Anda di halaman 1dari 9

SURAT KESEPAKATAN KERJASAMA

PEMBANGUNAN UNIT-UNIT RUMAH UNTUK DIJUAL

Kami yang bertanda tangan dibawah ini:


1. Nama : Dr. Popop Novamara
Tempat Tgl Lahir : Serang, 03 November 1982
Pekerjaan : Dokter
Alamat : Jl. Jurang No. 611/181 Rt 004 Rw 005, Kel. Pasteur Kec. Sukajadi
Kota Bandung
Nomor KTP : 3273070311820003
Untuk selanjutnya disebut Pihak Pertama.

2. Nama : Herry Priambodo


Tempat Tgl Lahir :
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan Tebet Utara I-C No.2 Rt 008 Rw 001, Kel. Tebet Timur,
Kec. Tebet, Jakarta Selatan
Nomor KTP :
Untuk selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pada hari ini, ________tanggal _____bulan November tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu (__-11-
2021), telah dibuat dan ditandatangani Perjanjian Kerjasama Pembangunan unit rumah untuk
dijual oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

Para Pihak dalam kedudukannya tersebut diatas, dengan ini menerangkan terlebih dahulu :
1. Bahwa, Dr. Popop Novamara adalah Pemilik Lahan seluas 4175 m2 yang rencananya akan
dibangun ___ (______) unit rumah berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 2881 dengan luas
800 m2 dan Sertifak hak Milik No. 94 dengan luas 3375 m2 yang semuanya berlokasi di
Kelurahan Ciumbuleuit , Kecamatan Cidadap, Kota Bandung.
2. Bahwa, Herry Priambodo adalah pihak yang akan menginvestasikan dananya untuk
pembangunan unit rumah yang akan dijual pada Lahan tersebut.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat untuk mengikat diri dalam
Perjanjian Kerjasama Pembangunan Unit – unit Rumah yang akan Dijual dengan ketentuan-
ketentuan serta kondisi-kondisi sebagaimana diatur dan dan ditentukan dibawah ini:
Pasal – 1
PERSYARATAN , TATA CARA DAN KETENTUAN KERJASAMA

1. PERYARATAN PENDAHULUAN
I. PIHAK PERTAMA :
a. Pihak Pertama wajib menyediakan lahan atau kavling berikut dengan kelengkapan
sertifikat serta perijinannya
b. PIHAK PERTAMA berkewajiban menjamin bahwa lahan pada pasal 1.a yang
digunakan dalam perjanjian ini :
1.1. Merupakan kepemilikan yang sah dari PIHAK PERTAMA dan PIHAK
PERTAMA.
1.2. Tidak sedang menjadi jaminan untuk Pihak manapun
1.3. Tidak sedang dalam sengketa dengan Pihak manapun
1.4. Tidak sedang menjadi suatu sitaan oleh Pihak manapun
1.5. Memiliki semua perizinan yang masih berlaku dan ditetapkan oleh Pemerintah
c. Sertifikat Kepemilikan Lahan pasal 1.a, berikut perizinan disimpan pada dan/atau
diserahkan kepada Notaris/PPAT yang ditunjuk para pihak untuk keperluan proses
Kerjasama.

PIHAK KEDUA :
a. Pihak Kedua wajib menyediakan dana untuk pembangunan unit rumah sebagai
bentuk pelaksanaan Kerjasama dengan ketentuan sebagai berikut
1.1.1.1.1. Total Dana investasi Kerjasama Pembangunan unit – unit rumah yang
disepakati senilai Rp 20.000.000.000,- (Dua Puluh Miliar Rupiah), dengan
rincian sebagai berikut :
a. Uang Muka senilai Rp 6.000.000.000,- ( Enam Milliar Rupiah) untuk
lahan beserta izinnya akan dibayarkan paling lambat 3 (tiga) hari setelah
ditandangani perjanjian kerjasama ini.

b. Pelunasan Penggantian lahan sebesar Rp 8.000.000.000,- (Delapan


Milliar Rupiah) yang akan dibayarkan secara tunai 14 hari kerja setelah
Uang muka diterima.

