Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

TENTANG SEJARAH KEPERAWATAN

DI SUSUN OLEH :

Disusun Oleh:
1.Lusi Apri D (A02019043)
2.Moch Heru Kuswanto (A02019048)
3.Nadia Fadlillaturohma (A02019050)
4.Nurlita Mutiara F (A02019054)
5.Rosinta Permadani (A02019060)
6.Selvi Kurniasih (A02019064)
7.Septiana Umayah (A02019065)
8.Sukemi (A02019070)
9.Umi Apriani (A02019072)
10.Yunita Dwi R (A02019079)

Prodi D3 Keperawatan B
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN AKADEMIK
2019/2020
KATA PENGHANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah SEJARAH PERKEMBANGAN
KEPERAWATAN dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah
mungkin ada sedikit hambatan. Namun berkat bantuan dukungan dari teman-teman serta
bimbingan dari Dosen pembimbing. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik.

Dengan adanya makalah ini, diharapakan dapat membantu proses pembelajaran


dan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca. Tidak lupa pula saya mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak, atas bantuan, dukungan, dan doa-Nya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah
ini dan dapat mengetahui tentang SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN .
Makalah ini mungkin kurang sempurna, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran
untuk penyempurnaan makalah ini.

Gombng, 25 Sepetember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR.................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. LATAR BELAKANG.............................................................................
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................
C. TUJUAN...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A. SEJARAH KEPERAWATAN DI DUNIA............................................
B. SEJARAH KEPERAWATAN DI INDONESIA..................................
C. SEJARAH KEPERAWATAN DI DALAM ISLAM............................
BAB III PENUTUP.........................................................................................
A. KESIMPULAN........................................................................................
B. SARAN.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai bentuk pelayanan profesional merupakan bagian
integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara
menyeluruh. Selain itu, pelayanan keperawatan merupakan salah satu faktor
penentu baik buruknya mutu dan citra institusi pelayanan kesehatan. Pelayanan
keperawatan mempunyai posisi yang sangat strategis dalam menentukan mutu
karena jumlah perawat terbanyak dari profesi lain dan paling lama kontak
dengan klien, sehingga keperawatan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan
dan sering digunakan sebagai indikator pelayanan kesehatan yang bermutu,
serta berperan dalam menentukan tingkat kepuasan klien (Priyanto, 2009).
Proporsi tenaga perawat di sarana kesehatan merupakan proporsi terbesar yakni
40% dibanding tenaga kesehatan lainnya. Tenaga tersebut 65% bekerja di rumah
sakit, 28% di puskesmas dan selebihnya 7% di sarana kesehatan lainnya (PPNI,
2005).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan sejarah keperawatam di dunia ?
2. Bagaimana perkembangan sejarah keperawatan di Indonesia ?
3. Bagaiamana perkembangan sejarah keperawatan di dalam Islam ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan sejarah keperawatan di dunia
2. Untuk mengetahui perkembanga sejarah keperawatan di Indonesia
3. Untuk mengetahui perkembangan sejarah keperawatan di dalam Islam
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Keperawatan di Dunia

Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala (Primitive Culture) sampai
pada munculnya Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan yang berasal dari
Inggris.

Perkembangan keperawatan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan


kemajuan peradaban manusia. Perkembangan keperawatan diawali pada :

1. Zaman Purbakala (Primitive Culture)


Manusia diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri sendiri (tercermin pada
seorang ibu). Harapan pada awal perkembangan keperawatan adalah perawat harus
memiliki naluri keibuan (Mother Instinc). Dari masa Mother Instic kemudian
bergeser ke zaman dimana orang masih percaya pada sesuatu tentang adanya
kekuatan mistik yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Kepercayaan ini
dikenal dengan nama Animisme. Mereka meyakini bahwa sakitnya seseorang
disebabkan karena kekuatan alam/pengaruh gaib seperti batu-batu, pohon-pohon
besar dan gunung-gunung tinggi. Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan pada
dewa-dewa dimana pada masa itu mereka menganggap bahwa penyakit disebabkan
karena kemarahan dewa, sehingga kuil-kuil didirikan sebagai tempat pemujaan dan
orang yang sakit meminta kesembuhan di kuil tersebut. Setelah itu perkembangan
keperawatan terus berubah dengan adanya Diakones & Philantrop, yaitu suatu
kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit,
sejak itu mulai berkembanglah ilmu keperawatan.

