Anda di halaman 1dari 23

CENTER OF GRAVITY

SIFAT STABILITAS KAPAL

Dari sifatnya, stabilitas pada kapal dibagi menjadi dua:


1. stabilitas dinamis dan
2. stabilitas statis.

Stabilitas statis merupakan stabilitas saat kapal diam atau tidak berlayar, stabilitas
membujur dan stabilitas melintang termasuk dalam stabilitas statis.
Stabilitas melintang adalah kemampuan kapal kembali pada posisi stabil ketika menyenget
ke arah melintang.
Stabilitas membujur adalah kemampuan kapal kembali pada posisi tegak setelah menyenget
ke arah membujur.
SIFAT STABILITAS KAPAL

Stabilitas dinamis merupakan kemampuan keseimbangan kapal saat terjadi senget


besar. Oleng kapal ini berawal dari oleng kecil hingga berubah menjadi besar. Hal ini
biasa terjadi akibat badai atau gaya negative dari GM.
KEADAAN STABILITAS KAPAL

Menurut keadaannya, stabilitas dibagi menjadi tiga, yakni


1. stabilitas netral atau neutral equilibrium,
2. stabilitas positif atau stable equilibrium dan
3. stabilitas negatif atau unstable equilibrium.
STABILITAS NETRAL

Stabilitas Netral (Neutral Equilibrium) Adalah suatu keadaan stabilitas dimana titik
G-nya berhimpit dengan titik M. Maka momen penegak kapal yang memiliki
stabilitas netral sama dengan nol, atau bahkan tidak memiliki kemampuan untuk
menegak kembali sewaktu menyenget.
Penyebab dari stabilitas netral ini adalah banyaknya muatan di atas kapal yang
membuat titik G terlalu tinggi dan berhimpit dengan titik M.
STABILITAS NETRAL

Dengan kata lain bila kapal senget tidak ada momen penegak maupun momen
penerus sehingga kapal tetap miring pada sudut senget yang sama,penyebabnya
adalah titik G terlalu tinggi dan berimpit dengan titik M karena terlalu banyak
muatan di bagian atas kapal.
STABILITAS POSITIF

Stabilitas positif adalah kondisi kapal yang mampu kembali tegak ke posisi setelah
mengalami oleng yang disebabkan faktor eksternal maupun internal kapal.
STABILITAS POSITIF

Stabilitas positif adalah kondisi kapal yang mampu kembali tegak ke posisi setelah
mengalami oleng yang disebabkan faktor eksternal maupun internal kapal.
Pada kondisi ini posisi titik G (gravity) kapal berada di bawah titik M (Metacentris)
sehingga bisa dikatakan bahwa kapal memiliki lengan statis atau penegak (GZ)
positif yang artinya kapal tersebut memiliki stabilitas yang baik dan mampu kembali
tegak ke posisi semula.
STABILITAS NEGATIF

Stabilitas Negatif (Unstable Equilibrium) adalah Suatu keadaan stabilitas dimana


titik G-nya berada di atas titik M, sehingga sebuah kapal yang memiliki stabilitas
negatif sewaktu menyenget tidak memiliki kemampuan untuk menegak kembali,
bahkan sudut sengetnya akan bertambah besar, yang menyebabkan kapal akan
bertambah miring lagi bahkan bisa menjadi terbalik.
STABILITAS NEGATIF

Stabilitas yang negatif dapat menimbulkan terjadinya heeling moment atau momen
penerus yang membuat kapal semakin miring hingga terbalik.
TITIK PENTING DALAM STABILITAS KAPAL
Stabilitas sebuah kapal memiliki titik-titik penting yang perlu diperhatikan. Titik ini bahkan
menjadi acuan untuk menentukan keadaan stabil pada kapal tersebut. Titik penting dalam
stabilitas ini adalah Center of Gravity atau titik berat, titik metasentris dan center of
buoyancy atau titik apung.

Center of Gravity
Titik berat (center of gravity) dikenal dengan titik G dari sebuah kapal, merupakan titik
tangkap dari semua gaya-gaya yang menekan ke bawah terhadap kapal. Letak titik G ini di
kapal dapat diketahui dengan meninjau semua pembagian bobot di kapal, makin banyak
bobot yang diletakkan di bagian atas maka makin tinggilah letak titik Gnya.
Secara definisi titik berat (G) ialah titik tangkap dari semua gaya – gaya yang bekerja
kebawah. Letak titik G pada kapal kosong ditentukan oleh hasil percobaan stabilitas. Perlu
diketahui bahwa, letak titik G tergantung daripada pembagian berat dikapal. Jadi selama
tidak ada berat yang di geser, titik G tidak akan berubah walaupun kapal oleng atau
mengangguk.
TITIK PENTING DALAM STABILITAS KAPAL

Center of Gravity
TITIK PENTING DALAM STABILITAS KAPAL

Titik Metasentris
Titik metasentris atau dikenal dengan titik M dari sebuah kapal, merupakan sebuah
titik semu dari batas dimana titik G tidak boleh melewati di atasnya agar supaya
kapal tetap mempunyai stabilitas yang positif (stabil). Meta artinya berubah-ubah,
jadi titik metasentris dapat berubah letaknya dan tergantung dari besarnya sudut
senget.
Apabila kapal senget pada sudut kecil (tidak lebih dari 150), maka titik apung B
bergerak di sepanjang busur dimana titik M merupakan titik pusatnya di bidang
tengah kapal (centre of line) dan pada sudut senget yang kecil ini perpindahan letak
titik M masih sangat kecil, sehingga masih dapat dikatakan tetap.
TITIK PENTING DALAM STABILITAS KAPAL

