Anda di halaman 1dari 30

AKUNTANSI KEUANGAN

I. PIUTANG
a. Definisi  Hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang atau jasa, untuk tujuan
akuntansi pengertian menjadi sempit yaitu berupa hak yang diharapkan akan diselesaikan
melalui penerimaan kas
b. Klasifikasi piutang
1) Berdasarkan aktivitas:
- Piutang usaha/piutang dagang, yaitu piutang yang timbul dari aktivitas normal
perusahaan
- Piutang non dagang, yaitu piutang yang timbul diluar aktivitas normal perusahaan;
piutang kpda karyawan, piutang bunga
2) Berdasarkan jatuh tempo
- Piutang lancar, yaitu piutang yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun atau i kali siklus
normal perusahaan (aktiva lancar)
- Piutang tak lancar, yaitu piutang yang jatuh tempo lebih dari 1 tahun atau i kali siklus
normal perusahaan (investasi)
c. Piutang usaha
1) Pengakuan Piutang diakui berkaitan dengan pengakuan pendapatan, maka piutang dari
penjualan barang umumnya diakui pada saat hak milik atas barang beralih kepada pihak
pembeli
Piutang Usaha (acc recei) xxx
Penjualan (sales) xxx
2) Penilaian dan pelaporan piutang usaha Piutang usaha dilaporkan pada nilai (bersih )
yang dapat direalisasi atau nilai kas yang dapat diharapkan, setelah memperhitungkan
estimasi piutang ragu ragu, potongan dagang, dan retur serta pengurangan harga jual yang
diantisipasikan
d. Piutang tak tertagih
1) Penghapusan langsung Metode penghapusan langsung, pencatatan untuk penghapusan
piutang tertagih dilakukan pada saat piutang benar benar tidak tertagih dengan menjurnal:
Beban piutang tak tertagih xxx
Piutang usaha xxx

2) Penghapusan tidak langsung/cadaangan/penyisishan  Metode ini mengestimasi atau


menyisihkan jumlah yang diperkirakan tdk tertagih, dengan menjurnal: Misalnya dari
pesentase tertentu atas penjualan; dari pengalaman ; analisis umur piutang ; persentase
tertentu dari saldo piutang. Jurnal :
Beban Piutang tak tertagih xxx
Penyisihan piutang tak tertagih xxx
Catatan  Kalau sudah terbukti benar benar tidak tertagih maka dilakukan penghapusan
dengan menjurnal:
- Bila penghapusan sebenarnya lebih besar :
Penyisihan piutang tak tertagih xxx
Beban piutang tak tertagih xxx
Piutang usaha xxx
- Bila penghapusan sebenarnya lebih kecil :
Penyisihan piutang tak tertagih xxx
Piutang usaha xxx
Beban piutang xxx
e. Potongan penjualan
Cash xxx
Sales discount/ retur xxx
Account receivable xxx
f. Piutang usaha sebagai sumber kas  Piutang usaha Dirubah Menjadi Uang Kas
1) Penggadaian (Assaigment),yaitu suatu perjanjian pinjaman dengan penggadaian piutang
sebagai jaminan atas pinjaman ( tdk ada perubahan hak dan tanggung jwb )
Contoh : 1 Juni 2007 Provo Co menggadaikan piutangnya sejumlah $300.000 kepada
bank sebagai agunan untuk wesel 12 % sebesar $ 200.000 bank menetapkan beban
keuangan 1 % atas piutang yang dijaminkan sebagai tambahan atas bunga wesel. Provo
melakukan pembayaran kepada bank setiap bulan setelah menerima pembayaran atas
piutang yang digadaikan
Jawab :
- Jurnal penerbitan wesel dan penggadaian piutang :
Kas 197.000
Beban keuangan 3.000
wesel bayar 200.000

(Ket: 1 % x 300.000 = 3.000)

- Jurnal penjaminan piutang :


Piutang yang dijaminkan 300.000
piutang usaha 300.000

- Penerimaan tagihan atas piutang yg digadaikan selama 1 bln $ 180.000, potongan


penjualan $ 1.000 retur penjualan $ 2.000 :
Kas 179.000
Potongan penjuala 1.000
Retur penjualan 2.000
Piutang yg digadaikan 182.000

- pembayaran jumlah yg terhutang kepada bank :


Beban bunga 2.000
wesel bayar 179.000
kas 181.000

(Ket: 1/12 x 12 % x 200.000 )


- Penagihan sisa piutang yg digadaikan dikurangi $ 800 yang dihapuskan karena tidak
tertagih :
Kas 117.200
Penyisihan piutang ragu ragu 800
Piutang yang digadaikan 118.000

(Ket: $300.000 - $182.000 = 118.000)

- Pembayaran sisa hutang kepada bank ditambah bunga :


Beban bunga 210
Wesel bayar 21.000
kas 21.210

Ket: 1/12 x 12% x 21.000 = 210


200.000 – 179.000 = 21.000)

