air sehingga mengurangi
risiko tercemar mikroorganisme; dua, zat gizi lengkap karena diperkaya dengan vitamin
dan mineral; tiga, merupakan makanan instan yang tidak memerlukan preparasi, tahan
terhadap pertumbuhan mikroorganisme, dan dapat disimpan lama; empat, densitas energi
lebih tinggi dari pada Formula-100.
Tidak
Pitting Edema
Edema
F75 + ASI
sampai
edema
teratasi
F100 yang diencerkan atau
susu formula + ASI
Persiapan dilakukan sejak anak dalam perawatan baik di layanan rawat inap atau di layanan rawat jalan.
Bila di layanan rawat inap, maka libatkan ibu/pengasuh dalam kegiatan merawat anaknya, seperti dalam pemberian formula.
Berikan konseling mengenai pola pemberian makan balita gizi buruk dan stimulasi tumbuh kembang.
Anjurkan untuk kontrol teratur setelah pulang sesuai dengan protokol layanan rawat jalan (Materi Inti 4).
Melengkapi imunisasi dasar ataupun ulangan sesuai program PPI (Program Pengembangan Imunisasi).
PENYAKIT PENYERTA/PENYULIT
1. Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA)/ Pneumonia
2. Diare Persisten
3. Kecacingan
4. Tuberkulosis (TB)
5. Malaria
6. HIV/AIDS
7. Gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A
8. Gangguan pada kulit (dermatosis)
9. Anemia
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)/ Pneumonia
Batuk
Kesulitan bernapas
Sakit tenggorokan
Pilek
Demam
(Sakit telinga)
Anak yang menderita ISPA dapat berlanjut menjadi Pneumonia
Tanpa pengobatan yang tepat Meninggal
Diare Persisten: diare akut yang berlanjut sampai 14 hari atau lebih waspadai dehidrasi
Diare persisten pada anak gizi buruk terjadi karena kerusakan pada mukosa yang telah atropik dan mengalami metaplasia.
Komposisi tubuh anak gizi buruk relatif mengandung lebih banyak cairan, sehingga perlu berhati-hati dalam pemberian cairan
pada fase stabilisasi.
Kecurigaan akan adanya TB pada anak ditindaklanjuti dengan penegakkan diagnosis menggunakan sistem skoring.
Anak dengan jumlah skor > 6, harus ditatalaksana sebagai pasien TB dan mendapat Obat Anti TB (OAT).
Bila tidak tersedia Artesunat parenteral, maka dapat diberikan Artemether IM dengan dosis 3,2 mg/kgBB IM (dosis awal)
pada saat penerimaan dan kemudian 1,6 mg/kgBB per hari (dosis pemeliharaan) selama 3 hari.
Maka, patut dicurigai menderita HIV/AIDS lakukan pendekatan dan pemeriksaan CD4, viral count.
Segera rujuk ke dokter mata (jangan ditambahkan preparat yang mengandung “kortikosteroid” karena dapat memperberat kelainan
padamata, serta jangan diberi salep supaya tidak ada perlengketan).
Gangguan Pada Kulit/ Dermatosis
Hipo/hiperpigmentasi
Deskuamasi (mengelupas)
Lesi ulserasi eksudatif (menyerupai luka bakar)
Sering disertai infeksi sekunder (candida)
Tindakan:
- kompres pada bagian yang terkena dengan larutan NaCl.
- beri krim yang mengandung Zn.
- usahakan agar daerah perineum tetap kering
- beri suplementasi seng (sudah terdapat dalam larutan mineral mix)
- pengobatan infeksi sekunder yang sesuai dengan penyebabnya.
Hindari penggunaan popok sekali pakai agar daerah perineum tetap kering.
Anemia
= Kadar Hb dibawah normal
Kadar Hb normal:
- 6 bulan – 5 tahun : 11 g/ dl
- 6 tahun – 11 tahun : 11,5 g/ dl
- 12 tahun – 13 tahun : 12 g/ dl
Tanda klinis:
- Lesu, lemah, letih, lelah, lalai
- Daya tahan terhadap penyakit menurun
- Pucat (konjungtiva mata, telapak tangan, bibir, mukosa mulut)
Tatalaksana:
Asam folat pada hari pertama 5 mg, dilanjutkan 1 mg setiap hari.
Zat besi (Fe) pada fase rehabilitasi dengan dosis 1-3 mg/kgBB/hari besi elemental.
Bila tidak terjadi kenaikan Hb setelah pemberian Fe, perlu dipikirkan penyebab anemia yang lain seperti malaria, cacingan,
kelainan genetik (Thalasemia).
Zat besi tidak boleh diberikan pada fase awal (stabilisasi dan transisi).
Berikan setelah anak mempunyai nafsu makan yang baik dan mulai bertambah berat badannya (umumnya pada minggu kedua /
Fase Rehabilitasi).
Indikasi Transfusi darah
- Hb < 4,0 g/dl
- Hb 4,0 – 6,0 g/dl disertai distres pernapasan atau tanda gagal jantung.
Bila ada tanda gagal jantung:
- transfusi packed red cells (PRC) 5-7 ml/kgBB dalam 3 jam dan
- furosemid 1 mg/kg BB iv pada saat transfusi dimulai.
- Bila tidak ada gagal jantung beri transfusi darah segar sebanyak
- 10 ml/kg BB selama 3 jam.
RESOMAL
(Rehydration Solution for Malnutrition)
Bila tidak tersedia Mineral Mix, dapat digunakan KCl sebagai berikut:
Timbang kebutuhan bahan makanan dengan menggunakan timbangan makanan dengan skala 5 gram, pastikan timbangan di posisi 0.
Sebelum diisi bahan makanan timbang dulu tempatnya (dalam keadaan kosong) dan perhitungkan pada saat menimbang.
Kantong plastik bisa dipakai untuk menimbang bahan makanan yang kering.
Untuk mengukur minyak, gunakan wadah kecil supaya tidak banayk minyak yang tertinggal di permukaan wadah.
Cuci tangan sebelum memegang bahan makanan.
Bila menggunakan ukuran rumah tangga , gunakan alat pengukur rumah tangga yang terstandar.
Apabila mengukur dengan menggunakan sendok takar, gunakan pisau untuk meratakan permukaan.
Formula kering yang sudah tercampur (minyak, gula, susu) dapat disimpan didalam wadah tertutup rapat pada suhu ruang dengan daya
tahan 2 x 24 jam.
Minyak adalah bahan makanan yang penting, sehingga perlu tercampur dengan benar dan tidak terbuang.
Jangan lupa menjaga kebersihan dalam membuat formula.
Tes Formatif
1. Guna mengonfirmasi status gizi, dilakukan pengukuran antropometri LiLA pada usia….
2. Jika BB/TB –3 SD sampai <-2 SD maka anak termasuk klasifikasi status gizi….
3. Takaran minimal dalam tes nafsu makan anak dengan RUTF dengan BB 4 kg adalah….
4. Prosedur pertama dalam layanan rawat jalan pada balita gizi buruk yakni….
5. Berapakah kebutuhan energi balita gizi buruk?
6. Jika tidak tersedia kapsul vitamin A dosis tinggi, maka dapat diberikan vitamin A dosis….
7. Kontrol rutin dilakukan 1 kali/minggu jika….
8. Salah satu langkah konseling yaitu Bantu (Tu)….
9. Pemantauan dan evaluasi perawatan di layanan rawat jalan dapat dilakukan melalui….
10. Pada saat pemantauan dan penilaian kemajuan layanan rawat jalan, perlu diperhatikan kondisi terkait…..
Daftar Pustaka
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita (2020). Kemenkes RI