Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

HADITS TENTANG KESEHATAN


Dosen Pengampu :
Surianto, S.Pd.I, M.TH.I

Kelompok 09 :

Firmansyah 12001172
Febry Amanda 12001211
Tria Asri Nur Sabani 12001227

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, puji syukur kami


panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan
pertolongan dan petunjuk-NYA, sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Ucapan terimakasih juga kami ucapkan kepada orang
tua dan teman-teman yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mohon untuk teman-tean
yang membaca agar memberikan saran dan kritik yang
bersifat membangun.
Dan terakhir semoga maklah ini dapat memberikan
tambahan pengetahuan kepada teman-teman yang
membaca.

Pontianak, 16 oktober 2021

Kelompok 09
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................


DAFTAR ISI .......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ....................................................................................
Rumusan Masalah................................................................................
Tujuan Makalah ..................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
II.1. Kesehatan Dalam Perspektif Islam
II.2 Beberapa Hadits Yang Berkaitan Dengan Kesehatan
II.3. Beberapa Contoh Pengobatan Nabawi (Pengobatan Dalam Islam
Pada Zaman Rosulullah Saw)

BAB III PENUTUP


Kesimpulan .......................................................................................

DAFTAR PUSAKA………………………..........................…….......
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Islam adalah suatu agama yang mengutamakan kebersihan yang bertujuan
untuk mewujudkan kesehatan bagi pemeluknya. Semua orang mengetahui bahwa
kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia antara lain adalah sandang, pangan dan
papan. Akan tetapi tidak semua orang menyadari bahwa disamping kebutuhan pokok
tersebut, ada kebutuhan lain yang cukup mendasar yaitu kesehatan. Oleh karena itu
kesehatan sangatlah peting bagi kita. Sebagai umat islam kita hendaknya mengetahui
hal-hal yang berhubugan dengan kesehatan dalam sudut pandang agama islam,
terutama hadits-hadits tentang kesehatan.
Allah, Sang Maha Pencipta, tahu persis apa yang sangat dibutuhkan oleh
ciptaanNya, khususnya manusia. Semua perintah-Nya tidak hanya bernilai
ketakwaan, tetapi juga mempunyai manfaat besar bagi tubuh manusia itu sendiri.
Misalnya, puasa, perintah Allah di rukun Islam ketiga ini sangat diakui manfaatnya
oleh para medis dan ilmuwan dunia barat. Mereka pun serta merta ikut berpuasa
untuk kesehatan diri dan pasien mereka.
Dalam kehidupan sehari-hari umat islam tidak seluruhnya mengetahui hadits
hadits yang berhubungan dengan kesehatan, dalam kesehariannya umat islam
kebanyakan lebih mengetahui perihal kesehatan dalam ruang lingkup medis atau
kimiawi saja.
Hadits hadits tentang kesehatan sangatlah luas, dan menarik untuk di
pelajari, namun dalam penyusunan makalah ini kami membatasi beberapa hadits saja
yang kami tulis mengingat cakupan hadits tentang kesehatan sangatlah luas serta
beberapa contoh pegobatan Nawawi yang tidak kami jelaskan secara detail proses
pengobatanya.
I.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kesehatan dalam perspektif islam ?
2. Apa pengaruh Ibadah untuk kesehatan ?
3. Bagaimana pengobatan dalam Islam pada zaman nabi ?
I.3. Tujuan pembuatan makalah
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah ilmu
pengetahuan tentang kesehatan beserta hadits-hadits yang berkaitan dengan kesehatan
dalam perspektif agama islam dan diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua.

BAB II
PEMBAHASAN

II.1   Kesehatan Dalam Perspektif Islam

Semua orang mengetahui bahwa kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia


antara lain adalah sandang, pangan dan papan. Akan tetapi tidak semua orang
menyadari bahwa disamping kebutuhan pokok tersebut, ada kebutuhan lain yang
cukup mendasar yaitu kesehatan. Terpenuhinya tiga kebutuhan pokok diatas tidak
menjamin seseorang dapat berperan dalam kehidupan ini kalau dirinya sakit-sakitan.
Sebaliknya bila badan dan jiwanya sehat, orang tersebut dapat melakukan berbagai
hal untuk mencari dan memenuhi kebutuhan hidupnya.

