BAB I TRP
BAB I TRP
PENDAHULUAN
I-1
Indonesia belum mempunyai pabrik yang memproduksi selulosa asetat.
Tingginya kebutuhan selulosa asetat di Indonesia masih dipenuhi dengan mengimpor
dari luar negeri. Data impor selulosa asetat di Indonesia ditunjukkan pada Tabel 1.2.
I-2
Tabel 1.3 Daftar Pabrik yang Menggunakan Selulosa Asetat
No Nama Alamat
1 PT. Mikra Madona Jl. Paralon II No. 17 Kecamatan Bandung
Kulon, Kabupaten Bandun, Provinsi Jawa
Barat
2 PT Sinar Para Taruna Jl. Raya Batu Jajar Km 4,5 Cimahi
Kecamatan Batu Jajar, Kabupaten
Bandung, Provinsi Jawa Barat.
3 PT Mayer Indah Indonesia Jl Raya Jakarta Bogor Km 39 Kel
Pabuaran, Kec Cibinong, Kabupaten
Bogor, Provinsi Jawa Barat
4 PT Kusama Sandang Jl. Raya Wates Km 7,4 Balecatur Gamping
Mekar Jaya Sleman Yogyakarta 55599
5 Argo Pantes TBK Jl. Jendral Gatot Subroto Kav.22 Jakarta
12930- Indonesia
6 PT South Pasific Viscous Jl. Raya Curug Ds Cicadas Puwakarta Jawa
Barat
7 PT Indo Bharat Rayon Jl. Raya Industri Po Box 9 Purwakakarta
Jawa Barat
8 PT Gudang Garam Tbk Jl. Jend A. Yani No. 79 Jakarta 10510 Jl.
Semampir II/I Kediri 64121
9 PT HM Sampoerna Tbk One Spesific, Sudirman Central Business
Distric (SCBD) Lantai 18 Jl. Jend.
Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190-
Indonesia
10 PT Wismilak Inti Makmur Jl. Buntaran No. 9A kel. Manukan Wetan
Kec. Tandes, Surabaya 60185
Sumber: Septiana (2017)
I-3
tekstil yang dapat memberikan nilai tambah (Hidayat, 2008). Adapun komposisi
kering daun nanas ditunjukkan pada Tabel 1.4.
Total luas area tanaman nanas di Indonesia saat ini diperkirakan lebih kurang
200.000 ha yang tersebar di seluruh nusantara. PT Great Giant Pineapple merupakan
perkebunan nanas terbesar di dunia dengan luas ±33.000 ha dan menjadi produsen
utama nanas olahan di Indonesia. Ekspor nanas dilakukan ke lebih dari 50 negara dan
menyuplai 15-20% total kebutuhan nanas dunia. Produk nanas kaleng PT Great
Giant Pineapple semuanya diekspor, 40% diantaranya ke Eropa, 35% ke Amerika
Utara dan 25% lainnya ke Asia Pasifik. Produksi hampir mencapai 500.000 ton
nanas segar per tahun (Purba, 2008).
Dengan tingginya jumlah angka ekspor nanas tersebut berakibat adanya
limbah, salah satunya yaitu daun nanas. Bila satu hektar jumlah tanaman nanas rata-
I-4
rata 45.000 pohon, maka jumlah bahan baku pasca panen yang berupa limbah daun
nanas mencapai 45.000 kg (asumsi 1 pohon nanas menghasilkan limbah daun nanas
1 kg), sehingga ketersediaan limbah daun nanas sangat melimpah (Subagyo, 2012).
Potensi pemanfaatan limbah yang dihasilkan secara melimpah oleh PT. Great Giant
Pineapple diharapkan dapat menjadi alternatif penyuplai bahan baku pembuatan
selulosa asetat dari daun nanas dan asetat anhidrid dengan bantuan katalis asam
sulfat yang berpotensi untuk dirancang agar didapatkan studi kelayakannya.
I-5