Anda di halaman 1dari 32

EVAPORASI

DHITA PRATAMA PUTRI


Universitas Jember
Evaporasi
- Penguapan adalah proses berubahnya bentuk zat cair (Air) menjadi gas uap (Uap air) dan masuk
ke atmosfer

- - Evaporasi (Eo) adalah penguapan yang terjadi dari permukaan air (laut, danau, sungai, dll),
Permukaan tanah (genangan, permukaan air taah yang dekat dengan permukaan tanah), dan
permukaan tanaman (intersepsi)

- - Intersepsi adalah penguapan yang berasal dari air hujan yang berada pada permukaan daun,
ranting dan batang tanaman. Sebagian air hujan yang jatuh akan tertahan oleh tanaman dan
menempel pada daun dan cabang, yang kemudian akan menguap

- - Penguapan di pengaruhi oleh kondisi klimatologi yang meliputi: Kelembapan udara, radiasi
matahari, temperature udara, kecepatan angin
Faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi

01 02 03 04

Radiasi Temperatur Kelembapan Kecepatan


Matahari Udara Angin
Radiasi Matahari

Pada setiap perubahan bentuk zat dari es menjadi air (pencairan), dari es langsung menjadi
uap air (penyubliman) diperlukan panas laten (laten heat), yang berasal dari radiasi matahari
dan tanah.

Radiasi matahari disuatu lokasi bervariasi sepanjang tahun, yang tergantung pada letak
lokasi (garis lintang) dan deklinasi matahari Pada bulan Desember kedudukan matahari
berada jauh di selatan, sementara bulan Juni kedudukan matahari paling jauh di utara.

Daerah yang berada di belahan bumi selatan menerima radiasi maksimum matahari pada
bulan Desember, sementara radiasi terkecil pada bulan Juni.

Radiasi matahari yang sampai yang sampai ke permukaan bumi juga dipengaruhi oleh
penutupan awan.

Penutupan oleh awan dinyatakan dalam persentase dari lama penyinaran matahari nyata
terhadap lama penyinaran matahari yang mungkin terjadi
Radiasi Matahari

Tabel 3.1 adalah contoh data klimatologi di DAS Cimanuk Jawa Barat, yang
meliputi data prosentase penyinaran matahari, temperature udara, kelebapan
relative, dan kecepatan angin
Temperatur

Temperatur udara pada permukaan evaporasi sangat berpengaruh


terhadap evaporasi. Semakin tinggi temperature semakin besar
kemampuan udara untuk menyerap uap air. Semakin tinggi temperature,
energi kinetic molekul air meningkat sehingga molekul air makin banyak
yang berpindah ke lapisan udara di atasnya dalam bentuk uap air. Oleh
karena itu daerah tropis jumlah evaporasi lebih tinggi di banding daerah
kutub (daerah beriklim dingin) Variasi harian dan bulanan temperature
udara di Indonesia relative kecil seperti table 3.1, temperatur rerata
bulanan hamper konstan sepanjang tahun yang bervariasi antara 25,9 oC
dan 28,1 oC . Suhu benda dalam derajad Kelvin; oK = oC +273
Kelembapan Udara
Pada saat terjadi penguapan, tekanan udara pada lapisan udara tepat
diatas permukaan air lebih rendah di bandingkan tekanan pada permukaan
air, perbedaan tekanan tersebut yang menyebabkan penguapan, dimana
uap air bergabung dengan udara diatas permukaan air, sehingga udara
mengandung uap air. Udara lembab merupakan campuran udara kering
dengan uap air, apabila jumlah uap air yang masuk ke udara semakin
banyak, tekanan uapnya juga semakin tinggi, akibatnya perbedaan tekanan
uap semakin kecil, yang menyebabkan berkurangnya laju penguapan.
Apabila udara diatas permukaan air sudah jenuh uap air tekanan udara
telah mencapai tekanan uap jenuh, dimana pada saat itu penguapan
terhenti. Kelembapan udara dinyatakan dengan kelembaban relative.
Kelembapan Udara

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan perairan laut yang cukup


luas, mempunyai kelembapan udara tinggi, pada musim hujan nilainya
tinggi, dan berkurang pada musim kemarau. Daerah pesisir kelembapan
udara lebih tinggi daripada daerah pedalaman Kelembapan musim hujan
80-90%, sedangkan musim kemarau kelembapannya turun menjadi sekitar
70% Dalam table 3.1. untuk daerah Cimanuk kelembapan bervareasi antara
78,4% sampai 89,1%.
Kecepatan Angin
Penguapan yang terjadi , menyebabkan udara diatas permukaan evaporasi
menjadi lebih lembab, sampai akhirnya udara menjadi jenuh terhadap uap
air dan proses evaporasi terhenti. Agar proses penguapan dapat berjalan
terus lapisan udara yang telah jenuh tersebut harus diganti dengan udara
kering, penggantian tersebut dapat terjadi apabila ada angin. Di daerah
terbuka dan banyak angin penguapan akan lebih besar dari pada di daerah
yang terlindung dan udara diam. Di Indonesia kecepatan angin relative
rendah, pada musim hujan angin dominan berasal dari barat laut yang
membawa banyak uap air, sementara pada musim kemarau angin berasal
dari tenggara yang kering. Tabel 3.1. di DAS Cimanuk kecepatan angin
rerata bulanan bervareasi antara 132 km/hari dan 228,5 km/hari
Fisika Evaporasi
Panas Laten
Ketika suatu zat berubah bentuk, zat tersebut melepaskan atau menyerap panas laten (panas
tersembunyi, latent heat). Ada 3 bentuk panas laten: 1. Peleburan dari es menjadi cair 2. Penguapan
dari air menjadi uap air 3. Penyubliman dari es menjadi uap air. Perubahan bentuk dapat terjadi
pada temperature selain dari temperature normal, seperti 0 oC untuk pembekuan dan 100 oC untuk
mendidih, sebagai contoh penguapan dapat terjadi pada temperature dibawah titik didih, apabila
tekanan udara lebih kecil daripada tekanan atmosfer Selama terjadi penguapan, air menyerap energi
yang disebut dengan panas penguapan laten. Energi tersebut diperlukan untuk melawan gaya Tarik
menarik antara molekul air, sehingga molekul tersebut lepas dan berubah menjadi uap air
Panas penguapan laten tersebut diperlukan untuk penguapan, yang merupakan fungsi dari
temperature dan mempunyai bentuk sebagai berikut:
Proses Penguapan
Penguapan merupakan perbedaan antara laju penguapan yang ditentukan oleh
temperature dan laju kondensasi yang dipengaruhi oleh tekanan uap. Penguapan terjadi
karena adanya pertukaran molekul air antara permukaan air dan udara. Penyerapan
panas laten oleh air menyebabkan peningkatan energi panas, sehingga energi kinetik
molekul air naik. Semakin tinggi energi panas yang di terima, energi kinetik molekul air
semakin tinggi sehingga beberapa molekul air akan meninggalkan permukaan air dan
berubah dalam bentuk uap yang bergabung dengan udara di atasnya. Selama tekanan uap
masih rendah, penguapan terus berlanjut. Semakin banyak molekul air bergabung dengan
udara diatasnya, tekanan uap tepat diatas permukaan air akan meningkat. Pada suatu
temperature udara tertentu, terdapat kandungan uap air maksimum yang bisa dibuat oleh
udara dan pada saat tersebut udara sudah jenuh dengan uap air, dan tekanan uap yang
terjadi disebut tekanan uap jenuh es . Pada tekanan uap tersebut laju penguapan dan
kondensasi sama, sehingga penguapan terhent
Kelembapan Udara
Selama terjadi penguapan, uap air bergabung dengan udara diatas permukaan air, sehingga udara mengandung
uap air. Banyaknya uap air yang yang terkandung dalam udara dapat dinyatakan dalam beberapa cara yaitu
kelembaban mutlak, kelembaban spesifik, dan kelembaban relative. Kelembapan mutlak adalah berat uap air di
dalam 1 m3 udara lembab, dinyatakan dengan gram/m3 . Kelembapan spesifik adalah berat uap air yang terdapat
dalam 1 kg udara lembab, yang dinyatakan gram/kg. Kelembapan relatif adalah perbandingan antara tekanan
uap air dan tekanan uap air jenuh pada suhu yang sama, dan dinyatakan dalam persen. Dari ketiga cara
tersebut, kelembapan relative yang paling banyak digunakan
Kelembapan Udara

Tabel 3.2, memberikan tekanan uap


jenuh untuk berbagai temperature
udara yang dinyatakan dalam: mm
Hg, mm Bar, dan Pa
Radiasi
Radiasi adalah suatu bentuk energi yang dipancarkan oleh setiap benda yang mempunyai
suhu di atas nol mutlak, semua benda memancarkan radiasi dengan berbagai panjang
gelombang. Pancaran radiasi dari suatu benda mengikuti hukum Stefan-Boltzmann, yang
mempunyai bentuk berikut
Radiasi
Untuk benda dengan pemancaran sempurna (benda hitam), emisivitas e=1 Tabel 3.3 memberikan koefisien
emisivitas untuk beberapa jenis permukaan.

