Anda di halaman 1dari 5

Nama : Aulia Arham

NPM : C11189059
Mata Kuliah : Akuntansi Bank Konvensional
Program Studi : S1 Akuntasi
Nama Dosen : Dr. H. Joko Hartono K, SE, AK. MM, CA, ACPA

1. Bobot : 40% ( Kredit )


Pada tanggal 15 April 2020, Fikri mengajukan kredit modal kerja untuk usaha kuliner dan
camilan kepada bank BJB Cabang Tamansari. Alasan Fikri melakukan penambahan modal
karena permintaan kuliner dan camilan meningkat 3 kali lipat dari 3 bulan yang lalu dan ybs
mengajukan kredit sebesar Rp 150 juta. Berdasarkan kajian kelayakan dari bank BJB
Cabang Tamansari maka diputus kredit modal kerja sesuai sebesar Rp 150 juta dan pada
tanggal 20 April 2020 disetujui dan dicairkan sekaligus sesuai dengan kebutuhan Fikri
untuk segera dipenuhi, dengan suku bunga 14%pa dan dengan jangka waktu 1 tahun atau
12 bulan.
Pertanyaan :
a. Berapa besar angsuran yang harus dibayar debitur setiap bulan dengan metode
effective rate, sliding rate dan flate ( dipisahkan angsuran pokok dan bunga )?
b. Bagaimana perlakuan akuntansi ( pencatatan akuntansi ) dari metode angsurannya?
Jawaban :
a. Penghitungan
Sliding Rate

Cara Menghitung Pokok Cara Perhitungan Bunga:


b1 = 150.000.000 x 0,011 = 1.750.000
a = M M = 150.000.000 b2 = (150.000.000 - 12.500.000) x 0,011 = 1.604.167
n n = 12 bulan b3 = (150.000.000 - (12.500.000 x (3-1)) x 0,011 = 1.458.333
I = 14% : 12 = 0,011 b4 = (150.000.000 - (12.500.000 x (4-1)) x 0,011 = 1.312.500
b5 = (150.000.000 - (12.500.000 x (5-1)) x 0,011 = 1.166.667
Angsuran Pokok/bulan : b6 = (150.000.000 - (12.500.000 x (6-1)) x 0,011 = 1.020.833
a = 150000000 = 12.500.000 b7 = (150.000.000 - (12.500.000 x (7-1)) x 0,011 = 875.000
12 b8 = (150.000.000 - (12.500.000 x (8-1)) x 0,011 = 729.167
b9 = (150.000.000 - (12.500.000 x (9-1)) x 0,011 = 583.333
b10 = (150.000.000 - (12.500.000 x (10-1)) x 0,011 = 437.500
b11 = (150.000.000 - (12.500.000 x (11-1)) x 0,011 = 291.667
b12 = (150.000.000 - (12.500.000 x (12-1)) x 0,011 = 145.833

Daftar Angsuran
Angs Angsuran
Bulan Saldo Pokok
Ke Pokok Pinjaman Cicilan Pokok Cicilan Bunga Perbulan
1 20/05/2020 150.000.000 12.500.000 1.750.000 14.250.000 137.500.000
2 20/06/2020 137.500.000 12.500.000 1.604.167 14.104.167 125.000.000
3 20/07/2020 125.000.000 12.500.000 1.458.333 13.958.333 112.500.000
4 20/08/2020 112.500.000 12.500.000 1.312.500 13.812.500 100.000.000
5 20/09/2020 100.000.000 12.500.000 1.166.667 13.666.667 87.500.000
6 20/10/2020 87.500.000 12.500.000 1.020.833 13.520.833 75.000.000
7 20/11/2020 75.000.000 12.500.000 875.000 13.375.000 62.500.000
8 20/12/2020 62.500.000 12.500.000 729.167 13.229.167 50.000.000
9 20/01/2021 50.000.000 12.500.000 583.333 13.083.333 37.500.000
10 20/02/2021 37.500.000 12.500.000 437.500 12.937.500 25.000.000
11 20/03/2021 25.000.000 12.500.000 291.667 12.791.667 12.500.000
12 20/04/2021 12.500.000 12.500.000 145.833 12.645.833 -

Effective Rate
Cara Menghitung Pokok Cara Perhitungan Bunga:

a = M M = 150.000.000 b1 = 150.000.000 x 14% x (30 hari / 360 hari) = 1.750.000


n n = 12 bulan b2 = (150.000.000 - 12.500.000) x 14% x (30 hari / 360 hari) = 1.604.167
I = 14% : 12 = 0,011 b3 = (150.000.000 - (12.500.000 x (3-1)) x 14% x (30 hari / 360 hari) = 1.458.333
b4 = (150.000.000 - (12.500.000 x (4-1)) x 14% x (30 hari / 360 hari) = 1.312.500
Angsuran Pokok/bulan : b5 = (150.000.000 - (12.500.000 x (5-1)) x 14% x (30 hari / 360 hari) = 1.166.667
a = 150000000 = 12.500.000 b6 = (150.000.000 - (12.500.000 x (6-1)) x 14% x (30 hari / 360 hari) = 1.020.833
12 b7 = (150.000.000 - (12.500.000 x (7-1)) x 14% x (30 hari / 360 hari) = 875.000
b8 = (150.000.000 - (12.500.000 x (8-1)) x 14% x (30 hari / 360 hari) = 729.167
b9 = (150.000.000 - (12.500.000 x (9-1)) x 14% x (30 hari / 360 hari) = 583.333
b10 = (150.000.000 - (12.500.000 x (10-1)) x 14% x (30 hari / 360 hari) = 437.500
b11 = (150.000.000 - (12.500.000 x (11-1)) x 14% x (30 hari / 360 hari) = 291.667
b12 = (150.000.000 - (12.500.000 x (12-1)) x 14% x (30 hari / 360 hari) = 145.833

Daftar Angsuran
Pokok Cicilan Angsuran
Angs Ke Bulan Saldo Pokok
Pinjaman Cicilan Pokok Bunga Perbulan
1 20/05/2020 150.000.000 12.500.000 1.750.000 14.250.000 137.500.000
2 20/06/2020 137.500.000 12.500.000 1.604.167 14.104.167 125.000.000
3 20/07/2020 125.000.000 12.500.000 1.458.333 13.958.333 112.500.000
4 20/08/2020 112.500.000 12.500.000 1.312.500 13.812.500 100.000.000
5 20/09/2020 100.000.000 12.500.000 1.166.667 13.666.667 87.500.000
6 20/10/2020 87.500.000 12.500.000 1.020.833 13.520.833 75.000.000
7 20/11/2020 75.000.000 12.500.000 875.000 13.375.000 62.500.000
8 20/12/2020 62.500.000 12.500.000 729.167 13.229.167 50.000.000
9 20/01/2021 50.000.000 12.500.000 583.333 13.083.333 37.500.000
10 20/02/2021 37.500.000 12.500.000 437.500 12.937.500 25.000.000
11 20/03/2021 25.000.000 12.500.000 291.667 12.791.667 12.500.000
12 20/04/2021 12.500.000 12.500.000 145.833 12.645.833 -
Flate Rate
Cara Menghitung Pokok Cara Perhitungan Bunga:

a = M M = 150.000.000 b1 = (150.000.000 x 14%) : 12 = 1.750.000


n n = 12 bulan b2 = (150.000.000 x 14%) : 12 = 1.750.000
I = 14% : 12 = 0,011 b3 = (150.000.000 x 14%) : 12 = 1.750.000
b4 = (150.000.000 x 14%) : 12 = 1.750.000
Angsuran Pokok/bulan : b5 = (150.000.000 x 14%) : 12 = 1.750.000
a = 150000000 = 12.500.000 b6 = (150.000.000 x 14%) : 12 = 1.750.000
12 b7 = (150.000.000 x 14%) : 12 = 1.750.000
b8 = (150.000.000 x 14%) : 12 = 1.750.000
b9 = (150.000.000 x 14%) : 12 = 1.750.000
b10 = (150.000.000 x 14%) : 12 = 1.750.000
b11 = (150.000.000 x 14%) : 12 = 1.750.000
b12 = (150.000.000 x 14%) : 12 = 1.750.000

Daftar Angsuran
Pokok Cicilan Cicilan Angsuran
Angs Ke Bulan Saldo Pokok
Pinjaman Pokok Bunga Perbulan
1 20/05/2020 150.000.000 12.500.000 1.750.000 14.250.000 137.500.000
2 20/06/2020 137.500.000 12.500.000 1.750.000 14.250.000 125.000.000
3 20/07/2020 125.000.000 12.500.000 1.750.000 14.250.000 112.500.000
4 20/08/2020 112.500.000 12.500.000 1.750.000 14.250.000 100.000.000
5 20/09/2020 100.000.000 12.500.000 1.750.000 14.250.000 87.500.000
6 20/10/2020 87.500.000 12.500.000 1.750.000 14.250.000 75.000.000
7 20/11/2020 75.000.000 12.500.000 1.750.000 14.250.000 62.500.000
8 20/12/2020 62.500.000 12.500.000 1.750.000 14.250.000 50.000.000
9 20/01/2021 50.000.000 12.500.000 1.750.000 14.250.000 37.500.000
10 20/02/2021 37.500.000 12.500.000 1.750.000 14.250.000 25.000.000
11 20/03/2021 25.000.000 12.500.000 1.750.000 14.250.000 12.500.000
12 20/04/2021 12.500.000 12.500.000 1.750.000 14.250.000 -

b. Metode Pencatatan
Pada saat penerimaan dari bank:
Dr. Kredit Yang Diberikan Rp. 150.000.000,-
Cr. Giro Tn. Fikri Rp. 150.000.000,-

Pada Saat Pembayaran Bulanan:


Dr. Giro Tn. Fikri Rp 14.250.000,-
Cr. Kredit Yang Diberikan Rp 12.500.000,-
Cr. Pendapatan Bunga Kredit Rp 1.750.000,-
2. Bobot : 30% ( Kredit dan DPK )
Bank “ bjb “ sedang melakukan pengecekan kepada semua komponen – komponen bisnis
yang tercatat didalam neraca per posisi 31 Maret 2020, dimana didalam neraca tersebut
tercatat adanya beberapa yang perlu dilakukan perbaikan dan konfirmasi kembali karena
pada tanggal 26 Februari 2020 terjadinya adanya offline transaksi dimana ada nasabah atas
nama Ali melakukan penarikan di ATM namun telah ditarik dan uangnya tidak keluar
khususnya di tabungan sebesar Rp 2 juta. Sedangkan dikomponen kredit atas nama Fuji
yang sisa kredit adalah sebesar Rp 120 juta dan dibayar angsuran pokok Rp 5 juta dan
bunga Rp 500 ribu untuk bulan Maret 2020 namun pada tanggal 1 April 2020 masih tercatat
Rp 125,5 juta. Sehingga bank “ bjb “ melakukan pemeriksaan atas neraca dengan diberi
waktu sampai tanggal 5 April 2020, harus kembali normal.
Pertanyaan :
a. Bagaimana tindakan bank bjb atas kondisi tersebut dan bagaimana solusinya?
Tindakan bank bjb terhadap kondisi diatas adalah dengan melakukan rekonsiliasi
antara neraca yang tercatat atas transaksi yang dilakukan di ATM dan transaksi yang
tercatat di system bank, karena terindikasi adanya suspect (tidak tercatat pada salah
satu system) terhadap transaksi tersebut. Serta untuk transaksi kredit juga harus
dilakukan rekonsiliasi antara system pencatatan kreditnya dengan neraca hariannya,
sehingga semua transaksi yang terindikasi suspect dapat diatasi dengan baik.
b. Bagaimana perlakukan akuntansi atas kondisi tersebut dan untuk dilakukan koreksi?
Jurnal Koreksi
Dr. Kas Rp 2.000.000,-
Cr. Rek Tn. Ali Rp 2.000.000,-

Dr. Giro Tn. Fuji Rp 5.500.000,-


Cr. Kredit yang diberikan Rp 5.000.000,-
Cr. Pendapatan Bunga Kredit Rp 500.000,-

3. Bobot : 30% ( CKPN Kredit )

a) Bagaimana penerapan PSAK No 71 terkait Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit (


CKPN ) bagi Bank memberikan keuntungan atau tidak. Jelaskan ?
PSAK 71 mengharuskan perbankan memiliki cadangan kerugian penurunan nilai
(CKPN) yang lebih besar dibanding sebelumnya. Hal ini karena mandat PSAK 71
mewajibkan perusahaan untuk menyediakan pencadangan sejak awal periode
kredit. Kewajiban pencadangan baru muncul jika terjadi peristiwa yang mengakibatkan
risiko gagal bayar atau incurred loss. Artinya, perusahaan sektor finansial seperti
perbankan harus menyediakan CKPN untuk semua kategori kredit mulai dari yang
berstatus lancar (performing), ragu-ragu (underperforming), sampai dengan macet (non-
performing). Untuk kredit lancar, perbankan harus menyediakan CKPN berdasarkan
ekspektasi kerugian kredit selama 12 bulan ke depan. Perbankan pun harus
menyediakan CKPN lebih besar atas kredit macet lebih besar dibanding sebelumnya.
Dalam CKPN sendiri ada keuntungan dan kerugian, keuntungannya, PSAK 71 dinilai
lebih aman untuk perbankan dan kerugianya bagi bank menengah ke bawah
karena CKPN ini mengharuskan bank menyimpan modalnya lebih banyak dan
berpotensi menggerus laba.
b) Apakah PSAK No. 71 terkait CKPN kredit tersebut menjadikan bank lebih konservatif
konservatif. Jelaskan ?
Penerapan CKPN menjadikan Bank lebih konservatif karena bank bersikap lebih hati-
hati dalam menyalurkan kredit. Dengan PSAK 71, jika ada indikasi kredit akan
bermasalah di tahun depan, maka pencadangan provisi dilakukan di tahun ini. Jadi di
pemberian kredit harus berhati-hati sekali, Selain itu Bank juga memiliki proses risk
assessment yang komprehensif dapat menentukan waktu probation period yang
berbeda.

c) PSAK No 71 terkait CKPN kredit yang diberlakukan bulan Januari 2020 secara efektif,
sementara banyak perbankan belum siap untuk melakukannya. Apakah perbankan
tersebut yang tidak melakukannya dikenakan sanksi oleh regulator ( OJK ) atau tidak?
Jelaskan dan mengapa tidak melakukannya?
Betul, OJK telah menyiapkan sanksi bagi bank yang tak memenuhi ketentuan tersebut,
baik berupa sanksi administratif, maupun sanksi moneter. Beberapa bank menengah
kebawah tidak menerapkan PSAK 71 terkait CKPN karena beberapa bank belum
memenuhi aturan atau tidak mempunyai variabel modal, teknologi yang terbaru/ canggih
dan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

Anda mungkin juga menyukai