Anda di halaman 1dari 31

TUGAS MAKALAH

“Pentingnya Mempelajari Getaran Mekanis”


Makalah Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mekanika Getaran

Dosen Pengampu :
AGUS SUSANTO, S.Pd., M.T.

Oleh :
BILYNA MARINE A (19430808006)
IQBAL SAPUTRO (19430808078)
LORENSA FIRDA S (194308085)
TYAS RAHMA N (19430808021)

JURUSAN TEKNIK
PROGRAM STUDI PERKERETAAPIAN
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
2021/2022
Daftar isi

Daftar Isi ......................................................................................................................................................... i


BAB I .............................................................................................................................................................. 1
1. 1 Latar Belakang............................................................................................................................... 1
BAB II ............................................................................................................................................................. 2
2.1 GETARAN ....................................................................................................................................... 2
2.2 GETARAN MEKANIK ...................................................................................................................... 4
2.3 JENIS-JENIS GETARAN MEKANIS ................................................................................................... 5
2.2.1 Getaran Bebas ........................................................................................................................... 5
1. 2 Gambar. 2.3 Sistem Pegas – massa dan diagram benda bebas .................................................. 6
2.2.2 Getaran Paksa ........................................................................................................................... 9
2.2.3 Getaran Teredam dan Tak Teredam ......................................................................................... 9
2.2.4 Getaran Eksitasi Diri Deterministic dan Random .................................................................... 10
BAB III .......................................................................................................................................................... 21
Latihan Soal ............................................................................................................................................ 21
BAB IV.......................................................................................................................................................... 28
KESIMPULAN ............................................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 29

i
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Hampir seluruh aspek kehidupan manusia dikelilingi oleh getaran. Dimulai dari
tubuh kita sendiri dipenuhi oleh fenomena-fenomena getaran, mulai dari pita suara kita,
gendang telinga,dan otot pada seluruh tubuh kita. Pembahasan awal dalam getaran mekanik
adalah memahami fenomena-fenomena yang terjadi dan mengembangkan teori-teori
matematis untuk menggambarkan getaran pada sistem, dimana pada kasus ini adalah
sistem permesinan. Dengan ini kita dapat mengetahui masalah-masalah yang
ditimbulkan getaran pada suatu sistem baik berasal dari internal maupun
eksternal.Masalah yang timbul akibat menggunakan mesin-mesin mekanis adalah
munculnya getaran yang dihasilkan dari mesin tersebut. Contohnya pada mesin diesel
pada mobil-mobil besar,ketidakseimbangan pada mesin diesel dapat menghasilkan getaran
pada tanah yang membuat ketidaknyamanan khususnya pada perkotaan dan kawasan
padat penduduk,mesin pada kereta api, mesin gerinda,dan lain sebagainya.Getaran ini
menimbulkan efek yang tidak dikehendaki seperti, ketidak nyamanan saat
menggunakan mesin tersebut, rusaknya mesin atau peralatan, dan dapat menyebabkan
penyakit akibat kerja jika terpapar dalam waktu yang lama. Getaran tersebut berasal dari
dalam atau luar sistem.Getaran mekanis ini juga dapat berimbas pada kinerja dan
efektifitas daripada mesin mekanis itu sendiri.
Dalam proses industri, banyak dijumpai adanya bermacam bentuk serta ukuran
mesin, yang selain kerjanya rumit juga bernilai mahal. Kerusakan yang tejadi secara
mendadak dari mesin-mesin yang sedang dioperasikan akan berakibat terhentinya proses
produksi, terbuangnya jam kerja karyawan serta pengeluaran biaya perbaikan yang
mahal.Untuk mengatasi hal ini,diperlukan usaha perawatan serta mengetahui kondisi-
kondisi dan batas dari mesin yang dioperasikan, sehingga tindakan penyelamatan
dapat cepat diambil jika kondisi batas tersebut dicapai dan kerusakan lebih parah
dapat dihindari.Selain itu,memasang sistem peredam pada peralatan yang menghasilkan
getaran juga dapat menjai solusi preventif untuk mengurangi getaran yang terjadi.Dibalik
kerugian-kerugian yang ditimbulkan getaran, getaran juga memiliki manfaat yang
tidak kalah pentingnya, salah satunya yaitu dapat mendiagnosa kondisi suatu mesin.
Sifat-sifat getaran yang ditimbulkan pada suatu mesin dapat menggambarkan kondisi
gerakan-gerakan yang tidak diinginkan pada komponen-komponen mesin, sehingga
pengukuran, dan analisa getaran dapat dipergunakan untuk mendiagnosa kondisi suatu
mesin, sebagai contoh -adanya roda gigi yang telah aus akan menimbulkan getaran dengan
amplitude yang tinggi pada frekuensi sesuai dengan frekuensi toothmesh (RPM kali jumlah
gigi). Adanya unbalance (ketidakseimbangan) putaran akan menimbulkan getaran dengan
level tinggi pada frekuensi yang sama dengan rpm poros itu sendiri

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 GETARAN
Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran
berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak
tersebut. Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas mampu bergetar, jadi
kebanyakanmesin dan struktur rekayasa (engineering) mengalami getaran sampai
derajat tertentu dan rancangannya biasanya memerlukan pertimbangan sifat
osilasinya.Bandul dan pegas sebagai contoh sederhana getaran.