Panjang gelombang dari radiasi yang dipancarkan benda berbanding terbalik dengan temperature
permukaan benda, yang diberikan oleh hukum Wien

Dengan T dalam derajad Kelvin dan λ dalam meter


Radiasi
Tabel 3.4 memberikan koefisien koefisien refleksi (albedo) untuk berbagai jenis permukaan
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi Jumlah energi radiasi yang ditangkip permukaan bumi
merupakan faktor utama terjadinya penguapan. Permukaan bumi menerima radiasi matahari yang
merupakan radiasi gelombang pendek. Radiasi matahari dalam penjalarannya melewati atmosfer menuju
permukaan bumi mengalami penyerapan, pemantulan, hamburan dan pemancaran kembali. Sementara itu
bumi dan atmosfer yang mempunyai temperature juga memancarkan radiasi dengan panjang gelombang
yang lebih besar. Dengan demikian permukaan bumi memancarkan radiasi, dan pada saat yang sama
menerima radiasi dari atmosfer (termasuk awan), yang keduanya merupakan radiasi gelombang Panjang
Gambar 3.2. memberikan gambaran proses penjalaran radiasi matahari memasuki atmosfer bumi sampai
ke permukaan bumi. Radiasi matahari yang sampai ke puncak atmosfer adalah 100 satuan. Radiasi
matahari tersebut sebanyak 16% diserap oleh uap air dan debu, dan 3% diserap oleh awan. Sebagian yang
lain di pantulkan oleh awan (20%) dan permukaan bumi (4%); sedangkan sebesar 6% dihamburkan oleh
molekul udara. Dengan demikian bagian yang diserap oleh permukaan bumi adalah sebesar 51%. Dari 51%
tersebut sebesar 21% dipancarkan kembali oleh permukaan bumi sebagai radiasi gelombang panjang. Dari
30% energi yang diserap permukaan bumi, 23 % nya dipancarkan sebagai panas tak tampak (panas laten,
latent heat) yang digunakan untuk penguapan air, sedang 7% kembali ke atmosfer sebagai panas tampak
(sensible heat)
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi

Radiasi netto yang terserap bumi yang di gunakan untuk penguapan adalah radiasi
) gelombang pendek dari matahari yang terserap bumi dikurangi dengan radiasi gelombang
panjang netto yang dipancarkan bumi ke admosfer.
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
a. Radiasi Gelombang Pendek
Energi yang diperlukan untuk berbagai proses di atmosfer, seperti berlangsungnya siklus hidrologi, berasal dari
matahari. Matahari yang mempunyai suhu permukaan 6000 oK memancarkan energi dalam bentuk radiasi ke
semua arah dengan kecepatan jalar 300.000 km/d. selama penjalarannya, intensitas radiasi matahari berkurang
berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya dari matahari. Banyaknya energi matahari rerata yang jatuh
pada puncak atmosfer tiap satuan luas (cm2 ) tegak lurus pada sinar matahari tiap menit adalah sebesr 2,0 kalori.
Besaran 2,0 cal/cm2 /men disebut dengan tetapan matahari. Tetapan matahari dapat juga dinyatakan dengan
satuan Lengley tiap menit, yang disingkat ly/men; dengan 1 ly = 1 cal/cm2 . Mengingat bahwa temperature
matahari sangat tinggi, yaitu 6000oK, maka sesuai dengan hukum Wein (Persamaan 3.5), radiasi yang
)
dipancarkan oleh matahari mempunyai gelombang pendek, sehingga radiasi matahari disebut juga radiasi
gelombang pendek
Banyaknya radiasi matahari yang jatuh pada puncak atmosfer bumi tergantung pada waktu tahun, waktu hari,
dan posisi daerah (derajad lintang). Dalam waktu tahun, orbit bumi mengelilingi matahri yang berbentuk ellips,
menyebabkan jarak matahari selalu berubah. Energi matahari yang diterima pada saat bumi berada panda
sumbu pendek ellips (perihelion) adalah lebih besar diripada saat berada pada sumbu panjang (aphelion). Selain
itu sumbu rotasi bumi yang membentuk sudut terhadap vertical juga menyebabkan terjadinya perubahan musim.
Dalam waktu hari, ketinggian matahari, yaitu sudut antara sinar matahari dan permukaan bumi, juga
mempengaruhi banyaknya energi yang diterima. Makin besar ketinggian matahari makin besar energi tiap
satuan waktu yang diterima per satuan luas permukaan bumi.
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
Banyaknya radiasi matahari total yang diterima di suatu tempat juga dipengaruhi oleh lamanya siang hari.
Panjangnya siang hari beragam dengan garis lintang dan musim. Di sekitar khatulistiwa siang dan malam
sepanjang tahun hampir sama. Pada umumnya panjang siang hari bertambah atau berkurang dengan
bertambahnya derajad lintang. Daerah di belahan bumi utara, pada waktu musim panas panjang siang hari
bertambah dari khalustiwa menuju kutub utara, dan kebalikannya pada waktu musim dingin. Kondisi tersebut
juga berlaku untuk daerah di belahan bumi selatan. Tabel 3.5. memberikan lama penyinaran matahari yang
mungkin terjadi (panjang hari) di beberapa lokasi menurut garis lintang sepanjang tahun

)
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
Radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi dapat dibedakan menjadi dua bagian: 1. Radiasi
matahari langsung (radiasi matahari yang langsung dari matahari) 2. Radiasi langit (radiasi
matahari yang telah mengalami hamburan atau pemantulan dalam perjalannanya di atmosfer).
Gabungan dari keduanya disebut radiasi matahari global.