ُ ‫اس الصِّ َّحةُ َو ْالفَ َرا‬


‫غ‬ ٌ ‫ان َم ْغب‬
ِ َّ‫ُون فِي ِه َما َكثِي ٌر ِم ْن الن‬ ِ َ‫نِ ْع َمت‬
Artinya : “Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah
kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari: 6412, at-Tirmidzi: 2304,
Ibnu Majah: 4170)

Uraian singkat diatas kiranya dapat disimpulkan bahwa kesehatan merupakan


hal yang mutlak dalam kehidupan seseorang. Berkaitan dengan masalah kesehatan ini
DR. Muhilal, salah seorang tokoh pada Pusat Penelitian Pengembangan Gizi di Bogor
mengemukakan pendapatnya yaitu “Sehat menurut ilmu kesehatan meliputi tiga hal,
yaitu sehat fisik, sehat mental dan sehat sosial”, yang ketiganya merupakan satu
kesatuan yang terpadu dan utuh.
1. Kesehatan Fisik
Salah satu faktor yang sangat menentukan kesehatan fisik seseorang adalah
kebersihan, kebersihan yang dimaksudkan disini meliputi udara, air, makanan,
kontak langsung dan hubungan intim, adapun contoh dari masing-masing
komponen tersebut sebagai berikut:
Udara merupakan komponen utama dalam kehidupan umat manusia dan
makhluk-makhluk hidup lainnya. Tanpa udara tidak akan ada kehidupan ini. Udara
yang bersih membuat orang dapat bernapas dengan baik, segar dan sehat.
Sebaliknya udara yang tercemar polusi dan kotor akan membuat orang mudah
terkena penyakit, misalnya sesak napas, terserang virus TBC, dan sebagainya. Oleh
karena itu kebersihan udara harus dijaga dengan sebaik-baiknya.
Disamping udara, air juga merupakan komponen yang memegang peranan
sangat vital dalam kehidupan manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan. Tanpa air
tidak ada kehidupan, dengan kata lain, air merupakan sumber kehidupan. Air yang
kotor dan tercemar akan mudah menularkan bibit-bibit penyakit, misalnya sakit
perut,muntaber dan sebagainya. Untuk menghindari terkontaminasinya air oleh
bibit-bibit penyakit, sangat dianjurkan untuk menyimpannya dalam keadaan
tertutup.
Dalam ajaran Islam kebersihan air itu sangat diutamakan, karena air inilah
yang setiap saat diminum dan masuk kedalam tubuh manusia yang menurut ilmu
kesehatan sekurang-kurangnya 2 (dua) liter sehari. Untuk lebih menjamin
kesehatan air dianjurkan untuk memasaknya terlebih dahulu sebelum diminum.
Makanan juga merupakan hajat hidup manusa. Dalam mengonsumsi
makanan ajaran Islam memberi petunjuk sebagai berikut:

ْٓ ‫َو ُكلُ ْوا ِم َّما َر َزقَ ُك ُم هّٰللا ُ َح ٰلاًل طَيِّبًا ۖ َّواتَّقُوا هّٰللا َ الَّ ِذ‬
‫ي اَ ْنتُ ْم بِ ٖه ُم ْؤ ِمنُ ْو َن‬
Artinya: ”Dan makanlah makanan yang halal dan baik dari apa yang Allah
berikan kepadamu .” (QS. Al Maidah: 88)

Makanan yang baik adalah makanan yang memenuhi standar gizi yang
cukup dan aman untuk dimakan. Artinya mekanan tersebut tidak terkontaminasi
oleh mikroba yang membahayakan kesehatan manusia. Sedangkan makanan halal
adalah segala macam makanan yang boleh dimakan, kecualli apa-apa yang telah
diharamkan oleh Allah SWT sebagaimana ditegaskan dalam ayat berikut:

ُ‫ت َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةُ َوال َّد ُم َولَحْ ُم ْال ِخ ْن ِزي ِْر َو َمٓا اُ ِه َّل لِ َغي ِْر هّٰللا ِ بِ ٖه َو ْال ُم ْن َخنِقَةُ َو ْال َموْ قُوْ َذة‬
ْ ‫ُح ِّر َم‬
‫ب َواَ ْن تَ ْستَ ْق ِس ُموْ ا بِااْل َ ْزاَل ۗ ِم‬ ِ ‫ص‬ ُ ُّ‫َو ْال ُمتَ َر ِّديَةُ َوالنَّ ِطي َْحةُ َو َمٓا اَ َك َل ال َّسبُ ُع اِاَّل َما َذ َّك ْيتُ ۗ ْم َو َما ُذبِ َح َعلَى الن‬
ُ ‫اخ َشوْ ۗ ِن اَ ْليَوْ َم اَ ْك َم ْل‬
‫ت لَ ُك ْم ِد ْينَ ُك ْم‬ ٌ ۗ ‫ٰذلِ ُك ْم فِ ْس‬
َ ˜ِ‫ق اَ ْليَوْ َم يَ ِٕٕى‬
ْ ‫س الَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا ِم ْن ِد ْينِ ُك ْم فَاَل ت َْخ َشوْ هُ ْم َو‬
‫ف اِّل ِ ْث ۙ ٍم‬ ٍ ِ‫ص ٍة َغ ْي َر ُمتَ َجان‬ َ ‫ْت لَ ُك ُم ااْل ِ ْساَل َم ِد ْينً ۗا فَ َم ِن اضْ طُ َّر فِ ْي َم ْخ َم‬ ُ ‫ضي‬ ِ ‫ت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِ ْي َو َر‬ ُ ‫َواَ ْت َم ْم‬
‫هّٰللا‬
ِ ‫فَا ِ َّن َ َغفُوْ ٌر ر‬
‫َّح ْي ٌم‬
Artinya: ”Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, daging babi, (daging
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang
dipukul, yang jatuh, yang ditanduk dan yang diterkam binatang buas,
kecuali yang sempat disembelihnya.” (QS. Al Maidah: 3)

Berdasarkan penelitian ilmu kesehatan makanan yang telah


diharamkan tersebut memang mengandung faktor-faktor yang cukup
membahayakan bagi kesehatan manusia. Makanan yang halal juga mengandung
pengertian lain, yaitu halal cara mendapatkannya/ memperolehnya, halal cara
mengolanya, halal cara menghidangkannya dan halal cara memakannya. Bila hal
ini dipenuhi Insya Allah manusia akan tetap sehat.
Kontak langsung juga mempengaruhi kesehatan. Kontak langsung
dimaksudkan adalah kontak langsung dengan orang-orang yang terkena penyakit
menular misalnya TBC, Kusta dan lain-lain. Selain kontak langsung, hubungan
intim juga dapat menularkan berbagai penyakit. Yang dimaksud dengan hubungan
intim disini adalah hubungan yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan
secara tidak sah. Bila itu dilakukan maka peluang tertular STD, HIV atau AIDS
akan sangat besar. Oleh sebab itu ajaran Islam tentang yang satu ini sangat tegas
sebagaimana dinayatakan dalam ayat berikut:

‫سبِي ًل‬
َ ‫سٓا َء‬ َ ‫ان ٰفَ ِح‬
َ ‫شةً َو‬ َ ‫ٱلزنَ ٰ ٓى ۖ إِنَّ ۥهُ َك‬ ۟ ُ‫َواَل تَ ْق َرب‬
ِّ ‫وا‬

Artinya : “ Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu perbuatan
yang keji dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al Isra’ : 32)