Karakteristik utama dari getaran suatu benda berupa kuantitas dari tiga sinyal pokok yaitu:
frekuensi, amplitudo, dan sudut fasa yang dapat dijelaskan beserta kuantitas lainnya
sebagai berikut :
1. Amplitudo
Amplitudo adalah pengukuran skalar yang non-negatif dari besar osilasi suatu
gelombang. Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak atau simpangan terjauh dari
titik kesetimbangan dalam gelombang sinusoidal.

2
2. Frekuensi
Untuk menghitung frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah
kejadian peristiwa, dan membagi hitungan inidengan panjang jarak waktu. Pada Sistem Satuan
Internasional, hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz (Hz) yaitu nama pakar
fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan fenomena ini pertama
kali.Frekuensisebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per detik, yang
terkadang digunakan juga satuan cps(cycle per second) atau siklus per detik.
3. Sudut fase
Sudut fase mengacu pada hubungan antara dua gelombang sinus yang tidak lulus melalui
nol pada waktu yang sama. Mengingat satu siklus penuh yang harus 360 derajat, sudut fase
mengungkapkan seberapa jauh kedua gelombang dalam hubungan satu sama lain dalam
derajat.
4. Degree of freedom(derajat kebebasan)
Degree of freedom(derajat kebebasan) Adalah jumlah kemungkinangerakan osilasi
dari suatu benda kaku(rigid body )atau non-rigidbody (elastis atau plastis)didalam suatu
ruangan.
5. Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran. Rumus
untuk mencari periode adalah angka 1 dibagi jumlahfrekuensi dengan satuan detik atau
sekon.

3
6. Frekuensi natural
Frekuensi natural Adalah frekuensi dari getaran bebas dari suatu benda yang bergetar
secara alamiah yang ditimbulkan oleh elastisitas pemegang benda dan massa benda
tersebut. Semakin besar elastisitas dari suatu pemegang maka semakin besar pula natural
frekuensinya dengan massa benda yang sama. Tapi semakin besar massa benda dengan elastis
yang sama semakin kecil pula frekuensi naturalnya.
7. Displacement
Displacement atau perpindahan getaran merupakan jarak yang ditempuh dari suatu
puncak ke puncak yang lain. Perpindahan tersebut umumnya dinyatakan dalam satuan
micron

8. Velocity(kecepatan getaran)
Velocity(kecepatan getaran) Kecepatan getaran biasanya dinyatakan dalam
satuan mm/detik. Dimana titik puncaknya biasanya berada seperti pada titik 180 dan
kelipatannya.
9. Acceleration(percepatan getaran)
Secara teknis, percepatan adalah laju perubahan dari kecepatan. Percepatan
getaran biasanya dinyatakan dalam satuan ‘g’, dimana satu ‘g’ setara percepatan yang
ditimbulkan oleh gaya gravitasi pada permukaan bumi. Puncak percepatan biasanya terletak
pada simpangan terjauh positif pada grafik sinusoidal.
2.2 GETARAN MEKANIK
Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran
berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut.
Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas mampu bergetar, jadi kebanyakan mesin
dan struktur rekayasa (engineering) mengalami getaran sampai derajat tertentu dan
rancangannya biasanya memerlukan pertimbangan sifat osilasinya.

4
Getaran pada peralatan mekanik merupakan fenomena alam. Fenomena tersebut
menjadi menarik pada saat diketahui bahwa setiap komponen mekanik memiliki karakteristik
yang unik, sehingga antara satu komponen dengan yang lain berbeda. Perkembangan
kebutuhan yang menuntut kegiatan produksi tanpa henti membawa pada tuntutan keterdugaan
kegiatan perawatan mesin. Kondisi mesin diharapkan selalu terpantau tanpa terjadinya
gangguan pada proses produksinya, sehingga berkembang teknik pemantauan kondisi mesin
dengan memanfaatkan keunikan sifat-sifat getaran setiap komponen mesin tersebut.
Dalam proses manufaktur, getaran dapat menyebatkan hasil akhir yang buruk, selain
efek yang merusak, getaran dapat digunakan untuk hal hal yang berguna.
Contohnya:
 Getaran digunakan dalam conveyors getar, mesin cuci, sikat gigi elektrik.
 Getaran juga digunakan dalam pile driving, vibratory testing of materials.
 Getaran digunakan untuk menaikan efisiensi dari proses permesinan seperti casting dan
forging.

