Anda di halaman 1dari 1

Keterkaitan Psikologi dan Seni Karawitan

Psikologi sangat erat kaitanya dengan Seni Karawitan, karena dalam Seni Karawitan selain
bermain alat musik, kita juga harus bisa menjiwai dan merasakan seni itu sendiri, karena
seni merupakan suatu ungkapan perasaan yang dapat dituangkan dalam sebuah karya
seni.

Analisis
Disini saya ingin mencoba menganalisis karakteristik gamelan Gender Wayang dengan
tabuh Rebong. Gender Wayang merupakan sebuah barungan gamelan bali yang berbentuk
bilah berlaras Slendro lima nada, satu tungguh Gender Wayang berbilah sepuluh. biasanya
satu barung terdiri dari empat tungguh Gender yaitu sepasang Pemade dan sepasang
Kantilan yang dimainkan menggunakan dua panggul untuk satu penabuh.

Nada slendro sendiri memiliki kesan anggun, tenang dan damai yang ditimbulkan oleh suara
Gamelan Gender Wayang. Laras slendro pada Gamelan Gender Wayang memiliki ciri khas
tersendiri, dibandingkan Gamelan berlaras slendro lainnya seperti Gamelan Angklung dan
Rindik terdapat perbedaan yang mencolok, perbedaan itu terletak pada kesan dan rasa dari
urutan nada dalam dua oktaf.

HUKUM NADA
Laras adalah suatu tangga nada, susunan nada-nada di dalam suatu gembyangan.
Karawitan bali memiliki dua macam laras yaitu laras pelog dan laras slendro. Pada gamelan
gender wayang ini, menggunakan laras selendro 5 nada. Gambelan gender wayang
tergolong dalam barungan gamelan tua.

Jika dilihat dari kesan yang ditimbulkan dari nada slendro , Gamelan Gender Wayang
memiliki karakter halus dan lembut, namun dibalik karakter yang halus dan lembut tersimpan
sebuah energi yang sangat besar yang dapat mempengaruhi perasaan seseorang apabila
ditinjau dari sebuah kepekaan rasa. Akan tetapi Gamelan Gender Wayang juga dapat
membawakan kesan keras.

Tabuh Rebong merupakan satu tabuh dalam Gamelan Gender Wayang, tabuh ini selain
dapat digunakan untuk mengiringi Pewayangan atau Wayang kulit, tabuh ini juga biasanya
untuk mengiringi upacara manusa yadnya seperti metatah, pawiwahan dan lain sebagainya.
Tabuh Rebong ini memiliki karakter lembut, sehingga sering dipakai untuk mengiringi tokoh
perempuan dalam pementasan Wayang.

Anda mungkin juga menyukai