Lima komponen diatas merupakan hal-hal penting yang harus


diperhatikan, karena dari komponen-komponen itulah kesehatan fisik seseorang
sangat tergantung. Artinya bila fisik ingin sehat ikutilah anjuran dokter yaitu: “
biasakan hidup yang baik dan teratur”, makan dan minumlah dari makanan dan
minuman yang halal dan baik, lakukanlah pergaulan yang baik dan hindari
pergaulan bebas tanpa batas dan seterusnya.
2. Kesehatan Mental
Dalam tubuh manusia ada sekerat daging, jika dia baik maka seluruh
tubuh akan baik, dan jika dia rusak maka seluruh tubuh akan rusak, itulah hati
(qalb). Jadi bila kita bicara tentang kesehatan mental atau jiwa, pada dasarnya
adalah berbicara tentang hati yang memiliki kontak langsung dengan otak.
Orang yang hatinya atau mentalnya tidak sehat atau rusak maka
peluang untuk menderita penyakit stres akan terbuka lebar. Apalagi dalam kondisi
kehidupan yang semakin komplek, yang penuh dengan persaingan (kompetisi)
yang kadang-kadang tidak sehat. Hidup tidak lagi hanya sekedar memenuhi
kebutuhan dasar, tapi juga sudah meningkat ke taraf gengsi dan status.
Orang yang stres terus-menerus dan berlangsung lama kan
mengakibatkan timbulnya gangguan biologis disebut psychosomatic. Artinya
penyakit itu muncul karena adanya gangguan jiwa atau tegangan yang tidak dapat
ditenangkan atau diselesaikan. Akhirnya mempengaruhi organ-organ tubuh,
jaringan darah, sel-sel otak dan lain-lain. Resep dokter tentang obat penyakit
mental ini tampaknya agak sulit, kalaupun ada paling-paling obat penenang atau pil
tidur, yang hanya bertahan sesaat dan kadang-kadang ada efek sampingnya pula.
Akan tetapi ajaran Islam telah mengantisipasinya sejak lama. Antara lain
dinyatakan dalam sebuah hadits:

‫َص ُح ْوا‬
ِ ‫ص ْو ُم ْوا ت‬
ُ
Artinya : “Berpuasalah semoga kamu sehat”

Dengan berpuasa, apakan itu puasa wajib atau puasa sunat, orang akan
sehat secara fisik dan sekaligus menyehatkan mental (jiwa). Orang yang berpuasa
dengan ikhlas karena mengharap ridha Allah SWT, akan mampu menekan emosi
yang bersifat duniawi, selalu berdzikir kepada Allah, tumbuh rasa kemanusiaan
yang tinggi, ikhlas bekerja dan bayak beramal saleh. Dengan selalu mengingat
Allah jiwa menjadi tenang. Sebagaimana dinayatakan dalam ayat berikut:

‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ُ ‫ۗ الَّ ِذ ْي َن ٰا َمنُ ْوا َوتَ ْط َم ِٕٕىِ]نُّ قُلُ ْوبُ ُه ْم بِ ِذ ْك ِر ِ ۗ اَاَل بِ ِذ ْك ِر ِ تَ ْط َم ِٕٕىِ]نُّ ا ْلقُلُ ْو‬
‫ب‬
Artinya : “Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram
dengan mengingat Allah, ketahuilah bahwa hanya dengan mengingat
Allah hati menjadi tenang”. (QS. Ar Ra’du: 28)