Mekanisme getaran pada mobil

2.3 JENIS-JENIS GETARAN MEKANIS

2.2.1 Getaran Bebas


Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang ada
dalam sistem itu sendiri (inherent), dan jika ada gaya luas yang bekerja. Sistem yang
bergetar bebas akan bergerak pada satu atau lebih frekuensi naturalnya, yang merupakan
sifat sistem dinamika yang dibentuk oleh distribusi massa dan kekuatannya. Semua sistem
yang memiliki massa dan elastisitas dapat mengalami getaran bebas atau getaran yang
terjadi tanpa rangsangan luar.

5
1. 2Gambar. 2.3 Sistem Pegas – massa dan diagram benda bebas

Getaran bebas terbagi menjadi getaran bebas teredam dan getaran bebas tak teredam.
 Getaran bebas tak teredam

Pada model yang paling sederhana redaman dianggap dapat diabaikan, dan tidak ada
gaya luar yang memengaruhi massa (getaran bebas). Dalam keadaan ini gaya yang berlaku
pada pegas Fs sebanding dengan panjang peregangan x, sesuai dengan hukum Hooke, atau
bila dirumuskan secara matematis:

dengan k adalah tetapan pegas. Sesuai Hukum kedua Newton gaya yang ditimbulkan
sebanding dengan percepatan massa:

Karena F = Fs, kita mendapatkan persamaan diferensial biasa berikut:

6
Gerakan harmonik sederhana sistem benda-pegas. Bila kita menganggap bahwa kita memulai
getaran sistem dengan meregangkan pegas sejauh A kemudian melepaskannya, solusi
persamaan di atas yang memerikan gerakan massa adalah:

Solusi ini menyatakan bahwa massa akan berosilasi dalam gerak harmonis sederhana yang
memiliki amplitudo A dan frekuensi fn. Bilangan fn adalah salah satu besaran yang
terpenting dalam analisis getaran, dan dinamakan frekuensi alami takredam. Untuk sistem
massa-pegas sederhana, fn didefinisikan sebagai:

Catatan: frekuensi sudut ω (ω = 2πf) dengan satuan radian per detik kerap kali digunakan
dalam persamaan karena menyederhanakan persamaan, namun besaran ini biasanya diubah
ke dalam frekuensi “standar” (satuan Hz) ketika menyatakan frekuensi sistem. Bila massa dan
kekakuan (tetapan k) diketahui frekuensi getaran sistem akan dapat ditentukan menggunakan
rumus di atas.

 Getaran bebas teredam

7
Bila peredaman diperhitungkan, berarti gaya peredam juga berlaku pada massa selain
gaya yang disebabkan oleh peregangan pegas. Bila bergerak dalam fluida benda akan
mendapatkan peredaman karena kekentalan fluida. Gaya akibat kekentalan ini sebanding
dengan kecepatan benda. Konstanta akibat kekentalan (viskositas) c ini dinamakan koefisien
peredam, dengan satuan N s/m (SI).

Dengan menjumlahkan semua gaya yang berlaku pada benda kita mendapatkan persamaan

Solusi persamaan ini tergantung pada besarnya redaman. Bila redaman cukup kecil,
sistem masih akan bergetar, namun pada akhirnya akan berhenti. Keadaan ini disebut kurang
redam, dan merupakan kasus yang paling mendapatkan perhatian dalam analisis vibrasi. Bila
peredaman diperbesar sehingga mencapai titik saat sistem tidak lagi berosilasi, kita mencapai
titik redaman kritis. Bila peredaman ditambahkan melewati titik kritis ini sistem disebut
dalam keadaan lewat redam.

Nilai koefisien redaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis pada model
massa-pegas-peredam adalah:

Untuk mengkarakterisasi jumlah peredaman dalam sistem digunakan nisbah yang


dinamakan nisbah redaman. Nisbah ini adalah perbandingan antara peredaman sebenarnya
terhadap jumlah peredaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis. Rumus
untuk nisbah redaman (ζ) adalah

Sebagai contoh struktur logam akan memiliki nisbah redaman lebih kecil dari 0,05, sedangkan
suspensi otomotif akan berada pada selang 0,2-0,3.
Solusi sistem kurang redam pada model massa-pegas-peredam adalah:

Nilai X, amplitudo awal, dan ϕ, ingsutan fase, ditentukan oleh panjang regangan pegas.
Dari solusi tersebut perlu diperhatikan dua hal: faktor eksponensial dan fungsi cosinus. Faktor
eksponensial menentukan seberapa cepat sistem teredam: semakin besar nisbah redaman,

8
semakin cepat sistem teredam ke titik nol. Fungsi kosinus melambangkan osilasi sistem,
namun frekuensi osilasi berbeda daripada kasus tidak teredam. Frekuensi dalam hal ini disebut
“frekuensi alamiah teredam”, fd, dan terhubung dengan frekuensi alamiah takredam lewat
rumus berikut.