2. Zaman Keagamaan
Perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana seseorang
yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa/kutukan Tuhan. Pusat perawatan
adalah tempat-tempat ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin agama disebut
sebagai tabib yang mengobati pasien. Perawat dianggap sebagai budak dan yang
hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.

3. Zaman Masehi
Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, dimana pada saat
itu banyak terbentuk Diakones yaitu suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk
mengunjungiorang sakit sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan
perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal.
Pada zaman pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan Xenodhoecim atau
hospes yaitu tempat penampungan orang-orang sakit yang membutuhkan
pertolongan. Pada zaman ini berdirilah Rumah Sakit di Roma yaitu Monastic
Hospital.

4. Pertengahan abad VI Masehi


Pada abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah,
seiring dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam terhadap
perkembangan keperawatan tidak lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW
menyebarkan agama Islam.

5. Abad VII Masehi


Di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti Ilmu Pasti, Kimia,
Hygiene dan obat-obatan. Pada masa ini mulai muncul prinsip-prinsip dasar
keperawatan kesehatan seperti pentingnya kebersihan diri, kebersihan makanan dan
lingkungan. Tokoh keperawatan yang terkenal dari Arab adalah Rufaidah.

6. Permulaan abad XVI


Pada masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah dari agama menjadi
kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan semangat kolonial. Gereja dan
tempat-tempat ibadah ditutup, padahal tempat ini digunakan oleh orde-orde agama
untuk merawat orang sakit. Dengan adanya perubahan ini, sebagai dampak
negatifnya bagi keperawatan adalah berkurangnya tenaga perawat. Untuk memenuhi
kurangnya perawat, bekas wanita tuna susila yang sudah bertobat bekerja sebagai
perawat. Dampak positif pada masa ini, dengan adanya perang salib, untuk menolong
korban perang dibutuhkan banyak tenaga sukarela sebagai perawat, mereka terdiri
dari orde-orde agama, wanita-wanita yang mengikuti suami berperang dan tentara
(pria) yang bertugas rangkap sebagai perawat.

B. Sejarah Perkembangan Keperawatan di Indonesia

1. Masa Sebelum Kemerdekaan


Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, perawat berasal dari
penduduk pribumi yang disebut Verpleger dengan dibantu Zieken Oppaser
sebagai penjaga orang sakit. Mereka bekerja pada rumah sakit Binnen
Hospital di Jakarta yang didirikan pada tahun 1799 untuk memelihara
kesehatan staf dan tentara Belanda. Usaha pemerintah Belanda pada masa
itu antara lain membentuk Dinas Kesehatan Tentara dan Dinas Kesehatan
Rakyat. Pendirian rumah sakit ini termasuk usaha Deandels mendirikan
rumah sakit di Semarang dan Surabaya. Karena tujuannya hanya untuk
kepentingan tentara belanda, maka tidak diikuti perkembangan
keperawatan.
Sebaliknya, Gubernur Jenderal Inggris, Raffless, sangat memperhatikan
kesehatan rakyat. Semboyannya adalah kesehatan adalah milik manusia, ia
melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat kesehatan
penduduk pribumi antara lain mengadakan pencacaran umum, membenahi
cara perawatan pasien gangguan jiwa serta memperhatikan kesehatan dan
perawatan para tahanan.
Setelah pemerintah kolonial kembali ke tangan Belanda, usaha-
usaha peningkatan kesehatan penduduk mengalami kemajuan. Pada tahun
1819 di Jakarta didirikan beberapa rumah sakit, salah satu diantaranya
adalah Rumah Sakit Stadverband berlokasi di Glodok Salemba yang
sekarang bernama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Saat ini
RSCM menjadi rumah sakit pusat rujukan nasional dan pendidikan
nasional. Pada kurun waktu 1816-1942 berdiri bebrapa rumah sakit swasta
milik Misionaris Katolik dan Zending Protestan antara lain Rumah sakit
PGI Cikini, Rumah Sakit St. Carolus Salemba, Rumah Sakit St. Boromeus
Bandung dan Rumah Sakit Elisabeth Semarang. Bersamaan dengan
berdirinya rumah sakit diatas, didirikan sekolah perawat. RS PGI Cikini
tahun 1906 menyelenggarakan pendidikan juru rawat, RSCM tahun 1912
ikut menyelenggarakan pendidikan juru rawat. Itulah sekolah perawat
pertama yang berdiri di Indonesia meskipun baru pendidikan okupasional.
Kekalahan tentara sekutu dan kedatangan tentara Jepang tahun 1942-1945
menyebabkan perkembangan keperawatan mengalami kemunduran karena
pekerja perawat pada masa Belanda dan Inggris sudah dikerjakan oleh
perawat yang telah dididik, maka pada masa Jepang tugas perawat
dilakukan oleh mereka yang tidak dididik untuk menjadi perawat.