Ayat tersebut memberi isyarat bahwa kita (manusia) hanya bagian


kecil dari makhluk ciptaan Allah. Manusia pada dasarnya tidak memiliki apa-apa
termasuk diri dan jiwanya sendiri. Allahlah yang menciptakan manusia (dari tidak
ada menjadi ada dan dari ada menjadi tidak ada/ mati). Oleh sebab itu tidak ada
secuilpun alasan manusia untuk menyombongkan diri dan lupa kepada Sang Maha
Pencipta yaitu Allah SWT. Dengan mengingat Allah (dalam arti yang sangat luas),
dijamin manusia akan sehat lahir batin. Sebaliknya bila melupakan apalagi
manjatuhkan diri dari Allah maka harus di ingat adalah bahwa azab Allah itu
sangat pedih, baik didunia apalagi di akhirat kelak. Salah satu contoh penyakit
akibat lupa kepada Allah adalah stres dan gangguan jiwa/ mental lainnya.
3. Kesehatan Sosial
Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk individu dan sekaligus
makhluk sosial. Hal ini menunjukkan bahwa dimanapun ia berada, ia tidak akan
dapat hidup sendiri. Saling ketergantungan dan keterikatan antara yang satu
dengan lainnya merupakan sunnatullah.
Oleh sebab itu kesehatan sosial yang dimaksudkan disini adalah
kesehatan hubungan antara orang perorang, antar kelompok, antar negara dan
antar bangsa. Gejala yang dapat kita amati dalam era transformasi global
sekarang ini, terutama di kota-kota besar, nampaknya kesehatan sosial mulai
memudar artinya ada kecendrungan berlakunya kembali hukum rimba dikalangan
masyarakat, yang kuat menerkam yang lemah, yang kaya menggusur yang
miskin, yang atas menekan yang bawah dan sebagainya. Untuk mengantisipasi
gejala yang kurang beres ini, mantan Presiden RI (H. Muhammad Soeharto)
mencanangkan HKSN (Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional),
Untuk menciptakan kehidupan sosial yang sehat maka sebaiknya kita
menyimak kembali isyarat-isyarat yang dituangkan Allah dalam ayat-ayat
berikut:
‫شعوبا وقَب ۤإى]ل لتَعارفُوا ۚ انَّ اَ ْكرم ُكم ع ْن َد هّٰللا‬
ِ ِ ْ َ َ ِ ْ َ َ ِ َ ِِٕ َ َّ ً ْ ُ ُ ‫اس اِنَّا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِّمنْ َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم‬
ُ َّ‫ٰيٓا َ ُّي َها الن‬
‫اَ ْت ٰقى ُك ْم ۗاِنَّ هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم َخبِ ْي ٌر‬
Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
adalah yang paling bertaqwa......(QS. Al Hujurat: 13)

Dari ayat diatas kiranya tergambar dengan jelas bahwa kesehatan


sosial dapat tercipta bila sesama manusia dapat saling mengenal, dari saling
mengenal akan tumbuh sikap bersahabat atau bersaudara, dari sikap persahabatan/
persaudaraan akan tumbuh pula rasa ingin saling menolong (dalam kebaikan)
yang pada gilirannya akan tercipta hubungan yang harmonis antara sesama
manusia secara manusiawi, tanpa membedakan status (sosial ekonomi), suku, ras,
gologan dan lain-lain.
Oleh sebab itu kesehatan sosial ini perlu dijaga dan dikembangkan
dengan sebaik-baiknya. Mulai dari keluarga, tetangga, warga sampai pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Dan mulailah dari diri kita
sendiri”. Kemudian dalam hadits-hadits Nabi yang shahih juga banyak tersirat
perintah untuk menjaga kesehatan, di antaranya adalah sabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut yang artinya :
Artinya : “Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut,
cukup baginya beberapa suapan yang menegakkan tulang
punggungnya, apabila tidak mampu maka sepertiga untuk
makanannya, sepertiga untuk minumnya, dan sepertiga untuk
nafasnya.” (HR. At-Tirmidzi: 2380, Ibnu Majah: 3349. Hadits ini
dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani)

Berdasarkan gambaran singkat diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan


bahwa pendidikan agama Islam dengan kesehatan mempunyai keterkaitan yang
sangat dekat bahkan tidak dapat dipisahkan, karena hidup sehat, baik fisik, metal
maupun sosial merupakan ajaran Islam. Masalah adalah apakah ajaran islam
tentang kesehatan ini sudah dipahami, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari.