Frekuensi alamiah teredam lebih kecil daripada frekuensi alamiah takredam, namun
untuk banyak kasus praktis nisbah redaman relatif kecil, dan karenanya perbedaan tersebut
dapat diabaikan. Karena itu deskripsi teredam dan takredam kerap kali tidak disebutkan ketika
menyatakan frekuensi alamiah.

2.2.2 Getaran Paksa


Getaran paksa adalah getaran yang terjadi karena rangsangan gaya luar, jika rangsangan
tersebut berosilasi maka sistem dipaksa untuk bergetar pada frekuensi rangsangan. Jika
frekuensi rangsangan sama dengan salah satu frekuensi natural sistem, maka akan didapat
keadaan resonansi dan osilasi besar yang berbahaya mungkin terjadi. Kerusakan pada struktur
besar seperti jembatan, gedung ataupun sayap pesawat terbang, merupakan kejadian
menakutkan yang disebabkan oleh resonansi. Jadi perhitungan frekuensi natural merupakan
hal yang utama.

Gambar 2.4 Getaran paksa dengan peredam

2.2.3 Getaran Teredam dan Tak Teredam

Jika tidak ada energi dalam sebuah getaran yang hilang atau terdisipasi akibat
adanya gesekan atau hambatan lainnya, maka getaran tersebut dikenal dengan Getaran
Tidak Teredam. Sedangkan jika sebuah getaran mengalami pengurangan energi secara
bertahap, maka dinamakan Getaran Teredam. Pada berbagai sistem, nilai dari peredaman
sangat kecil sehingga sering kali diabaikan. Namun juga sebaliknya, ada sistem-sistem lain
yang justru peredaman menjadi komponen penting, sistem shock absorber pada kendaraan
bermotor misalnya.

9
2.2.4 Getaran Eksitasi Diri Deterministic dan Random

Jika nilai atau besarnya eksitasi (gaya atau gerakan) yang bekerja pada sistem
getaran diketahui pada waktu tertentu, eksitasi tersebut disebut sebagai deterministik, dan
getaran yang dihasilkan dikenal sebagai Getaran Deterministik.
Dalam beberapa kasus, eksitasi bersifat nondeterministik atau acak; nilai eksitasi
pada waktu tertentu tidak dapat diprediksi. Dalam kasus ini, data eksitasi yang luas
mungkin menunjukkan beberapa keteraturan statistik. Pada kondisi ini, adalah mungkin
untuk memperkirakan nilai rata-rata dan nilai rata-rata kuadrat dari eksitasi. Contoh
eksitasi acak adalah kecepatan angin, kekasaran jalan, dan gerakan tanah selama gempa
bumi. Jika eksitasi bersifat acak, getaran yang dihasilkan disebut Getaran Acak. Dalam
hal ini respons vibrasi dari sistem juga acak; dan kondisi itu hanya dapat dijelaskan melalui
perhitungan statistik.

a. Getaran Deterministic
Sinyal disebut deterministic, selama harga dari sinyal dapat diprediksi.

Getaran Deterministic

Getaran Deterministic dan harmonic

b. Getaran Random
 Tidak memiliki sinyal yang periodik maupun harmonik
 Harga dari getaran random tidak dapat di prediksi
 Tetapi getaran random bisa di gambarkan secara statistik

10
c. Contoh getaran mekanis pada kehidupan sehari – hari

 Getaran batang penggaris


 Getaran bandul pada ujung pegas
 Getaran pada ayunan
 Getaran pada jendela ketika ada guntur
 Getaran pita suara ketika sedang berbicara
 Getaran handphone ketika menerima pesan atau telephone
 Getaran senar gitar ketika dipetik
 Getaran permukaan bumi ketika terjadi gempa
 Getaran pada garpu tala
 Getaran tubuh saat menggigil kedinginan

2.4 REDAMAN
Redaman , dalam fisika , menahan gerakan getaran , seperti osilasi mekanis,
kebisingan, dan arus listrik bolak-balik, dengan disipasi energi. Kecuali jika seorang
anak terus memompa ayunan, gerakannya akan berhenti karena redaman. Peredam kejut
di mobil dan bantalan karpet adalah contoh perangkat redaman. Suatu sistem mungkin
sangat teredam sehingga tidak dapat bergetar. Redaman kritis hanya
mencegah getaran atau cukup untuk memungkinkan objek kembali ke posisi diamnya
dalam periode waktu tersingkat. Peredam kejut mobil adalah contoh perangkat yang
sangat teredam. Redaman tambahan menyebabkan sistem menjadi kelebihan tekanan,
yang mungkin diinginkan, seperti pada beberapa penutup pintu. Getaran sistem
underdamped secara bertahap meruncing ke nol.
Ada banyak jenis redaman mekanis. Friksi, juga disebut
dalam konteks ini kering, atau Coulomb, redaman, muncul terutama dari gaya tarik
elektrostatis antara permukaan geser dan mengubah energi gerak mekanik , atau energi
kinetik , menjadi panas .
Redaman kental disebabkan oleh kehilangan energi seperti yang terjadi pada
pelumasan cairan antara bagian yang bergerak atau cairan yang dipaksa melalui lubang
kecil oleh piston , seperti pada peredam kejut mobil. Gaya redaman kental berbanding
lurus dengan kecepatan relatif antara kedua ujung perangkat redaman. Gerakan benda
yang bergetar juga diperiksa oleh gesekannya dengan gas atau cairan yang melaluinya
bergerak. Gaya redaman fluida dalam hal ini berbanding lurus dengan kuantitas yang

