Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat menjadi bentuk
tertentu hingga siap digunakan sebagai obat, serta perkembangan obat yang meliputi
ilmu dan teknologi pembuatan obat dalam bentuk sediaan yang dapat digunakan dan
diberikan kepada pasien. (Rini, 2016)
Sterilisasi adalah penghilangan atau membunuh mikroorganisme (protozoa, fungi,
bakteri, mycoplasma, virus) dalam benda/peralatan untuk menjaga peralatan
dilaboratorium tetap bersih/steril, serta mencegah terjadinya kontaminasi. Peralatan
laboratorium yang akan disterilisasi memerlukan bahan pengemas. Kemasan adalah
suatu benda yang digunakan sebagai wadah/tempat yang dikemas dan dapat
mencegah/mengurangi kerusakan, melindungi bahan yang ada di dalamnya
daripencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan dan getaran. (Nurminah,
2002).
Ampul adalah tempat obat terbuat dari gelas dengan leher yang melekuk ke dalam,
dan merupakan tempat untuk membuka ampul dengan jalan memecahkannya. Ampul
biasanya digunakan hanya untuk sekali pakai. Obat-obat yang mudah rusak dalam bentuk
cair dikemas dalam bentuk bubuk dalam vial maupun ampul untuk penyimpanan. (Joyce
L, 1996)
Vitamin C yang juga dikenal sebagai asam askorbat merupakan jenis vitamin larut
air yang sangat dibutuhkan tubuh. Salah satu manfaat vitamin C adalah fungsinya dalam
menjaga struktur kolagen, jenis protein yang menghubungkan berbagai jaringan dalam
tubuh, seperti jaringan kulit, serabut, tulang rawan, urat, maupun jaringan lainnya. Jika
kolagen terjaga dengan baik sangat berguna dalam mengatasi berbagai masalah, seperti
luka ringan, pendarahan kecil, memar, hingga patah tulang. (Nurheti, 2009)
Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal
bebas. Vitamin C adalah anti oksidan terpenting dalam plasma. Vitamin ini larut dalam air dan
membersihkan radikal bebas dan mencegah masuknya radikal bebas ke dalam Cholesterol LDL.
(Frykberb Robert G.2002)

I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan


I.2.1 Maksud Percobaan
Adapun maksud pada percobaan kali ini yaitu untuk dapat mengetahui peranan
vitamin C bagi kesehatan dan efek samping dari penggunaannya .
I.2.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan pada percobaan kali ini yaitu untuk mahasiswa dapat memahami
mengenai peranan vitamin C ampul.
I.3 Prinsip Percobaan
Adapun prinsip dari percobaan kali ini yaitu mengetahui dan memahami dari
vitamin C ampul dengan menggunakan alat dan bahan yang telah disterilkan dengan cara
yang sesuai dan dilakukan dalam kondisi yang aseptis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum


II.1.1 Definisi
A. Ampul
Ampul adalah wadah untuk injeksi takaran tunggal (satukali injeksi) yang terbuat
dari bahan gelas, berbentuk silindris dengan ujung runcing dan dasar datar. Ampul
dibuka dengan cara dipatahkan pada bagian lehernya. (Bayu, 2017)
B. Vitamin C
Vitamin C adalah sebuah senyawa yang lebih sederhana dibandingkan vitamin E
dan larut dalam air. Ini adalah vitamin yang pertama kali ditemukan, sementara
kekurangan vitamin ini dapat menimbulkan penyakit scurvy (sariawan), yang
telah dikenal selama berabad-abad. (Robert, 2005)
Vitamin C juga merupakan antioksidan yang berfungsi untuk menangkal radikal
bebas dan berbagai macam penyakit. Namun sayangnya vitamin ini sangat mudah
teroksidasi oleh panas, cahaya, maupun logam sehingga perlu berhati-hati dalam
pengolahannya untuk mendapatkan manfaat vitamin C secara optimal. Vitamin C
terdapat dalam berbagai jenis buah dan sayuran, seperti lemon , jeruk, pepaya,
stroberi, tomat, arberi, kol, asparagus, kentang, mentega, susu, hati, serta ikan.
Karena itu untuk memenuhi kebutuhan terhadap vitamin C bisa diperoleh dengan
mengkonsumsi berbagai jenis buah dan sayuran yang kaya dengan vuatamin C
searasa teratur. (Nurheti, 2009).
Vitamin C (asam askorbat) sebagai antioksidan biologis penting yang harganya murah.
Dimungkinkan penggunaan vitamin C dalam fungsinya sebagai antioksidan dengan
tujuan menurunkan kadar metHb. Diduga kuat bahwa vitamin C menjalankan mekanisme
defensif terhadap radikal bebas yang diakibatkan oleh oksidator yang ditimbulkan oleh
asap, termasuk CO (Bui dkk. 1992, Niki 1991).
Asam askorbat atau lebih dikenal dengan nama vitamin C adalah salah satu vitamin larut
air yang berperan dalam menjaga sistem imunitas tubuh, mempercepat proses
penyembuhan dan membuat kulit lebih cerah. Manfaat vitamin C untuk mengencangkan
dan mencerahkan kulit terjadi karena vitamin C dapat merangsang pembentukan kolagen,
suatu protein ekstraseluler yang berperan dalam mengencangkan sel (Kembuan dkk,
2012).

II.1.2 Keuntungan dan Kerugian Ampul Vitamin C


A. Keuntungan
Vitamin C untuk mengatasi sariawan, bibir pecah-pecah, gusi berdarah, maupun
orang yang mengalami defisiensi vitamin C. (Defva, 2020)

Vitamin C terhadap pigmentasi mempunyai hasil positif yaitu dapat mencerahkan


kulit. 

Vitamin C untuk mengencangkan dan mencerahkan kulit terjadi karena vitamin C dapat
merangsang pembentukan kolagen, suatu protein ekstraseluler yang berperan dalam
mengencangkan sel (Kembuan dkk, 2012).

B. Kerugian
Vitamin C dengan cara penyuntikan yang salah akan berdampak buruk bagi tubuh, karena
penyuntikan yang salah dapat menyebabkan komposisi bahan langsung masuk ke
pembuluh darah dan langsung didistribusikan ke seluruh tubuh. Penggunaan vitamin C
dosis besar dan lama dapat menyebabkan ketergantungan, sehingga vitamin C dapat
menimbulkan rebound scurvy. (Kembuan, et al., 2012).

Asupan vitamin C lebih dari 2000 mg sehari dapat dikaitkan dengan gangguan
gastrointestinal dan ruam kulit. (Kucharski and Julec, 2009).

Asupan vitamin C tinggi yang tidak biasa, terutama pada orang yang menerima vitamin
secara intravena atau pada pasien yang mengalami gagal ginjal, menyebabkan
perkembangan batu ginjal oksalat. (Hatchock, 1997).

II.1.3 Anatomi kulit dan wilayah kerja ampul vitamin C


Saat ini penggunaan vitamin C injeksi untuk mencerahkan atau
memutihkan kulit sudah banyak dilakukan di rumah-rumah kecantikan atau oleh
dokter kulit. Dosis yang digunakan berkisar antara 1000-4000 mg/sekali suntik,
sedangkan dosis vitamin C yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh hanya
berkisar 50-75 mg/hari. Vitamin C berlebih dalam suntik vitamin C tidak hanya
bekerja pada kulit saja, tetapi untuk seluruh tubuh. Ini berarti organ-organ lain
seperti lambung, hati dan ginjal pun akan terkena dampak dari kelebihan vitamin
C ini ( Aguirre dan May. 2008)
II.1.4 Komposisi Vitamin C ampul
II.1.5 Syarat-syarat tetes mata
II.2 Dasar Formulasi
II.2.1 Formula Asli
Tetes mata timolol…….
II.2.2 Master Formula
Tiap …….. mengandung
zat A ……%
zat B …….%
Nama Produk :
Jumlah Produk : …….. @ …….
Tanggal Produksi :
No. Registrasi :
No. Batch :
xxxxxxxr ® tetes mata
PT. xxxxx
Tanggal Formulasi: Tanggal Produksi: Dibuat oleh: Disetujui oleh:
farma
………….. ……………. Kelompok x Nama asisten
Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Per dosis Per Batch

II.2.3 Alasan Penambahan Bahan


II.2.1 Zat Aktif (Timolol……) (min 3 pustaka per point)
a. Indikasi
b. Konsentrasi/Dosis
c. Mekanisme Kerja
d. Efek Samping
e. Kontraindikasi
II.2.2 Zat tambahan (minimal 3 pustaka per poin)
a. Pengawet
b. …..
c. ……
d. …..
II.3 Uraian Bahan
1. Timolol …. (cantumkan buku, hal)
Nama resmi :
Sinonim :
RM/BM :
Pemerian :
Kelarutan :
Kestabilan :
pH :
Incompabilitas :
Sterilisasi :
Khasiat : sesuai indikasi
2. dst….

Anda mungkin juga menyukai