II.2 Pengaruh Ibadah untuk Kesehatan

Dari uraian sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa Islam itu sangat
mengutamakan kesehatan dari segala segi. Pada uraian inipun akan dibahas masalah
keterkaiatan Islam dengan kesehatan dalam hal yang lebih khusus. Sebagai contoh,
pada kesempatan ini penulis mengambil masalah ibadah yang sangat banyak sekali
manfaatnya terhadapa masalah kesehatan seseorang.
Ibadah shalat merupakan ibadah yang paling tepat untuk metabolisme dan
tekstur tubuh manusia. Gerakan-gerakan di dalam shalat pun mempunyai manfaat
masing-masing. Selama ini sholat yang dilakukan lima kali sehari oleh umat Islam,
sebenarnya telah memberikan investasi kesehatan yang cukup besar bagi yang
melakukan sholat tersebut. Gerakan sholat sampai dengan salam memiliki makna yang
luar biasa baik untuk kesehatan fisik, mental bahkan keseimbangan spiritual dan
emosional. Tetapi sayang hanya sedikit dari umat Islam yang memahaminya. Berikut
ini beberapa manfaat gerakan sholat bagi kesehatan manusia :
1. Takbiratul Ihram
Berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar tlinga, lalu melipatnya di
depan perut atau dada bagian bawah. Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan
aliran darah, getah bening (limfe), dan kekuatan otot lengan.
2. Ruku’
Ruku’ yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila
diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus
dengan tulang belakang. Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan
posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan
pusat saraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada
tubuh bagian tengah. itu,
3. I’tidal
I’tidal merupakan variasi dari postur setelah ruku’ dan sebelum sujud.
Gerakan ini bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ pencernaan.
4. Sujud
Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi
pada lantai. Posisi sujud berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan
ketiak.
5. Duduk di antara sujud
Duduk setelah sujud terdiri dari dua macam yaitu iftirosy (tahiyat awal)
dan tawarru’ (tahiyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. pada saat
iftirosy, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus
Ischiadius. Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering
menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan.
6. Salam
Gerakan memutar kepala ke kanan dank e kiri secara maksimal. Salam
bermanfaat untuk bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala
menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta
menjaga kekencangan kulit wajah.

Selain daripada itu Sholat juga memiliki manfaat lainnya untuk kesehatan,
yakni sebagai Penghibur Jiwa. Hadits tentang sholat yang pertama mengenai sholat
adalah penyejuk hati dan penghibur jiwa. Maka dari itu, mendirikan sholat bisa
mendatangkan kenyamanan. Berdasarkan hadits riwayat An-Nasa'i dan Ahmad
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

َّ ‫ َوج ُِع َل قُ َّرةُ َع ْينِي فِي ال‬، ُ‫ي ِمنَ ال ُّد ْنيَا النِّ َسا ُء َوالطِّيب‬
‫صاَل ِة‬ َّ َ‫ِّب إِل‬
َ ‫ُحب‬
Artinya : Dijadikan kesenanganku dari dunia berupa wanita dan minyak wangi. Dan
dijadikan lah penyejuk hatiku dalam ibadah shalat.

II.3 Pengobatan dalam Islam pada Zaman Nabi

1. Pengobatan dengan meminum madu.


         Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang madu yang keluar dari
perut lebah:
‫س ۗ إِنَّ فِى ٰ َذلِ َك َل َءايَةً لِّقَ ْو ٍم‬ ِ ‫اب ُّم ْختَلِفٌ أَ ْل ٰ َونُهۥُ فِي ِه‬
ِ ‫شفَٓا ٌء لِّلنَّا‬ َ ‫ِم ۢن بُطُونِ َها‬
ٌ ‫ش َر‬
َ‫يَتَفَ َّك ُرون‬
     “Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.” (An-Nahl:69)
Madu dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit dengan izin Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Di antaranya untuk mengobati sakit perut, seperti ditunjukkan dalam
hadits berikut ini:

‫ ثُ َّم‬.ً‫سال‬
َ ‫سقِ ِه َع‬ ْ ِ‫ ا‬:‫ فَقَا َل‬.ُ‫شتَ ِكي بَ ْطنَه‬ ْ َ‫ أَ ِخي ي‬:‫سلَّ َم فَقَا َل‬ َ ‫أَنَّ َر ُجالً أَتَى النَّبِ َّي‬
َ ‫صل َّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
:‫ فَقَا َل‬. ُ‫ فَ َع ْلت‬:‫ ثُ َّم أَتَاهُ فَقَا َل‬.ً‫سال‬
َ ‫سقِ ِه َع‬ْ ‫ ا‬:‫ ثُ َّم أَتَاهُ الثَّالِثَة فَقَا َل‬.ً‫سال‬ ْ ‫ ا‬:‫أَتَاهُ الثَّانِيَة فَقَا َل‬
َ ‫سقِ ِه َع‬
َ‫سقَاهُ فَبَ َرأ‬
َ َ‫ ف‬.ً‫سال‬ ْ ‫ ا‬، َ‫ب بَ ْطنُ أَ ِخ ْيك‬
ْ ‫سقِ ِه َع‬ َ ‫ق هللاُ َو َك َذ‬
َ ‫ص َد‬
َ