11
sedikit lebih kecil dari kuadrat kecepatan benda dan, karenanya, disebut
sebagaikecepatan-kuadrat redaman.

2.5 CARA MEMBUAT PEMODELAN SUATU SISTEM GETARAN


Sistem mekanik yang bekerja sering kali menimbulkan suatu permasalahan yang
sulit dihindari yaitu getaran yang berlebihan. Getaran ini apabila tidak diantisipasi maka
akan menyebabkan kegagalan fungsi pada mesin, perasaan tidak nyaman pada penumpang
(dalam sistem suspensi) dan suara yang mengganggu yang timbul dari sistem tersebut. Oleh
karena itu, pemodelan suatu sistem mekanik diperlukan untuk mengetahui karakteristik
dari sistem itu sendiri. Karakteristik sistem merupakan kata kunci yang ampuh bagi kita
untuk memberikan solusi dalam meredam getaran sistem yang berlebihan. Kendali getaran
pada sistem dengan pegas dan damper sederhana belum banyak dilakukan. Kendali ini
penting agar sistem berjalan sesuai kriteria desain ideal instrumen dan menghemat biaya
yang harus dikeluarkan untuk perawatan dan perbaikan sistem yang mengalami getaran
berlebihan. Teknik algoritma yang diimplementasikan ke dalam pengendali adalah
algoritma logika fuzzy. Algoritma ini cukup sederhana namun terbukti cukup baik dalam
meredam getaran berlebihan dibandingkan dengan pengendali PID.
Dalam dunia kendali ada step-step perancangan yang ditempuh agar sistem sesuai
dengan kriteria desain yang diinginkan. Step tersebut antara lain :
1. Identifikasi Sistem
2. Blok Diagram Sistem
3. Pemodelan
4. Analisis Pemodelan
5. Fungsi Transfer
6. Penentuan Kestabilan Sistem
7. Penggunaan pengendali
8. Meninjau spesifikasi yang diinginkan. Pembahasan mengenai step di atas akan
dijabarkan secara terbatas. Hal yang pertama dilakukan adalah identifikasikan sistem. Pada
penelitian ini, sistem peredam dari pegas dan damper diubah menjadi fungsi Laplace. Tabel
1 menampilkan fungsi Laplace dari tiap komponen.

Blok diagram sistem secara umum ditunjukkan pada gambar 1

12
Karakteristik plant yang sudah diperoleh melalui fungsi transfer memberikan
informasi bagi kita dalam menganalisis sistem. Informasi itu diantaranya :
 Natural Frequency
 Damping Ratio, ζ = Exponential decay Frequency / Natural frequency (rad/second)
= 1/ 2π Natural period (seconds)/exponential time constant Atau ζ = Exponential
decay Frequency / Natural frequency = |σ| / ωn = a/2/ ωn. G(s) = b/s2 +as+b atau
G(s) = ωn2 /s2 + 2 ζ ωns+ ωn2 ωn2 = b dan 2 ζ ωns = a. ζ > 1, maka sistem teredam
berlebihan. Jika ζ = 1, sistem teredam kritis, sedangkan ζ < 1 maka sistem teredam
sedikit. ζ = 0 maka sistem tidak mengalami peredaman.
Untuk sistem teredam sedikit ada tambahan karakteristik lagi yaitu : % Os dan
Settling Time. Kedua sifat ini sangat penting karena mendominasi sistem. Percent
Overshoot menunjukkan bahwa sistem apabila dikenai suatu masukan maka ia akan
melonjak atau istilahnya kaget namun akan segera stabil (stabil maksudnya sistem berjalan
konstan sesuai dengan paksaan input). Pada peredaman sistem dengan menggunakan pegas
dan damper %OS diusahakan seminimal mungkin supaya sistem tidak rusak dan tahan
lama sedangkan settling time adalah waktu sistem yang tadinya berosilasi menuju steady-
state. Setlling time diusahakan cepat supaya sistem cepat stabil. Kalau pada sistem suspensi
mobil, pada saat mobil melewati jalan yang berlubang maka frekuensi lonjakan akan
dikurangi supaya penumpang tidak merasa mual atau pusing.
2.6 GERAK PERIODIK
Benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan, mempunyai percepatan yang
tetap. Ini berarti pada benda senantiasa bekerja gaya yang tetap, baik arahnya maupun
besarnya. Bila gayanya selalu berubah-ubah, percepatannyapun berubah-ubah pula. Gerak
yang berulang dalam selang waktu yang sama disebut Gerak Periodik. Gerak periodik ini
selalu dapat dinyatakan dalam fungsi sinus atau cosinus, oleh sebab itu gerak periodik disebut
Gerak Harmonik. Jika gerak yang periodik ini bergerak bolak-balik melalui lintasan yang
sama disebut Getaran atau Osilasi. Contoh lain sistem yang melakukan getaran harmonik,
antara lain, dawai pada alat musik, gelombang radio, arus listrik AC, dan denyut jantung.
Galileo diduga telah mempergunakan denyut jantungnya untuk pengukuran waktu dalam
pengamatan gerak.

