PENDAHULUAN
jumlah penduduk atau sumber daya manusia yang cukup besar, sehingga
negara lainnya. Daya saing yang baik dapat ditunjukkan melalui kinerja
meskipun berbagai faktor telah tersedia suatu organisasi tidak akan jalan.
1
kinerja pegawai berjalan denga baik sesuai dengan tujuan perusahaan,
namun apabila
2
kinerja pegawai tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan dapat
kinerjanya.
3
dan terbiasa dalam menghasilkan suatu pekerjaan maka keterampilan
juga akan muncul dengan sendirinya. Maka dari itu suatu perusahaan
belum tentu upaya yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi pula.
diri pegawai yang terarah atau tertuju yang mencapai tujuan organisasi
perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi
4
pekerjaan secara maksimal karena tidak ada kemauan yang berasal dari
dalam diri pegawai itu sendiri, yang muncul hanyalah rutinitas. Seorang
telah ditentukan.
5
a. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan motivasi dan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
6
c. Bagi Penulis
dalam instansi.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Motivasi
motivasinya.
a. Energi
b. Arah
8
Arah merupakan usaha yang diarahkan dan konsisten dengan
tujuan organisasi sesuai jenis usaha yang kita inginkan dari para
karyawan.
9
10
c. Tekun
a. Pendekatan Tradisional
satu faktor saja seperti uang dan hubungan sosial. Berbeda dengan
d. Pendekatan Kontemporer
oleh tiga tipe motivasi : teori isi, teori proses, dan teori penguatan.Teori
12
atas pekerjaan dan organisasi. Dalam teori isi terdapat tiga teori
kebutuhan manusia, antara lain teori khirarki kebutuhan, teori ERG, dan
keadaan bekerja, termasuk dalam kelompok ini (teori keadilan dan teori
penguatan.
akan terpenuhi jika gaji atau upah berupa uang atau barang yang
diberikan cukup besar sehingga jika gaji atau upah karyawan dinaikkan
yang diiginkan.
c. Teori X dan Y
dan penuh tanggung jawab serta hubungan kelompok yang baik akan
memotivasi pegawai.
a. Pencapaian
b. Pengakuan
c. Tanggung jawab
seperti :
2. Pengawasan
3. Hubungan antarpribadi
4. Kondisi kerja
pekerjaan yaitu :
bersikap sebaliknya.
lebih dari satu kebutuhan dapat bekerja pada saat bersamaan artinya
rendah sampai jenjang yang lebih tinggi. Teori ERG Alderfer juga
tugasnya.
18
institusi atau organisasi ditentukan oleh dua faktor utama, yakni sumber
daya manusia dan karyawan atau tenaga kerja, dari kedua faktor utama
suatu organisasi kerja, tanpa adanya sumber daya yang memadai, baik
produktivitasnya.
institusi kerja, dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam
karyawan itu sendiri maupun faktor lingkungan atau organisasi kerja itu
meningkatkan kinerjanya.
2.2. Keterampilan
bahwa wujud dari orang yang memiliki kompotensi tercaermin dari tingkat
dengan :
ditekuninya.
program dari sudut pandang keterampilan bisa dilihat dari dua indikator
yakni:
1. keterampilan teknis.
kompeten.
kinerja seorang pegawai atau karyawan maka salah satu faktor penunjang
(prestasi kerja) dapat didefinisikan, hasil kerja yang dicapai oleh pekerja
atau pegawai secara kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan tugas dan
dari kata Job Performance atau Actual Permormanse (prestasi kerja atau
kinerja adalah, hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
makna lebih luas bukan hanya hasil kerja tetapi termasuk bagaimana
1. Penentu kinerja
orang bisa melakukan dengan lebih baik dari pada yang lain, yakni:
2. Indikator Kinerja
sebagai berikut:
24
organisasi.
fasilitas.
standar pekerjaan. Bila hasil kerja yang diperoleh sampai atau melebihi
pengguna.
a) Peningkatan kinerja
b) Pengembangan SDM
c) Pemberian kompensasi
e) Program kepegawaian
atasan dan bawahan. Tujuan penilaian kinerja menurut Murphy dkk dalam
tentang kinerjanya.
sebagai berikut:
kepala ruangan dan rumah sakit dalam bentuk kegiatan yang tepat
mengembangkan diri.
5. Umpan balik pada sumber daya manusia. Kinerja yang baik dan
membutukan.
a. Penelitian Terdahulu
Y=79,19 + 0,33,
(66,83%) dipengaruhi
teliti.
Lia Nur Pengaruh Variabel X Keterampilan
Keterampilan dan
Azizah keterampila berpengaaruh positif dan
28
signifikan terhadap
PT.Gunung Subur
Sejahtera Karanganyar.
Variabel keterampilan
mempengaruhi kinerja
karyawan.
b. Model Penelitian
Motivasi
(X1) H1
Kinerja
Pegawai
(Y)
29
H3
H2
Keterampilan
(X2)
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian di DPMPTSP
Prov.Sul-sel
e.
1. Motivasi Teknik Pengumpulan Data
f.
2. Keterampilan 1. Koesioner
g.
3. Kinerja pegawai 2. Dokumentasi
dan pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lainnya. desain kausal
ini adalah motivasi, keterampilan, dan kinerja pegawai pada Kantor Dinas
Selatan.
(2) bulan.
1. Jenis Data
dapat dihitung.
32
2. Sumber Data
diteliti.
dokumen yang sudah jadi, Sudah dikumpulkan oleh pihak lain, yaitu
Selatan.
33
Sulawesi Selatan
a. Populasi
terdiri dari, objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
b. Sampel
(2017) sampel adalah suatu bagian dari populasi hal ini mencakup
Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel
analisis yaitu uji validitas, uji reliabel, dan uji regresi linear berganda.
1. Uji validitas
dan validitas konstruk. Pegujian validitas tiap butir digunakan analisis item,
35
yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan
jumlah skor tiap butir. Metode yang digunakan adalah product moment
2. Uji realibilitas
Y=a+b1X1+b2X1
Keterangan :
a : Konstanta
X1 : Motivasi
36
X2 : Keterampilan