2. Masa Setelah Kemerdekaan


a. Periode tahun 1945-1962
Tahun 1945-1950 merupakan periode awal kemerdekaan
dan merupakan masa transisi Pemerintah Republik Indonesia
sehingga dapat dimaklumi jika masa ini boleh dikatakan tidak ada
perkembangan. Demikian pula tenaga perawat yang digunakan
diunit-unit pelayanan keperawatan adalah tenaga yang ada,
pendidikan tenaga keperawatan masih meneruskan sistem
pendidikan yang telah ada (lulusan pendidikan “Perawat”
Pemerintah Belanda).
Pendidikan keperawatan dari awal kemerdekaan sampai
tahun 1953 masih berpola pada pendidikan yang dilaksanakan oleh
pemerintah Hindia Belanda. Sebagai contoh, sampai dengan tahun
1950 pendidikan tenaga keperawatan yang ada adalah pendidikan
tenaga keperawatan dengan dasar pendidikan umum Mulo +3
tahun untuk mendapatkan ijazah A (perawat umum) dan ijazah B
untuk perawat jiwa. Ada juga pendidikan perawat dengan dasar
sekolah rakyat +4 tahun pendidikan yang lulusannya disebut
mantri juru rawat. Baru pada tahun 1953 dibuka sekolah pengatur
rawat dengan tujuan untuk menghasilkan tenaga keperawatan yang
lebih berkualitas. Namun, pendidikan dasar umum tetap SMP yang
setara dengan Mulo dengan lama pendidikan tiga tahun.
Pendidikan ini dibuka di tiga tempat (yaitu di Jakarta, di Bandung
dan di Surabaya), kecuali pendidikan perawat di Bandung,
keduanya berada dalam institusi rumah sakit.
Tahun 1955 di buka Sekolah Djuru Kesehatan (SDK) dengan
pendidikan dasar umum sekolah rakyat ditambah pendidikan satu
tahun dan Sekolah Pengamat Kesehatan yaitu sebagai
pengembangan SDK ditambah pendidikan satu tahun. Ditinjau dari
aspek pengembangannya sampai dengan tahun 1955 ini tampak
pengembangan keperawatan tidak berpola, baik tatanan
pendidikannya maupun pola ketenagaan yang diharapkan.
Tahun 1962 dibuka Akademi Perawatan, yaitu pendidikan tenaga
keperawatan dengan dasar pendidikan umum SMA di Jakarta, di
RSUP Cipto Mangunkusumo yang sekarang kita kenal sebagai
Poltekkes Jurusan Keperawatan Jakarta yang berada di Jalan Kimia
No. 17 Jakarta Pusat. Sekalipun sudah ada keinginan bahwa
pendidikan tenaga perawat berada pada pendidikan tinggi, namun
konsep-konsep pendidikan tinggi belum tampak. Hal ini dapat
ditinjau dari kelembagaannya yang berada dalam organisasi rumah
sakit, kegiatan institusi yang belum mencerminkan konsep
pendidikan tinggi yaitu kemandirian dan pelaksanaan fungsi
perguruan tinggi yang disebut Tri Dharma Perguruan Tinggi, di
samping itu Akademi Keperawatan tidak berada dalam sistem
pendidikan tinggi nasional namun, berada dalam struktur
organisasi institusi pelayanan kesehatan yaitu rumah sakit.
Demikian juga penerapan kurikulumnya yang masih berorientasi
pada keterampilan tindakan dan belum dikenalkannya konsep-
konsep keperawatan.

