Anda di halaman 1dari 2

Nama : Arif Darmawan

NPM : C11189063
Dosen : Dr. H. Joko Hartono K,SE,AK. MM,CA,ACPA
UAS Akuntansi Bank Konvensional
Kamis, 14-Mei-2020

2. Kredit dan DPK


a. Bagaimana tindakan bank bjb atas kondisi tersebut dan bagaimana solusinya?
Jawaban :
Tindakan yang harus di lakukan bank bjb adalah melakukan konfirmasi kepada nasabah
atas permasalahan tsb. Berhubung ini kasusnya karna offline dan berkaitan dengam
sistem berarti bank harus melakukan pemeriksaan by sistem atas aktivitas transaksi
nasabah tsb. Dan lakukan perbaikan/penyesuaian system.

b. Bagaimana perlakukan akuntansi atas kondisi tersebut dan untuk dilakukan


koreksi?
Jawaban :
Bagian akuntansi akan melakukan koreksi atas kas stetament nasabah kemudian
melakukan penyesuaian. Atau melakukan proses rekonsialiasi, Proses rekonsiliasi ini
dilakukan untuk mencocokkan laporan keuangan dari bank dengan catatan nasabah.
Namun, proses ini terjadi karena beberapa perbedaan seperti prosedur pencatatan,
penerimaan, dan pengeluaran saldo yang terjadi karena kesalahan offline tersebut.

3. CKPN Kredit
a. Bagaimana penerapan PSAK No 71 terkait Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Kredit ( CKPN ) bagi Bank memberikan keuntungan atau tidak. Jelaskan ?
Jawaban :
PSAK 71 mengharuskan perbankan memiliki cadangan kerugian penurunan nilai
(CKPN) yang lebih besar dibanding sebelumnya. Hal ini karena mandat PSAK 71
mewajibkan perusahaan untuk menyediakan pencadangan sejak awal periode kredit.
Perusahaan sektor finansial seperti perbankan harus menyediakan CKPN untuk semua
kategori kredit mulai dari yang berstatus lancar (performing), ragu-ragu
(underperforming), sampai dengan macet (non-performing). Dalam CKPN sendiri ada
keuntungan dan kerugian, keuntungannya, PSAK 71 dinilai lebih aman untuk perbankan
dalam metode penghitungan. Dimana sebelumnya metode perhitungan Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) bank didasarkan pada kredit macet yang sudah
terjadi, tetapi untuk aturan baru pada PSAK 71, metode tersebut diubah menjadi
expected credit loss atau melihat potensi kerugian ke depan. Kerugianya terdapat bagi
bank menengah ke bawah(contohnya BPD diluar Jawa) karena CKPN ini mengharuskan
bank menyimpan modalnya lebih banyak dan berpotensi menggerus laba
b. Apakah PSAK No. 71 terkait CKPN kredit tersebut menjadikan bank lebih
konservatif konservatif. Jelaskan ?
Jawaban :
Penerapan CKPN menjadikan Bank lebih konservatif karena bank bersikap lebih hati-
hati dalam menyalurkan kredit. Dengan PSAK 71, jika ada indikasi kredit akan
bermasalah di tahun depan, maka pencadangan provisi dilakukan di tahun ini. Jadi di
pemberian kredit harus berhati-hati sekali, Selain itu Bank juga memiliki proses risk
assessment yang komprehensif dapat menentukan waktu probation period yang berbeda.
c. PSAK No 71 terkait CKPN kredit yang diberlakukan bulan Januari 2020 secara
efektif, sementara banyak perbankan belum siap untuk melakukannya. Apakah
perbankan tersebut tidak melakukannya dikenakan sanksi oleh regulator ( OJK )
atau tidak? Jelaskan dan mengapa tidak melakukannya?
Jawaban :
Ya, OJK telah menyiapkan sanksi bagi bank yang tak memenuhi ketentuan tersebut,
baik berupa sanksi administratif, maupun sanksi moneter. Beberapa bank menengah
kebawah tidak menerapkan PSAK 71 terkait CKPN karena beberapa bank belum
memenuhi aturan atau tidak mempunyai variabel modal, teknologi yang terbaru/
canggih dan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

Anda mungkin juga menyukai