2. Fransiska Mariana Bela (022190018) 3. Feliks Faustinus Cawa (022190015) 4. Yuventus Tadeus Bepo (022190021) 5. Agusman A. Sandrio (022190023) PENGERTIAN ANALISIS HIDROLOGI Secara umum analisis hidrologi merupakan satu bagian analisis awal dalam perancangan bangunan- bangunan hidraulik. Pengertian yang terkandung didalamnya adalah bahwa informasi dan besaran- besaran yang diperoleh dalam analisis hidrologi merupakan masukan penting dalam analisis selanjutnya. Bangunan hidraulik dalam bidang teknik sipil dapat berupa gorong-gorong, bendung, bangunan pelimpah, tanggul penahan banjir, dan sebagainya. LANGKAH-LANGKAH ANALISIS HIDROLOGI ADALAH 1. Menentukan Daerah Aliran Sungai (DAS) beserta luasnya. 2. Menentukan luas pengaruh daerah stasiun –stasiun hujan. 3. Menentukan curah hujan maksimum harian rata-rata DAS dari data curah hujan yang ada. 4. Pengukuran dispersi. 5. Pemilihan jenis seberan. 6. Uji kecocokan sebaran yang digunakan. 7. Menganalisis curah hujan rencana dengan periode ulang T tahun. 8. Menghitung debit banjir rencana berdasarkan besarnya curah hujan rencana dengan periode ulang T tahun. INTENSITAS HUJAN Intensitas hujan adalah tinggi atau kedalaman air hujan per satuan waktu (mm/jam atau mm/menit). Intensitas hujan yang tinggi pada umumnya berlangsung dengan durasi pendek dan meliputi daerah yang tidak sangat luas. Hujan yang meliputi daerah luas, jarang sekali dengan intensitas tinggi, tetapi dapat berlangsung dengan durasi cukup panjang. Kombinasi dari intensitas hujan yang tinggi dengan durasi panjang jarang terjadi, tetapi apabila terjadi berarti sejumlah besar volume air bagaikan ditumpahkan dari langit. INTENSITAS HUJAN
Sifat umum dari hujan antara lain :
Makin singkat hujan berlangsung intensitas cenderung makin tinggi Makin besar periode ulangnya intensitas hujan makin tinggi KARAKTERISTIK HUJAN Durasi Durasi hujan adalah lama kejadian hujan (menitan, jam- jaman, harian) diperoleh terutama dari hasil pencatatan alat pengukur hujan otomatis. Dalam perencanaan drainase durasi hujan sering dikaitkan dengan waktu konsentrasi, khususnya pada drainase perkotaan diperlukan durasi yang relatif pendek. Intesitas Intensitas adalah jumlah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan atau volume hujan tiap satuan waktu. Besarnya intensitas hujan berbeda-beda, tergantung dari lamanya curah hujan dan frekuensi kejadiannya. Intensitas hujan diperoleh dengan cara melakukan analisis data hujan baik secara statistik maupun secara empiris. KARAKTERISTIK HUJAN Lengkung Intensitas Hujan Lengkung intensitas hujan adalah grafik yang menyatakan hubungan antara intensitas hujan dengan durasi hujan, hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk lengkung intensitas hujan dengan kala ulang hujan tertentu. Berikut contoh dari intensitas curah Hujan : Untuk memperhitungkan besar debit banjir rencana (design flood) yang ditentukan oleh besarnya intensitas Hujan. Intensitas curah hujan adalah ketinggian curah hujan yang terjadi pada suatu kurun waktu dimana air tersebut berkonsentrasi. Notasi : I (mm/jam), artinya tinggi curah hujan yang terjadi sekian mm dalam kurun waktu perjam. Intensitas curah hujan umumnya dihubungkan dengan kejadian dan lamanya (duration) hujan turun yang disebut Intensitas Duration Frequency (IDF) Sehingga diperlukan data curah hujan jangka pendek, misalnya 5 menit, 30 menit, 60 menit dll. Karakteristik hujan Waktu Konsentrasi Waktu konsentrasi adalah waktu yang diperlukan untuk mengalirkan air dari titik yang paling jauh pada daerah aliran ke titik kontrol yang ditentukan di bagian hilir suatu saluran. Waktu konsentrasi besarnya sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh factor-faktor sebagai berikut : Luas daerah pengaliran Panjang saluran drainase Kemiringan dasar saluran Debit dan kecepatan aliran Data hujan Pengukuran Pengukuran hujan dilakukan selama 24 jam, dengan cara ini berarti hujan yang diketahui adalah hujan total yang terjadi selama satu hari. Untuk berbagai kepentingan perancangan drainase tertentu data hujan yang diperlukan tidak hanya data hujan harian. Tetapi juga distribusi jam-jaman atau menitan. Hal ini akan membawa konsekuensi dalam pemilihan data. Dianjurkan untuk menggunakan data hujan hasil pengukuran dengan alat umur otomatis. Data hujan Alat Ukur Dalam praktik pengukuran hujan terdapat dua jenis alat ukur hujan, yaitu : Alat ukur hujan biasa (manual raingauge) Data yang diperoleh dari pengukuran dengan menggunakan alat ini adalah berupa hasil pencatatan oleh petugas pada setiap periode tertentu. Alat pengukur hujan ini berupa suatu corong dan sebuah gelas ukur, yang masing-masing berfungsi untuk menampung jumlah air hujan dalam satu hari (hujan harian). Alat ukur hujan ototmatis (automatic rangauge) Data yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan menggunakan alat ini. Berupa data pencatatan secara menerus pada kertas pencatat yang dipasang pada alat ukur. Berdasarkan data ini dapat dilakukan analisis untuk memperoleh besaran intesitas hujan. Data hujan Kondisi dan Sifat Data Data hujan yang baik diperlukan dalam melakukan analisis hidrologi, sedangkan untuk mendapatkan data yang berkualitas biasanya tidak mudah. Data hujan hasil pencatatan yang tersedia biasanya dalam kondisi yang tidak menerus. Apabila terputusnya rangkaian data hanya beberapa saat kemungkinan tidak menimbulkan masalah, tetapi untuk kurun waktu yang lama tentu akam menimbulkan masalah didalam melakukan analisis. Kualitas data yang tersedia akan ditentukan oleh alat ukur dan manajemen pengelolahnya. Debit rancangan Asumsi dasar yang ada selama ini adalah bahwa kala ulang debit ekivalen dengan kala ulang hujan. Debit rencana untuk daerah perkotaan umumnya dikehendaki pembuangan air yang secepatnya, agar jangan ada genangan air yang berarti. Untuk memenuhi tujuan ini saluran-saluran harus dibuat cukup sesuai dengan debit rancangan. Factor-faktor yang menentukan sampai berapa tinggi genangan air diperbolehkan agar tidak menimbulkan kerugian yang berarti, adalah : Berapa luas daerah yang akan tergenang (sampai batas tinggi yang di perbolehkan). Berapa lama waktu penggenangan itu