13
Untuk memahami getaran harmonik, kita dapat mengamati gerakan sebuah benda yang
diletakkan pada lantai licin dan diikatkan pada sebuah pegas . Anggap mula-mula benda
berada pada posisi X = 0 sehingga pegas tidak tertekan atau teregang. Posisi seperti ini
dinamakan posisi keseimbangan. Ketika benda ditekan ke kiri (X = –) pegas akan mendorong
benda ke kanan, menuju posisi keseimbangan. Sebaliknya jika benda ditarik ke kanan, pegas
akan menarik benda kembali ke arah posisi keseimbangan (X = +).
Gaya yang dilakukan pegas untuk mengembalikan benda pada posisi keseimbangan
disebut gaya pemulih. Besarnya gaya pemulih menurut Robert Hooke dirumuskan sebagai
berikut.

Fp = -kX atau

Fp = -mg sinθ atau

Keterangan :

Fp = gaya pemulih (N)

14
k = konstanta gaya

m = massa benda (kg)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

θ = sudut simpangan

l = panjang simpangan (m)

x = simpangan getar (m)

Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pemulih selalu pada arah yang berlawanan
dengan simpangannya. Jika kita gabungkan persamaan di atas dengan Hukum II Newton,
maka diperoleh persamaan berikut.

Fp = -kX = ma

atau

Terlihat bahwa percepatan berbanding lurus dan arahnya berlawanan dengan simpangan. Hal
ini merupakan karakteristik umum getaran harmonik.

Syarat suatu gerak dikatakan gerak harmonik, antara lain :

1. Gerakannya periodik (bolak-balik).


2. Gerakannya selalu melewati posisi keseimbangan.
3. Percepatan atau gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan posisi/simpangan
benda.
4. Arah percepatan atau gaya yang bekerja pada benda selalu mengarah ke posisi
keseimbangan.

2.6.1 Periode dan Frekuensi Getaran Harmonik

a. Periode dan Frekuensi Sistem Pegas

Pada dasarnya, gerak harmonik merupakan gerak melingkar beraturan pada salah satu
sumbu utama. Oleh karena itu, periode dan frekuensi pada pegas dapat dihitung dengan
menyamakan antara gaya pemulih (F = -kX) dan gaya sentripetal (F = -4π 2 mf2X).

-4π 2 mf2X = -kX


4π 2 mf2 = k

15
Jadi Frekuensi dan Periodenya adalah :

Periode dan frekuensi sistem beban pegas hanya bergantung pada massa dan konstanta gaya
pegas.

b. Periode dan Frekuensi Bandul Sederhana

Sebuah bandul sederhana terdiri atas sebuah beban bermassa m yang digantung di ujung tali
ringan (massanya dapat diabaikan) yang panjangnya l. Jika beban ditarik ke satu sisi dan
dilepaskan, maka beban berayun melalui titik keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Jika
amplitudo ayunan kecil, maka bandul melakukan getaran harmonik. Periode dan frekuensi
getaran pada bandul sederhana sama seperti pada pegas. Artinya, periode dan frekuensinya
dapat dihitung dengan menyamakan gaya pemulih dan gaya sentripetal.

Persamaan gaya pemulih pada bandul sederhana adalah F = -mg sinθ . Untuk sudut θ kecil
(θ dalam satuan radian), maka sin θ = θ . Oleh karena itu persamaannya dapat ditulis

F = -mg ( ). Karena persamaan gaya sentripetal adalah 1, maka kita peroleh persamaan
sebagai berikut.

Fsentripetal = Fpemulih

-4π 2 mf2X = -mg ( )

4π 2 f2 =

16
Periode dan frekuensi bandul sederhana tidak bergantung pada massa dan simpangan bandul,
tetapi hanya bergantung pada panjang tali dan percepatan gravitasi setempat.