c. Modal Kerja yang disepakati untuk pembangunan unit rumah senilai


Rp.6.000.000.000,- (enam miliar rupiah) yang akan dibayarkan sesuai
jadwal pelaksanaan yang disepakati.
II. BAGI HASIL :
Para Pihak sepakat untuk ketentuan pembagian hasil dari penjualan semua unit
rumah yaitu :
a. Pihak pertama 40 % (Empat Puluh Persen)
b. Pihak Kedua 60 % (Enam Puluh Persen).
dengan perhitungan harga penjualan unit rumah dikurangi modal kerja
pembangunan, dan seluruh biaya pelaksanaan
c. Perhitungan bagi hasil dilakukan berdasarkan dari laporan keuangan pelaksanaan
Kerjasama yang disepakati Para Pihak.
d. PIHAK KEDUA dalam melakukan transaksi jual-beli dengan Pihak Ketiga akan
selalu berkomunikasi dengan PIHAK PERTAMA untuk menyampaikan laporan
penjualannya.
e.

III. ANGGARAN :
Anggaran pelaksanaan Kerjasama pembangunan unit rumah yang disepakati
sebagaimana lampiran 1 (satu) (terlampir).

Apabila dalam hal pelaksanaan pembangunan diperlukan penyesuaian anggaran


berdasarkan laporan kerja di lapangan, maka penyesuaian tersebut hanya dapat dilakukan
setelah ada kesepakatan dari Para Pihak yang dituangkan secara tertulis dan
ditandatangani oleh para pihak.

PASAL 2
NOTARIS/PPAT, PERENCANA, PELAKSANA, DAN PENGAWAS

Untuk pelaksanaan dan atas beban kerjasama, PARA PIHAK akan menunjuk Para Profesi
berkompeten untuk melaksanakan dan/atau sebagai bagian dari kerjasama PARA PIHAK:

- Notaris/PPAT
TBA

- Perencana dan Pengawas TBA

SARANA & PRASARANA


Sarana Kantor :TBA
REKENING BANK
- Pihak pertama : Bank
No. Rek :
- Pihak kedua : Bank : BRI
No Rek : 054401056846505
- Rekening Bersama a/n : TBA
Bank : TBA
No Rek : TBA
- Pelaksana TBA

Petugas Representasi Adm Keuangan


Nama : Andi Afif Rahim
Alamat : Jl. Gegerkalong Girang Baru II No. 3 Bandung
Kontak : 081220199380
Adm Proyek : TBA

Pasal 3
STATUS KEPEMILIKAN

Sejak dilunasinya seluruh pembayaran maka tanah tersebut di atas beserta segala keuntungan
maupun kerugiannya beralih dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dengan demikian hak
kepemilikan tanah tersebut sepenuhnya menjadi hak milik Pihak Kedua.

Pasal 4
JANGKA WAKTU

1. Perjanjian ini berlaku selama __ (________) tahun sejak ditandatanginya perjanjian ini.
2. Apabila setelah jangka waktu sebagaimana dimaksud Pasal 5.1 berakhir, perjanjian ini
dapat diperpanjang atas kesepakatan PARA PIHAK.

Pasal 5
PEMBALIKNAMAAN KEPEMILIKAN

Pihak pertama wajib membantu Pihak Kedua dalam proses pembaliknamaan atas kepemilikan
hak tanah tersebut dalam hal pengurusan yang menyangkut instansi- instansi terkait,
memberikan keterangan-keterangan serta menandatangani surat-surat yang bersangkutan serta
melakukan segala hak yang ada hubungannya dengan pembaliknamaan serta perpindahan hak
dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua.

Segala macam biaya yang berhubungan dengan balik nama atas tanah dari Pihak Pertama
kepada Pihak Kedua dibebankan sepenuhnya kepada Pihak Kedua.

Pasal 6
PAJAK, IURAN, DAN PUNGUTAN

Kedua belah pihak bersepakat bahwa segala macam pajak, iuran, dan pungutan uang yang
berhubungan dengan tanah di atas:
Sejak sebelum hingga waktu ditandatanganinya perjanjian ini masih menjadi kewajiban dan
tanggung jawab Pihak Pertama.