b.    Periode tahun 1963-1982


Pada masa tahun 1963 hingga 1982 tidak terlalu banyak
perkembangan di bidang keperawatan, sekalipun sudah banyak
perubahan dalam pelayanan, tempat tenaga lulusan Akademi
Keperawatan banyak diminati oleh rumah sakit-rumah sakit, 
khususnya rumah sakit besar.
c.   Periode tahun 1983-sekarang
Sejak adanya kesepakatan pada lokakarya nasional (Januari
1983) tentang pengakuan dan diterimanya keperawatan sebagai
suatu profesi, dan pendidikannya berada pada pendidikan tinggi,
terjadi perubahan mendasar dalam pandangan tentang pendidikan
keperawatan. Pendidikan keperawatan bukan lagi menekankan
pada penguasaan keterampilan, tetapi lebih pada penumbuhan,
pembinaan sikap dan keterampilan profesional keperawatan,
disertai dengan landasan ilmu pengetahuan khususnya ilmu
keperawatan.
Tahun 1983 merupakan tahun kebangkitan profesi
keperawatan di Indonesia, sebagai perwujudan lokakarya tersebut
di atas pada tahun 1984 diberlakukan kurikulum nasional untuk
Diploma III Keperawatan.
Dari sinilah awal pengembangan profesi keperawatan Indonesia,
yang sampai saat ini masih perlu perjuangan, karena keperawatan
di Indonesia sudah diakui sebagai suatu profesi maka pelayanan
atau asuhan keperawatan yang diberikan harus didasarkan pada
ilmu dan kiat keperawatan. Hal ini sejalan dengan tuntutan UU No.
23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, terutama pada pasal 32 yang
berbunyi:
Ayat 3: Pengobatan dan atau perawatan dapat dilakukan
berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan atau cara lain
yang dapat dipertanggungjawabkan.
Ayat 4: Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan
ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan
oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
untuk itu.
Tahun 1985 dibuka Program Studi Ilmu Keperawatan di
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan kurikulum
pendidikan tenaga keperawatan jenjang S1 juga disahkan.
Tahun 1992 merupakan tahun penting bagi profesi keperawatan
karena pada tahun ini secara hukum keberadaan tenaga
keperawatan sebagai profesi diakui dalam undang-undang yaitu
yang dikenal dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan dan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan sebagai penjabarannya.
Tahun 1995 dibuka lagi Program Studi Keperawatan di Indonesia,
yaitu di Universitas Padjajaran Bandung dan Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia berubah menjadi Fakultas Keperawatan.
Tahun 1998 dibuka kembali program Keperawatan yang ketiga
yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan di Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta. Kurikulum Ners. disahkan, digunakannya
kurikulum ini merupakan hasil pembaharuan kurikulum S1
Keperawatan tahun 1985.
Tahun 1999 Program S1 kembali dibuka, yaitu Program Studi Ilmu
Keperawatan (PSIK) di Universitas Airlangga Surabaya, PSIK di
Universitas Brawijaya Malang, PSIK di Universitas Hasanuddin
Ujung Pandang, PSIK di Universitas Sumatera Utara, PSIK di
Universitas Diponegoro Jawa Tengah, PSIK di Universitas
Andalas, dan dengan SK Mendikbud No. 129/D/0/1999 dibuka
juga Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIK) di St. Carolus
Jakarta. Pada tahun ini juga (1999) kurikulum DIII Keperwatan
selesai diperbaharui dan mulai didesiminasikan serta diberlakukan
secara nasional.
Tahun 2000 diterbitkan SK Menkes No. 647 tentang Registrasi dan
Praktik Perawat sebagai regulasi praktik keperawatan sekaligus
kekuatan hukum bagi tenaga perawat dalam menjalankan praktik
keperawatan secara professional.

C. Sejarah Keperawatan di dalam Islam


1. Masa penyebaran Islam/ The Islamic Period (570-632)
Dokumen tentang keperawatan sebelum-islam (pre-islamic period) sebelum 570
M sangat sedikit ditemukan. Perkembangan keperawatan di masa ini, sejalan
dengan perang kaum muslimin/jihad (holy wars), memberikan gambaran tentang
keperawatan di masa ini. Sistem kedokteran masa lalu yang lebih menjelaskan
pengobatan dilakukan oleh dokter ke rumah pasien dengan memberikan resep,
lebih dominan.Hanya sedikit sekali literature tentang perawat, namun dalam
periode ini dikenal seorang perawat bersama Nabi Muhammad SAW telah
melakukan peran keperawatan yaitu Rufaidah binti Sa’ad/Rufaidah Al-Asalmiya
(Tumulty 2001, Al Osimy, 1994)2)

