Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM DIAGNOSTIK

SPHYGMOMANOMETER

Dosen Pengajar:

M. Ridha Ma’ruf, ST, M.Si


Sumber, S.ST, MT

Disusun Oleh :
Farras Athallah (P27838020024)
Joanna Dyah Wahyuningtyas (P27838020032)
Kukuh Royan Adhi Pratama (P27838020033)

2A2

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB I
PENGENALAN ALAT
1.1. Latar Belakang

Sphygmomanometer atau biasa disebut dengan tensimeter tidak


terdengar asing. Alat ini sering digunakan untuk mengukur tekanan darah
pasien dengan cepat dan mudah. Tekanan darah ini akan sangat berpengaruh
dalam pengambilan tindakan dokter maupun tenaga medis lainnya.
Mengingat pentingnya alat ini maka kami membuat laporan praktikum
mengenai sphygmomanometer beserta bagaiman cara maintenance juga
pemeliharannya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu sphygmomanometer dan apa fungsinya?
2. Bagaimana prinsip kerja dari sphygmomanometer?
3. Apa saja bagian-bagian dari sphygmomanometer?

4. Bagaimana cara pemeliharaan sphygmomanometer?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui sphygmomanometer dan fungsinya
2. Mengetahui bagian-bagian sphygmomanometer
3. Dapat melakukan pemeliharaan pada sphygmomanometer

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sphygmomanometer


Sphygmomanometer adalah alat ukur tekanan darah. Nama ini
berasal dari kata Yunani sphygmós (pulsa), dan kata manometer (pengukur
tekanan). Alat ukur ini dibuat pertama kali oleh Samuel Siegfried Karl Ritter
von Basch pada tahun 1881, dan dikembangkan lebih lanjut oleh Scipione
Riva-Rocci (1896), dan Harvey Cushing (1901). Alat ini memiliki 2 versi,
yaitu digital dan analog. Sphygmomanometer digital menggunakan layar
untuk menunjukkan tekanan darah seseorang, sedangkan versi analognya
menggunakan air raksa atau jarum untuk menunjukkan tekanan darah.
Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sumbat udara yang
dapat diputar, kantong karet yang terbungkus kain, dan pembaca tekanan,
yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch atau air raksa. Sedangkan
untuk digital terdiri dari board dilengkapi LCD dan switch start dan stop
serta manset yang dilengkapi pipa udara.

Sphygmomanometer digital sendiri merupakan salah satu alat yang


berfungsi untuk mengukur tekanan dara secara digital elektronis. Alat ini
gunanya untuk mengukur tensi darah dengan mudah dan bisa langsung
menunjukkan hasil pengukuran pada layar LCD. Pengukur tekanan darah ini
menggunakan baterai sebagai sumber dayanya.

2.2. Prinsip Kerja Sphygmomanometer


Digital sphygmomanometer memiliki pompa udara yang digerakkan
oleh microprocessor. Microprocessor akan memompa udara secara otomatis
ke dalam manset sekitar 20 mmHg di atas tekanan sistolik rata-rata (sekitar
120 mmHg). Setelah microprocessor menangkap tekanan telah cukup,
secara otomatis knob pada sphygmomanometer akan mengendur dan
tekanan udara di dalam manset akan turun secara perlahan.

2
Saat proses pengempesan tersebut berlangsung, akan muncul
gelombang osilometrik yang akan direkam oleh alat. Gelombang osilometrik
inilah yang dikonversi secara otomatis oleh alat sebagai tekanan darah
sistolik, tekanan darah diastolik, tekanan nadi, serta mean arterial pressure
(MAP). Titik di mana gelombang osilometrik muncul pertama kali akan
terbaca sebagai tekanan darah sistolik, sedangkan titik di mana gelombang
osilometrik mulai menghilang akan terbaca sebagai tekanan darah diastolik.

2.3. Bagian-Bagian Sphygmomanometer Digital

Time
Button :Untuk mengatur waktu yang diperlukan saat
kita memeriksa tekanan darah
LCD Display :Untuk menampilkan tekanan sistol, diastol, serta detak
jantung
Battery Cover :Untuk memberikan tegangan daya pada tensimeter digital
Wrist Cuff :Untuk tempat mengukur tekanan darah di pergelangan
tangan (manset)
MAM Switch :Merupakan selector opsi tembahan dari pabrik