2) Penjualan (Factoring), yaitu penjualan piutang tanpa tanggung jawab atas pelunasanya
dikemudian hari kepada pembeli
Contoh : Piutang usaha $ 10.000 dijual kepada bank dengan harga $ 8.500 penyisihan
untuk piutang ragu ragu $ 300 bank menahan 5% sebagai proteksi kalau terjadi retur
Jawab :
Kas 8.075
Piutang Usaha kpd faktor 425
Penyisihan piutang ragu ragu 300
Kerugian penjualan 1.200
Piutang usaha 10.000

Ket: kas = 8.500 – 425 = 8.075


piutang kpd faktor = 8.500 x 5% = 425
kerugian penjualan = 10.000 -300 – 8.500 = 1.200

g. Wesel Tagih
- Jenis-jenis wesel :
1) Wesel berbunga, yaitu wrsel yang disertai dengan bunga
2) Wesel yang tidak disertai dengan bunga
- Timbulnya wesel :
1) Dari penjualan kredit
piutang wesel xx
penjualan xx

2) Dari perubahan piutang dagang biasa


piutang wesel xx
piutang dagang xx
- Pelunasan wesel :
1) Wesel berbunga
kas xx
piutang wesel xx
pendapatan bunga xx

2) wesel tdk berbunga


kas xx
piutang wesel xx
II. PERSEDIAAN
a. Definisi  Barang yang dimiliki untuk dijual dalam operasi normal perusahaan
b. Kelompok persediaan :
1) Persediaan barang dagangan (merchandise Inventory) adalah jenis persediaan untuk
perusahaan dagang yaitu persediaan barang dagangan yang siap untuk dijual.
2) Persediaan bahan baku (raw material) adalah salah satu jenis persediaan manufaktur
yaitu persediaan yang diperoleh untuk digunakan dalam proses produksi
3) Persediaan barang dalam proses (good in process) adalah jenis persediaan dalam
perusahaan manufaktur yaitu sebagian bahan baku yang telah diproses dan
memerlukan proses lebih lanjut terdiri dari bahan langsung, upah langsung dan
overhead pabrik.
4) Persediaan barang jadi adalah produk yang telah selesai diproduksi dan siap untuk
dijual
c. Sistem persediaan :
1) Sistem periodik (periodic inventory system) yaitu sistem yang penghitungan,
pengukuran atau penimbangan barang pada akhir periode untuk menetapkan

2) Sistem perpetual (perpetual inventory system) yaitu sistem dimana baik harga jual
maupun jenis persediaan yang terjual dicatat untuk setiap penjuala
persediaan)

Contoh :
Persediaan awal 45 unit @ $ 10 $ 450
Pembelian selama 1 periode 300 unit @ $ 10 $ 3.000
Penjualan selama 1 periode 275 unit @ $ 15 $ 4.125
Persediaan akhir (perhitungan fisik) 70 unit @ $ 10 $ 700

d. Kepemilikan persediaan : Barang dalam perjalanan (Goods in transit)


1) FOB shipping point (Prangko gudang penjual) hak beralih pada saat pengiriman,
maka barang dalam perjalanan milik pembeli
2) FOB destination (Prangko gudang pembeli) hak tidak beralih sampai barang diterima
oleh pembeli, maka barang dalam perjalanan milik penjual
e. Barang Dalam Konsinyasi (Goods on Consignment)  Pemilik barang (penitip) masih
tetap memegang hak kepemilikan dan tetap memasukan barangnya ke dalam persediaan
sampai barang tersebut laku terjual atau digunakan oleh penyalur atau pelanggan. Maka
Masih milik penitip(pemilik semula), semua anggung jwb pemiliknya
f. Penjualan bersyarat (conditional sales) dan penjualan cicilan (Installment sales)
Kontrak penjualan bersyarat dan penjualan cicilan mempertahankan hak kepemilikan di
tangan penjualan sampai harga jual sepenuhnya dibayar dalam situasi ini penjualan
mengakui persediaan yang ada dalam catatannya dikurangi dengan nilai barang yang
dimiliki pembeli seiring dengan penagihannya.
g. Biaya persediaan  Yang dimaksud dengan biaya persediaan adalah nilai rupiah atas
unit fisiknya . Terdiri atas seluruh pengeluaran baik langsung maupun tidak langsung
yang berhubungan dengan pembelian, persiapan,dan penempatan persediaan untuk dijual
h. Metode Penilaian persediaan

1) Identifikasi khusus(specific identification)  metode ini mengidentifikasikan biaya


historis dari unit persediaan dengan metode ini bisa memanipulasi keuntungan
dengan pemilihan unit tertentu untuk pengiriman

Sebagai ilustrasi contoh diatas


Meminimalkan harga pokok atau memaksimalkan keuntungan dengan cara
mengirimkan sejumlah unit dengan biaya yang terendah

