Anda di halaman 1dari 18

Pertemuan Kedua

PWK 5344
Perencanaan Tata
Ruang Pesisir dan Kepulauan
Dosen : 1. Dr. Henny Haerany G, S.T., M.T
2. Fadhil Surur, S.T., M.Si
PROGRAM STUDI TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2020/2021
Filosofi Ruang Pesisir dan Kepulauan
1. Latar Belakang
2. Definisi Penataan Ruang
3. Urgensi Penataan Ruang
4. Tujuan Penataan Ruang
5. Azas Penataan Ruang
6. Aspek Penataan Ruang
7. Kosmologi Keruangan
8. Proses Penciptaan Langit dan Bumi
9. Landasan Pemikiran Tentang Ruang
10. Ruang Pesisir dalam Perspektif Islam
Latar Belakang

 Wilayah pesisir merupakan situs strtegis, dimana


umat manusia memanfaatkan sumberdaya yang
melimpah dari lingkungan darat sekaligus laut
 Dengan berbagai kebutuhan sumberdaya di darat
terus menipis dan sukar dikembangkan, maka
sumberdaya pesisir menjadi alternatif yang paling
menjanjikan
 Pesisir menjadi tumpuan harapan ekonomi bagi
kesinambungan ekonomi nasional di masa kini dan
masa akan datang.
Definisi Penataan Ruang
 Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan
ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan
wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan
kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya. Tata ruang
adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.
 Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata
ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang
 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 yaitu hukum yang
berwujud struktur ruang (ialah sususnan pusat-pusat pemukiman
dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai
pendukung kegiatan ekonomi masyarakat yang secara hierarkis
memiliki hubungan fungsional) dan pola ruang (ialah distribusi
peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan
ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi
budi daya).
Urgensi Penataan Ruang

Ruang yang tersedia terbatas


Berdampak pada pertumbuhan
ekonomi
Berusaha mencegah terjadi kerusakan
lingkungan
Melibatkan masyarakat
Menjamin hak instutisonal manusia
Mendukung NKRI
Tujuan Penataan Ruang
Undang Undang Penataan Ruang
Nomor 26 Tahun 2007

Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan


ruang wilayah nasional yang AMAN, NYAMAN, PRODUKTIF, dan
BERKELANJUTAN berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan
Nasional dengan:
1. Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan
lingkungan buatan.
2. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya
alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber
daya manusia.
3. Terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak
negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
Azas Penataan Ruang

1. Keterpaduan.
2. Keserasian, keselarasan, dan keseimbangan.
3. Keberlanjutan.
4. Keberdayagunaan dan keberhasilgunaan.
5. Keterbukaan.
6. Kebersamaan dan kemitraan.
7. Perlindungan kepentingan umum.
8. Kepastian hukum dan keadilan.
9. Akuntabilitas.
Aspek Penataan Ruang

Perencanaan Pemanfaatan Pengendalian


Kosmologi Keruangan

 Bumi diperkiran terbentuk sekitar 4,5 milyar


tahun yang lalu
 Merupakan satu-satunya planet yang dihuni oleh
manusia dan berbagai makhluk hidup
 Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km
 Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga dari
delapan planet yang dekat dengan matahari
Kerak samudra mempunyai ketebalan
sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua
mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km

Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km


dan merupakan lapisan batuan padat

Inti bumi terdiri dari material cair,


dengan penyusun utama logam besi
(90%), nikel (8%), dan lain-lain yang
terdapat pada kedalaman 2900–5200 km
Proses Penciptaan Langit dan Bumi

 Allah SWT menciptakan bumi dan langit pada Hari Ahad-


Jumat
 Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang
ada di antara keduanya dalam enam hari, kemudian Dia
bersemayam di atas ‘Arsy…” (Qs. As Sajadah : 3).
 Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Allah-lah yang
menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.
Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui
bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan
sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala
sesuatu.” (Qs. At Tholak : 12).
Ayat Al Qur’an

َََّ ‫ى ُدخَانَّ فََّقَا‬ ََّ ‫ثُمَّ ٱ ْست َ َوىَّ ِإلَى ٱلس َماَّ َِّء َو ِه‬
َّ‫عا أ َ ْوَّ َك ْر ًها قَالََّت َا‬ َ ‫ض ٱئْتِيَا‬
ً ‫ط َّْو‬ َّ ِ ‫لَ َها َو ِل ْْل َ ْر‬
ََّ ‫طائِ ِع‬
‫ين‬ َ ‫أَت َ ْينَا‬
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu
masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada
bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan
suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang
dengan suka hati". (QS 41:11)
Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796) yang
kemudian terkenal dengan teori Kant – Laplace
 alam semesta terdapat gas yang kemudian
berkumpul menjadi kabut ( nebula ).
 gaya tarik menarik antar gas ini kemudian
membentuk kabut yang sangat besar dan berputar
semakin cepat.
 Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini,
kabut bagian katulistiwa terlempar memisah dan
memadat (karena pendinginan). bagian inilah yang
membentuk planet" di alam semseta.
Ruang Pesisir dalam Perspektif Islam

‫س َّخ َر ا ْلبَ ْح َر ِلتَأ ْ ُكلُوا ِم ْنهُ لَ ْح ًما َط ِريا‬ َ ‫َو ُه َو الَّ ِذي‬
‫سونَ َها َوت َ َرى ا ْلفُ ْل َك‬ ُ َ‫ست َ ْخ ِر ُجوا ِم ْنهُ ِح ْليَةً ت َ ْلب‬ْ َ ‫َوت‬
َ ‫شك ُُر‬
‫ون‬ ْ َ‫اخ َر ِفي ِه َو ِلت َ ْبتَغُوا ِم ْن ف‬
ْ َ ‫ْض ِل ِه َولَََلَّ ُك ْْ ت‬ ِ ‫َم َو‬
Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan
(untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya
daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan
dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu
melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu
mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya
kamu bersyukur. (QS. an-Nahl/16] : 14)
 Menurut Fahruddin ar Razi memberikan konsesi
(pemberian hak) kepada manusia terhadap bumi pada
ada tiga macam :
 Pertama : konsesi intifa’ yaitu mengambil
kemanfaatan atau mendayagunakan kekayaan
maupun potensi-potensi yang tersimpan di dalam
bumi
 Kedua : konsesi I’tibar yaitu mengambil pelajaran dari
apa yang terjadi dipermukaan bumi baik melalui
temuan empirik maupun non empirik
 Ketiga : konsesi ihtifadz yaitu menjaga dan
melestarikan atau konservasi bumi
 Dalam tabel tersebut kata “lautan” disebutkan sebanyak
32 kali, dan kata “daratan” disebut dalam Al
Quran sebanyak 13 kali. Jika kedua bilangan tersebut kita
tambahkan kita dapatkan angka 45.

Darat an : 13
Laut : 32
Jumlah : 45
 Jika dipersenkan maka diperoleh : Penyebutan darat di
dalam Alquran mencapai 28.88% dan laut mencapai
71.11%
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai