- - Evaporasi (Eo) adalah penguapan yang terjadi dari permukaan air (laut, danau, sungai, dll),
Permukaan tanah (genangan, permukaan air taah yang dekat dengan permukaan tanah), dan
permukaan tanaman (intersepsi)
- - Intersepsi adalah penguapan yang berasal dari air hujan yang berada pada permukaan daun,
ranting dan batang tanaman. Sebagian air hujan yang jatuh akan tertahan oleh tanaman dan
menempel pada daun dan cabang, yang kemudian akan menguap
- - Penguapan di pengaruhi oleh kondisi klimatologi yang meliputi: Kelembapan udara, radiasi
matahari, temperature udara, kecepatan angin
Faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi
01 02 03 04
Pada setiap perubahan bentuk zat dari es menjadi air (pencairan), dari es langsung menjadi
uap air (penyubliman) diperlukan panas laten (laten heat), yang berasal dari radiasi matahari
dan tanah.
Radiasi matahari disuatu lokasi bervariasi sepanjang tahun, yang tergantung pada letak
lokasi (garis lintang) dan deklinasi matahari Pada bulan Desember kedudukan matahari
berada jauh di selatan, sementara bulan Juni kedudukan matahari paling jauh di utara.
Daerah yang berada di belahan bumi selatan menerima radiasi maksimum matahari pada
bulan Desember, sementara radiasi terkecil pada bulan Juni.
Radiasi matahari yang sampai yang sampai ke permukaan bumi juga dipengaruhi oleh
penutupan awan.
Penutupan oleh awan dinyatakan dalam persentase dari lama penyinaran matahari nyata
terhadap lama penyinaran matahari yang mungkin terjadi
Radiasi Matahari
Tabel 3.1 adalah contoh data klimatologi di DAS Cimanuk Jawa Barat, yang
meliputi data prosentase penyinaran matahari, temperature udara, kelebapan
relative, dan kecepatan angin
Temperatur
Panjang gelombang dari radiasi yang dipancarkan benda berbanding terbalik dengan temperature
permukaan benda, yang diberikan oleh hukum Wien
Radiasi netto yang terserap bumi yang di gunakan untuk penguapan adalah radiasi
) gelombang pendek dari matahari yang terserap bumi dikurangi dengan radiasi gelombang
panjang netto yang dipancarkan bumi ke admosfer.
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
a. Radiasi Gelombang Pendek
Energi yang diperlukan untuk berbagai proses di atmosfer, seperti berlangsungnya siklus hidrologi, berasal dari
matahari. Matahari yang mempunyai suhu permukaan 6000 oK memancarkan energi dalam bentuk radiasi ke
semua arah dengan kecepatan jalar 300.000 km/d. selama penjalarannya, intensitas radiasi matahari berkurang
berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya dari matahari. Banyaknya energi matahari rerata yang jatuh
pada puncak atmosfer tiap satuan luas (cm2 ) tegak lurus pada sinar matahari tiap menit adalah sebesr 2,0 kalori.
Besaran 2,0 cal/cm2 /men disebut dengan tetapan matahari. Tetapan matahari dapat juga dinyatakan dengan
satuan Lengley tiap menit, yang disingkat ly/men; dengan 1 ly = 1 cal/cm2 . Mengingat bahwa temperature
matahari sangat tinggi, yaitu 6000oK, maka sesuai dengan hukum Wein (Persamaan 3.5), radiasi yang
)
dipancarkan oleh matahari mempunyai gelombang pendek, sehingga radiasi matahari disebut juga radiasi
gelombang pendek
Banyaknya radiasi matahari yang jatuh pada puncak atmosfer bumi tergantung pada waktu tahun, waktu hari,
dan posisi daerah (derajad lintang). Dalam waktu tahun, orbit bumi mengelilingi matahri yang berbentuk ellips,
menyebabkan jarak matahari selalu berubah. Energi matahari yang diterima pada saat bumi berada panda
sumbu pendek ellips (perihelion) adalah lebih besar diripada saat berada pada sumbu panjang (aphelion). Selain
itu sumbu rotasi bumi yang membentuk sudut terhadap vertical juga menyebabkan terjadinya perubahan musim.
Dalam waktu hari, ketinggian matahari, yaitu sudut antara sinar matahari dan permukaan bumi, juga
mempengaruhi banyaknya energi yang diterima. Makin besar ketinggian matahari makin besar energi tiap
satuan waktu yang diterima per satuan luas permukaan bumi.
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
Banyaknya radiasi matahari total yang diterima di suatu tempat juga dipengaruhi oleh lamanya siang hari.