2.6.2 Persamaan Getaran Harmonik


Persamaan getaran harmonik diperoleh dengan memproyeksikan gerak melingkar
terhadap sumbu untuk titik yang bergerak beraturan.

a. Simpangan Getaran Harmonik

Simpangan getaran harmonik sederhana dapat dianggap sebagai proyeksi partikel yang
bergerak melingkar beraturan pada diameter lingkaran. Gambar dibawah melukiskan sebuah
partikel yang bergerak melingkar beraturan dengan kecepatan sudut ω dan jari-jari A. Anggap
mula-mula partikel berada di titik P.

Setelah selang waktu t partikel berada di titik Q dan sudut yang ditempuh adalah θ =
ωt = 2πft. Proyeksi titik Q terhadap diameter lingkaran (sumbu Y) adalah titik Qy. Jika garis
OQy kita sebut y yang merupakan simpangan gerak harmonik sederhana, maka kita peroleh
persamaan sebagai berikut.

Y = A sin θ = A sin ω t = A sin 2πft

Besar sudut dalam fungsi sinus (θ ) disebut sudut fase. Jika partikel mula-mula berada pada
posisi sudut θ0, maka persamaanya dapat dituliskan sebagai berikut.

Y = A sin θ = A sin(ω t + θ0) = A sin (2πft+θ0)

Sudut fase getaran harmoniknya adalah sebagai berikut

2π t θ0
θ = (ω t + θ0)= ( + θ0 ) atau θ = 2π ( + ) = 2πΦ
T T 2π

Karena Φ disebut fase, maka fase getaran harmonik adalah sebagai berikut.

17
Apabila sebuah benda bergetar harmonik mulai dari t = t1 hingga t = t2, maka beda fase benda
tersebut adalah sebagai berikut.

Beda fase dalam getaran harmonik dinyatakan dengan nilai mulai dari nol sampai dengan satu.
Bilangan bulat dalam beda fase dapat dihilangkan, misalnya beda fase 2¼ ditulis sebagai beda
fase ¼.

b. Kecepatan Getaran Harmonik

Kecepatan benda yang bergerak harmonik sederhana dapat diperoleh dari turunan
pertama persamaan simpangan.

Mengingat nilai maksimum dari fungsi cosinus adalah satu, maka kecepatan maksimum
(vmaks) gerak harmonik sederhana adalah sebagai berikut.

vmaks = ω A

c. Percepatan Getaran Harmonik

Percepatan benda yang bergerak harmonik sederhana dapat diperoleh dari turunan
pertama persamaan kecepatan atau turunan kedua persamaan simpangan

𝑑𝑣𝑦 𝑑 𝑑(𝑐𝑜𝑠𝜔𝑡)
ay = = (ω A cos ωt) = ωA
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡

ay = ω A [-ω sin (ω t + θ 0)]


ay = -ω 2A sin (ω t + θ 0)
ay = -ω 2y

Karena nilai maksimum dari simpangan adalah sama dengan amplitudonya (y = A), maka
percepatan maksimumnya (amaks) gerak harmonik sederhana adalah sebagai berikut.

amaks = –ω 2 A

18
2.6.3 Energi Getaran Harmonik

Benda yang bergerak harmonik memiliki energi potensial dan energi kinetik.
Jumlah kedua energi ini disebut energi mekanik.

a. Energi Kinetik Getar Harmonik

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang melakukan gerak harmonik
sederhana karena kecepatannya.

Karena Ek =½ mvy2 dan vy = A ω cos ω t, maka

Energi kinetik juga dapat ditulis dalam bentuk lain seperti berikut.

Jadi, energi kinetik maksimum pada gerak harmonik dicapai ketika berada di titik setimbang.
Sedangkan energi kinetik minimum dicapai ketika berada di titik balik.

b. Energi Potensial Gerak Harmonik

Besar gaya yang bekerja pada getaran harmonik selalu berubah yaitu berbanding lurus dengan
simpangannya (F = ky). Secara matematis energi potensial yang dimiliki gerak harmonik
dirumuskan sebagai berikut.

Ep = ky2

Ep = m ω 2 (A sin ω t)2

Ep = m ω 2 A2 sin2 ω t

Ep maks = m ω 2 A2 dicapai jika sin2 ω t = 1. Artinya ω t harus bernilai , 3 , … , dan


seterusnya

y = A sin

y = A (di titik balik)

19
Ep min = 0, dicapai jika sin2 ω t = 0. Artinya, ω t harus bernilai 0, π , …, dan
seterusnya.

y = A sin ω t
y = A sin 0
y = 0 (di titik setimbang)

c. Energi Mekanik Gerak Harmonik

Energi mekanik sebuah benda yang bergerak harmonik adalah jumlah energi kinetik dan energi
potensialnya.

Berdasarkan persamaan diatas, ternyata energi mekanik suatu benda yang bergetar harmonik
tidak tergantung waktu dan tempat. Jadi, energi mekanik sebuah benda yang bergetar harmonik
dimanapun besarnya sama.

Em = Ek maks = Ep maks

Em = m ω 2 A2 = k A2

d. Kecepatan Benda yang Bergetar Harmonik

Untuk menghitung kecepatan maksimum benda atau pegas yang bergetar harmonik dapat
dilakukan dengan menyamakan persamaan kinetik dan energi total mekaniknya dimana Ek =
Em.

Sedangkan untuk menghitung kecepatan benda di titik sembarang dilakukan dengan


menggunakan persamaan kekekalan energi mekanik

20
BAB III
PEMBAHASAN

Latihan Soal
1. Sebuah sistem bergetar terdiri dari berat W = 44.5 N dan kekakuan pegas k = 3504 N/m,
dipengaruhi redaman liat (viscous damped) sehingga dua amplitudo puncak secara
berurutan adalah 1.00 sampai 0.85.
Tentukan :
(a). Frekuensi natural dari sistem tak teredam
(b). Pengurangan logaritmis (logarithmic decrement)
(c). rasio redaman(damping ratio)
(d).koefisien redaman
(e). frekuensi natural teredam

Penyelesaian:

21
22
2. Diketahui SDOF seperti gambar dibawah dengan massa =2 kg, konstanta pegas =200 N/m.
Massa sistem ditarik ke bawah kemudian dilepaskan. Setelah mengalami 4 kali siklus
gerakan maka amplitudonya berkurang 80%.

a. Tentukan faktor redamannya


b. Berapa redaman kritisnya
c. Berapa konstanta redaman sistem tersebut
d. Frekuensi pribadi sistem
e. Frekuensi sistem saat redaman terpasang

Penyelesaian:
Data :
k = 200N/m
m = 2kg

Amplitudo awal = X1 = 100% = 1


Amplitudo setelah siklus 4 kali gerakan = X5 = 20% = 0,2

23
24
3. Hitung frekuensi pribadi fn dari sistem massa pegas seperti pada gambar dibawah

Penyelesaian:

9.720
ωn = √ 30

=18 rad/s

1
fn = 18 rad/s × 2𝜋

= 2,86 Hz

25
4. Satu sistem massa-pegas seperti gambar dibawah ditarik kebawah sejauh 100 mm dari titik
posisi setimbangnya kemudia dilepas.Hitung periode getarannya T ,defleksi statiknya pada
saat sistem diam δst ,dan kecepatan maksimumnya vmax..

Penyelesaian;

𝑤 2(9.81)
Δst = 𝑘 = =0.200 m
98

98
ωn = √ 2

= 7 rad/s

2𝜋 2𝜋
T= = = 0,898 s
ωn 7

Vmax = C × ωn = 0,1 × 7 = 0,7 m/s

26
5. Sebuah poros berdiameter 30 mm dengan panjang 4 m dianggap simple beam. Density
material 7,930 kg/m3, E = 205 GPa. Hitunglah ketiga frekewensi pertamanya
Penyelesaian;

27
BAB IV

KESIMPULAN

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran
berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak
tersebut. Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas mampu bergetar, jadi
kebanyakanmesin dan struktur rekayasa (engineering) mengalami getaran sampai
derajat tertentu dan rancangannya biasanya memerlukan pertimbangan sifat
osilasinya.Bandul dan pegas sebagai contoh sederhana getaran. Getaran pada peralatan
mekanik merupakan fenomena alam. Fenomena tersebut menjadi menarik pada saat
diketahui bahwa setiap komponen mekanik memiliki karakteristik yang unik, sehingga
antara satu komponen dengan yang lain berbeda. Jenis-jenis getaran mekanis terdapat
getaran bebas, paksa, dan getaran eksitasi diri. Redaman , dalam fisika , menahan gerakan
getaran , seperti osilasi mekanis, kebisingan, dan arus listrik bolak-balik, dengan
disipasi energi. Kecuali jika seorang anak terus memompa ayunan, gerakannya akan
berhenti karena redaman. Peredam kejut di mobil dan bantalan karpet adalah contoh
perangkat redaman. Suatu sistem mungkin sangat teredam sehingga tidak dapat bergetar.

28
DAFTAR PUSTAKA

https://pdfcoffee.com/contoh-soal-getaran-bebas-dengan-redaman-5-pdf-free.html
https://eprints.akprind.ac.id/213/1/GETARAN%20MEKANIS%20%20TOTO%20RUSI
ANTO%20-%20DICETAK%2010%20X.pdf
https://taufiqurrokhman.wordpress.com/2011/07/12/bahan-kuliah-getaran-mekanik/
https://delphipages.live/id/ilmu/fisika/materi-energi/damping
https://media.neliti.com/media/publications/174959-ID-peredaman-osilasi-getaran-pada-
suatu-sis.pdf
http://www.fisikasekolah.com/2016/12/energi-getaran-harmonis-sederhana.html
https://www.harapanrakyat.com/2021/08/pengertian-gerak-periodik/
https://physicsranggaagung.wordpress.com/2017/06/26/gerak-periodik/

29

Anda mungkin juga menyukai