2) Metode Biaya Rata Rata  Yaitu membebankan biaya rata rata yang sama ke setiap
unit
Sebagai ilustrasi dari contoh diatas
Total pembelian 1.100 unit ,
total biaya $ 12.400
Biaya rata rata tertimbang: 12.400/1.100= $ 11,27/unit
Maka HPP: 700 x 11,27 = $ 7.890
3) FIFO  Dalam metode ini unit yang terjual adalah unit yang lebih dulu masuk. FIFO
memberikan kesempatan yang kecil untuk memanipulasi keuntungan karena
pembebanan biaya didasarkan pada urutan terjadinya biaya

Perbandingan semua metode :


Metode mana yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan? Situasi berbeda antara
perusahaan satu dengan yang lainnya dan keputusannya akan didasarkan pada
analisis keempat faktor sbb: Pengaruh pajak penghasilan; Biaya pembukuan; Dampak
pada laporan keuangan; Perbandingan industry
III. PENAKSIRAN PERSEDIAAN
a. Alasan :
- Manajemen bermaksud menyusun l/k (lapkeu) bulanan atau triwulanan sedangkan
perhitungan fisik akhir tahun
- Terjadi musibah yang tidak memungkinkan dilakukan perhitungan fisik
b. Metode penaksiran
- Merode laba kotor  dalam metode ini persediaan ditaksir dengan cara
menerapkan presentase laba kotor terhadap penjualan. Hal yang diperlukan untuk
metode laba kotor :
1) Pendapatan penjualan ( berdasarkan data)
2) Harga perolehan barang tersedia untuk dijual ( berdasarkan data )
3) Persentase laba kotor ( kebijakan perusahaan)

Rumus :
1) Langkah ke -1
penjualan bersih – taksiran laba kotor = taksiran harga pokok penjualan
2) Langkah ke -2
harga perolehan barang untuk dijual – taksiran harga pokok penjualan = taksiran
harga perolehan persediaan akhir

Contoh :
PT X bermaksud menyusun laporan laba rugi bulan januari. Pada bulan tersebut
penjualan bersih sebesar Rp. 200.000 persediaan awal Rp. 40.000 dan pembelian Rp.
120.000 pada tahun lalu perusahaan memperoleh laba kotor sebesar 30% dan tahun ini
diperkirakan akan diperoleh laba kotor dengan % yang sama

Jawab :
Penjualan bersih Rp. 200.000
Dikurangi taksiran laba kotor
30%x 200.000 Rp. 60.000
Taksiran hpp Rp. 140.000
persediaan awal Rp. 40.000
pembeliaan Rp. 120.000
harga perolehan barang tersedian untuk dijual Rp. 160.000
dikurangi taksiran hpp Rp. 140.000
taksiran harga perolehan persediaan akhir Rp. 20.000

metode laba kotor tidak dapat digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
perusahaan akhir tahun metode ini hanya untuk digunakan penyusunan laporan keuangan
intern bulanan atau semesteran
- Metode harga eceran / harga jual pasar  Metode ini biasa digunakan oleh
perusahaan eceran yang memiliki banyak jenis persediaannya

Rumus :
1) Tahap 1
brg tersedia dijual berdasar eceran – penjualan bersih = persediaan akhi eceran
2) Tahap 2
brg tersedia dijual berdasar harga perolehan : brg terssedia dijual berdasar harga
eceran = perbandingan harga perolehan dengan harga eceran
3) Tahap 3
persediaan akhir eceran x perbandingan harga perolehan dan eceran = taksiran
harga perolehan akhir

Contoh :
Perusahaan membeli 10 unit barang dengan harga Rp. 7 (H.P)untuk dijual
dengan harga Rp. 10(H.eceran) per unit maka perbandingan harga perolehan dan
harga eceran adalah 70% (70 :100)
Seandainya tersedia 4 unit yang belum terjual (pers akhir) harga eceran keempat
unit tersebut adalah Rp.40 (H.E) dan harga perolehannya adalah Rp. 28 ( 70% x
40) atau 4 x Rp 7 = Rp. 28 (H.P)