“Ada seseorang menghadap Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: ‘Saudaraku


mengeluhkan sakit pada perutnya.’ Nabi berkata: ‘Minumkan ia madu.’ Kemudian orang
itu datang untuk kedua kalinya, Nabi berkata: ‘Minumkan ia madu.’ Orang itu datang lagi
pada kali yang ketiga, Nabi tetap berkata: ‘Minumkan ia madu.’ Setelah itu, orang itu
datang lagi dan menyatakan: ‘Aku telah melakukannya (namun belum sembuh juga malah
bertambah mencret).’ Nabi bersabda: ‘Allah Maha benar dan perut saudaramu itu dusta.
Minumkan lagi madu.’ Orang itu meminumkannya lagi, maka saudaranya pun sembuh.”
(HR. Al-Bukhari no. 5684 dan Muslim no. 5731)
2.    Pengobatan dengan habbah sauda` (jintan hitam)
       Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
      “Sesungguhnya habbah sauda` ini merupakan obat dari semua penyakit, kecuali dari
penyakit as-samu”. Aku (yakni`Aisyah radhiallahu 'anha) bertanya: “Apakah as-samu itu?”
Beliau menjawab: “Kematian.” (HR. Al-Bukhari no. 5687 dan Muslim no. 5727)
       Jinten hitam atau al Habbah as Sauda ini dikenal juga sebagai Syuwainiz dalam bahasa
Persia, disebut juga Kammun hitam atau Kammun India, disebut juga dengan biji al
Barakah. Dari biji ini bisa dibuat minyak yang berkhasiat mengobati batuk, membantu
pencernaan, menghilangkan masuk angin dan sejenisnya. Namun saat ini, biasanya jinten
hitam ini dikonsumsi dalam bentuk pil. Imam Ibnu Qayyim al Jauziyah berkata, “Jinten
hitam memiliki banyak sekali khasiat. Arti sabda Nabi, ‘obat dari segala jenis penyakit’,
seperti firman Allah, ‘Menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Rabb-nya’, yakni
segala sesuatu yang bisa hancur. Banyak lagi ungkapan-ungkapan sejenis. Jinten hitam
memang berkkhasiat mengobati segala jenis penyakit dingin, bisa juga membantu
kesembuhan berbagai penyakit panas karena faktor temporal” (Metode Pengobatan Nabi
ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam, hal. 365)
3.   Pengobatan dengan meminum susu dan air kencing unta
      Anas radhiallahu 'anhu menceritakan: “Ada sekelompok orang ‘Urainah dari penduduk
Hijaz menderita sakit (karena kelaparan atau keletihan). Mereka berkata: ‘Wahai
Rasulullah, berilah tempat kepada kami dan berilah kami makan.’ Ketika telah sehat,
mereka berkata: ‘Sesungguhnya udara kota Madinah tidak cocok bagi kami (hingga kami
menderita sakit).’ Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun menempatkan mereka di
Harrah, di dekat tempat pemeliharaan unta-unta beliau (yang berjumlah 3-30 ekor). Beliau
berkata: ‘Minumlah dari susu dan kencing unta-unta itu.’9
Tatkala mereka telah sehat, mereka justru membunuh penggembala unta-unta Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam (setelah sebelumnya mereka mencungkil matanya) dan
menggiring unta-unta tersebut (dalam keadaan mereka juga murtad dari Islam). Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengirim utusan untuk mengejar mereka, hingga mereka
tertangkap dan diberi hukuman dengan dipotong tangan dan kaki-kaki mereka serta
dicungkil mata mereka.” (HR. Al-Bukhari no. 5685, 5686 dan Muslim no. 4329)
4.   Pengobatan dengan berbekam (hijamah)
      Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhuma mengabarkan:
“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berbekam pada bagian kepalanya
dalam keadaan beliau sebagai muhrim (orang yang berihram) karena sakit pada sebagian
kepalanya.” (HR. Al-Bukhari no. 5701)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:
    “Obat/kesembuhan itu (antara lain) dalam tiga (cara pengobatan): minum madu,
berbekam dan dengan kay, namun aku melarang umatku dari kay.”11 (HR.Al-
Bukhari.No.5680)
BAB III
PENUTUP