Panjangnya siang hari beragam dengan garis lintang dan musim. Di sekitar khatulistiwa siang dan malam
sepanjang tahun hampir sama. Pada umumnya panjang siang hari bertambah atau berkurang dengan
bertambahnya derajad lintang. Daerah di belahan bumi utara, pada waktu musim panas panjang siang hari
bertambah dari khalustiwa menuju kutub utara, dan kebalikannya pada waktu musim dingin. Kondisi tersebut
juga berlaku untuk daerah di belahan bumi selatan. Tabel 3.5. memberikan lama penyinaran matahari yang
mungkin terjadi (panjang hari) di beberapa lokasi menurut garis lintang sepanjang tahun
)
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
Radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi dapat dibedakan menjadi dua bagian: 1. Radiasi
matahari langsung (radiasi matahari yang langsung dari matahari) 2. Radiasi langit (radiasi
matahari yang telah mengalami hamburan atau pemantulan dalam perjalannanya di atmosfer).
Gabungan dari keduanya disebut radiasi matahari global.
)
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
Radiasi matahari biasanya diukur di stasiun meteorologi dengan menggunakan alat radiometer,
yang mengukur kenaikan suhu permukaan yang menerima radiasi. Radiometer yang biasanya
digunakan adalah piranometer, perheliometer, dan difusometer; disamping itu juga dapat diukur
dengan alat perekam penyinaran matahari, dapat mengukur durasi atau lamanya penyinaran
matahari yang cerah.. Banyaknya radiasi matahari yang jatuh ke permukaan bumi dapat di taksir
dengan persamaan sebagai berikut
)
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
Nilai a merupakan persentase dari So yang mencapai permukaan bumi apabila dalam sehari penuh
matahari tertutup awan (n=0), sedang nilai b adalah persentase So yang diserap oleh awan kalau
seandainya suatu hari tertutup penuh oleh awan (Oldeman, 1982, dalam Sukardi, 1998). Frere dan
Popov (Oldeman, 1982, dalam sukardi, 1998) memberikan nilai a dan b seperti diberikan dalam
Tabel 3.7
)
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
Oldeman, 1982, dalam sukardi, 1998 memberikan nilai a, b dan n/N untuk beberapa
wilayah di Indonesia, yaitu Mojosari, Pusakanegara, Muara dan Cipanas. Nilai2 tersebut
diberikan pada table 3.8
)
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
Mojosari adalah daerah pedalaman dengan musim hujan dan musim kemarau yang berbeda tegas.
Pusakanegara adalah daerah pesisir dengan musim hujan dan musim kemarau yang berbeda tegas.
Muara adalah daerah pedalaman yang tidak ada musim hujan dan musim kemarau yang berbeda
tegas dan n/N rendah.
Cipanas adalah daerah pegunungan (elevasi 1100 m) dengan tidak ada musim hujan dan musim
kemarau
) yang tegas.
Tabel tersebut menunjukan bahwa perbedaan nilai a dan b antara daerah pesisir dan dataran tinggi
adalah kecil. Pesaman (3.8) dengan nilai a dan b seperti di berikan pada table 3.7 dan 3.8
menunjukan bahwa pada hari mendung dengan tutupan awan sempurna (n/N=0), masih terjadi
radiasi matahari yang sampai ke bumi, yaitu sekitar 20% dari radiasi yang sampai ke puncak
atmosfer. Pada hari cerah, nilai tersebut sekitar 75%.
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
Substitusi persamaan (3.8) dengan menggunakan nilai a dan b untuk daerah tropika basah
(misalnya
) Indonesia) ke dalam persamaan di atas akan diperoleh :
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
b. Radiasi Gelombang Panjang
Permukaan bumi dan atmosfer memancarkan radiasi dalam bentuk radiasi gelombang panjang,
radiasi bumi tergantung pada suhu permukaan tanah. Sebagian besar dari radiasi tersebut diserap
oleh uap air, awan dan karbondioksida dalam atmosfer. Atmosfer juga memancarkan radiasi
gelombang panjang. Besar intensitas radiasi atmosfer tergantung pada suhu udara, kedap uap air,
dan tutup awan dalam atmosfer. Hubungan antara kehilangan radiasi gelombang panjang netto
dan parameter meteorologi di dekat permukaan tanah, Chang (1968, dalam Thomson, 1999)
mengusulkan bentuk persamaan berikut:
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
C. Radiasi Netto Radiasi netto yang diserap permukaan bumi merupakan selisih antara radiasi
matahari netto gelombang pendek yang diterima permukaan bumi dikurangi radius netto gelombang
panjang yang dipancarkan permukaan bumi, sehingga mempunyai bentuk
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
Perkiraan Evaporasi
Evaporasi dinyatakan sebagai laju evaporasi yang diberikan dalam milimeter per hari (mm.hari) pengukuran
evaporasi dari permukaan air dapat dilakukan dengan berbagai cara :