NPM : C11189066
Mata Kuliah : Akuntansi Bank Konvensional
Program Studi : S1 Akuntasi
Nama Dosen : Dr. H. Joko Hartono K, SE, AK. MM, CA, ACPA
a) Bagaimana penerapan PSAK No 71 terkait Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit ( CKPN )
bagi Bank memberikan keuntungan atau tidak. Jelaskan ?
PSAK 71 mengharuskan perbankan memiliki cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang
lebih besar dibanding sebelumnya. Hal ini karena mandat PSAK 71 mewajibkan perusahaan untuk
menyediakan pencadangan sejak awal periode kredit. Kewajiban pencadangan baru muncul jika
terjadi peristiwa yang mengakibatkan risiko gagal bayar atau incurred loss. Artinya, perusahaan
sektor finansial seperti perbankan harus menyediakan CKPN untuk semua kategori kredit mulai
dari yang berstatus lancar (performing), ragu-ragu (underperforming), sampai dengan macet (non-
performing). Untuk kredit lancar, perbankan harus menyediakan CKPN berdasarkan ekspektasi
kerugian kredit selama 12 bulan ke depan. Perbankan pun harus menyediakan CKPN lebih besar
atas kredit macet lebih besar dibanding sebelumnya. Dalam CKPN sendiri ada keuntungan dan
kerugian, keuntungannya, PSAK 71 dinilai lebih aman untuk perbankan dan kerugianya bagi bank
menengah ke bawah karena CKPN ini mengharuskan bank menyimpan modalnya lebih banyak dan
berpotensi menggerus laba.
b) Apakah PSAK No. 71 terkait CKPN kredit tersebut menjadikan bank lebih konservatif konservatif.
Jelaskan ?
Penerapan CKPN menjadikan Bank lebih konservatif karena bank bersikap lebih hati-hati dalam
menyalurkan kredit. Dengan PSAK 71, jika ada indikasi kredit akan bermasalah di tahun depan,
maka pencadangan provisi dilakukan di tahun ini.
c) PSAK No 71 terkait CKPN kredit yang diberlakukan bulan Januari 2020 secara efektif, sementara
banyak perbankan belum siap untuk melakukannya. Apakah perbankan tersebut tidak
melakukannya dikenakan sanksi oleh regulator ( OJK ) atau tidak? Jelaskan dan mengapa tidak
melakukannya?
Iya OJK telah menyiapkan sanksi bagi bank yang tak memenuhi ketentuan tersebut, baik berupa
sanksi administratif, maupun sanksi moneter. Beberapa bank menengah kebawah tidak menerapkan
PSAK 71 terkait CKPN karena beberapa bank belum memenuhi aturan atau tidak mempunyai
variabel modal, teknologi yang terbaru/ canggih dan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.