Jawab :
IV. AKTIVA TETAP (ASET OPERASI TAK LANCAR)
a. Definisi  Aktiva yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dulu
yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka
kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun
b. Pencatatan aktiva tetap  Pada awalnya aktiva tetap dicatat sebesar harga
perolehannya
Harga perolehan  Jumlah kas atau setara dengan kas yang dikeluarkan untuk
mendapatkan suatu aktiva tetap pada saat perolehan sampai aktiva tersebut siap
digunakan
c. Klasifikasi aktiva tetap 
1) Aktiva tetap berwujud
a) Tanah : Harga perolehan untuk tanah meliputi harga beli, komisi, biaya hukum,
biaya survey, biaya pembersihan dan perataan, biaya penambahan jalan dan
saluran air
b) Bangunan : Harga perolehan bangunan meliputi harga beli, komisi, biaya
rekondisi
c) Peralatan : Harga perolehan peralatan meliputi harga beli, pajak, beban angkut,
asuransi, pemasangan, dan pengeluaran lain yang terjadi dalam penyiapan aset
untuk penggunaan yang direncanakan
2) Aktiva tetap tidak berwujud 
a) Meerk dagang : Merk dagang adalah suatu nama yang berbeda, tanda, slogan
yang membedakan satu produk atau jasa dengan produk atau jasa lain yang
sejenis . Harga perolehan merk dagang meliputi: harga beli, biaya pendaftaran,
dan litigasi untuk mempertahankan hak tersebut.
b) Waralaba (franchises) : Suatu hak ekslusif atau keistimewaaan yang dimiliki
oleh suatu perusahaan atau individu untuk melaksanakan fungsi fungsi tertentu
atau menjual produk atau jasa tertentu. Harga perolehan untuk waralaba adalah
meliputi pengeluaran pengeluaran untuk membeli hak waralaba
c) Daftar pelanggan : Suatu daftar atau database yang berisi informasi tentang
pelanggan yang dibeli dari perusahaan lain. Harga Perolehan daftar pelanggan
meliputi harga beli dari perusahaan lain
d) Goodwill : Sumber daya yang tidak berwujud yang memungkinkan perusahaan
untuk mendapatkan laba diatas laba nornal dengan aset yang dapat
diidentifikasikan. Harga perolehan untuk goodwill adalah bagian dari harga beli
melebihi nilaipasar yang berlaku untuk semua aset yang dapat diidentifikasi

d. Perolehan Aktiva Tetap


1) Pembelian secara paket
Jika pembelian dilakukan dengan paket maka aset tersebut harus dicatat secara
terpisah yaitu dengan mengalokasikan setiap aset tersebut.
Contoh : Tanah, bangunan dan peralatan dibeli dengan harga $ 160.000, maka
Jawab :
Alokasi HP
Jurnal untuk perolehan aktiva :
Land 44.800
Biulding 96.000
Equipment 19.200
Cash 160.000

2) Pembayaran yang ditangguhkan (kredit)


Perolehan aktiva dengan pembayaran ditangguhkan ini bisa sebagian atau seluruh
perolehan aktiva, pembayaran dilakukan pada tanggal tertentu dimasa datang atau
rangkaian pembayaran pada jangka waktu tertentu dan bunga yang dikenakan
terhadap saldo yang belum lunas diakui sebagai beban

3) Sewa guna usaha


Yaitu kontrak dimana satu pihak penyewa (lesee) diberikan hak untuk
menggunakan aset yang dimiliki oleh pihak lain yaitu pihak yang menyewakan
(lesor) untuk suatu periode tertentu Dicatat sebesar uang yg digunakan utk
menyewa.Aset yang disewagunausahakan dicatat sebagai asset pada pembukuan
perusahaan penyewa yang menggunakan asset bukan pada pembukuan perusahaan
pemilik aset atau yang menyewakan

4) Pertukaran aset non moneter


Aktiva yang diperoleh dengan cara ditukar dengan asset non moneter maka aset yang
baru harus dinilai berdasarkan harga pasar dari aset yang diserahkan mana yang
lebih jelas ditentukan

5) Perolehan Dengan Penerbita Surat Berharga


Jika nilai pasar dari surat berharga dapat ditentukan nilai tersebut akan dikenakan
pada aset tp jika nilai pasarnya tidak diketahui maka nilai pasar dari aset yang akan
digunakan
Contoh  Perusahaan menerbitkan 1.000 lembar saham biasa dengan nominal $ 1
untuk memperoleh sebidang tanah harga pasar saham tersebut adalah $ 45 per
lembar

Jawab : Jurnalnya
Land 45.000
Common stock 1.000
Paid in capital 44.000

6) Membuat sendiri
Asset yang dibuat sendiri dicatat sebesar harga perolehanya termasuk semua
pengeluaran yang dikeluarkan untuk membuat aset dan membuatnya untuk siap
digunakan
Beberapa Pertimbangan Dalam menentukan Biaya Untuk Aset yg dibangun Sendiri :
1. Biaya overhead yang dibebankan pada pembuatan
2. Penghematan atau kerugian dari aset yang dibangun sendiri
3. Bunga selama periode pembangunan

7) Perolehan Melalui Sumbangan atau penemuan


Aset yang diperoleh melalui sumbangan dicatat sebesar nilaipasar wajarnya dan
sumbangan ini diakui sebagai keuntungan saat diterima
Contoh:

Land 400.000
Building 1.000.00
Gains 1.400.000

8) Akuisisi perusahaan
Akuisisi perusahaan sama halnya pembelian aset secara paket
V. PENGELUARAN PASCA PEROLEHAN AKTIVA TETAP

Selama operasi aktiva tetap ada pengeluaran terhadap aktiva tersebut, yaitu pengeluaran
yang diakhiri dengan pengeluaran uang dan pengeluaran yang tidak diakhiri dengan pengeluaran
uang.