2. Masa Setelah Nabi/Post-Prophertic Era (632-1000) Sejarah tentang


keperawatan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW jarang sekali (Al Simy,
1994). Dokumen yang ada lebih didominasi oleh kedokteran di masa itu. Dr Al-
Razi yang digambarkan sebagai seorang pendidik, dan menjadi pedoman yang
juga menyediakan pelayanan keperawatan. Dia menulis karangan tentang “The
Reason Why Persons and The Common People Leave a Physician Evev If He Is
Clever” dan “A Clever Physician Does Not Have the Power to Heal All Diseasis,
for That is Not Within the Realm of Possibility”. Di masa ini ada perawat di beri
nama “Al Asiyah” dari kata Aasa yang berarti mengobati luka, dengan tugas
utama memberikan makanan, memberikan obat dan rehidrasi.

3. Masa Late to Middle Ages (1000-1500) Di masa ini negara-negara Arab


membangun RS dengan baik, dan mengenalkan perawatan orang sakit. Ada
gambaran unik di RS yang tersebar dalam peradaban Islam dan banyak dianut RS
modern saat ini hingga sekarang, yaitu pemisahan antar ruang pasien laki-laki dan
perempuan, serta perawat wanita merawat pasien wanita, dan perawat laki-laki
merawat pasien laki-laki (Donahue, 1985, Al Osimy, 2004)2).

4. Masa Modern (1500-sekarang) Early Leaders in Nursing’s Development)


Masa ini ditandai dengan banyaknya ekspatriat asing (perawat asing dari Eropa,
Amerika dan Australia, India, Philipina)yang masuk dan bekerja di RS di negara
Timur Tengah. Bahkan dokumen tentang keperawatan di Arab, sampai tahun
1950 jarang sekali, namun di tahun 1890 seorang misionaris Amerika, dokter dan
perawat dari Amerika telah masuk Bahrain dan Riyadh untuk merawat Raja Saudi
King Saud. (Amreding, 2003)2).
Keperawatan adalah sebuah pekerjaan yang mulia. Keperawatan adalah pekerjaan
yang bertujuan untuk menjaga atau merawat orang yang sakit atau lemah, dengaN
profesinya adalah perawat. Pekerjaan mulia ini sudah dimulai sejak jaman Nabi
Muhammad S. A.W.
Rufaidah Tokoh perawat muslim pertama yang membantu rasul untuk mengobati
kaum muslimin yang terluka adalah Rufaidah Binti Sa’ad Al-Asalmiya, Ummu
Attiyah. Siti Rufaidah selalu memberikan pelayanan terbaiknya tanpa
membedakan apakah kliennya kaya atau miskin. Ada pula yang mengenal sebagai
Rufaidah binti Sa’ad/Rufaidah Al-Asalmiya dimana dalam beberapa catatan
publikasi menyebutkan Rufaidah Al-Asalmiya, yang memulai praktek
keperawatan dimasa Nabi Muhammad SAW adalah perawat pertama muslim.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keperawatan merupakan sebuah ilmu dan profesi yang memberikan pelayanan
kesehatan guna untuk meningkatkan kesehatan bagi masyarakat. Keperawatan
sudah ada sejak manusia itu ada dan hingga saat ini Profesi keperawatan
berkembang dengan pesat. Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia
tidak hanya berlangsung di tatanan praktik, dalam hal ini layanan keperawatan,
tetapi juga di dunia pendidikan keperawatan. pendidikan keperawatan memberi
pengaruh yang besar terhadap kualitas layanan keperawatan. Karenanya,
perawat harus terus meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui
pendidikan keperawatan yang berkelanjutan.

B. SARAN
Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai perawat atau calon perawat harus
terus meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan
keperawatan yang berkelanjutan, sehingga kita tidak mengalami ketertinggalan
dari keperawatan internasional.
DAFTAR PUSTAKA

https://puspitasaridepi.wordpress.com/2014/11/17/definisi-sejarah-dan-
perkembangan-keperawatan/
https://www.google.com/search?ei=LseKXYS-
IKjUz7sPwbGykA4&q=sejarah+keperawatan+di+dunia&oq
https://www.google.com/search?
ei=_9yKXbWvFdDTz7sP7t6vuAY&q=makalah+sejarah+keperawatan+dalam+islam

Anda mungkin juga menyukai