Memory Button :Untuk menampilkan Kembali hasil tekanan darah yang


sudah diperiksa sebelumnya

2.4 Standart Operational Procedure Sphygmomanometer


Pengoperasian sphygmomanometer digital

3
 Tidak ada udara yang tersisa di dalam bladder pada manset, kecuali
untuk tipe advance yang memiliki sistem menguras udara residu
pemeriksaan sebelumnya
 Ukuran manset harus sesuai dan pemasangannya benar
 Bila memakai model sphygmomanometer digital yang wrist (model di
pergelangan tangan), gunakan pergelangan tangan kiri, kecuali karena
ada kondisi yang tidak memungkinkan
 Posisi pemasangan manset harus memperhatikan arteri marking
(penanda posisi arteri) yang ada pada manset
 Sebelum menekan tombol, pastikan tingginya manset sama dengan
jantung sehingga disarankan diperiksa dalam keaddan duudk. Bila
memakai model wrist, tempelkan pergelangan tangan yang diperiksa ke
dada
 Tekan tombol pemompa dan tungg sampai alat benar- benar berhenti
bekerja. Pasien disarankan untuk tetap diam dan tidak banyak bergerak
 Baca hasilnya pada layar dan jangan dibulatkan
 Bila akan dilakukan pemeriksaan kedua, beri jarak interval setidaknya 5
menit untuk memberikan sistem peredaran darah kemabil normal setelah
tertekan saat pengukuran sebelumnya. Kemudian ulangi proses dengan
cara yang sama

Pemeliharaan dan Perawatan


 Hindarkan dari suhu dan kelembaban yang terlalu tinggi baik dalam
penggunaan atau penyimpanan
 Hindarkan dari zat-zat kimia yang dapat merusak alat
 Hindarkan dari benda-benda tajam
 Jagalah sphygmomanometer dari benturan benda keras

Pengertian Sphygmomanometer Air Raksa


Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov,
seorang ahli bedah Rusia, lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah
alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut sphygmomanometer. Sejak

4
itu,sphygmomanometer air raksa telah digunakan sebagai standar emas
pengukuran tekanan darah oleh para dokter. Tensimeter atau
sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat
ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan meningkat
dan penggunaan dari air raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia.
Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari
bahkan di banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan untuk
menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.
Banyak sekali masyarakat yang masih awam menggunakan Tensimeter
Air Raksa, bahkan mereka harus datang ke Klinik atau Puskesmas terdekat
hanya untuk memeriksakan tekanan darah  dan kebanyakan pihak klinik atau
Puskesmas meminta uang jasa atas pemeriksaan tersebut. Tetapi, bila Anda
dapat memeriksakan sendiri cukup di rumah saja tidak perlu ke Klinik atau
Puskesmas dan juga dapat menghemat serta dapat menolong antar anggota
keluarga, kerabat dan lainnya. Disini Kami akan menyampaikan informasi
tentang cara penggunaan Tensimeter Air Raksa.

BAB III

BLOK DIAGRAM

Penjelasan Blok Diagram Sphygmomanometer digital

5
Udara akan dipompa ke manset sekitar 20 mmHg di atas tekanan sistolik rata-rata
(sekitar 120 mmHg untuk rata-rata). Setelah itu perlahan-lahan udara akan
dilepaskan dari manset dengan mengendorkan knop pada tensimeter sehingga
menyebabkan tekanan dalam manset akan menurun. Secara perlahan manset akan
mengempes, kita akan mengukur osilasi kecil dalam tekanan udara dari manset
lengan. Tekanan sistolik merupakan tekanan di mana denyut nadi mulai terjadi
atau bisa dikatakan sebagai batas bawah. Kami akan menggunakan MCU untuk
mendeteksi titik di mana osilasi ini terjadi dan kemudian merekam tekanan dalam
manset. Kemudian tekanan dalam manset akan menurun lebih lanjut. Tekanan
diastolik akan diambil pada titik di mana osilasi mulai menghilang.

Penjelasan Blok Diagram Sphygmomanometer digital

BAB IV

KESIMPULAN

Secara umum tensimeter digital memiliki beberapa keunggulan, yaitu


aman karena tidak menggunakan air raksa, praktis karena hasil pengukuran
langsung ditampilkan pada layar digital, dan tidak perlu pelatihan khusus untuk
menggunakannya, karena cara penggunaan tidak jauh beda dengan tensimeter air
raksa. Namun demikian, tensimeter digital juga memiliki kelemahan yaitu tingkat

6
akurasi pengukuran lebih rendah dari pada tensimeter raksa. akurasi pengukuran
pada tensimeter digital ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya kondisi
baterai (daya), usia pemakaian (semakin lama pemakaian semakin menurun
tingkat akurasi), teknologi produk. Oleh karena itu kalibrasi secara berkala perlu
dilakukan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Fiqri, Dzul. “Laporan praktikum diagnostic tensimeter digital.”,


https://www.slideshare.net/adffiqri/laporan-praktikum-diagnostik-tensimeter-
digital. Accessed 30 November 2021.

Assegaf, Samira. “Serba-Serbi Pengukuran Tekanan Darah Dengan Digital


Sphygmomanometer”, https://www.alomedika.com/serba-serbi-pengukuran-
tekanan-darah-dengan-digital-sphygmomanometer.com. Accessed 30 November
2021

Anda mungkin juga menyukai