Jenis Jenis Pengeluaran yang diakhiri dengan pengeluaran uang:

1. Pemeliharaan dan Perbaikan

2. Pembaruan dan Penggantian

3. Penambahan dan Perbaikan Besar

A. PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN

1. Pemeliharaan adalah pengeluaran untuk menjaga agar asset tetap ada dalam kondisi
siap digunakan/kondisi operasi yang baik. (beban periode berjalan, dibebankan).
2. Perbaikan adalah pengeluaran untuk memperbaiki agar aset berada dalam kondisi
operasi yang baik karena adanya kerusakan atau memperbaiki dan mengganti bagian
bagian yang rusak. Pemeliharaan dan perbaikan (sifatnya dibebankan, beban periode
berjalan). Ada juga yang dikapitalisasi, yang berdampak menambah harga
perolehan/menambah umur ekonomis.

 Perlakuan Akuntansi:

Dibebankan pada saat terjadinya karena biaya dimaksudkan untuk membuat komponen
yang ada dalam kondisi bekerja dan harus dibebankan segera.

 Jurnal

Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan xxx


Kas xxx

 Jenis Perbaikan

1. Perbaikan biasa (dibebankan sebagai beban berjalan, akan mengurangi pendapatan) :


Sifatnya rutin dan jumlahnya tidak besar dan diperlakukan sebagai pengeluaran
pendapatan.
2. Perbaikan luar biasa : Perbaikan ini tidak berulang dan bisanya jumlahnya besar bisa
bertujuan menambah umur ekonomis maka diperlakukan sebagai pengurang ak
penyusutan dan juga bisa menambah kemampuan aktiva akan diperlakukan sebagai
tambahan harga perolehan.
LUAR BIASA
Reparasi Biasa Menambah Umur Ekonomis

Akumulasi Penyusutan xxx


Kas xxx

Reparasi Luar Biasa Menambah Kemampuan

Mobil xxx
Kas xxx

B. PEMBARUAN DAN PENGGANTIAN


1. Pembaruan adalah pengeluaran untuk perbaikan menyuluruh aset tetap.
2. Penggantian komponen tertentu atau keseluruhan unit dari aset tetap.

 Tujuan Pembaruan dan Penggantian:

1. Tidak ada tambahan umur ekonomis atau peningkatan dalam arus kas masa depan dan
pengeluaran dibutuhkan untuk memenuhi rencana semula
2. Menambah umur manfaat atau meningkatkan arus kas masa depan

 Perlakuan Akuntansi

1. Tidak ada tambahan umur ekonomis atau peningkatan arus kas di masa depan maka
harus dibebankan pada saat terjadinya
2. Dikapitalisasikan pada harga perolehan komponen yang baru nilai buku yang tersisa
dari komponen yang diganti ditambahkan pada beban penyusutan pada periode berjalan.
C. PENAMBAHAN DAN PERBAIKAN BESAR

1. Penambahan adalah perluasan dan penambahan kapasitas yang sudah ada


2. Perbaikan besar adalah perubahan pada aset untuk meningkatkan atau memperbaiki
manfaatnya.
 Perlakuan Akuntansi

1. Penambahan harus dibebankan pada saat terjadinya


2. Perbaikan besar jika tidak terjadi penggantian komponen maka pengeluaran harus
dikapitalisasi dengan menambahkannya pada harga perolehan aset
3. Pengeluaran yang tidak diakhiri dengan pengeluaran uang kas yaitu penyusutan
VI. PENYUSUTAN AKTIVA OPERASI
A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Metode Penyusutan
1. Harga perolehan (C)
2. Nilai residu (r)
3. Masa manfaat (n)
4. Pola penggunaan

B. Macam-Macam Metode Penyusutan


1. Berdasarkan faktor Waktu
a. Metode garis lurus
b. Metode akselerasi:
 Metode jumlah angka tahun
 Metode saldo menurun
2. Berdasarkan faktor penggunaan
a. Metode jumlah jam jasa
b. Metode jumlah unit produksi

Contoh:

C = $100.000 HP

R = $5.000 NR

N = 5 Tahun UE

METODE GARIS LURUS

D =

D =

= 19.000/Tahun
Akhir Tahun Penghitungan Jumlah Akumulasi Nilai Buku
Penyusutan Penyusutan
2008 95.000/5 19.000 19.000 100.000
2009 95.000/5 19.000 38.000 81.000
2010 95.000/5 19.000 57.000 62.000
2011 95.000/5 19.000 76.000 43.000
2012 95.000/5 19.000 95.000 24.000
5.000