III.1   Kesimpulan
      Kesehatan merupakan hal yang mutlak dalam kehidupan seseorang.
Berkaitan dengan masalah kesehatan ini DR. Muhilal, salah seorang tokoh pada Pusat
Penelitian Pengembangan Gizi di Bogor mengemukakan pendapatnya yaitu “Sehat menurut
ilmu kesehatan meliputi tiga hal, yaitu sehat fisik, sehat mental dan sehat sosial”, yang
ketiganya merupakan satu kesatuan yang terpadu dan utuh. merupakan Ibadah shalat ibadah
yang paling tepat untuk metabolisme dan tekstur tubuh manusia. Gerakan-gerakan di dalam
shalat pun mempunyai manfaat masing-masing.
   Mengikuti jejak Rosulullah Muhammad SAW, merupakan suatu keharusan bagi umat
Islam. Termasuk mewarisi metodologi pengobatan yang dilakukan Nabi Muhammad
SAW. Pengobatan yang dilakukan Rosulullah menggunakan tiga cara, yaitu melalui
do’a atau pengobatan dengan menggunakan wahyu-wahyu Ilahi yang lebih dikenal
dengan istilah do’a-do’a ma-tsur yang datang dari Al Qur’an dan Sunnah Nabi SAW
yang shahih. Kedua menggunakan obat-obat tradisional baik dari tanaman maupun
hewan. Dan ketiga adalah menggunakan kombinasi dari kedua metode tersebut.

Allah berfirman:
”Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk
dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman” (QS:Yunus 57).

Kemudian dalam penegasan Rasullulah Shallallahu 'alaihi wa sallam;


“Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obatnya, demikian pula Allah
menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah
berobat dengan yang haram.” (HR. Abu Dawud dari Abud Darda` radhiallahu ‘anhu).

Dalam sebuah hadist disebutkan “Hendaknya kalian menggunakan dua macam obat yaitu
madu dan Al Qur’an”. Dari hadist tersebut madu merupakan lambang atau perwakilan dari
obat-obat tradisional yang ada di bumi dan kita sebagai manusia yang diberikan akal sehat
harus dapat menggali obat-obat tradisional yang banyak terdapat di muka bumi ini, bahkan
letaknya tidak jauh dari sekitar kehidupan kita.
DAFTAR PUSTAKA

Said. 1998. Mensucikan Jiwa (Konsep Tazkiyatun Nafs Terpadu: Intisari Ihya Ulumuddin Al
Ghazali). Perpustakaan Nasional RI (KTD)
H. Bey Arifin. 2005. Samudra Al Fatihah. PT Bina Ilmu
Ilham Syifa Center. 2010. Hikmah Gerakan Sholat Untuk Kesehatan (online) http://id-
id.facebook.com/note.php?note_id=117069131648844
http://www.asysyariah.com/print.php?id_online=359 Judul : Menelusuri
Ruqyah Syar’iyyah
http://qurandansunnah.wordpress.com/2009/10/12/tata-cara-pengobatan-
rasulullah-shallallahu-%E2%80%98alaihi-wassalam/
http://www.elitha-eri.net/2007/11/21/petunjuk-al-quran-tentang-
pengobatan/
http://fuadamsyari.wordpress.com/2010/06/08/hidup-sehat-cara-nabi-vs-
pengobatan-ala-nabi-thibbun-nabawi-sebagai-muslim-jangan-lupa-hidup-
sehat/
http://an-naba.com/kesehatan-dalam-pandangan-islam/

Anda mungkin juga menyukai