Titik Metasentris

Diagram stabilitas kapal menunjukkan pusat gravitasi (G), pusat daya apung (B), dan
metacenter (M) dengan kapal tegak dan miring ke satu sisi.
Selama beban kapal tetap stabil, G tetap (relatif terhadap kapal). Untuk sudut kecil M
juga dapat dianggap tetap, sedangkan B bergerak sebagai kemiringan kapal.
TITIK PENTING DALAM STABILITAS KAPAL

Center of Buoyancy
Titik apung (center of buoyance) dikenal dengan titik B dari sebuah kapal,
merupakan titik tangkap dari resultan gaya-gaya yang menekan tegak ke atas dari
bagian kapal yang terbenam dalam air. Titik tangkap B bukanlah merupakan suatu
titik yang tetap, akan tetapi akan berpindah-pindah oleh adanya perubahan sarat
dari kapal. Dalam stabilitas kapal, titik B inilah yang menyebabkan kapal mampu
untuk tegak kembali setelah mengalami senget. Letak titik B tergantung dari
besarnya senget kapal ( bila senget berubah maka letak titik B akan berubah /
berpindah. Bila kapal menyenget titik B akan berpindah kesisi yang rendah.
TITIK PENTING DALAM STABILITAS KAPAL

Center of Buoyancy
TITIK PENTING DALAM STABILITAS KAPAL

Keterangan:
K = lunas (keel)
B = titik apung (buoyancy)
G = titik berat (gravity)
M = titik metasentris (metacentris)
d = sarat (draft)
D = dalam kapal (depth)
CL = Centre Line
WL = Water Line
PERANGKAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENJAGA STABILITAS
KAPAL
Untuk menjaga dan meningkatkan stabilitas saat berlayar diperlukan beberapa
perangkat, di antaranya adalah:
1. tangki penyeimbang,
2. sirip lambung, dan
3. sirip stabilizer.
PERANGKAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENJAGA STABILITAS
KAPAL
Peran perangkat tersebut dalam menyeimbangkan kapal adalah:

Perangkat tangki penyeimbang menstabilkan kapal dengan cara mengalirkan air ballast. Apabila kapal
miring ke arah kanan, maka air akan dialirkan ke arah kiri, begitu pula sebaliknya.

Sedangkan sirip lambung atau yang dikenal juga dengan sirip lunas atau Bilge keel merupakan
perangkat yang dapat meningkatan friksi melintang sebuah kapal. Dengan begitu, kapal akan sulit
terbalik. Lambung sirip ini biasanya berbentuk V.

Sementara itu, sirip stabilizer adalah sirip yang berfungsi untuk menyesuaikan posisi kapal saat terjadi
oleng, sehingga kapal tidak karam,
PERANGKAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENJAGA STABILITAS
KAPAL
Untuk mengetahui stabilitas sebuah kapal, perlu dilakukan perhitungan terlebih dahulu.
Perhitungan stabilitas ini erat kaitannya dengan muatan, bentuk kapal, draft dan ukuran
nilai. Sebelum itu, ada beberapa simbol dan istilah yang harus Anda ketahui lebih dulu.

G merupakan simbol untuk titik gravitasi sebuah kapal. B adalah Buoyancy, yaitu titik apung
kapal. Sementara itu, M adalah Metasentrum, yaitu metacenter kapal. Lalu bagaimana
hubungan ketiga hal tersebut dengan muatan, bentuk, draft dan ukuran nilai?

Bagaimanapun, style kapal, metasentrum tetap dapat menyesuaikan posisinya. Titik M ini
ditentukan oleh bentuk kapal, seperti lebar, panjang, dan tingginya. Sedangkan buoyancy
atau pusat gravitasi memiliki posisi yang bervariasi, tergantung muatan dan digerakkan oleh
draft.
PERANGKAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENJAGA STABILITAS
KAPAL
Untuk menghitung stabilitas, ada beberapa ukuran pokok yang perlu Anda ketahui
seperti breadth (lebar), length (panjang), draft (sarat) dan depth (tinggi).
Pengukuran tersebut dalam istilah perkapalan dikenal dengan Length Between
Perpendicular atau LBP, Length Over All atau LOA dan Length Water Line atau LWL.
PERANGKAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENJAGA STABILITAS
KAPAL
Sebelum melakukan penghitungan stabilitas kapal, beberapa hal lain yang perlu
diketahui diantaranya sebagai berikut:
1. Light displacement atau berat kapal kosong
2. Isi kotor atau berat benaman, yaitu berat air yang dipindahkan saat kapal
tenggelam
3. Operating Load atau OL adalah berat dari alat-alat yang digunakan untuk
berlayar
PERANGKAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENJAGA STABILITAS
KAPAL
Adapun rumus perhitungan stabilitas sebuah kapal sendiri adalah sebagaimana
berikut.

Displ = LD (Light Displacement) + OL (Operating Load) + Muatan

DWT = OL (Operating Load) + Muatan

Anda mungkin juga menyukai