METODE JUMLAH ANGKA TAHUN

Akhir Tahun Perhitungan Jumlah Akumulasi Nilai Buku


Penyusutan Penyusutan
2008 95.000x 5/15 31.667 31.667 100.000
2009 95.000x 4/15 25.333 57.000 68.333
2010 95.000x 3/15 19.000 76.000 43.000
2011 95.000x 2/15 12.667 88.667 24.000
2012 95.000x 1/15 6.333 95.000 11.333
5.000

Rumus :

METODE SALDO MENURUN 100%/ UE = X -> X * 2 = Y%


100%/ 5 = 20% -> 20%*2 = 40%
Akhir Tahun Penghitungan Jumlah Akumulasi Nilai Buku
Penyusutan Penyusutan
2008 100.000 x 40% 40.000 40.000 100.000
2009 60.000 x 40% 24.000 64.000 60.000
2010 36.000 x 40% 14.400 78.400 36.000
2011 21.600 x 40 % 8.640 87.040 21.600
2012 12.950 x 40 % 5.184 92.224 12.960
7.776
METODE JAM JASA

Dalam metode ini umur aset dinyatakan dalam satuam jam jasa

Contoh:

C = $100.000

R = $5.000

n = 20.000 jam

maka, = $4,75/jam

Akhir Tahun Jam Penghitungan Jumlah Ak Nilai Buku


Jasa Penyusutan Penyusutan
2008 3.000 3.000x 4,75 14.250 14.250 100.000
2009 5.000 5.000x 4,75 23.750 28.000 85.750
2010 5.000 5.000x 4.75 23.750 61.750 62.000
2011 4.000 4.000x 4,75 19.000 80.750 38.250
2012 3.000 3.000x 4,75 14.250 95.000 19.250
5.000

Metode unit produksi sama dengan metode jam mesin

METODE KELOMPOK DAN GABUNGAN

Asset Harga Nilai Hp Yg Dpt Perkiraan Beban


Perolehan Sisa Disusutkan Masa Penyusutan
Manfaat Tahaunan

A $ 2.000 $ 120 $ 1.800 4 $ 70


B 6.000 300 5.700 6 950
C 12.000 1.200 10.800 10 1.080
20.000 1.620 18.300 2.500

Tarif penyusutan kelompok yang digunakan = 12,5%

Umur rata-rata aset = = 7,352 tahun


Jika misal ada tambahan aset D yang HP-nya $5.000 maka besarnya beban penyusutan tahunan
adalah $25.000 x 12,5% = $3.125

Perubahan Masa Manfaat

C = 50.000

R=0

n = 10 tahun

Penilaian kembali dilakukan pada awal thn ke-5 yaitu umur aset tinggal 4 tahun, maka

Tahun Penghitungan Jumlah Penyusutan Akumulasi Penyusutan

1 50.000/10 5.000 5.000


2 50.000/10 5.000 10.000
3 50.000/10 5.000 15.000
4 50.000/10 5.000 20.000
5 (50.000-20.000)/4 7.500 27,500
6 (50.000-20.000)/4 7.500 35.000
7 (50.000-20.000)/4 7.500 42.500
8 (50.000-20.000)/4 7.500 50.000
VII. PENGHENTIAN ASSET TETAP
Beberapa Cara Penghentian Aktiva
1. Penjualan
2. Pertukaran (dengan aktiva yang sejenis/berbeda jenis)
3. Dibiarkan begitu saja (dirongsokan/dibesituakan)

A. PENJUALAN
 Keuntungan, bila harga buku lebih kecil dari harga pelepasan
 Kerugian, bila harga buku lebih besar dari harga pelepasan

Contoh:

1 Juli 2008 landon Supply Co menjual mesin seharga $43.600 dengan harga perolehan $83,600
dan akumulasi penyusutan sampai 1 jan 2008 sebesar $50.600 tarif penyusutan 10%
menggunakan metode garis lurus.

 Mencatat Beban Penyusutan

$83.600 x 10% x = 4.180

Depreciation Expense 4.180


Acc. Depreciation 4.180

 Mencatat Penjualan Mesin

Harga jual 43.600

Nilai buku (28.820) (83.600 – (50.600 + 4.180))

Keuntungan 14.780

Jurnal:

Cash 43.600
Acc. Depreciation 54.780
Machine 83.600
Gain 14.780
 Klasifikasi Aset yang Ditahan untuk Dijual
1) Manajemen berkomitmen dengan rencana untuk menjual suatu asset operasi jangka panjang
2) Asset tersebut tersedia untuk penjualan segera
3) Suatu usaha aktif dilakukan untuk menemukan pembeli
4) Penjualan tersebut mungkin untuk diselesaikan dalam 1 tahun

 Selama selang waktu antara diklasifikasikan sebagai aset yang ditahan untuk dijual maka
1) Tidak ada penyusutan yang akan diakui
2) Aset tersebut akan dilaporkan pada yang lebih rendah antara harga pokok dan harga
perolehan (dikurangi perkiraan biaya untuk menjual)

Contoh:

Haan Company memiliki sebuah gedung per Juli 2008 dengan harga perolehan sebesar $100.000
dan akumulasi penyusutan sebesar $35.000. Haan berkomitmen menjual gedung 1 maret 2009
$40.000 dan biaya penjualan $3.000.