Setelah ditandatanganinya perjanjian ini dan seterusnya menjadi kewajiban dan tanggung jawab
Pihak Kedua.

Pasal 7
MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN

1. Perjanjian ini tidak berakhir karena meninggal dunianya Pihak Pertama, atau karena sebab
apapun juga. Dalam keadaan demikian maka para ahli waris atau pengganti Pihak Pertama
wajib mentaati ketentuan yang tertulis dalam perjanjian ini dan Pihak Pertama mengikat
diri untuk melakukan segala apa yang perlu guna melaksanakan ketentuan ini.

2. Perjanjian ini berakhir dan/atau batal apabila para pihak wanprestasi terkait dengan isi
perjanjian di pasal 1.1 perjanjian ini.

3. Dalam hal ada PIHAK yang melakukan WANPRESTASI maka PIHAK yang haknya
dilanggar akan memberikan peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali kepada PIHAK yang
melakukan WANPRESTASI

4. PIHAK yang dilanggar haknya berhak mengakhiri perjanjian secara sepihak jika
peringatan sebanyak 3(tiga) kali tidak diindahkan oleh PIHAK yang melakukan
WANRPRESTASI
Pasal 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Dalam hal terjadi perselisihan antara PARA PIHAK, maka perselisihan tersebut akan
diselesaikan secara musyarawah mufakat.
2. Apabila penyelesaian secara musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
mencapai suatu kesepakatan, maka PARA PIHAK sepakat menyelesaikan perselisihan
tersebut melalui Pengadilan Negeri Kota Bandung

Pasal 9
FORCE MAJURE

1. Keadaan memaksa (force majure) menurut Perjanjian ini adalah semua hal yang terjadi diluar
kemampuan PARA PIHAK untuk mengatasinya , yaitu peperangan, blockade , huru-hara
nasional ,kerusuhan sosial dan politik , terorisme, epidemik, pemogokan nasional dan
bencana alam seperti banjir , gempa bumi, tsunami dan Jain-Lain yang secara langsung
menghalangi pelaksanaan pekerjaan.
2. Apabila terjadi keadaan memaksa (force majure), PIHAK yang terkena force majure wajib
memberitah ukan secara tertulis kepada PIHAK lain selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
sejak terjadjnya force majure.
3. PIHAK yang terkena force majure wajib menyerahkan laporan yang sah mengenai keadaan
memaksa tersebut dan akibatnya pada pekerjaan
4. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah PIHAK lainnya menerima pemberitahuan
tentang terjadinya force majure dari PIHAK yang terkena force majure dan PIHAK lain
tersebut belum memberikan tanggapan apapun, maka pemberitahuan tersebut dianggap telah
dapat diterima.

Pasal 10
ADDENDUM/ AMANDEMEN

1. Dalam rangka pelaksanaan Perjanjian ini apabila di kemudian hari diperlukan adanya
perubahan atau penambahan, maka akan dibuat Addendum/Amandemen yang akan
ditandatangani oleh PARA PIHAK.

2. Addendum/Amandemen yang dimaksud pada ayat (1) diatas merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.

Pasal 11
HAL-HAL LAIN

1. Ketentuan yang tidak tercantum dalam perjanjian ini akan dicantumkan dalam minutes of
meeting dan /atau perjanjian terpisah yang disepakati oleh PARA PIHAK dan menjadi satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan perjanjian ini.

2. Perjanjian ini ditujukan bagi pihak-pihak yang tercantum dalam perjanjian ini dan pihak lain
yang ditujukan dan disepakati oleh PARA PIHAK serta tidak dapat dialihkan kepada pihak
lain tanpa kesepakatan PARA PIHAK.

PASAL 12
PENUTUP
Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup, masing-masing pihak
memperoleh satu rangkap yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum dan pembuktian yang
sama.

Bandung, _____________

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA

Dr POPOP NOVA MARA HERRY PRIAMBODO

LAMPIRAN-1

ANGGARAN KERJASAMA (Rp’Juta)

Anda mungkin juga menyukai