Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan Kadar Kolesterol

1. Tujuan
a. Memahami dan menjelaskan pemeriksaan kolesterol total.

b. Menentukan kadar kolesterol total.

2. Prinsip

Prinsip dari metode ini adalah ester kolesterol dengan adanya enzim kolesterol
esterase diubah menjadi kolesterol dan asam lemak bebas. Kolesterol yang terbentuk
dioksidasi dengan bantuan enzim kolesterol oksidase membentuk kolestenon dan H2O2.
Kemudian H2O2 yang terjadi bereaksi dengan phenol dan para amino fenazon dengan
bantuan enzim peroksidase membentuk kinonimin yang berwarna merah muda. Intensitas
warna yang terbentuk sebanding dengan kadar kolesterol total dalam sampel, diukur pada
panjang gelombang 500±10 nm.

3. Reaksi
Kolesterol esterase
Ester kolesterol + H2O Kolesterol + Asam lemak bebas
Kolesterol + O2 Kolesterol Oksidase Kolestenon + H2O2
peroksidase
2 H2O2 + Phenol + PAP Kuinonimin + H2O

4. Dasar Teori
Kolesterol adalah lemak yang terdapat dalam aliran darah atau berada dalam sel
tubuh, yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan
baku beberapa hormon, namun apabila kadar kolesterol dalam darah berlebihan, akan
mengakibatkan penyakit jantung koroner dan stroke. Kolesterol secara alami bisa
dibentuk oleh tubuh sendiri, selebihnya didapat dari makanan hewani, seperti daging,
unggas, ikan, margarin, keju, dan susu. Makanan yang berasal dari nabati, seperti buah,
sayur, dan beberapa biji-bijian, tidak mengandung kolesterol (Dalimartha, 2008).
Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks yang
dihasilkan oleh tubuh dengan bermacam-macam fungsi, antara lain untuk membuat
hormon seks, hormon korteks adrenal, vitamin D, dan untuk membuat garam empedu
yang membantu usus untuk menyerap lemak. Jadi, bila takarannya pas atau normal,
kolesterol adalah lemak yang berperan penting dalam tubuh. Namun, jika terlalu banyak,
kolesterol dalam aliran darah justru berbahaya bagi tubuh (Nilawati, 2008).
Kelebihan kolesterol akan menyebabkan zat tersebut bereaksi dengan zat-zat lain
dalam tubuh dan akan mengendap dalam pembuluh darah arteri. Hal yang akan terjadi
selanjutnya adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah (lazim dikenal sebagai
atherosklerosis) hingga penyumbatan dan pemblokiran aliran darah (atherosklerosis).
Akibatnya, jumlah suplai darah ke jantung berkurang, terjadi sakit atau nyeri dada yang
disebut angina, bahkan dapat menjurus keserangan jantung (Nilawati, 2008).
Lipoprotein terbagi menjadi 5 fraksi sesuai dengan berat jenisnya yang dibedakan
dengan cara ultra sentrifugasi. Kelima fraksi tersebut adalah kilomikron, very low density
lipoprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low density lipoprotein
(LDL), dan high density lipo protein high (HDL) (Dalimartha,2008).
Secara fisiologi kolesterol penting bagi tubuh, karena merupakan bahan penyusun
membran sel, sintesis garam empedu dan prasat hormon khususnya kelompok hormon
steroid. Namun demikian, kelebihan kolesterol dapat menyebabkan timbulnya berbagai
gangguan kesehatan, salah satunya adalah atheroskelorisis yaitu timbunan kolesterol pada
pembuluh darah khususnya pada tunika media arteri (Sitepoe, 1992).
5. Prosedur

BLANKO SAMPEL STANDAR


R1 MONOREAGEN 1.0 ml 1.0 ml 1.0 ml
SAMPEL - 10 µl -
STANDAR - - 10 µl
AQUADEST 10 µl - -
 Campur sampai homogen.
 Inkubasi selama 5 menit pada suhu 37ºc.
 Ukur absorban sampel dan satandar terhadap blanko pada panjang gelombang 500 nm.

6. Perhitungan

abs orbansi sampel


Kadar Kolesterol = x konsentrasi standar
abs orbansi standar

Jika konsentrasi lebih tinggi dari 600 mg/dl maka sampel harus diencerkan 1:2 dengan
saline, kemudian dihitung ulang absorbansinya.
7. Nilai Rujukan
200 mg/dL.

Anda mungkin juga menyukai