Maka:

 Jurnal yang dibuat pada 1 Juli 2008

Building (ditangguhkan) 37.000


Loss 28.000
Acc. Depreciation 35.000
Building 100.000

Terjual:

Cash 37.000
Building (ditangguhkan) 37.000
Perhitungan

Nilai bersih yang dapat direalisasi:

Harga Jual 40.000

Biaya Penjualan 3.000

37.000

Nilai Buku 65.000 (100.000 – 35.000)

28.000

B. PERTUKARAN
 Keuntungan/kerugian pertukaran diakui saat terjadinya
 Aset baru yang diperoleh akan dicatat sebesar nilai pasar wajarnya

Contoh:

Soal sama dengan kasus satu hanya ditukar dengan peralatan yang nilai pasarnya 43.600.

Equipment 43.600
Acc. Depreciation 54.780
Machine 83.600
Gain 14.780

Pertukaran Tanpa Nilai Komersial : Selisih lebih tidak boleh diakui sebagai laba

Republik Logan
Harga perolehan mesin yg dipertukarkan 46.000 54.000
Ak penyusutan aktiva yang dipertukarkan 32.000 37.700
Nilai buku mesin yg akan dipertukarkan 14.000 16.300
Nilai pasar mesin yg akan dipertukarkan 16.000 16.000
 Jurnal yang Dibuat Republik

Machine (New) 14.000


Acc. Depreciation 32.000
Machine (Old) 46.000

Tidak ada pengakuan untuk laba (16.000 - 14.000 = 2000) akan mengurangi harga perolehan
aktiva baru.

 Jurnal yang Dibuat oleh Logan

Machine (New) 16.000


Acc. Depreciation 37.700
Loss 300
Machine (Old) 54.000

Seandainya terjadi rugi maka tetap diakui sebagai rugi.

C. DIBIARKAN BEGITU SAJA


 Umur ekonomis sudah habis
 Sudah tidak dipakai
 Saat mengeluarkan perusahaan tidak mengalami kerugian karena umur ekonomisnya sudah
habis (tidak memiliki nilai)

Jika umur ekonomis habis

Akumulasi Penyusutan
Aktiva (sebesar nilai perolehannya)

Jika dijual, maka jurnalnya

Cash
Keuntungan penjualan rongsokan
Jika umur ekonomis belum habis, akan menjadi kerugian bagi perusahaan

Akumulasi Penyusutan
Kerugian (nilai buku, yang belum disusutkan)
Aktiva tersebut (nilai perolehan)

Ketika laku dijual, jurnalnya:

Cash
Keuntungan penjualan rongsokan
VIII. KONTRAK JANGKA PANJANG

METODE DALAM KONTRAK JANGKA PANJANG

 Metode kontrak selesai


 Metode persentase penyelesaian

METODE KONTRAK SELESAI

Menurut metode ini laba diakui pada saat kontrak telah diselesaikan. Kelemahannya terjadi
distorsi antara pendapatan dan beban karena umumnya kontrak diselesaikan lebih dari satu
periode. Kelebihan : pengerjaan sederhana.

 Langkah-Langkah dalam Metode Kontrak Selesai

1. Biaya yang menjadi beban kontraktor di DEBET ke rekening pembangunan berjalan


(contraction in progress) dan KREDIT bisa macam-macam mis: persediaan (bata, batu,
semen, pasir dll) kas (biaya gaji) dll.
2. Penagihan dicatat dengan DEBET rekening piutang usaha dan KREDIT pendapatan
3. Penerimaan uang, kas (debet) dan piutang usaha (kredit)

Contoh:

Sebuah perusahaan pembengunan (kontraktor) dan pemilik bangunan (bouwheer) telah mengikat
kontrak untuk membangun sebuah bangunan seharga Rp. 900.000.000. pembayaran kepada
kontraktor dilakukan berdasarkan tahap penyelesaian pembangunan. Untuk menentukan
besarnya tahap penyelesaian akan diadakan pemeriksaan fisik setiap tanggal 15 dan pembayaran
oleh bouwheer dilakukan setiap akhir bulan. Kontraktor menutup bukunya 31 Des, pembangunan
dimulai 15 Sept 2000 dan selesai 30 Maret 2002, dengan ikhtisar kegiatan sbb:

 2000 - biaya pembangunan Rp172.800.000 taksiran biaya penyelesaian pembangunan


Rp547.200.000 penagihan dan penerimaan tagihan dari bouwheer Rp170.000.000

 2001 – biaya pembangunan Rp385.450.000 taksiran biaya penyelesaian pembangunan


Rp166.200.000 penagihan dan penerimaan tagihan dari bouwheer Rp390.000.000

 2002 – biaya penyelesaian kontrak Rp171.750.000 penagihan dan penerimaan dari


bouwheer Rp340.000.000

Diminta: Buat jurnal yang berkaitan dengan kontrak pembangunan untuk tahun 2000 – 2002

Penyelesaian:
TAHUN 2000

 Mencatat biaya pembangunan tahun 2000, jurnal:

Pembangunan berjalan (contraction in progress) 172.800.000


Persediaan (material) 172.800.000

 Mencatat penagihan tahun 2000, jurnal:

Piutang usaha (progress billing receivable) 170.000.000


Pendapatan (PB contraction on contract) 170.000.000

 Mencatat penerimaan dari bouwheer tahun 2000, jurnal:

Kas (cash) 170.000.000


Piutang usaha (PB receivable) 170.000.000

TAHUN 2001

 Mencatat biaya pembangunan tahun 2001, jurnal:

Pembangunan berjalan (contraction in progress) 385.450.000


Persediaan (material) 385.450.000

 Mencatat penagihan tahun 2001, jurnal:

Piutang usaha (progress billing receivable) 390.000.000


Pendapatan (PB contraction on contract) 390.000.000

 Mencatat penerimaan dari bouwheer tahun 2001, jurnal:


Kas (cash) 390.000.000
Piutang usaha (PB receivable) 390.000.000

TAHUN 2002

 Mencatat biaya pembangunan tahun 2002, jurnal:

Pembangunan berjalan (contraction in progress) 171.750.000


Persediaan (material) 171.750.000

 Mencatat penagihan tahun 2002, jurnal:

Piutang usaha (progress billing receivable) 340.000.000


Pendapatan (PB contraction on contract) 340.000.000

 Mencatat penerimaan dari bouwheer tahun 2000, jurnal:

Kas (cash) 340.000.000


Piutang usaha (PB receivable) 340.000.000

Mengakui laba dan menutup rekening yang berhubungan dengan kontrak pembanguan 2002.

Jurnal: pengakuan laba dan jurnal penutup kontrak

Pendapatan (PBC on C) 900.000.000


Pembangunan berjalan ( C in P) 730.000.000
Laba kontrak pembangunan (income C in C) 170.000.000
METODE PERSENTASE PENYELESAIAN

Langkah–langkah dalam metode persentase penyelesaian pada dasarnya sama dengan metode
kontrak selesai hanya disetiap akhir tahun pembukuan dilakukan pengakuan laba selama kontrak
belum selesai)

Contoh soal sama

Penyelesaian:

TAHUN 2000

 Langkah 1-3 sama


 Langkah 4 ada pengakuan laba di tahun 2000

Kontrak 900.000.000

Biaya pembangunan tahun 2000 172.800.000

Taksiran penyelesaian 547.200.000

(720.000.000)

Taksiran laba keseluruhan 180.000.000

Bagian laba tahun 2000 = x 180 = 43.200.000

Jurnalnya:

Pembangunan berjalan (C in P) 43.200.000


Laba kontrak pembangunan 43.200.000

TAHUN 2001

 Langkah 1-3 sama


 Langkah 4 ada pengakuan laba di tahun 2001

Kontrak 900.000.000

Biaya pembangunan tahun 2000 172.800.000

Biaya pembangunan tahun 2001 385.450.000

Biaya pembangunan sampai tahun 2001 558.250.000


Taksiran penyelesaian 166.200.000

(724.450.000)

Taksiran laba keseluruhan 175.550.000

Bagian laba sampai tahun 2001 = x 175,55 = 135.276.000

Laba sudah diakui tahun 2000 (43.200.000)

Laba diakui tahun 2001 92.076.000

Jurnalnya:

Pembangunan berjalan (C in P) 92.076.000


Laba kontrak pembangunan 92.076.000

TAHUN 2002

 Langkah 1-3 sama


 Langkah 4 ada pengakuan laba di tahun 2002

Kontrak 900.000.000

Biaya pembangunan tahun 2000 172.800.000

Biaya pembangunan tahun 2001 385.450.000

Biaya pembangunan tahun 2002 171.750.000

Biaya pembangunan sampai tahun 2002 (730.000.000)

Laba keseluruhan 170.000.000

Laba diakui tahun 2000 43.200.000

Laba diakui tahun 2001 92.076.000

(135.276.000)

Laba diakui tahun 2002 34.724.000

Jurnalnya:
Pendapatan 900.000.000
Pembangunan berjalan 865.276.000
Laba kontrak pembangunan 34.724.000

ATAU

Pembangunan berjalan 34.724.000


Laba kontrak pembangunan 34.724.000
Pendapatan 900.000.000
Pembangunan berjalan 900.000.000

Anda mungkin juga menyukai