SPHYGMOMANOMETER
Dosen Pengajar:
Disusun Oleh :
Farras Athallah (P27838020024)
Joanna Dyah Wahyuningtyas (P27838020032)
Kukuh Royan Adhi Pratama (P27838020033)
2A2
1.3. Tujuan
1. Mengetahui sphygmomanometer dan fungsinya
2. Mengetahui bagian-bagian sphygmomanometer
3. Dapat melakukan pemeliharaan pada sphygmomanometer
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Saat proses pengempesan tersebut berlangsung, akan muncul
gelombang osilometrik yang akan direkam oleh alat. Gelombang osilometrik
inilah yang dikonversi secara otomatis oleh alat sebagai tekanan darah
sistolik, tekanan darah diastolik, tekanan nadi, serta mean arterial pressure
(MAP). Titik di mana gelombang osilometrik muncul pertama kali akan
terbaca sebagai tekanan darah sistolik, sedangkan titik di mana gelombang
osilometrik mulai menghilang akan terbaca sebagai tekanan darah diastolik.
Time
Button :Untuk mengatur waktu yang diperlukan saat
kita memeriksa tekanan darah
LCD Display :Untuk menampilkan tekanan sistol, diastol, serta detak
jantung
Battery Cover :Untuk memberikan tegangan daya pada tensimeter digital
Wrist Cuff :Untuk tempat mengukur tekanan darah di pergelangan
tangan (manset)
MAM Switch :Merupakan selector opsi tembahan dari pabrik
3
Tidak ada udara yang tersisa di dalam bladder pada manset, kecuali
untuk tipe advance yang memiliki sistem menguras udara residu
pemeriksaan sebelumnya
Ukuran manset harus sesuai dan pemasangannya benar
Bila memakai model sphygmomanometer digital yang wrist (model di
pergelangan tangan), gunakan pergelangan tangan kiri, kecuali karena
ada kondisi yang tidak memungkinkan
Posisi pemasangan manset harus memperhatikan arteri marking
(penanda posisi arteri) yang ada pada manset
Sebelum menekan tombol, pastikan tingginya manset sama dengan
jantung sehingga disarankan diperiksa dalam keaddan duudk. Bila
memakai model wrist, tempelkan pergelangan tangan yang diperiksa ke
dada
Tekan tombol pemompa dan tungg sampai alat benar- benar berhenti
bekerja. Pasien disarankan untuk tetap diam dan tidak banyak bergerak
Baca hasilnya pada layar dan jangan dibulatkan
Bila akan dilakukan pemeriksaan kedua, beri jarak interval setidaknya 5
menit untuk memberikan sistem peredaran darah kemabil normal setelah
tertekan saat pengukuran sebelumnya. Kemudian ulangi proses dengan
cara yang sama
4
itu,sphygmomanometer air raksa telah digunakan sebagai standar emas
pengukuran tekanan darah oleh para dokter. Tensimeter atau
sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat
ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan meningkat
dan penggunaan dari air raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia.
Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari
bahkan di banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan untuk
menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.
Banyak sekali masyarakat yang masih awam menggunakan Tensimeter
Air Raksa, bahkan mereka harus datang ke Klinik atau Puskesmas terdekat
hanya untuk memeriksakan tekanan darah dan kebanyakan pihak klinik atau
Puskesmas meminta uang jasa atas pemeriksaan tersebut. Tetapi, bila Anda
dapat memeriksakan sendiri cukup di rumah saja tidak perlu ke Klinik atau
Puskesmas dan juga dapat menghemat serta dapat menolong antar anggota
keluarga, kerabat dan lainnya. Disini Kami akan menyampaikan informasi
tentang cara penggunaan Tensimeter Air Raksa.
BAB III
BLOK DIAGRAM
5
Udara akan dipompa ke manset sekitar 20 mmHg di atas tekanan sistolik rata-rata
(sekitar 120 mmHg untuk rata-rata). Setelah itu perlahan-lahan udara akan
dilepaskan dari manset dengan mengendorkan knop pada tensimeter sehingga
menyebabkan tekanan dalam manset akan menurun. Secara perlahan manset akan
mengempes, kita akan mengukur osilasi kecil dalam tekanan udara dari manset
lengan. Tekanan sistolik merupakan tekanan di mana denyut nadi mulai terjadi
atau bisa dikatakan sebagai batas bawah. Kami akan menggunakan MCU untuk
mendeteksi titik di mana osilasi ini terjadi dan kemudian merekam tekanan dalam
manset. Kemudian tekanan dalam manset akan menurun lebih lanjut. Tekanan
diastolik akan diambil pada titik di mana osilasi mulai menghilang.
BAB IV
KESIMPULAN
6
akurasi pengukuran lebih rendah dari pada tensimeter raksa. akurasi pengukuran
pada tensimeter digital ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya kondisi
baterai (daya), usia pemakaian (semakin lama pemakaian semakin menurun
tingkat akurasi), teknologi produk. Oleh karena itu kalibrasi secara berkala perlu
dilakukan.
7
DAFTAR PUSTAKA