)
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
Radiasi matahari biasanya diukur di stasiun meteorologi dengan menggunakan alat radiometer,
yang mengukur kenaikan suhu permukaan yang menerima radiasi. Radiometer yang biasanya
digunakan adalah piranometer, perheliometer, dan difusometer; disamping itu juga dapat diukur
dengan alat perekam penyinaran matahari, dapat mengukur durasi atau lamanya penyinaran
matahari yang cerah.. Banyaknya radiasi matahari yang jatuh ke permukaan bumi dapat di taksir
dengan persamaan sebagai berikut

)
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
Nilai a merupakan persentase dari So yang mencapai permukaan bumi apabila dalam sehari penuh
matahari tertutup awan (n=0), sedang nilai b adalah persentase So yang diserap oleh awan kalau
seandainya suatu hari tertutup penuh oleh awan (Oldeman, 1982, dalam Sukardi, 1998). Frere dan
Popov (Oldeman, 1982, dalam sukardi, 1998) memberikan nilai a dan b seperti diberikan dalam
Tabel 3.7

)
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
Oldeman, 1982, dalam sukardi, 1998 memberikan nilai a, b dan n/N untuk beberapa
wilayah di Indonesia, yaitu Mojosari, Pusakanegara, Muara dan Cipanas. Nilai2 tersebut
diberikan pada table 3.8

)
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi

Mojosari adalah daerah pedalaman dengan musim hujan dan musim kemarau yang berbeda tegas.
Pusakanegara adalah daerah pesisir dengan musim hujan dan musim kemarau yang berbeda tegas.
Muara adalah daerah pedalaman yang tidak ada musim hujan dan musim kemarau yang berbeda
tegas dan n/N rendah.
Cipanas adalah daerah pegunungan (elevasi 1100 m) dengan tidak ada musim hujan dan musim
kemarau
) yang tegas.
Tabel tersebut menunjukan bahwa perbedaan nilai a dan b antara daerah pesisir dan dataran tinggi
adalah kecil. Pesaman (3.8) dengan nilai a dan b seperti di berikan pada table 3.7 dan 3.8
menunjukan bahwa pada hari mendung dengan tutupan awan sempurna (n/N=0), masih terjadi
radiasi matahari yang sampai ke bumi, yaitu sekitar 20% dari radiasi yang sampai ke puncak
atmosfer. Pada hari cerah, nilai tersebut sekitar 75%.
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi

Radiasi matahari netto yang diserap permukaan bumi:

Substitusi persamaan (3.8) dengan menggunakan nilai a dan b untuk daerah tropika basah
(misalnya
) Indonesia) ke dalam persamaan di atas akan diperoleh :
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
b. Radiasi Gelombang Panjang
Permukaan bumi dan atmosfer memancarkan radiasi dalam bentuk radiasi gelombang panjang,
radiasi bumi tergantung pada suhu permukaan tanah. Sebagian besar dari radiasi tersebut diserap
oleh uap air, awan dan karbondioksida dalam atmosfer. Atmosfer juga memancarkan radiasi
gelombang panjang. Besar intensitas radiasi atmosfer tergantung pada suhu udara, kedap uap air,
dan tutup awan dalam atmosfer. Hubungan antara kehilangan radiasi gelombang panjang netto
dan parameter meteorologi di dekat permukaan tanah, Chang (1968, dalam Thomson, 1999)
mengusulkan bentuk persamaan berikut:
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
C. Radiasi Netto Radiasi netto yang diserap permukaan bumi merupakan selisih antara radiasi
matahari netto gelombang pendek yang diterima permukaan bumi dikurangi radius netto gelombang
panjang yang dipancarkan permukaan bumi, sehingga mempunyai bentuk
Keseimbangan Radiasi di Permukaan Bumi
Perkiraan Evaporasi
Evaporasi dinyatakan sebagai laju evaporasi yang diberikan dalam milimeter per hari (mm.hari) pengukuran
evaporasi dari permukaan air dapat dilakukan dengan berbagai cara :

Panci Evaporasi Metode Transfer Massa

Neraca Air Waduk Metode Neraca Energi


Thannk You

Anda mungkin juga menyukai